Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aldi Gunawan

NIM : 15014099

1. Mengapa kekuatan beton dinyatakan dalam kuat tekan dan tidak dapat dinyatakan
dalam kuat lendut ataupun kuat tarik ?
Kuat tekan beton yakni besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan
benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh
mesin tekan. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu sebuah struktur di
mana semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, maka
semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan. Kuat tekan memiliki
hubungan dengan karakteristik beton lainnya yakni kuat lentur maupun kuat
tekan. Kemudian beton juga kuat dalam menahan gaya tekan, sedangkan beton
lemah dalam menahan gaya tarik dan gaya lentur, sehingga dapat dikatakan
kuat tekan telah menggambarkan mutu beton itu sendiri.

2. Faktor apa yang mempengaruhi kekuatan tekan beton ?


Faktor yang mempengaruhi kekuatan beton adalah
1) Faktor air semen (water ratio cement = w/c)
Fungsi dari faktor air semen yaitu :
Untuk memungkinkan reaksi kimia yang menyebabkan pengikatan dan
berlangsungnya pengerasan
Sebagai pelicin campuran kerikil, pasir dan semen agar lebih mudah dalam
pencetakan beton.
Kekuatan beton tergantung pada perbandingan faktor air semennya.
Semakin tinggi nilai FAS, semakin rendah mutu kekuatan beton, namun
demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak selalu berarti bahwa kekuatan
beton semakin tinggi. Ada batas batas dalam hal ini, nilai FAS yang rendah
akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan, yaitu kesulitan dalam
pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya akan menyebabkan mutu beton
menurun.
Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan,
yaitu kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya akan
menyebabkan mutu beton menurun. Umumnya nilai FAS minimum yang
diberikan sekitar 0.4 dan maksimum 0.65. Rata-rata ketebalan lapisan yang
memisahkan antar partikel dalam beton sangat bergantung pada faktor air
semen yang digunakan dan kehalusan butir semennya.

2) Umur beton
Kuat tekan beton akan bertambah sesuai dengan bertambahnya umur beton
tersebut. Kuat tekan idealnya memuncak pada hari ke-28

3) Jenis dan jumlah semen


Jenis semen berpengaruh terhadap kuat tekan beton, sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Jenis-jenis semen dapat sesuai SK SNI S-04-1989-F.
Semen menurut SK SNI S-04-1989-F
a. Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi, serta volume tidak
berkurang dari ketentuan yang tercantum pada kantongnya, dan semen tidak
terjadi pembongkahan atau keras.
b. Semen yang digunakan untuk konstruksi beton harus semen yang memenuhi
persyaratan SII 0013-81.
c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran
isi / berat. Ukuran semen tidak boleh lebih dari 2,5 %.

4) Sifat agregat
Sifat agregat yang paling berpengaruh terhadap kekuatan beton adalah :
Kekasaran permukaan : Pada agregat dengan permukaan kasar akan
terjadi ikatan yang baik antara pasta semen dengan agregat tersebut
Kekerasan agregat kasar : Semakin keras agregat semakin besar
kekuatan beton
Gradasi agregat : Bila butir-butir agregat mempunyai ukuran yang
sama (seragam) volume pori akan besar yang menyebabkan kekuatan
beton melemah. Sebaliknya bila ukuran butir-butirnya bervariasi maka
volume pori menjadi kecil dan kekuatan beton meningkat

5) Suhu
Kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu.
Semakin tinggi suhu, semakin cepat terjadinya reaksi hidrasi. Suhu diatas
50 derajat C dapat merusak beton karena semen mengeras terlalu cepat.
Suhu ideal beton adalah suhu ruang.

6) Perawatan ( Curing )
Dengan adanya curing yang baik pada beton akan mengakibatkan kekuatan
beton akan semakin meningkat. Curing itu sendiri bertujuan untuk :
Mencegah kehilangan moisture pada beton (tidak kurang dari 80%)
Mempertahankan suhu yang baik selama durasi waktu tertentu (diatas
suhu beku dan dibawah 50 derajat Celcius)

3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat pengujian beton di lapangan !


Cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di lapangan dilakukan sebagai
berikut : ( Berdasarkan SNI 03-4810-1998 )
1) Pencetakan
Pencetakan intinya adalah membuat sebuah adukan yang dapat mewakili
keseluruhan campuran beton yaitu dengan cara menuangkan adukan beton
dalam cetakan dengan menggunakan sekop atau sendok aduk sesekop
penuh atau sesekop datar dari bejana pengaduk dengan rata
2) Pemadatan
Pemadatan ini dapat dilakukan dengan cara menusuk dengan sendok
ataupun dengan alat vibrator. Dengan cara ini akan mencegah beton
mengalami segregasi
3) Penyelesaian
Tahap ini intinya adalah kita harus menghaluskan dan meratakan
permukaan beton dengan cara dipukul.
4) Penyimpanan Awal
Pindahkan benda uji segera setelah dipukul-pukul ke tempat penyimpanan
sehingga tidak terganggu selama kurun waktu perawatan awal. Tandai
benda uji untuk mengidentifikasi beton yang diwakilinya secara positif dan
tidak mudah rusak.
5) Perawatan
Selimuti benda uji dengan pelat atau lembaran plastik kedap air, tidak
reaktif dan bungkus dengan kain basah serta hindari agar tidak menyentuh
permukaan beton;
6) Angkut benda uji ke laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai