NIM : 15014099
1. Mengapa kekuatan beton dinyatakan dalam kuat tekan dan tidak dapat dinyatakan
dalam kuat lendut ataupun kuat tarik ?
Kuat tekan beton yakni besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan
benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh
mesin tekan. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu sebuah struktur di
mana semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, maka
semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan. Kuat tekan memiliki
hubungan dengan karakteristik beton lainnya yakni kuat lentur maupun kuat
tekan. Kemudian beton juga kuat dalam menahan gaya tekan, sedangkan beton
lemah dalam menahan gaya tarik dan gaya lentur, sehingga dapat dikatakan
kuat tekan telah menggambarkan mutu beton itu sendiri.
2) Umur beton
Kuat tekan beton akan bertambah sesuai dengan bertambahnya umur beton
tersebut. Kuat tekan idealnya memuncak pada hari ke-28
4) Sifat agregat
Sifat agregat yang paling berpengaruh terhadap kekuatan beton adalah :
Kekasaran permukaan : Pada agregat dengan permukaan kasar akan
terjadi ikatan yang baik antara pasta semen dengan agregat tersebut
Kekerasan agregat kasar : Semakin keras agregat semakin besar
kekuatan beton
Gradasi agregat : Bila butir-butir agregat mempunyai ukuran yang
sama (seragam) volume pori akan besar yang menyebabkan kekuatan
beton melemah. Sebaliknya bila ukuran butir-butirnya bervariasi maka
volume pori menjadi kecil dan kekuatan beton meningkat
5) Suhu
Kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu.
Semakin tinggi suhu, semakin cepat terjadinya reaksi hidrasi. Suhu diatas
50 derajat C dapat merusak beton karena semen mengeras terlalu cepat.
Suhu ideal beton adalah suhu ruang.
6) Perawatan ( Curing )
Dengan adanya curing yang baik pada beton akan mengakibatkan kekuatan
beton akan semakin meningkat. Curing itu sendiri bertujuan untuk :
Mencegah kehilangan moisture pada beton (tidak kurang dari 80%)
Mempertahankan suhu yang baik selama durasi waktu tertentu (diatas
suhu beku dan dibawah 50 derajat Celcius)