Anda di halaman 1dari 15

SI 4243

REKAYASA ANTAR MODA

STUDI KEBUTUHAN

Program Studi S1 Teknik Sipil


Institut Teknologi Bandung
Konsep Dasar
Demand dan Traffic (commuter)

Kebutuhan traffic natural

traffic yg dibatasi kapasitas


traffic karena kebiasaan khusus

Waktu
Demand dan Supply
Surplus Konsumen
Biaya

Kurva Sediaan Kurva Sediaan


(Do-minimum) (Do-something)

A
C1

B
C2
E
Kurva
Permintaan

Volume
V1 V2
Demand dan Supply
Surplus Produsen

Biaya
Kemampuan Pasar

Kurva Biaya
Total Kurva Biaya
Kondisi Awal Total
Setelah
Produksi, C’ Adanya
B’ Perbaikan
Keuntungan &
Transportasi C
B Produksi,
D Keuntungan &
Transportasi
D’
Kurva
Biaya Dasar
Produksi & Keuntungan
A Volume
V V’
Demand dan Supply
Metode Peramalan
Analisis Regresi (Regression Analysis)
Pada proyeksi lalu lintas angkutan udara, elemen penerbangan seperti penumpang dan
pesawat merupakan variabel tak bebas. Populasi, pendapatan per kapita, faktor ekonomi dan
data sosio ekonomi lainnya seringkali digunakan sebagai variabel bebas.

Trend Line Analysis


Pola pertumbuhan di masa lalu yang diteruskan di masa mendatang memberikan estimasi
permintaan lalu lintas angkutan udara. Asumsi dasar yang digunakan pada analisis tipe ini
adalah bahwa tingkat pertumbuhan permintaan di masa lalu akan dilanjutkan di masa datang.

Analisis Survey (Survey Analysis)


Pada studi ini dilakukukan survey interview personal dan juga survey kuisioner untuk
mendapatkan karakteristik penumpang bandara di Bandara Soekarno Hatta yang berpotensi ke
bandara yang direncanakan dengan pertimbangan perbaikan sistem pendukung bandara
seperti aksesibilitas dan fasilitas lainnya.

Forecast Development
Beberapa variabel yang dapat diprediksi meliputi pelayanan maskapai penerbangan,
perubahan status komunitas, kondisi demografi, pariwisata dan batas kemampuan lingkungan.
Demand dan Supply
Data Penumpang

500,000

450,000 turning point 1


400,000
Penumpang (orang)

350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000
turning point 2
0
1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004

Tahun

Sumber: Data Penumpang dan Barang, Husein Sastranegara Bandung (2003)


Demand dan Supply
Data Barang

2,000,000

1,750,000
turning point 1

1,500,000
Volume Kargo (kg)

1,250,000

1,000,000

750,000

500,000 turning point 2

250,000

0
1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003

Tahun

Sumber: Data Penumpang dan Barang, Husein Sastranegara Bandung (2003)


Demand dan Supply
Proyeksi Demand

1,600,000

1,400,000
optimis
1,200,000 1,083,990
Penum pang (pnp)

1,000,000 917,112
moderat
775,925
800,000
pesimis
656,473

600,000

400,000

200,000

0
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025
Tahun
Eksisting P ro yeksi - P esimis P ro yeksi - Realistis P ro yeksi - Optimis

Sumber: Analisis dan Data Penumpang dan Barang, Husein Sastranegara Bandung (2003)
Demand dan Supply
Konsep Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP)
Demand dan Supply
Alur Pikir Perhitungan Jam Puncak
Masterplan
Tahapan Perencanaan

• Ide atau Gagasan


• Pra Studi Kelayakan (Pre Feasibility Study)
• Studi Kelayakan (Feasibility Study)
• Pra Rancangan (Preliminary / Basic Design)
• Rancangan Rinci (Detail Engineering Design)
• Implementasi
• Dokumentasi Pasca Implementasi (As-built
Documentation)
Masterplan

• Konsep pengembangan pamungkas (ultimate) dari


sebuah Bandar Udara (Bandara), yang termasuk
didalamnya seluruh area Bandara, baik dalam lingkup
fungsi aviasi dan non aviasi dan fungsi tata guna lahan
lain yang berhubungan dengan kegiatan operasional
Bandara.
• Maksud dari masterplan Bandara adalah untuk
menyediakan pedoman (guidelines) untuk
pengembangan lebih lanjut, yang akan menjamin
terpenuhinya kebutuhan pergerakan udara yang sesuai
(compatible) dengan kondisi lingkungan, pengembangan
masyarakat (sekitar) dan moda transportasi lain.
Masterplan
Substansi Pedoman

• Pengembangan Fasilitas Fisik Bandara


• Pengembangan Tata Guna Lahan (dalam dan luar)
Bandara
• Penentuan Dampak Lingkungan dari Konstruksi dan
Operasi Bandara
• Penetapan Kebutuhan Akses
• Penetapan Tingkat Kelayakan Ekonomi dan Finansial
dari Pengembangan yang Diusulkan
• Penetapan Jadwal Prioritas dan Pentahapan untuk
Perbaikan yang Diusulkan dalam Rencana
Masterplan
Dasar Pemilihan Lokasi Bandara

• Jenis pengembangan daerah sekitar


• Kondisi atmosfer dan meteorologi
• Aksesibilitas dari transportasi darat
• Ketersediaan lahan untuk pengembangan
• Keberadaan bandara lain dan ketersediaan ruang udara
• Hambatan sekitar lokasi
• Ekonomi konstruksi
• Ketersediaan utilitas pendukung
• Perkiraan kebutuhan pergerakan udara
Masterplan
Evaluasi Kelayakan

Evaluasi Kelayakan Pengembangan Bandara


Perhitungan kelayakan pembangunan suatu proyek dilakukan
dengan menerapkan beberapa metoda yaitu Metoda Benefit Cost
Ratio (BCR), Metoda Net Present Value (NPV) dan metoda Internal
Rate of Return (IRR).

Pada prinsipnya perhitungan kelayakan mengacu pada perbandingan


antara kegiatan do nothing dan do something sehingga dapat
diketahui keuntungan yang diperoleh. Selain itu perhitungan
dilakukan atas dasar penyesuaian nilai rupiah pada tahun dasar.

Anda mungkin juga menyukai