Nilai perkiraan beban yang dapat disangga oleh daerah beton (karena berubah) :
Penyelesaian :
Gunakan fc’ = 30 MPa, fy = 400 MPa, dan perkiraan = 0,03.
Seperti halnya pada cotoh 3 : Pu = 3040 kN.
Pu
Ag perlu
0,80 0,85 f c 1 g f y g
3040 10
3
0,80 0,70 0,85 301 0,03 400 0,03
Ag perlu = 139084 mm2
CONTOH PERENCANAAN KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL
Tetapkan diameter kolom 430 mm,
Ag aktual = 145220 mm2
Beban pada daerah beton = 0,80 (0,85 fc’) Ag (1 - )
= 0,80 (0,70) (0,85) (30) (145220) (1 – 0,03) (10)-3
= 2137 kN
Beban yang harus disangga oleh batang tulangan baja adalah :
3040 – 2137 = 903 Kn
903 10 903 10
3 3
0,003 c 60
s
c
karena, f s ' Es s '
dengan subsitusi, didapat :
200000 (0,003)(c 60) 600 (c 60)
fs '
c
keseimbangan yang didapat : N + N = N
c
D1 D2 T
dengan melakukan substitusi dan memperhitungkan luas beton yang ditempati
batang tulangan tekan, didapat persamaan sebagai berikut :
(0,85 fc’)(0,85c)(b) + fs As – 0,85 fc’ (As) = fy As
600 (c - 60)
0,85 (30)(0,85c )(350) (1981,6) - 0,85(30)(1 981,6) 400(1981,6)
c
dengan menyelesaikan persamaan tersebut didapatkan nilai c = 77 mm.
selanjutnya didapatkan, f ' 600 (77 60) 132,47 MPa
s
77
masing-masing gaya adalah :
ND1 = 0,85 fc’ (0,85)cb =0,85(30)(0,85)(77)(350)(10)-3 = 584,141 kN
Pada e = 125 mm
Anggapan-anggapan pada keadaan beban batas runtuh adalah :
regangan beton maksimum 0,003 ,
apabila εs’ > εy , dengan demikian fs’ = f y ,
εs adalah tarik,
apabila εs < εy , dengan demikian fs < f y .
gaya tarik total pada tulangan:
ND1 = 0,85 fc’ ab =0,85(30)(0,85c)(350) = 7586,25 kN
ND2 = f y’As’ – 0,85 fc’As’ = As’ (f y – 0,85 fc’)
= 1981,6 {400 – 0,85(30)} = 742109
600 (d c)
N T f s As s E s As ( As )
c
600 (440 c) 1188960 (440 c)
(1981,6)
c c
Keseimbangan gaya, ∑(gaya) = 0
1188960 (440 c)
Pn N D1 N D 2 N T 7586,25 c 742109
c
Keseimbangan momen terhadap NT , ∑(momen) = 0 :
Pn (315) = ND1 (d - ½ a) + ND2 (380)
1 0,85c
Pn 7586 c 440 742109 (380)
315 2
Pemeriksaan terhadap anggapan awal :
0,003 (380 60)
s 0,0025
380
y 0,00207
karena s y , maka f s f y
tegangannya adalah :
600 (440 380)
fs 94,74 MPa 400 MPa
380
Menentukan kuat momen pada eksentrisitas 125 mm,
MR = Pn = 2233 (125) = 279125 kNm = 279,125 kNm
Keadaan Seimbang :
600 600 (400)
cb (d ) 264 mm
600 f y 1000
Kemudian dapat ditetapkan εs’ :
b
204 (0,003)
0,0023
264
Menentukan penulangan :
Ditaksir ukuran kolom 400 mm x 400 mm dengan jumlah penulangan 2%.
As
' 0,01 dengan d ' 70 mm
bd
As As ' 0,01(400)(330) 1320 mm 2
1 d
Untuk komponen kolom bertulang sedikit ( < 3%)
Ec.Ig
EI
2,50.(1 d )
CONTOH STRUKTUR KOLOM LANGSING
Kolom bujur sangkar 500 X 500 mm2, penulangan pokok
memanjang 12D29, tulangan sengkang D13 dengan jarak
450 mm, mempunyai parameter sebagai berikut :
Panjang bebas yang tidak ditumpu Lu = 5,0 m
Tanpa ditumpu untuk menahan goyangan ke samping
Perputaran pada ujung kolom (dalam bentuk kombinasi dengan
goyangan kesamping) ditahan sedemikian rupa sehingga faktor
panjang efektif k = 1,5
d = 0,25
Cm = 1,0 (Konservatif)
Hitunglah momen rencana yang diperbesar Mc dihasilkan
dari kelangsingan komponen, dengan Pu = 2850 kN, Mu =
450 kNm, f’c = 30 MPa, fy = 400 MPa.
Penyelesaian :
r = 0,30 H = 0,3 . 500 = 150 mm
k.Lu 1,5.(5000)
50 22 maka kelangsingan diperhitungkan.
r 150
Ig = 1/12 . 5004 = 5208,333 . 106 mm4.
Ec didapat dari tabel A-7 : 25700 Mpa
Ec.Ig 25700.(5208,334).(10 6 )
EI 42833,333..kNm2
2,5.(1 d ) 2,5.(1 0,25)
2 .E.I
3,14 2 .(42833,333)
Pc 2
7515,521..kN
(k.Lu ) (1,5.(5))
Cm 1
b 2,40 1
Pu 2850
1 1
.Pc 0,65.(7515,521)
Mc = b . M2b = 2,40 . 450 = 1080 kNm
Kemudian dilakukan pemeriksaan apakah kolom ukuran tersebut cukup kuat
menahan momen yang diperbesar bersamaan dengan beban P aksial, apabila
tidak cukup kuat kolom harus direncanakan ulang.