Anda di halaman 1dari 68

BAHAN PAGAR

ASPAL
Defenisi :

Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada


temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat,
jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi
lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel
agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton
atau sapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada
penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam
atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan
mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat
Termoplastis)
ASPAL ATAU BITUMEN ADALAH SUATU
CAIRAN KENTAL YANG MERUPAKAN
SENYAWA HIDROKARBON DENGAN
SEDIKIT MENGANDUNG SULFUR,
OKSIGEN, DAN KLOR. ASPAL SEBAGAI
BAHAN PENGIKAT DALAM PERKERASAN
LENTUR MEMPUNYAI SIFAT
VISKOELASTIS. ASPAL AKAN BERSIFAT
PADAT PADA SUHU RUANG DAN
BERSIFAT CAIR BILA DIPANASKAN
Aspal Alam :
- Aspal Gunung (Rock Asphalt)
ex : Aspal P. Buton
- Aspal Danau (Lake Asphalt)
ex : Aspal Bermudez, Trinidad

Jenis Aspal
Berdasarkan cara Aspal Buatan :
mendapatkannya - Aspal Minyah
Merupakan hasil destilasio minyak bumi

- Tar
Merupakan hasil penyulingan batu bara dan kayu
(tidak umum dugunakan, peka terhadap
perubahan temperatur dan beracun)
Proses
Penyulingan
minyak bumi
untuk
menghasilkan
aspal
Skema Proses Pembuatan aspal Minyak

Light
gases Refotming Gasoline
Naptha
Chemical

Crude Oil Atmospheric Aviotion Fuel


destilation Kerosine
Domestic Fuel
Gas Oil Diesel Fuel

Domestic Fuel

Long Residue destilate


Vacuum Cracking Gasoline
Destilation
Chemical

Short Residue
Lube Oil Bitumen Feedstock
manifacture
Fuel Oil
JENIS TUNGKU DESTILASI TER

Tungku Destilasi Vertikal Tungku Destilasi Horozontal

Tungku Destilasi Horizontal

Pemanas
Pemanas (Suhu 1000° - 1250° C)

Tungku Destilasi Vertikal


Pemanas (Suhu 1000° - 1250° C)

Hasil Donominasi Oleh Aromat yang Hasil Ter didominasi oleh Cresol dan
tidak bermuatan listrik Phenol yang bermuatan listrik

OH OH

AROMAT

O- H + O- H +

Karen ter bermuatan listrik maka kelekatan ter CRESOL PHENOL


lebih baik terhadap agregat dari pada aspal
PERBANDINGAN SIFAT ASPAL DENGAN TER
Bitument (aspal) Sifat Ter
Coklat - hitam Warna Coklat - Hitam
Cair - padat Bentuk cair
Larut Dalam CS2/CCl4 larut
Tidak larut Dalam Air Tidak Larut
Berbau biasa Bau Berbau khas (Aromat
bersifat harum)
Ada yang bergandengan Aromat tunggal

CYCLON AROMAT

NAPHTENE
ASPAL KERAS (ASPHALT CEMEN, AC)
 Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat
 Aspal keras dibedakan berdasarkan nil;ai penetrasi (tingkat kekerasannya)
 Aspal keras yang biasa digunakan :
- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50
- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300

 Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas,


volume lalu lintas tinggi.
 Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu
lintas rendah.
 Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.
ASPAL CAIR (CUT BACK ASPHALT)
 Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pengencair dari
hasil penyulingan minyak bumi
 Pada suhu ruang berbentuk cair
 Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya,
aspal cair dibedakan atas :
1. RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.

RC cut back asphalt dugunakan sebagai :


- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)

2. MC (Medium Curing cut back)


Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah
(Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya
sedang.
3. SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC
merupakan cut back asphal yang paling lama menguap.

SC Cut back asphalt digunakan sebagai :


- Prime coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)

Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600
ex : RC 30 – 60 MC 30 – 60 SC 30 – 60
RC 70 – 140 MC 70 – 140 SC 70 - 140

Makin
Kental
ASPAL EMULSI

 Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan
pengemulsi

Emulsifer
Agent

Air Aspal

Aspal Emulsi Bersifat


koloid
buatan
(suspensi)
 Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit),
(+) Cation ; (-) Annion
 Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
 Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal
diberi muatan listrik.
 Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;
1. Kationik,
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang
bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang
bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti
tidak mengantarkan listrik.
 Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal
emulsi anionik dan kationik.
 Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan
pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk
Tack Coat
- Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat
- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap,
Digunakan Sebagai Prime coat
ASPAL BUTON

 Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal ddari pulau


buton, Indonesia.
 Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan
mineral lainnya dalam bentuk bantuan.
 Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar
bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi.
 Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas
B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal Buotn B10 adalah aspal
buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)
KOMPOSISI ASPAL

 Aspal merupakan unsur hydrocarbon yang sangat komplek,sangat sukar


memisahkan molekul-molekul yang memberntuk aspal tersebut
 Secara umum komposisi dari aspal terdiri dari asphaltenes dan
maltenes
 Asphaltenes merupakan material berwarna hitam atau coklat tua yang
larut dalam heptane.
 Maltenes merupakan cairan kental yang terdiri dari resin dan oils, dan
larut dalam heptanes
 Resins adalah cairan berwarna kuning atau coklat tua yang
memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan bagian yang mudah
hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan. Oils adalah media
dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih muda
 Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung dari banyak
faktor seperti kemungkinan beroksidasi, proses pembuatan dan
ketebalan aspal dalam campuran.
 Aspal secara kimia terdiri dari
- Aromat
- Parafin
- Alefine

 Parafine merupakan rangkaian hidrocarbon yang jenuh


bercabang

CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2 - ……….


I
CH3

 Olefine merupakan rangkaian hidrocarbon yang tak jenuh

CH3 – CH = CH2 = CH2 = ………..


KANDUNGAN ASPAL SECARA FISIK
 Asphaltenes

 Maltenes

 Resin

 Minyak Lainnya

Sifat kimia dan sifat fisik aspal saling berhubungan

Sifat Kimia Sifat Fisik


Kelekatan Base on Aromat Base on Resin
Durabulity Base on Parafin Base on Ikatan
Maltene
Kepekaan terhadap Base on Parafin Base on Maltene
suhu
Ilustrasi Komposisi Aspal Minyak

ASPHALTENES

RESIN

OILS
 Pada aspal buatan maltene lebih dominan
(lebih banyak), maka bentuknya semi solid
 Pada aspal alam kebanyakan asphaltene
saja, jadi bentuknya cenderung padat
 Sifat aspal minyak juga dipengaruhi minyak
mentah penyusunnya
 Sifat Parafinic base crude oil :
a. Mudah teroksidasi
b. Pada suhu panas, leleh dan pada suhu
rendah mengeras dan rapuh
c. Adhesi kecil
d. Dactilitas kecil
 Sifat – sifat seperti parafin base crude oil tidak
diingini pada konstruksi jalan
 Sifat asphaltene base crude oil bertolak belakang
dengan sifat parafinic crude oil, dan hal ini
menguntungkan untuk dipakai pada konstruksi
jalan.
SIFAT – SIFAT ASPAL

 Sifat aspal adalah coloidal antara asphaltens dengan maltene


 Daya tahan (durabilitas)
daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat
asalnya akibat penbgaruh cuaca selama masa pelayanan jalan
 Sifat adhesi dan kohesi
Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat sehingga
dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan aspal.
Kohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan
agregat tetap pada tempatnyasetelah terjadi pengikatan.
• Kepekaan terhadap temperatur
Aspal merupakan bahan yang termoplastis, artinya akan menjadi keras
dan kental jika temperatur rendah dan menjadi cair (lunak) jika temperatur
tinggi. Akibat perubahan temperatur ini viscositas aspal akan berubah
seiring dengan perubahan elastisitas aspal tersebut. oleh sebab itu aspal
juga disebut bahan yang bersifat visko elastis.
Kepekaan terhadap suhu perlu diketahui untuk dapat ditentukan suhu
yang baik campuran aspal di campur dan dipadatkan.

• Kekerasan aspal
Kekerasan aspal tergantung dari viscositasnya (kekentalannya). Aspal
pada proses pencampurandipanaskan dan dicampur dengan agregat
sehingga agregat dilapisi aspal . Pada proses pelaksanaan terjadi
oksidasi yang mengakibatkan aspal menjadi getas (Viskositas bertambah
tinggi). Peristiwa tersebut berlansung setelah masa pelaksaan selasai.
Pada masa pelayanan aspal mengalami oksidasi dan polimerisasi yan
besarnya dipengaruhi ketebalan aspal menyelimuti agregat. Semakin tipis
lapisan aspal yang menyelimuti agregat , semakin tinggi tingkat kerapuhan
yang terjadi.
TATA CARA PENGGUNAAN
 Aspal di masak terlebih dahulu dengan suhu
sedikitnya 200 derajat celsius atau sampai
encer
 Aspal lalu di tumpahkan pada permukaan tang
akan di aspal
PEMERIKSAAN ASPAL
 Pemeriksaan penetrasi
 Pemeriksaan titik lembek
 Pemeriksaan Titik nyala dan titik bakar
 Pemeriksaan penurunan berat aspal
 Pemeriksaan kelarutan dalam karbon tetrakolrida
 Pemeriksaan daktilitas
 Pemeriksaan beratjenis
 Pemeriksaan viskositas
PEMERIKSAAAN PENETRASI
PEMERIKSAAN DUCTILITY
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK
Pemeriksan
Kehilangan Berat
Aspal
PEMERUKSAAN TITIK NYALA TITIK BAKAR
Persyaratan Aspal Keras Pen 60/70

Jenis Pemeriksaan Penetrasi 60/70


Satuan
Min Max
Penetrasi (250 C, 100 gr, 5 det) 60 79 0,1 mm
Titik Lembek (ring ball) 48 58 0C

Titik Nyala, Cleaveland  200  225 0C

Daktilitas (250 C, 5 cm/menit)  100  100 cm


Solubilitas/ Kelarutan dlm CCl4 14 14 %
Kehilangan berat, 1630 C, 5 jam - 0,8 %
Penetrasi setelah kehilangan berat 54 - % semula
Berat Jenis (25 0 C) 1 - gr/cc
Sumber : Bina Marga (1989), SNI No. 1737 – 1989 – F
MERK DAN SPESIFIKASI ASPAL

 Merk aspal : ESSO ,HOTMIX, PEN 60/70


Spesifikasi : 1. Drum KS berat 155 kg harga Rp

1.260.000, -.
2. Drum Tegal berat 155 kg harga Rp 960.000, -.

3. Drum Tegal berat 145 kg harga Rp 925.000, -.

4. Drum Tegal berat 140 kg harga Rp 895.000, -.


MATERIAL PENDUKUNG

1. Pasir Uruk ( sirtu )

2. Kerikil

3. Batu
Fungsi Aspal Dalam Konstruksi
Perkerasan Jalan
 Sebagai Bahan Pengikat:
Memeberikan ikatan yang kuat antara
aspal dengan agregat dan antara aspal itu
sendiri
 Bahan Pengisi
Mengisi rongga antara butir-butir agregat
dan pori-pori yang ada antara agregat itu
sendiri.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN

 Keuntungan :  Kerugian :
 Besi mudah  Mudah terkena
didapatkan korosi/karat
 Sifatnya kuat dan  Harganya relatif
kokoh mahal
 Tersedia dalam
berbagai ukuran
MATERIAL PENDUKUNG

 Cat
 Beton
 Alat pengelas
STAINLESS
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan
STEEL
Stainless Steel adalah senyawa besi yang
mengandung setidaknya 10,5% Kromium
untuk mencegah proses korosi (pengkaratan
logam). Kemampuan tahan karat diperoleh
dari terbentuknya lapisan film oksida
Kromium, dimana lapisan oksida ini
menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).
CARA PEMBUATAN
 Pada tahun 1913, bahasa Inggris metalurgi Harry Brearly, bekerja
pada sebuah proyek untuk meningkatkan barel senapan, sengaja
menemukan bahwa penambahan kromium ke baja karbon rendah
memberi perlawanan noda.Selain besi, karbon, dan kromium,
stainless steel modern juga mungkin mengandung unsur-unsur
lain, seperti nikel, niobium, molibdenum, dan titanium.Nikel,
molibdenum, niobium, dan kromium meningkatkan ketahanan
korosi dari stainless steel.Ini adalah penambahan minimal 12%
kromium ke baja yang membuatnya tahan karat, atau noda
'kurang' daripada jenis lainnya dari baja.The krom dalam baja akan
bereaksi dengan oksigen di atmosfer membentuk lapisan, tipis tak
terlihat yang mengandung krom oksida, yang disebut lapisan
pasif.Ukuran atom kromium dan oksida mereka mirip, sehingga
mereka pak rapi bersama di permukaan metal, membentuk
lapisan stabil hanya beberapa atom tebal.
LANJUTAN
 Jika logam dipotong atau tergores dan film
pasif terganggu, oksida lebih cepat akan
membentuk dan memulihkan permukaan
yang terbuka, melindunginya dari korosi
oksidatif.(Besi, di sisi lain, berkarat cepat
karena zat besi atom jauh lebih kecil
daripada oksida, sehingga oksida
membentuk lapisan longgar daripada rapat-
dikemas dan serpih pergi.) Film pasif
membutuhkan oksigen untuk memperbaiki
diri, sehingga baja stainlessmemiliki
ketahanan terhadap korosi miskin di rendah
JENIS STEINLESS STEEL
Tiga jenis utama dari baja tahan karat adalah austenitic, feritik,
dan martensit.Ketiga jenis baja diidentifikasi oleh mikro
mereka atau fase kristal dominan.

1Austenitic:
baja Austenitic telah austenit sebagai fase utama mereka
(wajah berpusat kristal kubik).Ini adalah paduan
mengandung krom dan nikel (kadang-kadang mangan dan
nitrogen), disusun berdasarkan komposisi 302 Jenis besi,
18% kromium, dan nikel 8%.Austenitic baja tidak hardenable
oleh perlakuan panas.Baja stainless paling akrab mungkin
Tipe 304, kadang-kadang disebut T304 atau hanya
304.Jenis bedah stainless steel 304 merupakan baja
austenitic mengandung 18-20% kromium dan nikel 8-10%.
2. Feritik:
baja Feritik memiliki ferit (tubuh berpusat kristal kubik)
sebagai fase utama mereka.Baja ini mengandung zat besi
dan kromium, berdasarkan komposisi 430 Jenis kromium
17%.baja Feritik kurang ulet dari baja austenitic dan tidak
hardenable oleh perlakuan panas.
3. Martensitic:
Struktur mikro martensit karakteristik ortorombik pertama
kali diamati oleh microscopist Jerman Adolf Martens sekitar
tahun 1890.baja martensitic adalah baja karbon rendah
dibangun sekitar 410 komposisi Jenis besi, karbon 12%
kromium, dan 0,12%.Mereka mungkin marah dan
mengeras.Martensit memberikan kekerasan baja yang
besar, tetapi juga mengurangi ketangguhan dan
membuatnya rapuh, sehingga sedikit baja sepenuhnya
mengeras.
 Ada juga kelas lainnya dari baja tahan karat,
seperti presipitasi-keras, duplex, dan cor
baja tahan karat.Stainless steel dapat
diproduksi dalam berbagai selesai dan
tekstur dan dapat berwarna lebih dari satu
spektrum warna yang luas.
KEUNGGULAN STAINLESS STEEL DI BANDING
LOGAM LAIN
Stainless Steel banyak diminati karena beberpa
keunggulannya dibandingkan dengan jenis logam
lainnya, beberapa keunggulannya adalah :
 Tahan Karat, sehingga membuat logam ini menjadi
tahan lama dan ini juga berarti efisiensi biaya buat
Anda.
 Tahan terhadap perubahan suhu, oleh karena itu logam
inipun dapat diandalkan meskipun diluar ruangan
 Mudah difabrikasi, Logam ini ini juga mudah untuk
dimodifikasi guna berbagai kepentingan
 Kuat, Estetik dan Higenis
PAGAR STAINLESS
 STEEL
Pagar stainless stell adalah pagar yang semua
bahannya berasal dari stainless steel. Stainless
steel kini semakin digunakan untuk kebutuhan
property karena memang mempunyai
keunggulan yang sangat di minati masyarakat.
Fungsi/Manfaat Pagar Stainless Steel
 Untuk lebih mempercantik tampilan outdoor
rumah tinggal Anda
 Semakin memberikan rasa aman karena pagar
stainless steel sangat kuat dan tahan karat
KELEBIHAN PAGAR STAINLESS STEEL

 Awet dan tahan lama


 Tahan karat

 Memiliki nilai estetika

 Desain sesuai dengan keinginan Anda

 Harga terjangkau

CAT
Untuk MENCEGAH
mencegah PAGAR
besi pagar berkarat,BERKARAT
harus dilakukan
pemutusan hubungan besi dari ketiga bahan itu. Salah
satu jalan praktisnya dengan memberi lapisan cat anti
karat pada besi atau logam.
 Tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh karat ada
bermacam-macam. Mulai dari stadium awal hingga ke
tingkat yang dapat menghilangkan bahan besi itu sendiri.
Kondisi besi dengan tingkat kerusakan awal masih bisa
diperbaiki. Namun jika sudah pada tingkat hilangnya
bahan besi, otomatis harus dilakukan penggantian.
 Namun daripada mengganti keseluruhan atau sebagian
besi pagar, cara terbaik adalah mencegah timbulnya karat.
Untuk ini, biasanya orang mengecat seluruh permukaan
besi pagar. Prosesnya pun harus tepat, sehingga fungsi
pengecatan ini maksimal.
KIRA-KIRA BEGINI PROSES PENGECATAN
YANG TEPAT:
 Sikat bagian logam (besi) yang berkarat, lalu
ampelas hingga bagian tersebut benar-benar bersih.
 Bila pada permukaan besi masih terdapat kotoran
debu dan minyak, bersihkan dengan kain lap kering.
 Aplikasikan cat besi yang mengandung antikarat.
Dengan demikian selain sebagai lapisan cat primer
juga sekaligus menjadi top coat atau cat finish yang
diformulasikan khusus dalam satu kemasan.
Praktis. Selain cat itu tahan cuaca, banyak pilihan
warna dekoratif. Jika pengaplikasian tidak memakai
cat tersebut, Anda dapat menggunakan cat dasar
(cat meni) terlebih dahulu. Tunggulah sampai satu
hari, setelah itu baru aplikasikan cat finish .
PROSES DASAR DALAM PEMBUATAN
PAGAR
 Pemilihan desain yang cocok dengan rumah tinggal kita agar
nantinya pagar yang kita buat serasi dengan rumah kita.
 Pemilihan jenis besi, besi yang digunakan untuk pembuatan
pagar terdiri dari besi hollow yang biasanya digunakan untuk
pagar rumah bertipe minimalis, sementara besi tempa dan
besi padat penggunaannya lebih luas.
 Proses pemotongan bahan harus dilakukan sesuai dengan
motif dan bentuk yang digunakan pada pagar.
 Pembentukan pagar yang dilakukan melalui proses
pengelasan agar besi tersambung dengan kuat dan kokoh.
 Penghalusan pagar dilakukan dengan mengampelas pagar
besi yang telah dibuat agar permukaan pagar lebih luas.
 Pengecatan pagar sebaiknya dilakukan dengan teknik semprot
agar hasilnya lebih baik dan halus dibanding menggunakan
proses pengecatan tradisional dengan kuas
SPESIFIKASI TEKNIS
 Stainless - Kadar 17% - Ukuran 1”,
1.5”, 2”, 2.5”, (inchi)
58.5”(Berbentuk Pipa) - Panjang 6 M -
Harga Rp. 28.000 /KG
ALAT PENDUKUNG

1. Alat pengelas
2. Palu besi
BESI
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi
(tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia
sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang
merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol
Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling
beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal,
diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi.
SALAH SATU KELEMAHAN BESI ADALAH
MUDAH MENGALAMI KOROSI. KOROSI
MENIMBULKAN BANYAK KERUGIAN KARENA
MENGURANGI UMUR PAKAI BERBAGAI
BARANG ATAU BANGUNAN YANG
MENGGUNAKAN BESI ATAU BAJA.
SEBENARNYA KOROSI DAPAT DICEGAH
DENGAN MENGUBAH BESI MENJADI BAJA
TAHAN KARAT (STAINLESS STEEL), AKAN
TETAPI PROSES INI TERLALU MAHAL UNTUK
KEBANYAKAN PENGGUNAAN BESI.
KOROSI BESI MEMERLUKAN OKSIGEN
DAN AIR. BERBAGAI JENIS LOGAM
CONTOHNYA ZINK DAN MAGNESIUM
DAPAT MELINDUNGI BESI DARI KOROSI.
CARA-CARA PENCEGAHAN KOROSI BESI
YANG AKAN DIBAHAS BERIKUT INI
DIDASARKAN PADA DUA SIFAT
TERSEBUT.
CARA-CARA PENCEGAHAN KOROSI BESI
 Pengecatan., Pagar, dan railing biasanya dicat. Cat
menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat
yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih
baik, karena keduanya melindungi besi terhadap
korosi.
 Sacrificial Protection (pengorbanan anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif
(berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika
logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka
magnesium itu akan berkarat
MATERIAL PENDUKUNG

 Alat pengelas

Anda mungkin juga menyukai