Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dibangunnya Bendungan Wonorejo


Di kota Surabaya dengan perkembangan yang sangat pesat, termasuk sektor
industrinya membuat kebutuhan air meningkat. Dengan kebutuhan air yang
meningkat baik air minum maupun untuk sektor industri maka sumber air baku
yang ada dirasa kurang mencukupi. Untuk itu harus dicari sumber air lagi yang
dapat menambah suplai air baku tersebut terutama pada musim kering. Dengan
tujuan itulah bendungan Wonorejo dibangun, sehingga suplai air baku ke Surabaya
dan sekitarnya yang melewati sungai Kali Brantas akan bertembah 8.02 m2/detik
secara continue (terus menerus).
Proyek pengembangan waduk wonorejo di mulai pada tahun 1983.
Pembangunan Bendungan Wonorejo dimulai tahun 1992. Proses pembangunan
waduk ini cukup lama sembilan tahun hingga diresmikan pada tahun 2001. Waduk
ini membendung Kali Gondang dan Kali Song yang merupakan Daerah Aliran
Sungai klai Ngrowo, yang juga merupakan subsistem DAS Sungai Brantas.
Bendungan ini terletak di desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten
Tulungagung berada di sebelah barat kota Tulungagung.Waduk terbesar di Asia
Tenggara dengan debit 15.000 m3/detik.

1.2 Kegunaan Waduk Wonorejo


Kegunaan waduk wonorejo adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Surabaya sebesar 8.02 m2/detik.
2. Pengendalian banjir di daerah hilir sungai Song dan sungai Gondang.
3. Mendukung irigasi pertanian untuk sawah seluas 1.200 hektar.
4. Sebagi pembangkit tenaga listrik sebesar 6.2 MW
5. Untuk pengairan dan perikanan.
6. Sebagai tempat olah raga air dan tempat pariwisata, yang dilengkapi
dengan gazebo, home stay, taman, area pemancingan, speed boad,
penginapan dan tempat pementasan seni tradisional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses pelaksanaan pembangunan Bendungan Wonorejo


a. Setelah galian terutama pada sekitas as bendungan telah mencapai elevasi
rencana, maka dilaksanakan galian run untuk Inspection gallery hampir
sepanjang as bendungan.

Gambar 1. As bendungan

b. Pelaksanaan growting dimulai dari arah paling jauh dari as bendungan ke arah
as bendungan. 6 baris blanked growting serta 2 baris consolidating growting
dilaksanakan terlebih dahulu dengan kedalaman masing-masing 5 meter.

Gambar 2. 6 baris blanked growting serta 2 baris consolidating growting

c. Pengecoran dasar dari struktur Inspection gallery setelah beton cukup umur
maka dilakukan consolidating growting sebanyak 2 baris sedalam 10 meter.

Gambar 3. Pengecoran dasar dan consolidating growting sebanyak 2 baris sedalam 10 meter

2
d. Penegcoran struktur atas Inspection gallery, dengan demikian secara
keseluruhan struktur Inspection gallery telah lengkap.

Gambar 4. Struktur atas Inspection gallery

e. Setelah itu dibuat 2 baris consolidating growting yang lain sedalam 10 meter.

Gambar 5. 2 baris consolidating growting sedalam 10 meter

f. Growting berikutnya yang harus dilaksanakan adalah curtain growting


sedalam 40 meter. Fungsinya untuk membuat pondasi bendungan lebih kedap
air sesuai desain.

Gambar 6. Curtain growting sedalam 40 meter

g. Dengan tekanan yang ada maka consolidating growting baru bisa


dilaksanakan setelah inti bendungan mencapai ketinggian minimum 70 meter
dari dalam Inspection gallery dilaksanakan consolidating growting yang
terakhir sebanyak 2 baris dengan arah miring.

3
Gambar 7. Consolidating growting sebanyak 2 baris dengan arah miring

Gambar 8. Progres bendungan

Gambar 9. Potongan bendungan terbentuk menjadi 2 bagian yaitu, potongan melintang dan
memanjang

Tipe dari bendungan Wonorejo adalah tipe urugan batu dengan inti tanah yang
tingginya 100 meter, panjang puncak bangunan 545 meter, dan jumlah timbunan 6,1 jt/m2.

4
2.2 Skema Aliran Bendungan Wonorejo

Berikut ini adalah skema aliran bendungan Wonorejo :


a. Bendungan Wonorejo dibangun pada aliran sungai Gondang.
b. Disisi lain pada daerah aliran sungai Song dibangun bendungan Segawe yang
akan mengalirkan sebagian airnya ke daerah genangan Wonorejo melalui
terowongan penghubung sepanjang 760 meter.
c. Disebelah hilir dari bendungan Wonorejo dibangun q dan hardwood dan
saluran air baru sepanjang 3,6 kilometer menuju sungai Wudu.
d. Didaerah Tanon, Tulungagung dibangun rumah pompa yang berfungsi untuk
membalikkan air sungai menuju sungai Brantas .
e. Secara keseluruhan tambahan suplai air dari proyek Wonorejo ke sungai
Brantas adalah sebesar 8,02 m2/detik.

Sungai Song
Sungai Wudu
Sungai Gondang

a b

5
BAB III
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai