(SIL317)
KOLOM BETON
1
Komponen
Struktur Beton Bertulang (1)
2
Komponen
Struktur Beton Bertulang (2)
3
KOLOM
6
Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom
ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.
Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang
fungsi utamanya menyanggah beban utama yang
berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak
kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk
menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila
jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka
struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi
kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2
biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok
8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya
jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm 7
8
Dasar- dasar Perhitungan
Menurut SNI-03-2847-2002 : empat ketentuan terkait perhitungan kolom:
1. Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang
bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang
berasal dari beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau
atap yang ditinjau. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio
maksimum dari momen terhadap beban aksial juga harus
diperhitungkan.
2. Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pengaruh dari adanya
beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar atau
dalam harus diperhitungkan. Demilkian pula pengaruh dari beban
eksentris karena sebab lainnya juga harus diperhitungkan.
3. Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja pada
kolom, ujung-ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung-
ujung tersebut menyatu (monolit) dengan komponen struktur lainnya.
4. Momen-momen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap harus
didistribusikan pada kolom di atas dan di bawah lantai tersebut
berdasarkan kekakuan relative kolom dengan juga memperhatikan
kondisi kekekangan pada ujung kolom. 9
Jenis-jenis Keruntuhan Kolom
10
1.3.5 Jenis-jenis Keruntuhan Kolom
Berdasarkan besarnya regangan pada baja tulangan
tarik,keruntuhan penampang kolom dapat dibedakan
atas :
1. Keruntuhan Tarik :
Keruntuhan kolom diawali dengan lelehnya baja tulangan tarik.
2. Keruntuhan seimbang (Balanced) :
Pada keruntuhan ini, lelehnya baja tulangan tarik bersamaan
dengan runtuhnya beton bagian tekan.
:
3. Keruntuhan Tekan :
Pada waktu runtuhnya kolom, beton pada bagian tekan runtuh
terlebih dahulu, sedangkan baja tulangan tarik belum leleh.
11
Jika Pn adalah beban aksial nominal suatu kolom, dan Pnb adalah
beban aksial nominal pada kondisi seimbang (balanced), maka :
12
0,85.fc’
0,003 Pnb
d
Kondisi keruntuhan seimbang (balanced) tercapai apabila
baja tulangan tarik mengalami regangan leleh (s= y), dan pada
saat itu pula beton mengalami regangan batasnya, cu = 0,003.
A .f s y
s= y
cb 0 , 003
...( 1.14 )
d fy
0 , 003
Es
dengan nilai Es = 200.000 MPa, diperoleh :
13
CONTOH 1 :
300
0,85.fc’
0,003 Pnb
Jawab :
As’.fy eb
3D22 cb ab=1.c
0,85.fc’.ab.b
Luas tulangan tarik :
d
As = 3D22 = 1140,40 mm2
3D22
Luas tulangan tekan :
As.fy As’ = 3D22 = 1140,40 mm2
s= y
14
Garis netral pada kondisi seimbang :
600 600
cb .d . 450 272,73 mm
600 f y 600 390
ab 0,85. 272,73 231,82 mm
Tegangan pada tulangan tekan :
c d '
f s' E s . s' 600. . f y
c
c d
'
f s Es . s 600.
' '
. f y
c
272,73 50
600. 490 MPa ; f s' f y 390 MPa
272,73
15
Kapasitas Penampang pada kondisi seimbang :
Pnb 0,85 . f c' .ab .b As' . f s' As' . f y
0,85 .25 .231,82 .300 1.477 .852 N
1.477 ,85 kN
a
2
M nb Pnb .eb 0,85. f c' .ab .b. y b As' . f s' . y d ' As . f y .d y
198.165.242 88.951.200 88951.200 376067842 N
376,07 kNm
M nb 376,07 kNm
eb 0,2545 m 254,5 mm
Pnb 1.477,85 kN
16
b. Tipe Keruntuhan Tarik
Keruntuhan tarik terjadi dengan lelehnya baja tulangan tarik.
Eksentritas yang terjadi adalah : e > eb atau Pn < Pnb
c d '
f s' E s . s' 600. . f y
...( 1.19 )
c
dan apabila baja tulangan tekan sudah leleh, dan As’ = As, maka :
c
Pn 0,85. f .a.b A . f As . f y
' '
s y
'
...( 1.20 )
Pn 0,85. f c .a.b
'
...( 1.21 )
17
a
M n 0,85. f c .a .b. y As' . f y' . y d ' As . f y .d y
'
2
...( 1.22 )
h a
M n 0,85. f c .a .b. As . f y . d d '
'
...( 1.23 )
2 2
Oleh karena :
a
Pn
, maka: M n P.
h a
A .f d d
'
0,85. f c' .b
n s y
2 ...( 1.24 )
maka :
Pn . e Pn .h
Pn
'
/ 2 As . f y d d '
...( 1.25 )
0,85. f c .b
18
Pn
'
1,7. f c .b
Pn .( 0,5h e ) As . f y d d '
0 ...( 1.26 )
1
h h
2
1
h 2.e h 2.e
Pn 0,85 f c b.d
2
2. A . f . d d '
2
' s y
'
2
2 0 ,85 . f c .b
...( 1.28 )
19
As As' maka :
Jika : b.d
dan '
b.d
1
h 2.e h 2.e d
2 ' 2
Pn 0,85 f c b.d 2. .m.1
'
2.d
2.d d
dimana : ...( 1.29)
fy ...( 1.30 )
m
0,85. f c'
20
CONTOH 2 :
Hitunglah beban aksial nominal Pn untuk penampang pada
Contoh 1, apabila beban yang bekerja dengan eksentrisitas
e = 270 mm.
Jawab :
Dari contoh 1 diperoleh eb = 254,5 mm < e = 270 mm :
Keruntuhan yang terjadi diawali dengan lelehnya tulangan tarik
1
h 2.e h 2.e d
2 ' 2
Pn 0,85f c b.d 2..m.1
'
2.d 2.d d
fy
dimana : m
0,85. f c'
21
c. Tipe Keruntuhan Tekan
Tipe keruntuhan tekan terjadi diawali dengan hancurnya beton
sedangkan baja tulangan tarik belum leleh. Eksentrisitas e lebih
kecil daripada eksentrisitas pada kondisi seimbang (balanced),
e<eb dan tegangan pada tulangan tariknya lebih kecil daripada
tegangan leleh (fs < fy).
22
Persamaan Whitney
didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Tulangan diletakkan secara simetris pada suatu lapisan yang
sejajar dengan sumbu lentur penampang segi-empat.
2. Tulangan tekan sudah leleh.
3. Luas tekan beton yang tergantikan oleh tulangan tekan
diabaikan terhadap beton tertekan total
4. Untuk kontribusi Cc dari beton, tinggi blok tegangan ekivalen
dianggap sebesar 0,54.d.
5. Kurva interaksi dalam daerah tekan adalah garis lurus.
23
Diagram Interaksi P – M Kolom
24
1.4. Diagram Interaksi P – M Kolom
Kapasitas penampang beton bertulang untuk menahan
kombinasi gaya aksial dan momen lentur dapat
digambarkan dalam suatu bentuk kurva interaksi antara
kedua gaya tersebut, disebut diagram interaksi P – M kolom.
25
Gambar 1.4. Diagram interaksi P-M dari suatu penampang kolom.
26
CONTOH 3 :
50 Dari soal contoh 1, buatlah diagram interaksi P-M
3D22
dari penampang kolom tersebut :
500
Mutu beton fc’ = 25 MPa dan mutu baja fy = 390 MPa
3D22
50
Jawab :
300
27
b. Kekuatan nominal maksimum penampang kolom :
untuk kolom dengan tulangan sengkang ikat
Pn (max) = 0,80 Po = 0,80 x 4.028,5 = 3.222,8 kN
Eksentristas minimum : emin = 0,1 x 500 mm = 50 mm
M nb 376,07 kNm
eb 0,2545 m 254,5 mm
Pnb 1.477,85 kN
29
. Pnb 0,65 x 1.477,85 kN 960,6 kN
. M nb 0,65 x 376,07 kNm 244,4 kNm
e. Kapasitas Penampang pada Kondisi Momen Murni : ( P = 0)
Kapasitas penampang dengan kondisi momen murni ditentukan
Dengan menganggap penampang balok dengan tulangan tunggal
As . f y
M n As . f y . d 0,59. '
f c .b
1140,4. 390
1140,4. 390. 450 0,59. 184,6 kNm
25. 300
. M n 0,80 x 184,6 kNm 147,68 kNm
30
Diagram Interaksi P - M
5000
4000
Mn, Pn
3000
fPn, Pn
Mn, Pn
2000
Keruntuhan tekan
1000
Keruntuhan tarik
0
0 100 200 300 400
fMn, Mn
31
1.5. Kolom Beton Bundar
Sebagaimana halnya dengan kolom segi-empat, pada kolom
bundar keseimbangan momen dan gaya yang sama digunakan
untuk mencari gaya tahanan nominal Pn untuk suatu
eksentritas yang diberikan. Persamaan keseimbangan tersebut
serupa dengan persamaan (1-10) dan (1-11), dengan perbedaan
dalam hal :
Bentuk luas yang tertekan yang merupakan elemen lingkaran, dan
Tulangan-tulangan tidak dikelompokkan kedalam kelompok tekan
dan tarik sejajar.
Dengan demikian gaya dan tegangan pada masing-masing
tulangan harus ditinjau sendiri-sendiri. Luas dan titik berat segmen
lingkaran dihitung dengan menggunakan persamaan matematisnya.
Apabila tidak demikian, dapat digunakan persamaan dari Whitney
sebagai penyederhanaan.
32
1.5.1. Metoda Empiris untuk Analisis Kolom Bundar
Ds
h b
Penampang ekivalen regangan tegangan
33
Agar keruntuhannya berupa keruntuhan tekan, penampang
segi-empat ekuivalen harus mempunyai :
34
Apabila dimensi kolom segi-empat ekuivalen telah diperoleh,
analisis dan disain dapat dilakukan seperti kolom segi-
empat aktual.
0,85.e
2
g.m.Ds 0,85.e
Pn 0,85f c .h
' 2
0,38 0,38
h 2,5.h h
b. Untuk keruntuhan Tekan : ...( 1.32 )
'
Ast . f y Ag . f
Pn
c
3.e 9,6.h.e
1,0 1,18
2
...( 1.33 )
Ds 0,8.h 0,67.Ds
35
dimana :
h ; diameter penampang kolom bundar
Ds ; diameter lingkaran tulangan (terjauh) as ke as
e ; eksentrisitas terhadap pusat plastis penampang
g = Ast/Ag = luas tulangan bruto/luas beton bruto
m = fy/0,85.fc’
36
1.6.Kolom Pendek dengan Tulangan pada 4 sisi
Apabila kolom mempunyai tulangan pada ke-empat sisinya,
persamaan dasar (1-10) dan (1-11) harus disesuaikan dulu.
Kontrol keserasian tegangan harus tetap dipertahankan di
seluruh bagian penampang.
37
Pn
Pn
38
Beberapa anggapan yang digunakan adalah :
Gsc : titik berat gaya tekan pada tulangan tekan
Gst : titik berat gaya tarik pada tulangan tarik
Fsc : resultan gaya tekan pada tulangan = As’.fsc
Fst : resultan gaya tarik pada tulangan = As.fst
Keseimbangan antara gaya-gaya dalam dengan momen
dan gaya luar harus terpenuhi, yaitu :
h a
M n 0,85. f c' .a.b. Fsc . ysc Fst . yst ...( 1.34 )
2 2
39
Cara coba-coba dengan penyesuaian diterapkan dengan
menggunakan suatu asumsi tinggi garis netral c.
si c si
fsi Es .si Es .cu. 600. ...( 1.35 )
c c
dimana : fsi haruslah ≤ fy.
40
Carilah Pn untuk nilai c yang di-asumsikan, dengan
menggunakan pers. (1-33). Kemudian subsitusikan besarnya
nilai Pn ke dalam pers. (1-34), dan diperoleh harga c.
41
Contoh Soal
42
43
44
45
46
• Cara analitis : Memakan waktu lama
–Untuk pemakaian tertentu
–Typikal diagram interaksi
• Tersedia desain aid :
1. Buku Bantuan Diagram Interaksi
–Untuk pemakaian umum
–Variasi diagram interaksi
2. Dibantu dengan software “ PCACOL”
47
Kolom Panjang
Mu2 = M2b + M2s
• Ada bahaya tekuk
• Pengamanan dg Magnification Method
• Sistem Unbraced : Mc = δb.M2b + δs.M2s
• Sistem Braced : Mc = δb.Mu2
48
e min untuk kolom panjang
49
Curvature
Pu1 Pu1 Pu1
51
Cm
b ≥1,0
Pu
1-
Pc
1
s ≥1,0
1 Pu
Pc
2 EI
Pc Ptekuk
kLn
( Ec Ig / 5) Es . Is
EI
1 d
( Ec Ig / 3,5)
EI
1 d
M 1b
Cm 0,6 0,4
M 2b
52
KONTROL KOLOM
PENDEK dg
START SENGKANG
Hitung Po=0 0,85fc’(Ag-Ast) +fy.Ast
Hitung e = Mu/Pu
Kolom konsentris
emin=0,1h
Coba ρ=8%
Hitung Po=0,85fc’(Ag-Ast) +fy.Ast
Rencanakan ulang
Hitung Po max= 1% < ρ < 8% ρ min =1%
Pu/φ=Pu/0,65 ρ max = 8%
Coba Ag lalu
tentukan h,b
SELESAI
53
START
DESAIN KOLOM
PENDEK dg
Data awal : Beban SENGKANG
PU, Mu, fc’, fy, φ, ρ Pilih dimensi
tulangan
YA
Gunakan grafik interaksi/ software dg ρ φP Pn cap > P Pn SELESAI
coba2 =2% shg diperolehAg. Sesuai perlu ?
harga k= φPn/(fc’.Ag), lalu estimasikan
b=h
Dimensi h, b, ρg
Hitung k dan k e/h diperbesar
sebenarnya maka
diperoleh ρg,Ast perlu
54
START n 2 EI
Pc , ,
(kLu )2
DESAIN KOLOM dg
b Cm PENGARUH
Pu
1- Pc KELANGSINGAN
Data awal :
Kolom Bracedframe, Pu
Pn perlu
PU, Mu, fc’, fy, Lu
Mn perlu b Mu
Mn
e
Pn
Hitung Ec, Ig, Is,
M1/M2 & k=1
Klu/r=34-12(M1/M2) Redesain
Cm=0,6+0,4M1/M2,
Periksa dg statika X, Pn cap
r=0,3h
βd= 1,2D/
(1,2D+1,6L)
55
56