Anda di halaman 1dari 15

Probabilitas dalam Hidrologi

Pendahuluan
Sistim sumberdaya air harus direncanakan
untuk jangka tertentu di waktu mendatang.
Engineer memperkirakan probabilitas bahwa
suatu parameter hidrologi dapat dilampaui
atau kurang dari suatu harga tertentu untuk
suatu rentang waktu.
Perencanaan pengendalian banjir bertujuan
untuk mengurangi kerugian. Contoh
parameter untuk perencanaan: .

Probabilitas Banjir
Pemilihan data:
Relevance
Adequacy
Accuracy
Plotting positions,
p: probabilitas
Tr: periode ulang
r
T
p
1
=
Probabilitas Banjir
Plotting Position
Weibull (US)


Gringorten (UK)
1 +
=
n
m
p
12 . 0
44 . 0
+

=
n
m
p
p : probabilitas,
m: ranking debit banjir,
n : banyak data
Probabilitas Banjir
Distribusi Banjir secara Teoritis
Log Pearson type III (US)



X Tr
K X X
log
log log o + =
( )
( ) 1
log log
2
log

=

n
X X
X
o
( )
( )( )( )
3
log
3
2 1
log log
X
n n
X X n
G
o

=

Tabel nilai K.
G

G
Tabel nilai K.
Probabilitas Banjir
Distribusi Banjir secara Teoritis
Gumbel (UK)



X Tr
K X X o + =
( )
( ) 1
2

=

n
X X
X
o
( ) 45 . 0 7797 . 0 = y K
( ) | | p y = 1 ln ln
Frekuensi untuk Perencanaan
Analisis frekuensi akan memberikan harga
rata-rata periode ulang.
Harga periode ulang rata-rata ini digunakan,
misalnya untuk: perhitungan kerusakan banjir
tahunan.
Untuk memperkirakan probabilitas terjadinya
banjir untuk suatu interval waktu tertentu:
( )
( )
k
k N
k
p p
k N k
N
J

= 1
! !
!
Penerapan
Perhitungan tinggi muka air banjir
Perhitungan debit banjir
Perhitungan luas genangan
Penentuan kebutuhan pompa banjir
Penentuan volume tampungan waduk banjir
Penentuan dimensi saluran banjir
Perhitungan resiko dan kerugian banjir
Nomor Tahun Q (m
3
/s)
1 2002 214
2 2003 120
3 2004 144
4 2005 160
5 2006 96
6 2007 102
7 2008 127
8 2009 133
9 2010 155
10 2011 135
Distribusi Normal
Fungsi kerapatan probabilitas (PDF) distribusi normal adalah:


dimana dan adalah parameter statistik.

Persamaan diatas dapat disederhanakan dengan menggunakan
pendekatan yang disarankan oleh Chow (1951):

dimana:
x
T
= hujan rencana untuk periode ulang T
x = rata-rata dari data pengamatan
S = deviasi standar
K = faktor frekuensi
( )
(
(

|
.
|

\
|

=
2
2
1
exp
2
1
o

t o
x
x f
S K x x
T T
+ =
Faktor frekuensi, K
T
pada persamaan dapat dinyatakan sebagai


Nilai K
T
berkenaan dengan probabilitas terlampaui p (p=1/T) yang dapat
dihitung dengan menentukan nilai tengah variabel w sbb:



Selanjutnya K
T
dapat ditentukan dengan pendekatan



untuk (0 <p0.5) dan K
T
= -z untuk (0.5 <p<1)

Atau K
T
dapat juga ditentukan berdasarkan p seperti pada tabel.
z
x
K
T
T
=

=
o

( )
( )
( ) 1 5 . 0
1
1
ln , 5 . 0 0
1
ln
2 / 1
2
2 / 1
2
< <
(
(

|
|
.
|

\
|

= s <
(

|
|
.
|

\
|
= p
p
w p
p
w
3 2
2
001308 . 0 189269 . 0 432788 . 1 1
010328 . 0 802853 . 0 515517 . 2
w w w
w w
w z K
T
+ + +
+ +
= =
Distribusi Log Normal
Fungsi kerapatan Log Normal sbb:


dimana:

n
= rata-rata untuk y = log x

n
= standar deviasi untuk y = log x
Persamaan diatas dapat disederhanakan dalam bentuk persamaan:


Penentuan harga K
T
pada distribusi log normal dapat menggunakan
persamaan K
T
pada distribusi normal, begitu juga tabel K
T
yang didasarkan
pada periode ulang, T.



( )
( )
(


=
2
2
2
1
exp
2
1
n
n
x
x f
o

t o
x T T
S K x x
log
log log + =

Anda mungkin juga menyukai