Anda di halaman 1dari 4

Tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari dinas atau


instansi terkait. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 1.
2. Menganalisa curah hujan wilayah
Perhitungan distribusi curah hujan maksimum harian rata-rata untuk
mendapatkan debit puncak pada DAS Batang Tebo. Metode ini digunakan apabila
penyebaran stasiun hujan di daerah yang ditinjau tidak merata. Hitungan curah
hujan rerata dilakukan dengan memperhitungkan daerah pengaruh dari tiap stasiun
(Triatmodjo, 2013). Tahapan perhitungan Poligon Thiessen dilakukan dengan
cara, yaitu:
a. Stasiun hujan digambar pada peta daerah yang ditinjau.
b. Stasiun-stasiun tersebut dihubungkan dengan garis lurus, sehingga akan
didapatkan bentuk segitiga.
c. Tiap-tiap sisi segitiga dibuat garis berat sehingga saling bertemu dan
membentuk suatu poligon yang mengelilingi tiap stasiun. Tiap stasiun
mewakili luasan yang dibentuk oleh poligon, sedangkan untuk stasiun yang
berada di dekat batas daerah, garis batas daerah membentuk batas tertutup dari
poligon.
d. Luas tiap poligon diukur, kemudian dikalikan dengan kedalaman hujan di tiap
poligon. Hasil jumlah hitungan tersebut dibagi dengan total luas daerah yang
ditinjau. Analisis perhitungan curah hujan maksimum harian rata-rata daerah
dengan metode Poligon Thiessen yaitu:
n
A i × Ri
RThissen =∑ ..........................................................................................(23)
i=1 A Total
Keterangan:
Ai = Luas wilayah stasiun curah hujan (km2)
A total = Luas wilayah Sub DAS (km2)
Ri = Curah hujan harian maksimum rata-rata tiap stasiun (mm)
3. Menentukan parameter statistik berdasarkan data curah hujan harian
maksimum.
4. Menentukan jenis distribusi yang sesuai berdasarkan parameter statistik yang
ada.
Analisis distribusi frekuensi data curah hujan dilakukan dengan 4 metode
yaitu metode distribusi normal, metode distribusi log normal, metode distribusi
gumbel dan metode distribusi log pearson tipe III yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Persyaratan Parameter Statistik suatu Distribusi
No. Distribusi Syarat
1. Normal Cs = 0
Ck ≤ 3
2. Log Normal Cs = 0,248
Ck = 3,110
3. Gumbel Cs = 1,14
Ck = 5,4
4. Log Pearson Tipe III selain dengan nilai diatas

Keterangan:
Cs = Koefisien kepencengan (skewnes)
Ck = Koefisien kepuncakan (kurtosis)
5. Melakukan uji kecocokan (Goodness of fit test) menggunakan uji Chi Square
dan uji Smirnov Kolmogrov untuk mengetahui apakah distribusi yang dipilih
sudah tepat.
a. Prosedur Chi Square
1). Urutkan data pengamatan (dari yang besar ke kecil atau sebaliknya)
2). Kelompokkan data mmenjadi G sub-grub, tiap-tiap sub group, tiap-tiap sub
group minimal 4 data pengamatan.
3). Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi, tiap-tiap sub group.
4). Jumlahkan data dari persaamaan distribusi yang digunakan sebesar Ei.
2
2 ( Oi−Ei )
5). Setiap sub group hitung nilai: ( Oi−E i ) dan
Ei
2
( Oi−Ei )
6). Jumlah seluruh G sub group nilai untuk menentukan chi kuadrat
Ei
hitung.
7). Tentukan derajat kebebasan dk = G – R – 1
Keterangan:
nilai R = 2 untuk distribusi normal dan binormal
nilai R = 1 untuk distribusi Possion
b. Prosedur Smirnov Kolmogrov
1). Urutkan data (dari besar ke kecil atau sebaliknya) dan tentukan besarnya
peluang dari masing-masing data tersebut.
2). Urutkan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil penggambaran data
(persamaan distribusinya).
3). kedua nilai peluang tersebut, tentukan selisih tersebarnya antar peluang
pengamatan dengan peluang teoritis.
D = maksimum ( P ( X n )−P ' ( X n) )
4). Berdasarkan tabel nilai kritis (smirnov-kolmogorov test) tentukan harga D0.
6. Menghitung debit banjir rancangan DAS Batang Tebo menggunakan metode
hidrograf Nakayasu dan Limantara. Adapun metode yang digunakan yaitu:
a. Metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu
Hidrograf satuan sintetis Nakayasu merupakan hidrograf satuan sintetis dari
Jepang.
A . Ro
QP = .......................................................................................(24)
3,6 ( 0,3Tp+ T 0,3 )
Keterangan:
QP = Debit puncak banjir (m3)
A = Luas DAS (km2)
Ro = Hujan satuan (mm)
Tp = Waktu dari permulaan banjir sampai puncak hidrograf
(jam)
T0,3 = Waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit (jam)
b. Metode Hidrograf Satuan Sintetis Limantara
Hidrograf satuan sintetis Limantara berasal dari Indonesia dan ditemukan
oleh Lily Montarcih Limantara, tahun 2006 (Limantara, 2010).
QP = 0,042 A0,451 L0,4897 Lc0,356 S-0,131 n0,168......................................................(25)
Keterangan :
QP = Debit puncak banjir hidrograf satuan (m3)
A = Luas DAS (km2)
L = Panjang luas DAS (km)
Lc = Panjang alur sungai ke titik berat DAS (km)
S = Kemiringan sungai utama
n = Koefisien kekasaran DAS
7. Menghitung ketelitian metode hidrograf satuan sintetis Nakayasu dan
Limantara menggunakan kalibrasi model menggunakan RSquared. Persamaan
RSquared yang digunakan yaitu:

R squared = 1 -
∑ ( Q0 -Q M )2 .................................................................................(26)
∑ ( Q0 -Q M )2
Keterangan:
Q0 = Debit terhitung (m3/s)
QM = Rerata debit terukur (m3/s)

Anda mungkin juga menyukai