Anda di halaman 1dari 50

CIVIL ENGINEERING 18

STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

BAB III
ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
3.1 Analisis Hidrologi
Maksud dan tujuan dari analisa hidrologi adalah untuk mengetahui potensi air yang
ada pada lokasi pekerjaan yang akan dimanfaatkan, dikembangkan serta mengendalikan
potensi air untuk kepentingan masyarakat sekitarnya. Analisa hidrologi ini sangat penting
artinya dalam tahap desain khususnya untuk perencanaan bangunan pengairan.
3.1.1 Curah Hujan Rancangan
Curah hujan rancangan adalah curah hujan yang terjadi pada suatu daerah
dengan periode ulang tertentu. Dalam perhitungan curah hujan rancangan
digunakan analisis frekuensi. Namun demikian sebelum menggunakan macam
analisis frekuensi perlu dikaji persyaratannya. Adapun pengujian sebaran data
untuk dapat menggunakan analisis frekuensi adalah, dihitung parameter-parameter
statistik, Cs, Cv, Ck, untuk dapat menentukan macam analisis frekuensi. Syarat
untuk EJ. Gumbel, Ck = 5,40 dan Cs = 1,14 ; Sedangkan Log Pearson III harga
Cs dan Cv nya bebas.
a. Pemilihan Agihan Frekuensi
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pemilihan agihan
frekuensi adalah :
1. Menghitung curah hujan maksimum rerata dengan persamaan :
n
1
∑x
n i=1 i
xo =
2. Menghitung simpangan baku, dengan persamaan :
n

Sx = √ ∑ ( xi −x o )2
i=1
n−1
3. Menghitung parameter-parameter statistik, yang meliputi koefisien
skewnes/penyimpangan (Cs), koefisien varians (Cv), dan koefisien
kurtosis (Ck), dengan persamaan :

∑ ( xi − x o) 3
3
Cs = (n −1) (n− 2) Sx

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

2
n ∑ ( x i − x o) 4
Ck = (n −1) (n− 2) (n−3 ) Sx 3
Sx
Cv = xo

4. Dengan melihat harga Cs, Cv, dan Ck sehingga dapat ditentukan agihan
frekuensi mana yang akan digunakan.
Keterangan :
xi = curah hujan, mm
xo = curah hujan rata-rata, mm
n = jumlah data
Sx = standar deviasi
Cs = koefisien skewnes/penyimpangan
Cv = koefisien varians
Ck = koefisien kurtosis

b. Analisis Frekuensi
Analisis frekuensi diperlukan untuk menetapkan hujan rancangan dengan
periode ulang terentu dari serangkaian data curah hujan.
1) Metode Log Person III
Dalam perhitungan ini, memerlukan beberapa parameter yaitu
berupa derajat kepencengan, nilai tengah (harga rata-rata), dan standar
deviasi. Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai
berikut :
 Mengubah data curah hujan n buah dari x1, x2, x3,...,xn menjadi
bentuk. logaritma yaitu log x1, log x2, log x3,..., log xn
 Menghitung harga rerata, dari data curah hujan yang telah diubah
ke dalam bentuk logaritma dengan persamaan :
n
1
∑ log x i
log xo = n i = 1
 Hitung standar deviasi, dengan persamaan :

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO


S log x = √ ∑ ( log x i − log x o ) 2
i =1
n−1

Hitung koefisien penyimpangan, dengan persamaan :


n
∑ ( log xi − log x o ) 3
i=1

Cs = (n−1 ) (n−2 ) (n−3)

 Menghitung logaritma curah hujan dengan persamaan :


log XT = log xo + KTr . S log x
harga KTr diperoleh dari tabel hubungan antara Cs dengan kala
ulang.
 Hitung nilai anti log dari XT, untuk mendapatkan curah hujan
rancangan dengan kala ulang T tahun.
Keterangan :
xi = curah hujan (mm)
XT = curah hujan rancangan dengan kala ulang T tahun (mm)
Cs = koefisien penyimpangan/kepencengan
S log x = standar deviasi
KTr = fungsi Cs terhadap kala ulang
Log xo = logaritma curah hujan rerata.
Log xi = logaritma curah hujan harian maksimum

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

Tabel 3.1 Faktor Penyimpangan KTr untuk Log Pearson III

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

Tabel 3.2 Curah Hujan Harian Maximum

Curah Rangking Data


No. Tahun Hujan
(mm) Curah Hujan
Tahun
Maksimum
1 2002 30,9 2002 30,9
2 2003 43,5 2003 43,5
3 2004 63,0 2009 50,2
4 2005 79,9 2011 50,2
5 2006 53,6 2010 52,4
6 2007 60,0 2006 53,6
7 2008 60,0 2007 60,0
8 2009 50,2 2008 60,0
9 2010 52,4 2004 63,0
10 2011 50,2 2005 79,9

Tabel 3.3 Perhitungan Agihan Frekuensi

Curah hujan (Xi) 2 3 4


NO (Xi-X) (Xi-X) (Xi-X) (Xi-X)
(mm)

1 30,9 -23,440 549,434 -12878,72 301877,28


2 43,5 -10,873 118,229 -1285,5 13978,2
3 50,2 -4,173 17,417 -72,7 303,3
4 50,2 -4,173 17,417 -72,7 303,3
5 52,4 -1,973 3,894 -7,7 15,2
6 53,6 -0,773 0,598 -0,5 0,4
7 60,0 5,627 31,659 178,1 1002,3
8 60,0 5,627 31,659 178,1 1002,3
9 63,0 8,627 74,419 642,0 5538,2
10 79,9 25,527 651,611 16633,449 424596,519
Jumlah 543,7 1496,337 3313,9 748617,1
Rata Rata 54,373

Dimana : X = Curah Hujan


Xi = Rata-rata Curah Hujan

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

1) Menghitung Sx, Ck, dan Cv


- Menghitung simpangan baku
n

Sx =
 i 1
(x i  x )2

n  1

Sx =
Sx = 25,098

- Menghitung Parameter Parameter Statistik

a. Cs =  x i  x  3

(n  1) (n  2) Sx 3

Cs = െͷͻ ʹ ͳǤ͸
ͳͲെͳ ͳͲെ ʹ ‫ͳݔ‬ͺ ǡ͹ͷͷͿ

Cs = 0,215

݊ଶ σ ௡௜ୀଵሺܺ݅ െ‫ݔ‬ሻ΀
b. Ck =
݊െͳ ݊െ ʹ ݊െ ͵ ܵ‫Ϳݔ‬

ͳͲଶ ‫ͳݔ‬͸ͺ Ͷͷ
͸ͷ͵ Ǥ͸
Ck =
ͳͲെͳ ͳͲെ ʹ ͳͲെ ͵ ‫ͳݔ‬ͺ Ǥ͹ͷͷͿ

Ck = 48,945

c. Cv = ܵE‫ݔ‬
ܺ݅

25,098
Cv =
63,021

Cv = 0,398

2) Dari hasil perhitungan agihan frekuensi diperoleh nilai Cs = 0.215, Ck = 48,945


Cv = 0.398 Memenuhi syarat pada metode Log Person III .
Tabel 3.4. Syarat Syarat Penentuan sebaran

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

No. Jenis Distribusi Syarat


1 Normal Cs=0; Ck=3
2 Log Normal Cs=3; Cv=1,8; Cv=0,6
3 Gumbel Cs≤1,1396; Ck≤5,4002
4 Person III Cs≠0; Cv=0,3
5 Log Person III Nilai Cv dan Cs Bebas
a. Metode log person III
Tabel 3.5.Data perhitungan Metode Log Person III
Curah
Log Xi - (Log Xi - (Log Xi - Log (Log Xi - Log
No. hujan Log Xi
Log Xo Log Xo)2 Xo)
3
Xo)
4
(mm)
1 30,93 1,490 -0,233 0,054 -0,01269405 0,00296119
2 43,50 1,638 -0,085 0,007 -0,00061872 0,00005272
3 50,20 1,701 -0,023 0,001 -0,00001216 0,00000028
4 50,20 1,701 -0,023 0,001 -0,00001216 0,00000028
5 52,40 1,719 -0,004 0,000 -0,00000008 0,00000000
6 53,60 1,729 0,005 0,000 0,00000016 0,00000000
7 60,00 1,778 0,054 0,003 0,00016144 0,00000879
8 60,00 1,778 0,054 0,003 0,00016144 0,00000879
9 63,00 1,799 0,076 0,006 0,00043276 0,00003273
10 79,90 1,903 0,179 0,032 0,00572053 0,00102309
Jumlah 543,73 17,237 0,000 0,106 -0,007 0,004
Log Xo 54,373 1,724

Dengan Mengunakan metode Log Person III untuk menghitung analisis


frekuensi, sehingga didapatkan tabel seperti diatas. Dimana n = 10 (dari jumlah data
tahunan)
Dalam perhitungan ini, memerlukan beberapa parameter yaitu berupa derjat
kepencengan, nilai tengah (harga rata rata) dan standar deviasi. Adapun langka
langka perhitungannya :
1. Menghitung data curah hujan n buah dari X1, X2, ….Xn menjadi Log X1, Log X2,
…. Log Xn.
2. Menghitung harga rata – rata, dari curah hujan yang telah diubah

ͳ
Log Xo = ෍ ݃‫ܫ ݋‬
‫ܮ‬
݃
݊ ௡ିଵ
17,237
=
10
= 1,724

3. Standar Deviasi

S Log X =
KELOMPOK 3
=
= 0,109
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

4. Menghitung Koefisien penyimpangan


σ ௡௜ୀଵሺ݃ܺ݅
‫݅ܺ݃݋ܮ‬െ‫݋ܺ݃݋‬
‫ܺ݃ܮ‬ ሻͿ
Cs =
݊െ ͳ ݊െ ʹ ܵ‫Ϳ ܺ ݃݋݃ܮ‬
ͲǤͲͳͳ

=
ͳͲെ ͳ ͳͲെ ʹ ‫Ͳݔ‬ǡͳͶ͸Ϳ
= -0,0741

5. Menghitung Koefisien Penyimpangan


Log Xt = Log Xo + Ktr . S Log X
Log Xt = 1,776 + 2,035 . 0.150
Log Xt = 1.945
Untuk harga Ktr didapatkan dari table Faktor penyimpangan Ktr untuk Log
untuk periode Ulang 50 tahun.

Logaritma
Hujan Hujan Rancangan
Periode Ulang (T) KTr Log Xo
Rancangan (Log XT
Xt)
1,01 -2,350 1,724 1,468 29,387
2 0,011 1,724 1,725 53,076
5 0,840 1,724 1,815 65,320
10 1,278 1,724 1,863 72,891
25 1,739 1,724 1,913 81,809
50 2,036 1,724 1,945 88,125
100 2,301 1,724 1,974 94,170
200 2,544 1,724 2,000 100,078
Menghitung nilai anti Log dari Log Xt, untuk mendapatkan crah hujan
rancangan dgan kala ulang n Tahun.

Xt = 10log Xt

Xt = 101,945

Xt = 88,125

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

3.3 Debit Andalan


3.3.1 Evaportranspirasi
Analisis klimatologi yang diperlukan dalam perencanaan suatu daerah
irigasi adalah besarnya evapotranpirasi potensial. Evapotranpirasi potensial
adalah penguapan yang disebabkan oleh evaporasi air bebas dan transpirasi
oleh tumbuhan (evapo dan transpirasi ). Besaran evapotranspirasi dihitung
memakai cara Penman modifikasi (FAO) dan laju penguapan panci evaporasi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung evapotranpirasi adalah rumus


Penman Modifikasi yang dinyatakan dengan:

ETO = c × ET∗¿¿ dimana


,

ET∗ = C (0 , 75 Rs − R n1 ) + (1 − w ) f (u) (ea − ed) diman


a:

w = faktor yang berhubungan dengan temperatur (T) dan elevasi daerah. Untuk
daerah Indonesia dengan elevasi antara 0 - 500 m, hubungan harga T dan
w

Rs = radiasi gelombang pendek dalam satuan evaporasi (mm/hari)

= (0,25 + 0,54 n/N) Ra

Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir (angka


angot) yang dipengaruhi oleh letak lintang daerah.

Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)

= f(t) . f(ed) . f(n/N)

f(t) = fungsi suhu


KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

f(ed) = fungsi tekanan uap

= 0,34 - 0,44 . (ed)

f(n/N) = fungsi kecerahan

= 0,1 + 0,9 n/N

f(u) = fungsi dari kecepatan angin pada ketinggian 2 m dalam satuan (m/dt)

= 0,27 (1 + 0,864 u)

U = kecepatan angin (m/dt)

(ea-ed) = perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap yang sebenarnya

ed = ea . Rh

RH = kelembaban udara relatif (%)

Ea = tekanan uap jenuh (mbar)

ed = tekanan uap sebenarnya (mbar)

c = angka koreksi Penman yang memasukkan harga perbedaan kondisi cuaca


siang dan malam.

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

Tabel 3.7. Tekanan Uap Jenuh sebagai Fungsi dari Temperatur

Tabel 3.8. Faktor W yang Tergantung pada Temperatur dan Ketinggian

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

Tabel 3.9. Extra terresterial radiation on (ra) expressed in equivalent Evaporation in


mm/day
Tabel 3.13. Extra terresterial radiation (Ra) expressed in equivalent Evaporation in
mm/day
Northem Hemisphere
Lat Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept oct Nov Dec
50 3.8 6.1 9.4 12.7 15.8 17.1 16.4 14.1 10.9 7.4 4.5 3.2
48 4.3 6.6 9.8 12.8 15.9 17.2 16.5 14.3 11.2 7.8 5.0 3.7
46 4.9 7.1 10.3 13.0 16.0 17.2 16.6 14.5 11.5 8.3 5.5 4.3
44 5.3 7.6 10.6 13.7 16.1 17.2 16.6 14.7 11.9 8.7 6.0 4.7
42 5.9 8.1 11.0 14.0 16.2 17.3 16.7 15.0 12.2 9.1 6.5 5.2
40 6.4 8.6 11.4 14.3 16.4 17.3 16.7 15.2 12.5 9.6 7.0 5.7
38 6.9 9.0 11.8 14.5 16.4 17.2 16.7 15.3 13.0 10.0 7.5 6.1
36 7.4 9.4 12.0 14.7 16.4 17.2 16.7 15.4 13.1 10.6 8.0 6.6
34 7.9 9.8 12.4 14.8 16.5 17.1 16.8 15.5 13.4 10.8 8.5 7.2
32 8.3 10.2 12.8 15.0 16.5 17.0 16.8 15.6 13.6 11.2 9.0 7.8
30 8.8 10.7 13.1 15.2 16.5 17.0 16.7 15.7 13.9 11.6 9.5 8.3
28 9.3 11.1 13.4 15.3 16.5 16.8 16.6 15.7 14.1 12.0 9.9 8.8
26 9.8 11.5 13.7 15.3 16.4 16.7 16.5 15.7 14.3 12.3 10.3 9.3
24 10.2 11.9 13.9 15.4 16.4 16.6 16.4 15.8 14.5 12.6 10.7 9.7
22 10.7 12.3 14.2 15.5 16.3 16.4 16.3 15.8 14.6 13.0 11.1 10.2
20 11.2 12.7 14.4 15.6 16.3 16.4 16.1 15.9 14.8 13.3 11.6 10.7
18 11.6 13.0 14.6 15.6 16.1 16.1 16.0 15.8 14.9 13.6 12.0 11.1
16 12.0 13.3 14.7 15.6 16.0 15.9 15.9 15.7 15.0 13.9 12.4 11.6
14 12.4 13.6 14.9 15.7 15.8 15.7 15.7 15.7 15.1 14.1 12.8 12.0
12 12.6 13.9 15.1 15.7 15.7 15.5 15.5 15.6 15.2 14.4 13.3 12.5
10 13.2 14.2 15.3 15.7 15.5 15.3 15.3 15.5 15.3 14.7 13.6 12.9
8 13.6 14.5 15.3 15.6 15.3 15.0 15.1 15.4 15.3 14.8 13.9 13.3
6 13.9 14.8 15.4 15.4 15.1 14.7 14.9 15.2 15.3 15.0 14.2 13.7
4 14.3 15.0 15.5 15.5 14.9 14.4 14.6 15.1 15.3 15.1 14.5 14.1
2 14.7 15.3 15.6 15.3 14.8 14.2 14.3 14.9 15.3 15.2 14.8 14.4
0 15.0 15.5 15.7 15.2 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.1 14.8
SouthemHemisphere
Lat Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept oct Nov Dec
50 17.4 14.7 10.9 7.0 4.2 3.1 3.5 5.5 8.9 12.9 16.5 18.2
48 17.6 14.9 11.2 7.5 4.7 3.5 4.0 6.0 9.3 13.2 16.6 18.2
46 17.7 15.1 11.5 7.9 5.2 4.0 4.4 6.5 9.7 13.4 16.7 18.3
44 17.8 15.3 11.9 8.4 5.7 4.4 4.9 6.9 10.2 13.7 16.7 18.3
42 17.8 15.5 12.2 8.8 6.1 4.9 5.4 7.4 10.6 14.0 16.8 18.3
40 17.9 15.7 12.5 9.2 6.6 5.3 5.9 7.9 11.0 14.2 16.9 18.3
38 17.9 16.0 12.8 9.6 7.1 5.8 6.2 8.3 11.4 14.4 17.0 18.3
36 17.9 16.0 13.2 10.1 7.5 6.3 6.8 8.8 11.7 14.6 17.0 18.2
34 17.8 16.1 13.5 10.5 8.0 6.8 7.2 9.2 12.0 14.9 17.1 18.2
32 17.8 16.3 13.8 10.9 8.5 7.3 7.7 9.6 12.4 15.1 17.2 18.1
30 17.8 16.4 14.0 11.3 8.9 7.8 8.0 10.1 12.7 15.3 17.3 18.1
28 17.7 16.4 14.3 11.6 9.3 8.2 8.6 10.4 13.0 15.4 17.2 17.9
26 17.6 16.4 14.4 12.0 9.8 8.7 9.0 10.9 13.2 15.5 17.2 17.8
24 17.5 16.5 14.6 12.3 10.2 9.0 9.5 11.4 13.4 15.6 17.1 17.7
22 17.4 16.5 14.8 12.6 10.6 9.6 10.0 11.6 13.7 15.7 17.0 17.5
20 17.3 16.5 15.0 13.0 11.0 10.0 10.4 12.0 13.9 15.8 17.0 17.4
18 17.1 16.5 15.1 13.2 11.4 10.4 10.8 12.3 14.1 15.8 16.8 17.4
16 16.9 16.4 15.2 13.5 11.7 10.8 11.2 12.6 14.3 15.8 16.7 16.8
14 16.7 16.4 15.3 13.7 12.1 11.2 11.6 12.9 14.5 15.8 16.5 16.8
12 16.6 16.3 15.4 14.0 12.5 11.6 12.0 13.2 14.7 15.8 16.4 16.5
10 16.4 16.3 15.5 14.2 12.8 12.0 12.4 13.5 14.8 15.9 16.2 16.2
8 16.1 16.1 15.5 14.4 13.1 12.4 12.7 13.7 14.9 15.8 16.0 16.0
6 15.8 16.0 15.6 14.7 13.4 12.8 13.1 14.0 15.0 15.7 15.8 15.7
4 15.5 15.8 15.6 14.9 13.8 13.2 13.4 14.3 15.1 15.6 15.5 15.4
2 15.3 15.7 15.7 15.1 14.1 13.5 13.7
KELOMPOK 14.5
3 15.2 15.5 15.3 15.1
0 15.0 15.5 15.7 15.3 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.0 14.8
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

Tabel 3.10. Rata-rata Maksimum Lamanya Penyinaran Matahari (N)


Northem Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept Oct Nov Dec
Last
Southem July Aug Sept Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May June
Last
50 8.5 10.1 11.8 13.8 15.4 16.3 15.9 14.5 12.7 10.8 9.1 8.1
48 8.8 10.2 11.8 13.8 15.2 16.0 15.6 14.3 12.6 10.9 9.3 8.3
46 9.1 10.4 11.9 13.5 14.9 15.7 15.4 14.0 12.6 10.9 9.3 8.3
44 9.3 10.5 11.9 13.4 14.7 15.4 15.2 14.0 12.6 11.0 9.7 8.9
42 9.4 10.6 11.9 13.4 14.6 15.2 14.9 13.9 12.6 11.1 9.8 9.1
40 9.6 10.7 11.9 13.3 14.4 15.0 14.7 13.7 12.5 11.2 10.0 9.3
35 10.1 11.0 11.9 13.1 14.0 14.5 14.3 13.5 12.4 11.3 10.3 9.8
30 10.4 11.1 12.0 12.9 13.6 14.0 13.9 13.2 12.4 11.5 10.6 10.2
25 10.7 11.3 12.0 12.7 13.1 13.7 13.5 13.0 12.3 11.6 10.9 10.6
20 11.0 11.5 12.0 12.6 13.1 13.3 13.2 12.8 12.3 11.7 11.2 10.9
15 11.3 11.6 12.0 12.5 12.8 13.0 12.9 12.6 12.2 11.8 11.4 11.2
10 11.6 11.8 12.0 12.3 12.6 12.7 12.6 12.4 12.1 11.8 11.6 11.5
5 11.8 11.9 12.0 12.0 12.2 12.3 12.4 12.3 12.1 12.0 11.9 11.8
0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0

Tabel 3.11. Pengaruh Tekanan pada Radiasi GelombangPanjang


ed mbar 6 8 10 12 14 16 18 20 22

ed = 0,34 – 0,044 (ed)^0,5 0.23 0.22 0.2 0.19 0.18 0.16 0.15 0.14 0.13

ed mbar 24 26 28 30 32 34 36 38 40

ed = 0,34 – 0,044 (ed)^0,5 0.12 0.12 0.11 0.10 0.09 0.08 0.08 0.07 0.06

KELOMPOK 3
CIVIL ENGINEERING 18
STUDIO PERANCANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS TADULAKO

Tabel 3.12. Faktor Koreksi (C) pada Persamaan Penman

RH max - 30 % RH max - 60 % RH max - 90 %


Rs 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12
mm/day
Uday m/sec Uday/unight=4
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10
3 0.79 0.84 0.92 0.97 0.92 1.00 1.11 1.19 0.99 1.10 1.27 1.32
6 0.68 0.77 0.87 0.93 0.85 0.96 .1.11 1.19 0.94 1.10 1.26 1.33
9 0.55 0.65 0.78 0.90 0.76 0.88 1.02 1.14 0.88 1.01 1.16 1.27
Uday/unight = 3
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10
3 0.76 0.81 0.88 0.94 0.87 0.96 1.06 1.12 0.94 1.04 1.18 1.28
6 0.61 0.68 0.81 0.88 0.77 0.88 1.02 1.10 0.86 1.01 1.15 1.22
9 0.46 0.56 0.72 0.82 0.67 0.79 0.88 1.05 0.78 0.92 1.06 1.18
Uday/unight = 2
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10
3 0.69 0.76 0.85 0.92 0.83 0.91 0.99 1.05 0.89 0.98 1.10 1.14
6 0.53 0.61 0.74 0.84 0.70 0.80 0.94 1.02 0.79 0.92 1.05 1.12
9 0.37 0.48 0.65 0.76 0.59 0.70 0.84 0.95 0.71 0.81 0.96 1.06
Uday/unight = 1
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10
3 0.64 0.71 0.82 0.89 0.78 0.86 0.94 0.99 0.85 0.92 1.01 1.05
6 0.43 0.53 0.68 0.79 0.62 0.70 0.84 0.93 0.72 0.82 0.95 1.00
9 0.27 0.41 0.59 0.70 0.50 0.60 0.75 0.87 0.62 0.72 0.87 0.96

Dengan mengunakan persamaan dan tabel di atas maka perhitungan evapotranspirasi dengan
Metode Penman Modifikasi disajikan pada Tabel 3.13.

KELOMPOK 3
Tabel 3.13. Perhitungan Evapotranspirasi
Tabel Perhitungan Evapotranspirasi
BULAN
URAIAN K ET
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Temperatur Udara (°C) data 27,71 28,73 28,57 28,78 28,96 28,84 31,30
Kecepata angin (U) Km/hr data 57,24 64,37 74,69 76,37 62,63 58,64 60,27
f(u) = 0,27 (1+U/100) hitung 0,136 0,153 0,177 0,181 0,149 0,139 0,143
Penyinaran Matahari (%) data 47,22 46,14 51,54 53,27 61,54 55,12 59,99
Kelembapan relatif ,RH (%) data 80,61 79,95 79,14 78,52 75,49 78,87 79,53
Tekanan uap jenuh ,ea (m bar) Tabel 3.7 27,19 40,21 29,68 40,37 40,96 40,57 45,71
Tekanan uap aktual ,ed = ea x Rh/100 hitung 21,92 32,15 23,49 31,70 30,92 32,00 36,35
ea - ed hitung 5,27 8,06 6,19 8,67 10,04 8,57 9,36
Faktor W Tabel 3.8 0,76 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,79
(1 - W) hitung 0,240 0,230 0,230 0,230 0,230 0,230 0,210
Radiasi ekstra matahari, Ra (mm/hr) Tabel 3.9 15,00 15,50 15,70 15,30 14,40 13,90 14,10
Maksimum Penyinaran matahari, N Tabel 3.10 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
n=N x penyinararan Matahari hitung 5,667 5,537 6,185 6,393 7,385 6,615 7,199
Rasio Keawanan, n/N hitung 0,472 0,461 0,515 0,533 0,615 0,551 0,600
Radiasi diterima matahari Rs=(0,25 + 0,5n/N)Ra hitung 7,292 7,451 7,971 7,900 8,031 7,306 7,754
Rns= (1-a) Rs, a=0,25 hitung 5,469 5,588 5,978 5,925 6,023 5,480 5,816
Efek Temperatur,f(T) Tabel 3.11 16,24 16,45 16,41 15,46 16,49 16,45 17,20
F(ed) = 0,34-0,044 (ed)^0,5 hitung 0,134 0,091 0,127 0,092 0,095 0,091 0,075
f(n/N) = 0,1 + 0,9 n/N hitung 0,525 0,515 0,564 0,579 0,654 0,596 0,640
Rn1 = f(T). f(ed). f(n/N) hitung 1,143 0,767 1,173 0,827 1,028 0,893 0,822
Energi sisa, Rn = Rns - Rn1 hitung 4,326 4,821 4,805 5,099 4,995 4,586 4,994
U (m/det) konversi 0,662 0,745 0,865 0,884 0,725 0,679 0,698
U siang / U malam 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Faktor Koreksi ,C Tabel 4.1 1,08 1,08 1,08 1,08 1,09 1,08 1,08
ETo = C .(W.Rn + (1-W).f(u).(ed - ea)), mm/hr hitung 3,72 4,30 4,27 4,64 4,55 4,10 4,56
Eto,konversi (mm/bulan) konversi 115,42 120,49 132,32 139,15 140,93 122,87 141,50
Jumlah Eto 1640,78
3.3.2 Metode FJ MOCK
Data yang diperlukan dalam menentukan debit andalan pada perhitungan ini
adalah:

Hujan bulanan rata-rata ( P ), mm


Evapotranspirasi Potensial Bulanan ( ET0 ), mm
Hari hujan bulanan rata-rata ( n ), hari
Sedangkan parameter fisik daerah aliran disesuaikan dengan angka yang
konstan dan tidak berubah selama penggunaan metoda ini, yaitu :

Neraca Kelengasan Tanah

Kapasitas Kelengasan Tanah (mm)

Kapasitas kelengasan tanah adalah suatu ukuran tentang kesanggupan


tanah itu untuk menahan air. Kalau kelengasan tanah kurang dari kapasitas,
tanah itu akan menyerap air dari curah hujan. Begitu tanah itu mencapai
kapasitasnya, dia tidak dapat lagi menyerap air hujan itu melimpas.
Kapasitas lengas tanah tergantung dari jenis tanah. Berikut variasi tipikal
lengas tanah tersebut:

 Tanah tekstur kasar (seperti kerikil dan pasir kasar) = 60 mm/m

 Tanah tekstur sedang (pasir halus, geluh pasiran) = 140 mm/m

 Tanah tekstur berat (pasir lempungan dan beberapa jenis lempung) =


200 mm/m.

Faktor Infiltrasi ( 0,0 – 1,0 tanpa satuan )

Faktor infiltrasi adalah ukuran air lebih yang akan menambah


simpanan air tanah setelah tanah itu menjadi jenuh (defisit lengas tanah
adalah nol). Infiltrasi tergantung dari jenis tanah daerah aliran, dengan
angka yang tinggi untuk tanah pasiran yang sangat permeabel dan angka
rendah untuk tanah-tanah lempungan.
Neraca Air Tanah
Simpanan Air Tanah (mm)
Simpanan air tanah (ground water storage) awal ialah suatu
perkiraan tentang berapa banyak air tanah tersimpan pada permulaan
metoda dijalankan.

Koefisien Resesi Air Tanah ( 0,0 – 1,0 tanpa satuan)


Timbunan air (aquifer) diasumsikan menurun hingga angka yang
konstan dimana terjadi defisit lengas tanah. Kalau kelengasan tanah
mencapai kapasitas lapangan, sebagian air lebih tertapis (infiltrasi) untuk
menambah timbunan air (yang ditentukan oleh faktor infiltrasi yang,
diuraikan di atas). Dari seluruh infiltrasi, sebagian masuk ke aquifer
(1+K)/2, dimana K = koefisien resesi air tanah, sementara sisanya langsung
menjadi aliran dasar.

Pengaruh gabungan dari K dan faktor infiltrasi mengendalikan


aliran dasar baik selama musim hujan maupun musim kemarau. Jika K
tinggi memberikan suatu resesi air tanah yang lambat seperti yang terdapat
dalam lapisan tanah yang sangat permeable. Nilai K yang tinggi juga
berakibat infiltrasi yang lebih kecil ke aquifer dan menjadi bagian yang
lebih besar untuk aliran dasar. Penyesuaian yang hati-hati untuk faktor K
dan faktor infiltrasi diperlukan dalam kalibrasi.

Adapun Debit Andalan Metoda FJ MOCK dirumuskan sebagai berikut:

Q = ( BF + DR ) . A

dimana :

Q = debit andalan, m3/det

BF = base flow / aliran dasar

DR = direct run off / aliran langsung

A = catchment area / daerah tangkapan hujan, km2


dimana :

E = ET0 .
(20m ) . ( 18 – n )

= Evapotranspirasi pada bidang terbuka, mm

EL = ET0 – E

= Limit Evapotranspirasi,mm

EP = P – EL

= Hujan Efektif, mm

SMS = Soil Mois Storage / Kapasitas Kelengasan Tanah

= 200 mm/m, untuk tanah tekstur berat ( pasir lempungan dan


beberapa jenis lempung ), sebagai nilai tampungan awal.

Contoh : SMSJAN = jika 200 + EPJAN ¿ 200, tulis 200

= jika 200 + EPJAN < 200, tulis jumlah sebenarnya

SMSPEB = jika SMSJAN + EPPEB ¿ 200, tulis 200

= jika SMSJAN + EPPEB < 200, tulis jumlah sebenarnya

WS = Water Surplus / Kelebihan Air, mm

= hitungan didapat dari hubungan antara nilai:

SMS bulan tinjauan ↔ SMS bulan sebelum ↔ EP bulan

Tinjauan ( lihat tabel hitungan ).

I = 0,4 . WS

= Infiltrasi, mm

Aquifer = I . ( 1 + K ) / 2 : K = 0,6

= I . 0,8
Vn = Aquifer + ( K . Vn-1 ) = Aquifer + ( 0,6 . Vn-1 )

= Volume Tampungan (Vn-1 = volume tampungan

sebelum )

= hitungan berhenti apabila nilai ( K . Vn-1 ) dan (Vn) telah

Stabil (lihat tabel hitungan)

Vn’ = Vn – Vn-1 (Tampungan Bulanan, mm)

BF = I – Vn’ (Aliran Dasar, mm)

DR = WS – I (Aliran Langsung, mm)

TR = BF + DR (Aliran Total, mm)

Q = TR . A (Debit Andalan, m3/det)

1 1
= (mm . km2) ¿ 1000 . 106 . ( hari . bulan ) . 24 .60 . 60
Tabel 3.14. Perhitungan debit andalan bulanan dengan metode F.J Mock
Das : Tada – Lambunu
Luas Das : 178.75 km2
3.2

Periode Bulan
No Uraian Satuan Ket.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
I Data
1 Hujan Bulanan (R) mm/bln Data 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Jumlah Hari Hujan (n) hari Asumsi 17 10 9 8 12 8 11 14

II Evaporasi Aktual
3 Evapotranspirasi Potensial (EP) mm/bln Data 115,42 120,49 132,32 139,15 140,93 122,87 141,50 149,95
4 Permukaan Lahan Terbuka (m) % Asumsi 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00
5 Eto/Ea = (m/20)*(18-n) % hitung 0,55 4,40 4,95 5,50 3,30 5,50 3,85 2,20
6 ΔE = (m/20)*(18-n)*Eto mm/bln hitung 63,48 530,14 654,98 765,31 465,07 675,78 544,78 329,89
7 Ea = Eto - ΔE mm/bln hitung -62,93 -525,74 -650,03 -759,81 -461,77 -670,28 -540,93 -327,69

III Keseimbangan Air dan Limpasan Badai


8 ΔE = R - Ea mm/bln hitung 62,932 525,742 650,025 759,810 461,771 670,276 540,931 327,690
9 Limpasan Badai (SR) = PF x R mm/bln hitung 0,97 0,84 0,92 0,88 1,21 1,14 1,06 0,8
10 Kandungan air tanah (SS) mm/bln hitung 342.47 177.78 572.84 692.67 569.31 463.94 675.18 790.53
11 Kapasitas kelembaban tanah (SMC) mm hitung 200 200 200 200 200 200 200 200
12 Kelebihan Air (WS) mm/bln hitung 0,97 0,84 0,92 0,88 1,21 1,14 1,06 0,8
IV Limpasan dan Penyimpanan
12 Infiltrasi (I) = 0,40WS mm/bln hitung 0,388 0,336 0,368 0,352 0,484 0,456 0,424 0,32
13 Aquifer = I .( 1+k )/2 (k = 0,60) mm/bln hitung 0,310 0,269 0,294 0,282 0,387 0,365 0,339 0,256
14 Vol Tampungan awal (Vn-1) mm/bln Asumsi 7,248 7,248 7,248 7,248 7,248 7,248 7,248 7,248
15 Volume Penyimpanan (Vn) mm/bln hitung 4,659 4,618 4,643 4,630 4,736 4,714 4,688 4,605
16 ΔVn = Vn - (Vn - 1) mm/bln hitung -2,589 -2,630 -2,605 -2,618 -2,512 -2,534 -2,560 -2,643
17 Aliran dasar (BF) = I - ΔVn mm/bln hitung 2,9768 2,9664 2,9728 2,9696 2,996 2,9904 2,984 2,9632
18 Aliran Langsung (DR) = WS + SR - I mm/bln hitung 1,552 1,344 1,472 1,408 1,936 1,824 1,696 1,28
19 Aliran Total (TR) = BF + DR mm/bln hitung 4,5288 4,3104 4,4448 4,3776 4,932 4,8144 4,68 4,2432
20 Luas daerah tangkapan (A) km2 Data 137,25 137,25 137,25 137,25 137,25 137,25 137,25 137,25
21 jumlah hari dalam bulan hari Data 31 29 31 30 31 30 31 31
22 Debit (Qn) = Ro x A m3/det hitung 0,2320706 0,2361121 0,2277661 0,2318 0,2527319 0,2549292 0,2398185 0,217435

Debit Banjir Rencana


Debit banjir rencana digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisa numerik yang
nantinya sebagai dasar untuk melakukan desain bangunan. Perhitungan debit banjir
rencana menggunakan metode hidrograf satuan sintetik yaitu sebagai berikut :
3.2.1 Metode Hydrograf Nakayasu
Dari hasil perhitungan hydrograph satuan akan didapat suatu bentuk satuan
hydrograph yang mendekati dengan sifat aliran banjir sungai yang ada, yang
selanjutnya hidrograf banjir untuk berbagai kala ulang dapat dihitung dengan
mempergunakan persamaan-persamaan yang ada pada metode yang sesuai tersebut
di atas. Parameter-parameter yang mempengaruhi analisis banjir dengan metode
Nakayasu ini adalah :

Intensitas Hujan
Tabel 3.15. Intensitas Hujan
Kala R24 Intensitas Hujan
Ulang (mm) (mm/jam)
1 jam 2 jam 3 jam 4 jam 5 jam
1,01 29,387 10,188 6,418 4,898 4,043 3,484
2 53,076 18,400 11,592 8,846 7,302 6,293
5 65,32 22,645 14,265 10,887 8,987 7,744
10 72,891 25,270 15,919 12,148 10,028 8,642
25 81,809 28,362 17,867 13,635 11,255 9,700
50 88,125 30,551 19,246 14,687 12,124 10,448
100 94,17 32,647 20,566 15,695 12,956 11,165
Ket : R24 adalah curah hujan rancangan yang di dapat dari perhitungan Log
Person III
Hidrograf Satuan (UH)
A . Ro
Qmaks=
3,6x(0,3 . T p +T 0,3 )

dimana :

Qmaks = debit puncak banjir (m3/dt)

Ro = curah hujan satuan (mm)

A = luas daerah pengaliran sungai (km2)

Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)

To,3 = waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit puncak banjir (jam)

Tp = Tg + 0,8 Tr

Tg = waktu konsentrasi pada daerah aliran (jam)

= 0,4 + 0,058 . L (untuk L > 15 km)

= 0,21 . L0,7 (untuk L < 15 km)

Tr = satuan waktu dan curah hujan (0,5 – 1). Tg, ambil 1 jam

L = panjang sungai terpanjang (km)

Tabel 3.16 perhitungan Hidrograf Satuan


Kala A L R24 tg Tp T 0.3 Qp
No. 2 I C 3
Ulang (km ) (km) (mm) (jam) (jam) (jam) (m /detik)

1 1,01 137,25 15,7 0,0574 0,3 29,3873 1,311 2,097 2,621 3,519
2 2 137,25 15,7 0,0574 0,3 53,0759 1,311 2,097 2,621 3,519
3 5 137,25 15,7 0,0574 0,3 65,3196 1,311 2,097 2,621 3,519
4 10 137,25 15,7 0,0574 0,3 72,8907 1,311 2,097 2,621 3,519
5 25 137,25 15,7 0,0574 0,3 81,8091 1,311 2,097 2,621 3,519
6 50 137,25 15,7 0,0574 0,3 88,1247 1,311 2,097 2,621 3,519
7 100 137,25 15,7 0,0574 0,3 94,1703 1,311 2,097 2,621 3,519

Bag. Turun 1. Qd > 0,3 Qp …… Tp < t <(T03 + Tp)


0.3 Qp = 1,056 T0,3 + Tp = 4,718

2. 0,3Qp < Qd < 0,3^2Qp …. Tp+T0,3<t<(Tp+T0,3+1,5T0,3


0,3^2Qp = 0,3167
Tp+T0,3+1,5T0,3 = 8,64996

3. Qd < 0,3^2Qp ……… = Tp+T0,3+1,5T0,3<t<Tp+T0,3+1,5T0,3+2T0,3


Tp+T0,3+1,5T0,3+2T0,3 = 13,8924

Secara umum harga koefisien limpasan (f), dapat diperkirakan dengan


meninjau keadaan daerah pengalirannya seperti terlihat pada Tabel di bawah.

Tabel 3.17. Nilai Koefisien Limpasan (f)


Keadaan Daerah Pengaliran Koefisien Limpasan (f)
- Bergunung dan Curam 0,75 – 0,90
- Pegunungan Tersier 0,70 – 0,80
- Sungai dengan Tanah dan Hutan di 0,50 – 0,75
Bagian Atas dan Bawahnya
- Tanah Dasar yang Ditanami 0,45 – 0,60
- Sawah Waktu Ditanami 0,70 – 0,80
- Sawah Bergunung 0,75 – 0,85
- Sawah Dataran 0,45 – 0,75

Untuk studi ini rekapitulasi perhitungan debit banjir yang digunakan adalah dengan
berbagai kala ulang, dimana hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.18 Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 1.01 Tahun


t U (t,1) Akibat hujan (mm/jam)
Total
(jam) (m3/detik) 10,188 6,418 4,898 4,043 3,484
0 0,000 0,000 - - - - 0,000

1 0,595 6,063 0,000 - - - 6,063


2 3,141 32,000 3,819 0,000 - - 35,820
3 8,312 84,678 20,159 2,915 0,000 - 107,752
4 1,468 14,958 53,344 15,384 2,406 0,000 86,092
5 0,968 9,866 9,423 40,709 12,699 2,073 74,771
6 0,713 7,264 6,215 7,191 33,605 10,944 65,219
7 0,463 4,713 4,576 4,743 5,936 28,960 48,928
8 0,368 3,746 2,969 3,492 3,915 5,116 19,238
9 0,292 2,977 2,360 2,266 2,883 3,374 13,860
10 0,232 2,366 1,876 1,801 1,870 2,484 10,397
11 0,185 1,881 1,491 1,431 1,487 1,612 7,901
12 0,147 1,495 1,185 1,138 1,182 1,281 6,28004
13 0,117 1,188 0,942 0,904 0,939 1,018 4,9914
14 0,093 0,944 0,748 0,719 0,746 0,809 3,96718
15 0,074 0,751 0,595 0,571 0,593 0,643 3,15313
16 0,059 0,597 0,473 0,454 0,472 0,511 2,50612
17 0,047 0,474 0,376 0,361 0,375 0,406 1,99187
18 0,037 0,377 0,299 0,287 0,298 0,323 1,58314
19 0,029 0,300 0,237 0,228 0,237 0,257 1,25829
20 0,023 0,238 0,189 0,181 0,188 0,204 1,00009
21 0,019 0,189 0,150 0,144 0,150 0,162 0,79488
22 0,015 0,150 0,119 0,114 0,119 0,129 0,63177
23 0,012 0,120 0,095 0,091 0,094 0,102 0,50213
24 0,009 0,095 0,075 0,072 0,075 0,081 0,3991
25 0,007 0,076 0,060 0,057 0,060 0,065 0,3172
26 0,006 0,060 0,048 0,046 0,047 0,051 0,25211
27 0,005 0,048 0,038 0,036 0,038 0,041 0,20038
28 0,004 0,038 0,030 0,029 0,030 0,032 0,15926
29 0,003 0,030 0,024 0,023 0,024 0,026 0,12658
30 0,002 0,024 0,019 0,018 0,019 0,021 0,10061
31 0,002 0,019 0,015 0,014 0,015 0,016 0,07996
32 0,001 0,015 0,012 0,012 0,012 0,013 0,06356
33 0,001 0,012 0,010 0,009 0,010 0,010 0,05051
34 0,001 0,010 0,008 0,007 0,008 0,008 0,04015
35 0,001 0,008 0,006 0,006 0,006 0,007 0,03191
36 0,001 0,006 0,005 0,005 0,005 0,005 0,02536
37 0,000 0,005 0,004 0,004 0,004 0,004 0,02016
38 0,000 0,004 0,003 0,003 0,003 0,003 0,01602
39 0,000 0,003 0,002 0,002 0,002 0,003 0,01273
40 0,000 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,01012
41 0,000 0,002 0,002 0,001 0,002 0,002 0,00804
42 0,000 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,00639
43 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,00508
44 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,00404
45 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,00321
46 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,003
47 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00203
48 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00161
49 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00128
50 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00102
51 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00081
52 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00064
Tabel 3.19 Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 2
Tahun ebit Banjir Kala Ulang 2 Tahun
Tabel 3.20 Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 5 Tahun
t U (t,1) Akibat hujan (mm/jam)
3 Total
(jam) (m /detik) 22,645 14,265 10,887 8,987 7,744
0 0,000 0 - - - - 0

1 0,595 13,476 0,000 - - - 13,476


2 3,141 71,128 8,489 0,000 - - 79,617
3 8,312 188,216 44,808 6,479 0,000 - 239,502
4 1,468 33,248 118,569 34,195 5,348 0,000 191,359
5 0,968 21,929 20,945 90,485 28,227 4,609 166,195
6 0,713 16,145 13,815 15,984 74,694 24,325 144,962
7 0,463 10,476 10,171 10,542 13,194 64,369 108,752
8 0,368 8,326 6,599 7,762 8,703 11,371 42,761
9 0,292 6,618 5,245 5,036 6,407 7,500 30,806
10 0,232 5,260 4,169 4,003 4,157 5,521 23,110
11 0,185 4,181 3,313 3,181 3,304 3,583 17,563
12 0,147 3,323 2,634 2,529 2,626 2,848 13,959
13 0,117 2,641 2,093 2,010 2,087 2,263 11,094
14 0,093 2,099 1,664 1,597 1,659 1,799 8,818
15 0,074 1,668 1,322 1,270 1,319 1,430 7,009
16 0,059 1,326 1,051 1,009 1,048 1,136 5,570
17 0,047 1,054 0,835 0,802 0,833 0,903 4,427
18 0,037 0,838 0,664 0,637 0,662 0,718 3,519
19 0,029 0,666 0,528 0,507 0,526 0,571 2,797
20 0,023 0,529 0,419 0,403 0,418 0,453 2,223
21 0,019 0,421 0,333 0,320 0,332 0,360 1,767
22 0,015 0,334 0,265 0,254 0,264 0,286 1,404
23 0,012 0,266 0,211 0,202 0,210 0,228 1,116
24 0,009 0,211 0,167 0,161 0,167 0,181 0,887
25 0,007 0,168 0,133 0,128 0,133 0,144 0,705
26 0,006 0,133 0,106 0,102 0,105 0,114 0,560
27 0,005 0,106 0,084 0,081 0,084 0,091 0,445
28 0,004 0,084 0,067 0,064 0,067 0,072 0,354
29 0,003 0,067 0,053 0,051 0,053 0,057 0,281
30 0,002 0,053 0,042 0,041 0,042 0,046 0,224
31 0,002 0,042 0,034 0,032 0,033 0,036 0,178
32 0,001 0,034 0,027 0,026 0,027 0,029 0,141
33 0,001 0,027 0,021 0,020 0,021 0,023 0,112
34 0,001 0,021 0,017 0,016 0,017 0,018 0,089
35 0,001 0,017 0,013 0,013 0,013 0,014 0,071
36 0,001 0,013 0,011 0,010 0,011 0,012 0,056
37 0,000 0,011 0,008 0,008 0,008 0,009 0,045
38 0,000 0,008 0,007 0,006 0,007 0,007 0,036
39 0,000 0,007 0,005 0,005 0,005 0,006 0,028
40 0,000 0,005 0,004 0,004 0,004 0,005 0,022
41 0,000 0,004 0,003 0,003 0,003 0,004 0,018
42 0,000 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,014
43 0,000 0,003 0,002 0,002 0,002 0,002 0,011
44 0,000 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,009
45 0,000 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,007
46 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,006
47 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,005
48 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,004
49 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,003
50 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
51 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
52 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001
Tabel 3.21 Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 10 Tahun
t U (t,1) Akibat hujan (mm/jam)
3 Total
(jam) (m /detik) 25,270 15,919 12,148 10,028 8,642
0 0,000 0 - - - - 0

1 0,595 15,038 0,000 - - - 15,038


2 3,141 79,372 9,473 0,000 - - 88,845
3 8,312 210,032 50,001 7,230 0,000 - 267,263
4 1,468 37,101 132,312 38,158 5,968 0,000 213,539
5 0,968 24,471 23,372 100,973 31,499 5,143 185,458
6 0,713 18,016 15,416 17,837 83,351 27,145 161,765
7 0,463 11,690 11,350 11,764 14,724 71,830 121,358
8 0,368 9,291 7,364 8,661 9,711 12,689 47,717
9 0,292 7,385 5,853 5,620 7,150 8,369 34,377
10 0,232 5,869 4,652 4,467 4,639 6,161 25,789
11 0,185 4,665 3,698 3,550 3,687 3,998 19,598
12 0,147 3,708 2,939 2,822 2,931 3,178 15,577
13 0,117 2,947 2,336 2,243 2,329 2,526 12,380
14 0,093 2,342 1,856 1,783 1,851 2,007 9,840
15 0,074 1,862 1,476 1,417 1,471 1,595 7,821
16 0,059 1,480 1,173 1,126 1,170 1,268 6,216
17 0,047 1,176 0,932 0,895 0,930 1,008 4,941
18 0,037 0,935 0,741 0,711 0,739 0,801 3,927
19 0,029 0,743 0,589 0,565 0,587 0,637 3,121
20 0,023 0,590 0,468 0,449 0,467 0,506 2,481
21 0,019 0,469 0,372 0,357 0,371 0,402 1,972
22 0,015 0,373 0,296 0,284 0,295 0,320 1,567
23 0,012 0,296 0,235 0,226 0,234 0,254 1,245
24 0,009 0,236 0,187 0,179 0,186 0,202 0,990
25 0,007 0,187 0,148 0,143 0,148 0,161 0,787
26 0,006 0,149 0,118 0,113 0,118 0,128 0,625
27 0,005 0,118 0,094 0,090 0,094 0,101 0,497
28 0,004 0,094 0,075 0,072 0,074 0,081 0,395
29 0,003 0,075 0,059 0,057 0,059 0,064 0,314
30 0,002 0,059 0,047 0,045 0,047 0,051 0,250
31 0,002 0,047 0,037 0,036 0,037 0,040 0,198
32 0,001 0,038 0,030 0,029 0,030 0,032 0,158
33 0,001 0,030 0,024 0,023 0,024 0,026 0,125
34 0,001 0,024 0,019 0,018 0,019 0,020 0,100
35 0,001 0,019 0,015 0,014 0,015 0,016 0,079
36 0,001 0,015 0,012 0,011 0,012 0,013 0,063
37 0,000 0,012 0,009 0,009 0,009 0,010 0,050
38 0,000 0,009 0,007 0,007 0,007 0,008 0,040
39 0,000 0,008 0,006 0,006 0,006 0,006 0,032
40 0,000 0,006 0,005 0,005 0,005 0,005 0,025
41 0,000 0,005 0,004 0,004 0,004 0,004 0,020
42 0,000 0,004 0,003 0,003 0,003 0,003 0,016
43 0,000 0,003 0,002 0,002 0,002 0,003 0,013
44 0,000 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,010
45 0,000 0,002 0,002 0,001 0,001 0,002 0,008
46 0,000 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,006
47 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,005
48 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,004
49 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,003
50 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,003
51 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
52 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
Tabel 3.22 Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 25 Tahun
t U (t,1) Akibat hujan (mm/jam)
3 Total
(jam) (m /detik) 28,362 17,867 13,635 11,255 9,700
0 0,000 0 - - - - 0

1 0,595 16,878 0,000 - - - 16,878


2 3,141 89,083 10,633 0,000 - - 99,716
3 8,312 235,730 56,119 8,114 0,000 - 299,963
4 1,468 41,641 148,501 42,827 6,698 0,000 239,666
5 0,968 27,465 26,232 113,327 35,353 5,772 208,149
6 0,713 20,221 17,302 20,019 93,550 30,466 181,557
7 0,463 13,121 12,738 13,204 16,525 80,619 136,206
8 0,368 10,428 8,265 9,721 10,900 14,241 53,555
9 0,292 8,288 6,569 6,308 8,025 9,393 38,583
10 0,232 6,588 5,221 5,013 5,207 6,915 28,945
11 0,185 5,236 4,150 3,985 4,138 4,487 21,996
12 0,147 4,161 3,298 3,167 3,289 3,566 17,483
13 0,117 3,308 2,622 2,517 2,614 2,835 13,895
14 0,093 2,629 2,084 2,001 2,078 2,253 11,044
15 0,074 2,089 1,656 1,590 1,651 1,791 8,778
16 0,059 1,661 1,316 1,264 1,313 1,423 6,977
17 0,047 1,320 1,046 1,004 1,043 1,131 5,545
18 0,037 1,049 0,831 0,798 0,829 0,899 4,407
19 0,029 0,834 0,661 0,635 0,659 0,715 3,503
20 0,023 0,663 0,525 0,504 0,524 0,568 2,784
21 0,019 0,527 0,417 0,401 0,416 0,451 2,213
22 0,015 0,419 0,332 0,319 0,331 0,359 1,759
23 0,012 0,333 0,264 0,253 0,263 0,285 1,398
24 0,009 0,264 0,210 0,201 0,209 0,227 1,111
25 0,007 0,210 0,167 0,160 0,166 0,180 0,883
26 0,006 0,167 0,132 0,127 0,132 0,143 0,702
27 0,005 0,133 0,105 0,101 0,105 0,114 0,558
28 0,004 0,106 0,084 0,080 0,083 0,090 0,443
29 0,003 0,084 0,066 0,064 0,066 0,072 0,352
30 0,002 0,067 0,053 0,051 0,053 0,057 0,280
31 0,002 0,053 0,042 0,040 0,042 0,045 0,223
32 0,001 0,042 0,033 0,032 0,033 0,036 0,177
33 0,001 0,033 0,027 0,025 0,026 0,029 0,141
34 0,001 0,027 0,021 0,020 0,021 0,023 0,112
35 0,001 0,021 0,017 0,016 0,017 0,018 0,089
36 0,001 0,017 0,013 0,013 0,013 0,014 0,071
37 0,000 0,013 0,011 0,010 0,011 0,011 0,056
38 0,000 0,011 0,008 0,008 0,008 0,009 0,045
39 0,000 0,008 0,007 0,006 0,007 0,007 0,035
40 0,000 0,007 0,005 0,005 0,005 0,006 0,028
41 0,000 0,005 0,004 0,004 0,004 0,005 0,022
42 0,000 0,004 0,003 0,003 0,003 0,004 0,018
43 0,000 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,014
44 0,000 0,003 0,002 0,002 0,002 0,002 0,011
45 0,000 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,009
46 0,000 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,007
47 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,006
48 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,004
49 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,004
50 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,003
51 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
52 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
Tabel 3.23 Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 50 Tahun
t U (t,1) Akibat hujan (mm/jam)
3 Total
(jam) (m /detik) 30,551 19,246 14,687 12,124 10,448
0 0,000 0 - - - - 0

1 0,595 18,181 0,000 - - - 18,181


2 3,141 95,960 11,453 0,000 - - 107,414
3 8,312 253,928 60,451 8,741 0,000 - 323,120
4 1,468 44,856 159,965 46,133 7,215 0,000 258,169
5 0,968 29,585 28,257 122,076 38,082 6,218 224,218
6 0,713 21,782 18,638 21,564 100,772 32,818 195,573
7 0,463 14,133 13,722 14,223 17,801 86,842 146,721
8 0,368 11,233 8,903 10,471 11,741 15,340 57,690
9 0,292 8,928 7,077 6,795 8,644 10,118 41,561
10 0,232 7,096 5,624 5,400 5,609 7,449 31,179
11 0,185 5,640 4,470 4,292 4,458 4,834 23,694
12 0,147 4,483 3,553 3,411 3,543 3,842 18,832
13 0,117 3,563 2,824 2,711 2,816 3,053 14,968
14 0,093 2,832 2,244 2,155 2,238 2,427 11,897
15 0,074 2,251 1,784 1,713 1,779 1,929 9,455
16 0,059 1,789 1,418 1,361 1,414 1,533 7,515
17 0,047 1,422 1,127 1,082 1,124 1,218 5,973
18 0,037 1,130 0,896 0,860 0,893 0,968 4,747
19 0,029 0,898 0,712 0,684 0,710 0,770 3,773
20 0,023 0,714 0,566 0,543 0,564 0,612 2,999
21 0,019 0,567 0,450 0,432 0,448 0,486 2,384
22 0,015 0,451 0,357 0,343 0,356 0,386 1,895
23 0,012 0,358 0,284 0,273 0,283 0,307 1,506
24 0,009 0,285 0,226 0,217 0,225 0,244 1,197
25 0,007 0,226 0,179 0,172 0,179 0,194 0,951
26 0,006 0,180 0,143 0,137 0,142 0,154 0,756
27 0,005 0,143 0,113 0,109 0,113 0,123 0,601
28 0,004 0,114 0,090 0,087 0,090 0,097 0,478
29 0,003 0,090 0,072 0,069 0,071 0,077 0,380
30 0,002 0,072 0,057 0,055 0,057 0,062 0,302
31 0,002 0,057 0,045 0,043 0,045 0,049 0,240
32 0,001 0,045 0,036 0,035 0,036 0,039 0,191
33 0,001 0,036 0,029 0,027 0,029 0,031 0,151
34 0,001 0,029 0,023 0,022 0,023 0,025 0,120
35 0,001 0,023 0,018 0,017 0,018 0,020 0,096
36 0,001 0,018 0,014 0,014 0,014 0,016 0,076
37 0,000 0,014 0,011 0,011 0,011 0,012 0,060
38 0,000 0,011 0,009 0,009 0,009 0,010 0,048
39 0,000 0,009 0,007 0,007 0,007 0,008 0,038
40 0,000 0,007 0,006 0,005 0,006 0,006 0,030
41 0,000 0,006 0,005 0,004 0,005 0,005 0,024
42 0,000 0,005 0,004 0,003 0,004 0,004 0,019
43 0,000 0,004 0,003 0,003 0,003 0,003 0,015
44 0,000 0,003 0,002 0,002 0,002 0,002 0,012
45 0,000 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,010
46 0,000 0,002 0,001 0,001 0,001 0,002 0,008
47 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,006
48 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,005
49 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,004
50 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,003
51 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
52 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
Tabel 3.24 Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 100 Tahun
t U (t,1) Akibat hujan (mm/jam)
3 Total
(jam) (m /detik) 32,647 20,566 15,695 12,956 11,165
0 0,000 0 - - - - 0

1 0,595 19,428 0,000 - - - 19,428


2 3,141 102,544 12,239 0,000 - - 114,783
3 8,312 271,349 64,598 9,340 0,000 - 345,287
4 1,468 47,933 170,939 49,298 7,710 0,000 275,880
5 0,968 31,615 30,196 130,451 40,694 6,644 239,600
6 0,713 23,276 19,916 23,044 107,685 35,069 208,990
7 0,463 15,103 14,663 15,199 19,022 92,800 156,787
8 0,368 12,004 9,514 11,190 12,546 16,393 61,647
9 0,292 9,541 7,562 7,261 9,237 10,812 44,413
10 0,232 7,583 6,010 5,771 5,994 7,960 33,318
11 0,185 6,027 4,777 4,587 4,764 5,165 25,320
12 0,147 4,790 3,797 3,646 3,786 4,105 20,124
13 0,117 3,807 3,018 2,897 3,009 3,263 15,995
14 0,093 3,026 2,398 2,303 2,392 2,593 12,713
15 0,074 2,405 1,906 1,830 1,901 2,061 10,104
16 0,059 1,912 1,515 1,455 1,511 1,638 8,031
17 0,047 1,519 1,204 1,156 1,201 1,302 6,383
18 0,037 1,208 0,957 0,919 0,954 1,035 5,073
19 0,029 0,960 0,761 0,730 0,759 0,823 4,032
20 0,023 0,763 0,605 0,581 0,603 0,654 3,205
21 0,019 0,606 0,481 0,461 0,479 0,520 2,547
22 0,015 0,482 0,382 0,367 0,381 0,413 2,024
23 0,012 0,383 0,304 0,291 0,303 0,328 1,609
24 0,009 0,304 0,241 0,232 0,241 0,261 1,279
25 0,007 0,242 0,192 0,184 0,191 0,207 1,016
26 0,006 0,192 0,152 0,146 0,152 0,165 0,808
27 0,005 0,153 0,121 0,116 0,121 0,131 0,642
28 0,004 0,121 0,096 0,092 0,096 0,104 0,510
29 0,003 0,097 0,077 0,073 0,076 0,083 0,406
30 0,002 0,077 0,061 0,058 0,061 0,066 0,322
31 0,002 0,061 0,048 0,046 0,048 0,052 0,256
32 0,001 0,048 0,038 0,037 0,038 0,042 0,204
33 0,001 0,039 0,031 0,029 0,030 0,033 0,162
34 0,001 0,031 0,024 0,023 0,024 0,026 0,129
35 0,001 0,024 0,019 0,019 0,019 0,021 0,102
36 0,001 0,019 0,015 0,015 0,015 0,017 0,081
37 0,000 0,015 0,012 0,012 0,012 0,013 0,065
38 0,000 0,012 0,010 0,009 0,010 0,010 0,051
39 0,000 0,010 0,008 0,007 0,008 0,008 0,041
40 0,000 0,008 0,006 0,006 0,006 0,007 0,032
41 0,000 0,006 0,005 0,005 0,005 0,005 0,026
42 0,000 0,005 0,004 0,004 0,004 0,004 0,020
43 0,000 0,004 0,003 0,003 0,003 0,003 0,016
44 0,000 0,003 0,002 0,002 0,002 0,003 0,013
45 0,000 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,010
46 0,000 0,002 0,002 0,001 0,002 0,002 0,008
47 0,000 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,006
48 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,005
49 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,004
50 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,003
51 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,003
52 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
1. Metode Der Weduwen
Debit banjir Metode Weduwen didasarkan pada rumus berikut :
Qn=α . β . q n . A

(1-4,1 )
α=
( ( β xq n ) + 7 )
t+1
120+A
t+9
Tp=
120+ A
Rn 67 , 65
q n= .
240 t +1 , 45
−0 ,25 −0,25
T=0,25. L.Q .I
Dimana :

Qn = Debit banjir (m3/det) dengan periode ulang n tahun

Rn = Curah hujan maksimum harian (mm/hari) dengan periode ulang n


tahun

α = Koefisien limpasan air hujan

β = Koefisien pengurangan luas untuk curah hujan di daerah aliran sungai

qn = Luasan curah hujan m3/detik.km2 dengan periode ulang n tahun

A = Luas daerah aliran, km2 sampai 100 km2

T = Lamanya hujan, jam

L = Panjang sungai, km

I = Kemiringan sungai atau medan


2. Metode Haspers
Diketahui :
Luas Area (A) = 178,75 km²
Panjang Sungai Utama (L) = 15,7 km
Kemiringan = 0,0574
Waktu Tiba Banjir (T) = 2,133 Km/jam

Kala ulang Hujan Rancangan Distribusi Koefisien Koefisien Hujan Maksimum Debit Banjir (Q)
(T) Tahun (Xt) mm Hujan r (mm) Pengaliran (α) Reduksi (β) (Rt) (mm³/det/km²) (m/det³)
0,01 29,387 20,008 0,379 0,999 2,605 176,531
2 53,076 36,136 0,379 0,999 4,705 318,829
5 65,320 44,472 0,379 0,999 5,791 392,378
10 72,891 49,627 0,379 0,999 6,462 437,857
25 81,809 55,699 0,379 0,999 7,253 491,431
50 88,125 59,999 0,379 0,999 7,813 529,369
100 94,170 64,115 0,379 0,999 8,349 565,685
200 100,078 68,137 0,379 0,999 8,872 601,172

Penyelesaian
1. Waktu tiba Banjir
0,8. -0,3
T = 0,10.L. i
T = 2,133
2. Distribusi Hujan
T.R
r =
T+1
2,133 x 53,076
r =
2,133 + 1

r = 36,136

3. Koefisien Pengaliran
0,7
1+0,012.A
α = 0,7
1+0,075.A
1 + 0,012 x 178,8 .0,7
α =
1 + 0,075 x 178,8 .0,7

α = 0,379
4. Koefisien Reduksi
-0,4.A 0,75
1 T+3,7.10 A
= 1 + x
β T+15 12

β = 0,999

5. Hujan Maksimum
r
RT =
3,6I
36,136
RT =
3,61 x 0,0574
RT = 4,705
6. Debit Banjir
Q = α.β.RT.A
Q = 318,83
Tabel 3.26. Perhitungan debit banjir Metode Haspers
Data Perhitungan
Kala Ulang
A L RT to qn Qn T
2 I β 3 2 α 3
T (tahun) (km ) (km) (mm) (coba) (m /dt/km ) (m /dt) (cek)
1,01 137,25 15,7 0,0574 26,605 10,783 0,784 0,613 0,452 29,821 3,701
2 137,25 15,7 0,0574 59,971 10,783 0,784 1,382 0,493 73,301 7,455
5 137,25 15,7 0,0574 79,778 10,563 0,782 1,872 0,516 103,560 9,497
10 137,25 15,7 0,0574 92,761 10,422 0,780 2,202 0,530 124,937 10,787
25 137,25 15,7 0,0574 108,714 10,217 0,778 2,627 0,547 153,285 12,323
50 137,25 15,7 0,0574 120,417 10,110 0,777 2,936 0,558 174,711 13,428
100 137,25 15,7 0,0574 131,918 10,087 0,776 3,223 0,569 195,257 14,508
200 137,25 15,7 0,0574 143,428 10,051 0,776 3,515 0,579 216,584 15,571

Debit Banjir Metode Haspers (Log Person)


600.000
Debit Banjir(m3/jam)

500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0.000
2 5 10 25 50 100
Kala Ulang (Tahun)

Table 3.27 perhitungan debit banjir Metode weduwen

Data Perhitungan
Kala Ulang
A L RT to qn Qn T
2 I β 3 2 α 3
T (tahun) (km ) (km) (mm) (coba) (m /dt/km ) (m /dt) (cek)
1,01 178,75 15,7 0,0574 29,387 10,783 0,758 0,677 0,454 41,684 3,998
2 178,75 15,7 0,0574 53,076 10,783 0,758 1,223 0,483 80,005 6,656
5 178,75 15,7 0,0574 65,320 10,563 0,755 1,533 0,497 102,929 7,938
10 178,75 15,7 0,0574 72,891 10,422 0,754 1,731 0,506 118,016 8,708
25 178,75 15,7 0,0574 81,809 10,217 0,751 1,977 0,517 137,093 9,592
50 178,75 15,7 0,0574 88,125 10,110 0,750 2,149 0,524 150,809 10,210
100 178,75 15,7 0,0574 94,170 10,087 0,749 2,301 0,530 163,315 10,802
200 178,75 15,7 0,0574 100,078 10,051 0,749 2,453 0,536 175,962 11,373
Tabel 3.28 Rekapitulasi Debit Banjir Metode Haspers, Weduwen dan Nakayasu

Kala Ulang Debit Banjir (m³/dt)

T (tahun) Weduwen Haspers Nakayasu


1,01 41,684 176,531 140,333
2 80,005 318,829 199,179
5 102,929 392,378 324,232
10 118,016 437,857 348,074
25 137,093 491,431 390,662
50 150,809 529,369 420,821
100 163,315 565,685 449,691
3.4 Analisis Hidrolika
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran dan di
gunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh,apabila zat di dalam
pipa tidak penuh maka aliran termasuk jenis aliran saluran terbuka,pipa benda berbentuk
lubang silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari logam maupun bahan-
bahan lain sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida berbentuk cair, gas maupun
udara. Fluida yang mengalir ini memiliki temperature dan tekanan yang berbeda-beda.

a. Saluran Terbuka b. Saluran Tertutup

Gambar 3.1 Bentuk Saluran

Aliran pada saluran tertutup adalah aliran bertekanan (aliran terjadi karena
perbedaan tekanan/energi pada titik awal dan titik akhir), kehilangan tekanan/energi
(kerugian) dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : ukuran pipa, kekasaran
permukaan pipa (jenis pipa), kecepatan aliran, nilai kekentalan, danpercepatan gravitasi.
Koefisien kekasaran permukaan pipa dan jenis pipa merupakan faktor yang
dominan/utama penyebab kehilangan energi.

3.4.1 Kehilangan Energi

Kehilangan energi pada saluran tertutup/pipa (Gambar 2) diakibatkan oleh


adanya gesekan air dengan dinding pipa lurus (kehilangan energi primer) dan
diakibatkan perubahan arah aliran yang diakibatkan oleh belokan dan perubahan
penampang pipa (kehilangan energi sekunder). Pada jaringan perpipaan (pipa air
minum) kehilangan energi primer lebih besar dibandingkan dengan kehilangan
energi sekunder (± 10 % dari kehilangan primer).

a. Kehilangan energi primer b. Kehilangan energi sekunder

Gambar 3.2. Bentuk-bentuk penyebab kehilangan energi


Penerapan Prinsip Mekanika fluida dapat dijumpai pada bidang industri,
transportasi maupun bidang keteknikan lainnya. Namun dalam penggunaannya
selalu terjadi kerugian energi. Dengan mengetahui kerugian energi pada suatu
sistem yang memanfaatkan fluida mengalir sebagai media, akan menentukan
tingkat efisiensi penggunaan energi.

Bentuk-bentuk kerugian energi dalam aliran fluida antara lain dijumpai pada
aliran dalam pipa. Kerugian-kerugian tersebut diakibatkan oleh adanya gesekan
dengan dinding, perubahan luas penampang, sambungan, katup-katup, belokan
pipa dan kerugian- kerugian khusus lainnya. Prinsip kehilangan energi akibat
gesekan (friksi) dalam saluran pipa dapat dijelaskan pada persamaan Darcy-
Weisbach berikut.

dimana:

hf = kehilangan energi (m)

f = faktor gesekan, yang tergantung dari angka Reynolds (diagram Moody),


diameter, dan kekasaran pipa

L = panjang pipa (m)

v = kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s) d = diameter pipa (m)

g = gaya gravitasi

Dapat diperhatikan bahwa kehilangan energi berbanding lurus dengan


kecepatan aliran (hf : v2), dan kehilangan energi berbanding terbalik dengan
diameter pipa (hf : 1/d). Semakin besar kecepatan aliran dalam pipa, semakin besar
juga kehilangan energi. Semakin kecil diameter pipa, maka semakin besar
kehilangan energi. Artinya, dengan debit aliran yang sama, dengan diameter pipa
yang semakin kecil, kehilangan energi akan menjadi semakin besar.

Diagram Moody telah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan aliran fluida


didalam pipa dengan menggunakan faktor gesekan pipa (f) dari rumus Darcy-
Weisbach.
Gambar 3.3. Diagram Moody

3.4.2 Bilangan reynolds


Bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap
gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan
suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis
aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne
Reynolds (1842–1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling
penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak
berdimensi lain, untuk

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

VD
Re =
V

Dengan :

V: Kecepatan aliran
D: Diameter pipa

V: Kekentalan kinematic

Besarnya angka Reynolds dapat menunjukan jenis aliran.

Re < 2000 → aliran laminar

2000 < Re < 4000 → aliran transisi

Re > 4000 → aliran turbulen

3.4.3 Aliran Laminer dan Turbulen

a. Aliran Laminer

Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi


lapisan-lapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu
sama lain. Alirannya relatief mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya
bergerak sejajar (laminae) & mempunyai batasan-batasan yang berisi aliran
fluida. Aliran laminar adalah aliran fluida tanpa arus turbulent ( pusaran air ).
Partikel fluida mengalir atau bergerak dengan bentuk garis lurus dan sejajar.
Laminar adalah ciri dari arus yang berkecepatan rendah, dan partikel sedimen
dalam zona aliran berpindah dengan menggelinding (rolling) ataupun terangkat
(saltation). Pada laju aliran rendah, aliran laminer tergambar sebagai filamen
panjang yang mengalir sepanjang aliran. Aliran laminer mempunyai Bilangan
Reynold lebih kecil dari 2300.

 Re < 2000
 ‘low’ velocity
 Dye does not mix with water
 Fluida particles move in straight lines
 Simple mathematical analysis possible
 Rare in practice in water systems
b. Aliran Turbulen
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak
secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling
interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling
berpotongan. Turbulen mentransport partikel-partikel dengan dua cara; dengan
penambahan gaya fluida dan penurunuan tekanan lokal ketika pusaran turbulen
bekerja padanya. Keduanya adalah penyebab terjadinya transportasi pasir
sepanjang bawah permukaan. Di alam hampir semua mekanisme transport
pasir terjadi secara turbulen. Turbulen terutama terjadi di sungai akibat
penggerusan sepanjang batas arus air, dan meningkat akibat kekasaran bawah
permukaan; sepanjang garis pantai dan laut penyebabnya adalah ombak,
tekanan angin permukaan, dan penggerusan arus. Di udara turbulen yang
membawa bekas ledakan volkanis ditransport angin. Besarnya gerakan
turbulen bervariasi dari mikro hingga makro, yang terakhir tadi sangat mudah
dilihat di sungai dengan penampakkan pusaran yang kompleks atau dengan
boil yang berbenturan dengan permukaan sungai, secara terus menerus. Aliran
turbulen mempunyai bilangan reynold yang lebih besar dari 4000.

 Re > 4000
 ‘high’ velocity
 Dye mixes rapidly and completely
 Particle paths completely irregular
 Average motion is in the direction of the flow
 Cannot be seen by the naked eye
 Changes / fluctuations are very difficult to detect.must use laser
 Mathematical analysis very difficult- so experimental measures are used
 Most common type of flow

Pada aliran turbulen melalui pipa,kehilangan tenaga berhubungan


dengan tegangang akibat tahanan gesek dari dinding pipa. Pada tahun 1850
Darcy dan Weisbach mengemukakan persamaan yang dikenal sebagai
persamaan Darcy-Weisbach untuk kehilangan tenaga dalam pipa.

LV2
Hf = f
D2 g
Dengan f : koefisien gesekan Darcy-Weisbach
3.4.4 Perhitungan Pipa

Gambar 3.4 Perencanaan Pipa di Balane, Porame dan Tavanjuka Sulawesi Tengah

a. Porame
Diketahui : Kekentalan kinematik = 0,00001
E = 0,00127
2
Grafitasi = 9,81 m /dt
3
Kebutuhan Air Porame (Q) = 0,02197 m /dt
Dimisalkan diameter pipa = 0,2 m
Panjang Pipa (L) = 908,54 m
Elevasi awal pipa = 235 m
Elevasi akhir pipa = 207 m

Menghitung luas pipa (A)


1 2
A = ᴫD
4
1 2
= 3,14 0,2 SS
4
= 0,03143
Menghitung kecepatan aliran (V)
Q
V =
A
0,06096
=
0,2921
= 0,69898 (antara 0.5 s/d 1.0 m/dt)

Menghitung Angka Reynold (Re)


VD
Re =
v
0,69898 0,2
=
0,69897618
= 13979,5

Aliran turbulan, karena Re > 4000

Menghitung nilai ϵ
E
ϵ = d
0,00127
= 0,2
= 0,00635

Menghitung nilai Koefisien gesekan (F)


1 E 5,72
= -2Log ( + 0,7 )
‫ܨ‬ 3,7D Re
1 0,00127 5,72
= -2Log ( + 0.7
0,27 )
‫ܨ‬ 3,7 0,2 0,2921 1
1
= 4,0315
‫ܨ‬
F = 0,06153

Menghitung kehilangan energi (hf)


2
Hf = F L.V
D . 2g
2
0,06153 908,54 1 1
=
0,2 2 9,81
= 6,95997 m

Menghitung beda tinggi


= Elevasi awal pipa - Elevasi akhir pipa
= 235 - 207
= 28

Syarat air mengalir : Beda tinggi > HF


28 > 6,95997 (Ok)
b. Balane
Diketahui : Kekentalan kinematik = 0,00001
E = 0,00127
2
Grafitasi = 9,81 m /dt
3
Kebutuhan Air Balane (Q) = 0,03899 m /dt
Dimisalkan diameter pipa = 0,3 m
Panjang Pipa (L) = 1148,66 m
Elevasi awal pipa = 235 m
Elevasi akhir pipa = 186 m

Menghitung luas pipa (A)


1 2
A = ᴫD
4
1 2
= 3,14 0,3 SS
4
= 0,0707

Menghitung kecepatan aliran (V)


Q
V =
A
Elevasi akhir pipa
=
0,0707
= 0,55 (antara 0.5 s/d 1.0 m/dt)

Menghitung Angka Reynold (Re)


VD
Re =
v
0,55144 0,3
=
0
= 16543,1

Aliran turbulan, karena Re > 4000

Menghitung nilai ϵ
E
ϵ = d
0,00127
= 0,3
= 0,00423

Menghitung nilai Koefisien gesekan (F)


1 E 5,72
= -2Log ( + 0,7 )
‫ܨ‬ 3,7D Re
1 0,00127 5,72
= -2Log ( + )0.7
‫ܨ‬ 3,7 0,3 0,07071 1 0,27
1
= 4,6508
‫ܨ‬
F = 0,04623
Menghitung kehilangan energi (hf)
2
L.V
Hf = F
D . 2g
2
0,04623 1148,66 1 1
=
0,3 2 9,81
= 2,74353 m

Menghitung beda tinggi


= Elevasi awal pipa - Elevasi akhir pipa
= 235 - 186
= 49

Syarat air mengalir : Beda tinggi > HF


49 > 2,74353 (Ok)

c. Tavanjuka
Diketahui : Kekentalan kinematik = 0,00001
E = 0,00127
2
Grafitasi = 9,81 m /dt
3
Kebutuhan Air Balane (Q) = 0,04714 m /dt
Dimisalkan diameter pipa = 0,3 m
Panjang Pipa (L) = 5161,55 m
Elevasi awal pipa = 235 m
Elevasi akhir pipa = 27 m

Menghitung luas pipa (A)


1 2
A = ᴫD
4
1 2
= 3,14 0,3 SS
4
= 0,0707

Menghitung kecepatan aliran (V)


Q
V =
A
12
=
0,0707
= 0,67 (antara 0.5 s/d 1.0 m/dt)

Menghitung Angka Reynold (Re)


VD
Re =
v
0,66665 0,3
=
0
= 19999,6

Aliran turbulan, karena Re > 4000

Menghitung nilai ϵ
E
ϵ = d
0,00127
= 0,3
= 0,00423
Menghitung Angka Reynold (Re)
VD
Re =
v
0,66665 0,3
=
0
= 19999,6

Aliran turbulan, karena Re > 4000

Menghitung nilai ϵ
E
ϵ = d
0,00127
= 0,3
= 0,00423

Menghitung nilai Koefisien gesekan (F)


1 E 5,72
= -2Log ( + 0,7 )
‫ܨ‬ 3,7D Re
1 0,00127 5,72
= -2Log ( +
‫ܨ‬ 3,7 0,3 0,07071 10.7
0,27

1
= 4,67755
‫ܨ‬
F = 0,0457

Menghitung kehilangan energi (hf)


2
L.V
Hf = F
D . 2g
2
0,0457 5161,55 1 1
=
0,3 2 9,81
= 17,8125 m

Menghitung beda tinggi


= Elevasi awal pipa - Elevasi akhir pipa
= 235 - 27
= 208

Syarat air mengalir : Beda tinggi > HF


208 > 17,8125 (Ok)
d. Untuk QP total (Dari intake ke bak penampungan (reservoir)
Diketahui : Kekentalan kinematik = 0,00001
E = 0,00127
2
Grafitasi = 9,81 m /dt
3
Kebutuhan Air Balane (Q) = 0,03899 m /dt
3
Kebutuhan Air Porame(Q) = 0,02197 m /dt
3
Kebutuhan Air Tavanjuka(Q) = 0,04714 m /dt
3
Kebutuhan Air Total (Q) = 0,1081 m /dt
Dimisalkan diameter pipa = 0,4 m
Panjang Pipa (L) = 339,11 m
Elevasi awal pipa = 258 m
Elevasi akhir pipa = 235 m

Menghitung luas pipa (A)


1 2
A = ᴫD
4
1 2
= 3,14 0,4 SS
4
= 0,12571

Menghitung kecepatan aliran (V)


Q
V =
A
0,1081
=
0,12571
= 0,85992 (antara 0.5 s/d 1.0 m/dt)

Menghitung Angka Reynold (Re)


VD
Re =
v
0,85992 0,4
=
0,85992065
= 34396,8

Aliran turbulan, karena Re > 4000

Menghitung nilai ϵ
E
ϵ = d
0,00127
= 0,4
= 0,00318
Menghitung nilai Koefisien gesekan (F)
1 E 5,72
= -2Log ( + 0,7 )
‫ܨ‬ 3,7D Re
1 0,00127 5,72
= -2Log ( + 0,7
‫ܨ‬ 3,7 0,4 0,12571 1
1
= 5,16409
‫ܨ‬
F = 0,0375

Menghitung kehilangan energi (hf)


2
Hf = F L.V
D . 2g
2
0,0375 339,11 0,86 1
=
0,4 2 9,81
= 1,19815 m

Menghitung beda tinggi


= Elevasi awal pipa - Elevasi akhir pipa
= 258 - 235
= 23

Syarat air mengalir : Beda tinggi > HF


23 > 1,19815 (Ok)

Anda mungkin juga menyukai