III)
Melanjutkan postingan mengenai perencanaan saluran drainase, kali ini saya akan membahas
mengenai perhitungan curah hujan rencana menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi
frekuensi digunakan untuk memperoleh probabilitas besaran curah hujan rencana dalam
berbagai periode ulang. Dasar perhitungan distribusi frekuensi adalah parameter yang
berkaitan dengan analisis data yang meliputi rata-rata, simpangan baku, koefisien variasi, dan
koefisien skewness (tabel 1).
Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi frekuensi yang banyak digunakan
dalam bidang hidrologi, dimana masing-masing distribusi memiliki sifat-sifat khas sehingga
setiap data hidrologi harus diuji kesesuaiannya dengan sifat statistik masing-masing distribusi
tersebut. Pengujian tersebut sangat penting dilakukan karena menurut saya ada beberapa
kesalahan yang biasa digunakan orang dalam penentuan curah hujan rencana menggunakan
distribusi frekuensi. Banyak orang menggunakan Distribusi Gumbel tanpa adanya dasar yang
kuat. Padahal belum tentu sebaran data curah hujan di wilayah tersebut cocok dengan
Distribusi Gumbel. Bahkan di Pulau Jawa, menurut Bapak Sri Harto sekitar 90% sebaran data
curah hujan cocok dengan Distribusi Log-Pearson III. Sehingga kalau distribusi frekuensinya
tidak cocok dengan sebaran data yang ada maka error yang didapat akan sangat besar.
Nah berikut ini beberapa distribusi frekuensi yang biasa digunakan dalam bidang hidrologi :
Perhitungan curah hujan rencana menurut Metode Gumbel, mempunyai perumusan sebagai
berikut :
Faktor probabilitas K untuk harga-harga ekstrim Gumbel dapat dinyatakan dalam persamaan
diatas.
Perhitungan curah hujan rencana menurut Metode Distribusi Normal, mempunyai perumusan
sebagai berikut :
Perhitungan curah hujan rencana menurut Metode Log Pearson III, mempunyai langkah-
langkah perumusan sebagai berikut :
Catatan :
Untuk penurunan rumus masing-masing distribusi frekuensi dapat anda temukan dalam buku-
buku statistika.
LAMPIRAN :
Perhitungan Hujan Rencana dengan metode : Distribusi Probabilitas Gumbel , Distribusi
Probabilitas Log Pearson Type III ,Distribusi Probabilitas Normal Dan Distribusi Probabilitas
Log Normal
XT = X + S x K
dimana :
Contoh Perhitungan
Diketahui data hujan harian maksimum 10 tahun pengamatan seperti tertera dalam tabel.
Hitunglah besar curah rencana dengan periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun
berdasarkan Distribusi Probabilitas Gumbel.
S = Σ( Xi – X)2 = 26784,9
10 -1 9
S = 54,55
*) Hitung Faktor Frekuensi (K) dan Hujan Rencana (XT)
Dengan jumlah data (n) = 10 maka didapat nilai Sn dan Yn yang diambil dari lampiran :
Sn 0,9971
Yn 0,5070
Periode Ulang
Yt
T (tahun)
2 0,3065
5 1,4999
20 2,9702
50 3,9019
100 4,6001
Lalu kemudian hitung hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun
dengan Yt untuk masing-masing periode ulang dan hasil perhitungannya tertera dalam tabel
di bawah ini;
2. Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Probabilitas Log Pearson Type III
Rumus yang digunakan dalam metode Distribusi Probabilitas Log Pearson Type III
adalah sebagai berikut :
Keterangan rumus :
Contoh Perhitungan!
Untuk contoh perhitungan kita masih gunakan data curah hujan maksimum (Xi) yang
digunakan pada pembahasan sebelumnya dan kita akan coba hitung hujan rencana periode
ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun menggunakan metode Distribusi Probabilitas Log
Pearson Type III
*) Hitung nilai rata-rata Log X :
____
Log X = Σ Log Xi
______
n
= 21,9711
________
10
n= 2,1971
____
Cs = n x Σ(Log Xi – LogX) 3 10 x 0,00100
_________________ = _________________ S = 0,054
Nilai Cs yang sudah didapat dipakai untuk mencari nilai T pada lampiran Tabel Frekuensi KT
untuk Distribusi Log Pearson Type III, maka didapat :
_____
1. Log X2 = Log X + (KT x S Log X) = 2,1971 + (-0,018 x 0,1369)
= 2,1946
X2 = 156,53 mm
_____
Log X5 = Log X + (KT x S Log X) = 2,1971 + (0,837 x 0,1369)
= 2,3116
X5 = 204,92 mm
_____
= 2,4277
X20 = 267,73 mm
_____
= 2,4856
X50 = 305,91 mm
_____
= 2,5257
X100 = 335,50 mm
3. Hujan rencana dengan probabilitas normal
Rumus untuk menghitung hujan rencana dengan probabilitas normal adalah sebagai
berikut :
__
XT = X + KTS
Keterangan rumus :
KT = faktor frekuensi, nilainya tergantung dari T (lampiran tabel Variabel Reduksi Gauss)
Contoh Perhitungan
Agar lebih jelas langsung kita masuk dalam perhitungan. Untuk perhitungan kita pakai data
curah hujan maksimum pada pembahasan Distribusi Probabilitas Gumbel. Akan hitung hujan
rencana periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun menggunakan metode Probabilitas
Normal.
*) Cara perhitungan nilai rata-rata dan standar deviasi sudah dibahas pada pembahasan
sebelumnya dan sudah terlampir dalam tabel tinggal masukan saja.
Nilai KT berdasarkan nilai T yang diambil dari lampiran tabel Variabel Reduksi Gauss, nilai T
untuk beberapa periode ulang tahun sebagai berikut :
*) Hitung hujan rencana dengan memasukan nilai yang sudah diketahui kedalam rumus maka
;
Perbedaan metode ini dengan dua metode Probabilitas Normal dalah metode ini
menggunakan fungsi logaritma. logaritma adalah invers dari perpangkatan. Rumus yang
digunakan dalam metode Distribusi Probabilitas Normal adalah sebagai berikut :
_____
Log XT = Log X + (KT x S Log X)
Keterangan rumus :
Log XT = nilai logaritma hujan rencana dengan periode ulang T
_____
Log XT = nilai rata-rata dari log X = Σ Log Xi
______
n
0,5
S Log X = Deviasi standar dari Log X =
S Log X = Σ(Log Xi – LogX)2
_____________
10 -1
KT = faktor frekuensi, nilainya tergantung dari T (lampiran tabel Variabel Reduksi Gauss)
Contoh Perhitungan
Untuk contoh perhitungan kita masih pake data curah hujan maksimum (Xi) yang digunakan
pada Distribusi Probabilitas Gumbel dan kita akan coba hitung hujan rencana periode ulang 2
tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun menggunakan metode Distribusi Probabilitas Log Normal
*) Hitung nilai rata-rata Log X :
_____
Log X = Σ Log Xi
_______
n
= 21,9711
10
= 2,1971
*) Hitung nilai KT
Nilai KT berdasarkan nilai T yang diambil dari lampiran tabel Variabel Reduksi Gauss, nilai T
untuk beberapa periode ulang tahun sebagai berikut :
_____
1. Log X2 = Log X + (KT x S Log X) = 2,1971 + (0 x 0,1369)
= 2,1971
X2 = 157,440 mm
_____
Log X5 = Log X + (KT x S Log X) = 2,1971 + (0,84 x 0,1369)
= 2,3122
X5 = 205, 200 mm
_____
Log X20 = Log X + (KT x S Log X) = 2,1971 + (1,64 x 0,1369)
= 2,4218
X20 = 264.095 mm
Demikianlah hasil perhitungan hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50
dan 100 tahun. Mungkin kalian sedikit bingung pada pemakaian fungsi logaritma pada
perhitungan diatas, misalnya :
_____
Log X2 = Log X + (KT x S Log X) = 2,1971 + (0 x 0,1369)
= 2,1971
X2 = 157,43
157,43 itu dari mana ? Logaritma itu merupakan invers dari perpangkatan. Untuk mendapatkan
nilai tersebut cara mudahnya itu hitung pake kalkulator tekan SHIFT LOG 2,1971 =, akan
muncul angka 157,4345329. (*)
Rekap Hasil Perhitungan Hujan Rencana Untuk Empat Metode yang Dipakai
Analisis Hidrologi
1. Umum
Analisis data Hidrologi terhadap curah hujan Kota Madiun, terdiri dari beberapa tahapan
untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sebelum tahapan analisis dilakukan, terlebih dahulu
diperlukan data pendukung yang dapat membantu proses analisis. Adapun data-data yang
dipakai dalam proses analisis adalah data-data yang didapat dari beberapa instansi terkait dan
narasumber yang dapat dipercaya.
Setelah data-data yang dibutuhkan didapat maka selanjutnya dilakukan proses analisis
data tersebut. Secara geografis, Kota Madiun berada pada koordinat 131°51' BT dan 0° 54' LS
dengan luas wilayah 1.105 km2. Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3 meter dari
permukaan laut dan suhu udara minimum di Kota Madiun sekitar 23, 1 ° C dan suhu udara
maximum sekitar 33, 7° C. Di kota Madiun Curah hujannya cukup merata sepanjang tahun.
Tidak terdapat bulan tanpa hujan, banyaknya hari hujan setiap bulan antara 9 - 27 hari.
Kelembaban udara rata-rata tercatat 84 %.
2. Analisis Hidrologi.
Data curah hujan yang digunakan dalam analisis hidrologi ini adalah data curah hujan
yang maksimum. Hal ini bertujuan agar analisis dapat mendekati kondisi yang sebenarnya yang
ada di lapangan. Data curah hujan tersebut didapat dari stasiun-stasiun penakar hujan maupun
stasiun-stasiun pos hujan yang terdapat di kota Madiun, yang dapat mewakili frekuensi curah
hujan yang jatuh dalam daerah tangkapan hujan (catchment area).
Stasiun penakar hujan harian yang dipakai untuk perhitungan analisis hidrologi ini adalah :
Perencanaan debit banjir rencana ini didasarkan pada besarnya curah hujan dalam
periode ulang yang direncanakan, yaitu dalam tahun pengamatan selama 10 tahun. Karena
jumlah hujan yang jatuh pada daerah tangkapan tidak selalu sama dan merata, maka
berdasarkan data curah hujan dari kedua stasiun di atas dapat diperhitungkan menjadi curah
hujan rata-rata pada suatu daerah tangkapan.
2.1. Analisis Curah Hujan Rata-Rata.
Dalam menganalisis data curah hujan, distribusi curah hujan yang dipergunakan adalah
distribusi rata-rata aljabar dengan mempertimbangkan jumlah stasiun hujan yang mewakili
hanya dua buah stasiun . Curah hujan rencana maksimum dengan periode ulang tertentu dapat
ditentukan dengan cara menganalisis data curah hujan harian maksimum. Curah hujan rencana
tersebut dipergunakan untuk menentukan debit rencana dengan periode ulang tertentu yang
sesuai dengan kondisi sebenarnya. Perhitungan curah hujan dengan menggunakan metode rata-
rata aljabar dapat dilihat pada Tabel 7.1 sebagai berikut:
Tabel 7.1. Perhitungan curah hujan dengan menggunakan metode rata- rata aljabar
Dari data curah hujan daerah harian, perlu ditentukan kemungkinan curah hujan harian
maksimum yang dipergunakan untuk menentukan debit banjir rencana.
2.2.1. Analisis Frekuensi Curah Hujan
Analisis frekuensi curah hujan diperlukan untuk menentukan jenis sebaran (distribusi).
Perhitungan analisis frekuensi curah hujan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
-
5 2009 59,67 -22,33 498,78 11139,37 248779,27
6 2010 67,00 -15,00 225,00 -3375,00 50625,00
7 2011 77,67 -4,33 18,78 -81,37 352,60
8 2012 75,33 -6,67 44,44 -296,30 1975,31
Dari hasil perhitungan di atas selanjutnya ditentukan jenis sebaran yang sesuai, dalam
penentuan jenis sebaran diperlukan faktor-faktor sebagai berikut :
CK = 0,119
CV = 0.228
Dalam statistik terdapat beberapa jenis sebaran (distribusi), diantaranya yang sering
digunakan dalam hidrologi adalah :
1) Distribusi Gumbel
4) Distribusi Normal
Berikut ini adalah perbandingan syarat-syarat distribusi dan hasil perhitungan analisis
frekuensi curah hujan.
Tabel 7.3. Perbandingan syarat-syarat distribusi dan hasil perhitungan analisis frekuensi
curah hujan
Hasil
No Jenis Distribusi Syarat Perhitungan
Gumbel CS ≤ 1,1396 0.156 < 1,1396
1
CK ≤ 5,4002 0,119 <5,4002
CS = 3 CV +
2 Log Normal CV²
CS = 0,8325 0.156 <0,8325
Log-Person Tipe
0,000
3 III CS = 0
4 Normal CS = 0 0,000
Sumber: Hasil Analisis
Berdasarkan perbandingan hasil perhitungan dan syarat di atas, maka dapat dipilih jenis
distribusi yang memenuhi syarat, yaitu Distribusi Gumbel.
Pengujian kecocokan sebaran berfungsi untuk menguji apakah sebaran yang dipilih dalam
pembuatan duration curve cocok dengan sebaran empirisnya. Dalam hal ini menggunakan
metode Chi-kuadrat. Uji Chi-kuadrat (uji kecocokan) diperlukan untuk mengetahui apakah data
curah hujan yang ada sudah sesuai dengan jenis sebaran (distribusi) yang dipilih. Pengambilan
keputusan uji ini menggunakan parameter X² yang dihitung dengan rumus :
di mana :
X = harga chi-kuadrat,
1) Urutkan data pengamatan dari data yang besar ke data yang kecil atau sebaliknya.
2) Hitung jumlah kelas yang ada (k) = 1 + 3,322 log n. Dalam pembagian kelas disarankan agar
masing-masing kelas terdapat empat buah data pengamatan.
6) Nilai X2 dari perhitungan harus lebih kecil dari nilai X2 dari tabel untuk derajat nyata tertentu
yang sering diambil sebesar 5 % dengan parameter derajat kebebasan.
dimana :
dk = derajat kebebasan
k = jumlah kelas
R = banyaknya keterikatan
(nilai R = 2 untuk distribusi normal dan binomial, nilai R = 1 untuk distribusi
poisson dan gumbel).
Perhitungan Chi-kuadrat :
3) Ef = n / k
=8/4
=2
4) Dx = (Xmax – Xmin ) / (k – 1)
= (124.00 – 61.00) / (4 – 1)
= 21,00
6) Tabel perhitungan X2
58,421 ≤ X ≥
1 2 2,31 0,10 0,04
75,581
75,581 ≤ X ≥
2 6 2,31 13,62 5,89
92,741
92,741 ≤ X ≥
3 1 2,31 1,72 0,74
109,901
109,901 ≤ X ≥
4 1 2,31 1,72 0,74
127,061
Jumlah 7,42
Sumber: Hasil Analisis
Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai X2 sebesar 7 yang kurang dari nilai X2 pada
tabel uji Chi-Kuadrat yang besarnya adalah 9.21. Maka dari pengujian kecocokan penyebaran
Distribusi Gumbel dapat diterima.
2.2.4. Perhitungan Curah Hujan Maksimum
Untuk menentukan besarnya debit banjir rencana yang akan terjadi, maka terlebih dahulu
dicari kemungkina curah hujan harian maksimum. Metode yang digunakan dalam perhitungan
curah hujan maksimum ini adalah metode Gumbel.
Rumus :
di mana :
Yt = reduced variate,
Untuk nilai Yn dan Sn didapat dari tabel hubungan Mean of Reduced Variate (Yn) dan
Standard Deviation of The Reduce Variate (Sn ) serta dengan jumlah tahun pengamatan (n).
Sedangkan nilai Yt didapat dari tabel hubungan periode ulang (T) dengan Reduced Variate
(Yt).
Berikut ini adalah hasil perhitungan curah hujan harian maksimum dengan menggunakan
metode Gumbel.
Tabel 7.5. Perhitungan curah hujan harian maksimum dengan menggunakan metode Gumbel
Periode Hujan
Ulang Maksimum
NO (Tahun) X S Yt Yn Sn (mm)
1 2 82,23 18,74 0,37 0,50 0,95 79,69
2 5 82,23 18,74 1,50 0,50 0,95 102,06
3 10 82,23 18,74 2,25 0,50 0,95 116,87
4 20 82,23 18,74 2,96 0,50 0,95 130,89
5 25 82,23 18,74 3,20 0,50 0,95 135,58
Metode yang digunakan untuk menghitung debit banjir rencana adalah metode Rasional,
dengan rumus :
di mana :
to = waktu yang diperlukan air untuk mengalir di permukaan lahan sampai saluran terdekat.
di mana :
S = kemiringan lahan.
Td = waktu perjalanan air dari pertama masuk saluran sampai titik keluaran.
Rumus :
di mana :
Berikut ini adalah salah satu perhitungan debit banjir rencana pada proyek
reklamasi pantai Berlin dengan menggunakan metode Rasional pada periode ulang 10 tahun.
R = 385,788 mm
C = 0,60
Ls = 250 m
A = 0,04167 km2
Perhitungan :
nd = 0,013 m
s = 0.001 m
V = 1,5 m/detik
to =
= 2,308 menit
td =
= 2,778 menit
tc = to + td
= 5,086 menit
= 693,077 mm/jam
Q = 0,278 x C x I x A
= 4,8169 m³/detik.
Jadi debit banjir untuk periode R10 tahun adalah 4,8169 m³/detik. Untuk hasil
perhitungan debit banjir selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
0,Sumber:
Hasil
6 50 149,47 0,0357 0,6 1,5 5,15 45,35 Analisis
Analisis Saluran
Dari hasil perhitungan diatas dengan debit banjir rencana 10 tahun (R10), maka
direncanakan saluran dengan penampang persegi empat dengan perhitungan sebagai berikut:
Rumus: Q=VxA
Dimana :
Q = debit saluran (m³/detik)
T =b = 1,00 m
Q(saluran) = V x A
Q(saluran) = 1,3728 x 1,00 = 1,3728 m³/detik < Q (debit maksimum) = 4,8169 m³/detik
1,00 m
1,00 m
Gambar 7.1. Penampang Melintang Saluran Drainase
Q Q
(debit (saluran
max.) )
h
w
b
A
V
No
(m/detik
. (k
) (
m²)
m) (
(
m)
m)
Hujan
period maksim (
e ulang um (m³/d m³/detik
(tahun) (mm) etik) )
270,991
1 2 0,0417 3,3836 2,0451 6,1352 3,00 1,00 0,50
0
340,062
2 5 0,0417 4,2460 2,0451 6,1352 3,00 1,00 0,50
9
385,787
3 10 0,0417 4,8169 2,0451 6,1352 3,00 1,00 0,50
8
429,081
4 20 0,0417 5,3574 2,0451 6,1352 3,00 1,00 0,50
1
443,579
5 25 0,0417 5,5385 2,0451 6,1352 3,00 1,00 0,50
2
486,445
6 50 0,0417 6,0737 2,0451 6,1352 3,00 1,00 0,50
9
7.5 Rekomendasi
Dari hasil analisis data hidrologi diatas, dapat disimpulkan bahwa di kota Sorong curah
hujannya cukup merata sepanjang tahun. Tidak terdapat bulan tanpa hujan, banyaknya hari
hujan setiap bulan antara 9 - 27 hari. Dari perhitungan diperoleh curah hujan harian
maksimumnya adalah, untuk Q2th = 270,9910 mm, Q5th = 340,0629 mm, Q10th = 385,7878 mm,
Q20th = 429,0811 mm, Q25th = 443,5792 mm, Q50th = 486,4459 mm. Dari hasil tersebut maka
didapat beberapa rekomendasi untuk kelayakan proyek reklamasi pantai Lido, antara lain
adalah sebagai berikut :
1) Saluran drainase yang sudah ada (lama), harus tetap dipertahankan dan diteruskan menuju
laut.
2) Saluran drainase yang baru harus direncanakan sesuai hasil analisis data hidrologi dan hanya
untuk melayani daerah reklamasi pantai.
3) Untuk menjaga kelestarian hidrologis maka perlu adanya ruang terbuka hijau.
Apabila rekomendasi telah dilaksanakan, maka proyek reklamasi pantai Lido layak
untuk dilaksanakan.
U-Ditch adalah saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan juga bisa
diberi tutup. Umum nya digunakan untuk saluran drainase atau irigasi.
Ketinggian saluran terbuka ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan dilapangan atau elevasi saluran
yang di inginkan.
Tipe sambungan menggunakan plat joint ( plat embeded dan sambungan but joint atau mele female
) dimana pada bagian pertemnuan sambungan nya cukup diberikan mortar sebagai penutup nat.
Kita bahas tentang manfaat Uditch Beton, Jika ada yang belum tahu tentang Uditch atau bisa
disebut gorong-gorong adalah material beton pracetak yang di produksi menggunakan mesin
berteknologi sehingga menjadikan beton u yang dapat digunakan untuk saluran air atau drainase.
Uditch beton banyak digunakan sebagai saluran air atau got air karena dapat menghemat waktu
pengerjaannya dan tahan lama. Material beton uditch ini memiliki standar spesifikasi yang sudah di
buat sesuai dengan standar negara internasional. Jadi tidak heran jika masih banyak pabrik yang
memproduksi produk tersebut yang tidak sesuai dengan komposisi standarnya. banyak sekali merek
nya tetapi perlu teliti juga dengan mereknya. Banyak sekali menjual harga uditch dibawah pasaran
dengan alasan menghabiskan stock produk tetapi itu semua perlu di cari tau kebenaran nya. Uditch
sudah menjadi target untuk project saluran air karna tidak akan memakan waktu lama, selain itu
material uditch ini kuat dan tahan lama.
U ditch adalah produk saluran air yang terbuat dari beton bertulang yang dicetak menyerupai
bentuk huruf U. Proses produksi dari material ini dirancang melalui proses pembesian khusus
untuk kebutuhan konstruksi pratekan. Pengaplikasian produk u ditch banyak digunakan
sebagai saluran irigasi maupun drainase.
Saluran beton u ditch dibuat dengan ukuran yang bervariasi tergantung kebutuhan lapangan
dan elevasi saluran yang diinginkan. Karena memiliki bentuk seperti huruf U, produk saluran
air u ditch dapat diberi tutup pada bagian atas. Seperti yang kita tahu perbedaan mendasar
dari u ditch dibandingkan dengan produk buis beton lain karena bentuknya. Buis beton
memiliki bentuk lingkaran yang tertutup secara penuh, sedangkan u ditch 1/2 kotaknya
adalah lubang
Tutup u ditch sering disebut sebagai cover u ditch, di mana ia tersedia dua tipe yaitu heavy
duty dan light duty. Anda bisa memilih tutup cover ini sesuai kebutuhan karena keduanya
dibedakan berdasar ketebalannya.
Jika kali ini anda sedang membutuhkan u ditch, kami menawarkan produk tersebut dengan
kualitas mutu beton K 350 dapat anda pesan langsung sesuai keinginan.
Untuk mengetahui kebutuhan u ditch pada saluran yang anda butuhkan, anda dapat mengukur
diameter u ditch bagian dalam rumus: “D x t x p” / “Lebar dalam x tinggi x panjang )
Misalnya saja, saya menentukan ukuran u ditch dengan dimensi 50 x 50 x 150 cm. Maka
rincian ukuran lebar diamter dalam u ditch 50 cm, tingggi bagian dalam u ditch 50 cm, dan
panjang u ditch 50 cm.
Ukuran dan spesifikasi u ditch yang kami sediakan adalah berikut ini:
Tipe U ditch & Tutup / Cover U ditch
Dilihat dari pengaplikasiannya, u ditch diproduksi dengan beberapa tipe beton precast yang
diantaranya adalah:
Light Duty
Tipe saluran ini biasa diaplikasikan untuk area yang digunakan sebagai jalan atau pijakan
para pejalan kaki.
Heavy duty
Saluran air beton tipe heavy duty biasa diaplikasikan untuk area yang dilalui kendaraan atau
beban berat lainnya.
Anda dapat memilih produk u ditch sesuai dengan spesifikasi kebutuhan anda.
Fungsi U Ditch
Badan standarisasi Nasional Indonesia menetapkan manfaat saluran u ditch sebagai media
Penyaluran air drainase. Dengan bentuk yang ia miliki, u ditch merupakan saluran air terbuka
yang dapat diaplikasikan dengan pada beragam elevasi saluran yang dibutuhkan.
Kualifikasi yang harus dipenuhi u ditch berdasarkan standar nasional Indonesia adalah
sebagai berikut:
Saluran u ditch harus dapat mengalirkan dan meresap air hujan kedalam tanah dengan
volume yang cukup besar, agar tidak menimbulkan genangan air di atas permukaan.
Proses produksi u ditch harus memenuhi standar SNI dan tidak memiliki cacat pada bagian
permukaan sehingga dapat bekerja secara optimal.
Proses pemasangan u ditch sebaiknya dilakukan pada permukaan tanah yang stabil.
Analisa Harga Satuan Pekerjaan U Ditch
Mengapa banyak orang menggunakan saluran u ditch dibandingkan buis beton lainnya?
Berikut adalah keunggulan yang ia miliki dibandingkan buis beton lainnya.
Bagaimana cara mengetahui analisa harga satuan pekerjaan dari u ditch? Jika anda hendak
menghitungnya maka hal utama yang harus diperhatikan adalah item tiap pekerjaan saluran u
ditch, diantaranya:
1. Proses pengerjaan galian tanah, urugan, pemadatan galian, dan pembuangan tanah sisa
galian
2. Pengerjaan pasir urug dan lantai kerja t = 5 cm
3. Proses pemasangan u ditch beton precast.
Biasanya produk saluran u ditch dibuat dengan panjang 120 cm untuk tiap unit, jadi jika anda
hendak membuat saluran air sepanjang 1 m, dibutuhkan saluran u ditch: 1 / 1,2 = 0,83 unit.
Contohnya kita hendak mengaplikasikan u ditch dengan ukuran 60 x 60 cm, maka analisa
harga satuan tiap pekerjaannya dapat diuraikan sebagai berikut:
U-Ditch adalah saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan juga bisa
diberi tutup. Umum nya digunakan untuk saluran drainase atau irigasi.
Ketinggian saluran terbuka ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan dilapangan atau elevasi
saluran yang di inginkan.
Tipe sambungan menggunakan plat joint ( plat embeded dan sambungan but joint atau mele
female ) dimana pada bagian pertemnuan sambungan nya cukup diberikan mortar sebagai
penutup nat.
U-Ditch dan Cover kami jual dengan mutu K350 berkualitas tinggi dengan harga yang
bersahabat.
Sistem Drainase
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara
alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan
tanah ataugorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi
pencegahan banjir. (wikipedia)
Terdapat 2 jenis sistem drainase yaitu sistem drainase konvensional dan sistem drainase ramah lingkungan
(eko-drainase). Perbedaan kedua sistem drainase ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Konvensional
Konsep dari sistem konvensional adalah membuang air genangan secepat-cepatnya ke sungai tanpa
sebelumnya diresapkan kedalam tanah. Akibat dari sistem konvensional ini adalah :
Sungai akan menerima beban yang melampui kapasitasnya yang bisa menyebabkan banjir di musim
hujan
Menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah yang bisa menyebabkan kekeringan
di musim kemarau
Fluktuasi kandungan air tanah musim kemarau dan hujan yang sangat tinggi yang bisa menyebabkan
tanah longsor
Agar air hujan yang turun tidak langsung terbuang ke sungai, maka air hujan diresapkan ke dalam tanah untuk
menambah muka air tanah. Cara yang digunakan bisa menggunakan Memanen Air Hujan Dengan Biopori atau
bisa menggunakan Memanen Air Hujan Dengan Membangun Embung atau Waduk Kecil
1. Sistem Konvensional
Konsep dari sistem konvensional adalah membuang air genangan secepat-cepatnya ke sungai
tanpa sebelumnya diresapkan kedalam tanah. Akibat dari sistem konvensional ini adalah :
Sungai akan menerima beban yang melampui kapasitasnya yang bisa menyebabkan banjir di
musim hujan.
Menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah yang bisa menyebabkan
kekeringan di musim kemarau.
Fluktuasi kandungan air tanah musim kemarau dan hujan yang sangat tinggi yang bisa
menyebabkan tanah longsor.
Agar air hujan yang turun tidak langsung terbuang ke sungai, maka air hujan diresapkan ke
dalam tanah untuk menambah muka air tanah. Cara yang digunakan bisa
menggunakan Memanen Air Hujan Dengan Biopori atau bisa menggunakan Memanen Air
Hujan Dengan Membangun Embung atau Waduk Kecil
Biopori
Biopori adalah salah satu cara agar air yang turun di atap rumah, tidak langsung mengalir ke
saluran dan berakhir ke laut. Dengan adanya biopori, maka sebagian air yang jatuh ke tanah
akan meresap ke dalam tanah dan dapat meningkatkan lapisan air bawah tanah.
Drainase alamiah
Drainase buatan
B. Menurut letak saluran
Saluran terbuka
Saluran tertutup
D. Menurut fungsi
Single purpose
Multi purpose
Akibat dari sistem drainase yang buruk adalah timbulnya genangan air yang dapat
menimbulkan beberapa masalah. Ada beberapa penyebab terjadinya genangan antara lain :
1. Dimensi saluran yang tidak sesuai.
2. Perubahan tata guna lahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan debit banjir di suatu
daerah aliran sistem drainase.
3. Elevasi saluran tidak memadai.
4. Lokasi merupakan daerah cekungan.
5. Lokasi merupakan tempat retensi air yang diubah fungsinya misalnya menjadi permukiman.
Ketika berfungsi sebagai tempat retensi (parkir alir) dan belum dihuni adanya genangan tidak
menjadi masalah. Problem timbul ketika daerah tersebut dihuni.
6. Tanggul kurang tinggi.
7. Kapasitas tampungan kurang besar.
8. Dimensi gorong-gorong terlalu kecil sehingga aliran balik.
9. Adanya penyempitan saluran.
10. Tersumbat saluran oleh endapan, sedimentasi atau timbunan sampah
Pembangunan berwawasan lingkungan memang sangat diperlukan dan haruslah berorientasi
pada kebutuhan pokok hidup manusia, pemerataan sosial, peningkatan kualitas hidup, serta
pembangunan yang berkesinambungan.
Agar pembangunan yang berwawasan lingkungan ini dapat berjalan dengan baik, maka
pembangunan tersebut perlu memiliki pandangan jauh ke depan yang dirumuskan sebagai visi
pembangunan. Dan dapat diimplementasikan ke dalam pembangunan jangka panjang secara
ideal serta berorientasi kepada kepentingan seluruh rakyat. Visi pembangunan yang dimaksud
adalah tercapainya peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat melalui: pengembangan
kecerdasan, pengembangan teknologi, ketrampilan dan moral pembangunan sumber daya
manusia yang tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, serta seni untuk mengelola
sumber daya alam secara bijaksana dan berkesinambungan.Oleh karena itu, pembangunan
harus mengandung makna perkembangan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui
keadilan.
Strategi pembangunan sangat berpengaruh pada proses pembangunan yang dilaksanakan
apakah akan berjalan dengan baik apa tidak .Strategi pembangunan adalah usaha untuk
meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam mendayagunakan sumber daya alam
dengan segenap peluang serta kendalanya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Penggunaan teknologi bersih yang berwawasan lingkungan dengan segala perencanaan yang
baik dan layak.
2. Melaksanakan rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna dalam menghasilkan
barang dan jasa yang unggul, tangguh dan berkualitas tinggi, yang berdampak positif bagi
kelangsungan hidup pembangunan itu sendiri.
3. Adanya pengawasan dan pemantauan terhadap jalannya pembangunan, sehingga sesuai dengan
rencana dan tujuannya.
Selain strategi, Pembangunan berwawasan lingkungan juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memberi kemungkinan bagi setiap warga untuk menentukan pilihan berbagai ragam hidup
untuk meningkatkan mutu hidup.
2. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya menyangkut pengendalian perubahan
sumber daya alam secara fisik saja.
3. Berkaitan erat dengan pengaturan ekonomi dan sosial bagi warga maupun bagi lembaga.
4. Melakukan langkah-langkah yang dapat menimbulkan perilaku berperan sert masyarakat secara
luas dalam pembinaan etika lingkungan, sehingga tercipta keadaan yang selaras dan serasi
dengan wawasan lingkungan hidup.
5. Mencegah adanya akibat sampingan yang akan merugikan masyarakat.
6. Pembangunan diharapkan memperoleh hasil yang optimum dan berkesinambungan dalam usaha
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Beton adalah material konstruksi yang sangat penting dalam pembangunan. Tak heran jika
saat ini sudah banyak perusahaan beton memproduksi material material beton dengan cara
konvensional hingga pracetak. Beton konvensional adalah material konstruksi yang dibuat
langsung pada wilayah proyek, sedangkan pracetak (precast) adalah material konstruksi yang
dibuat langsung dari pabrik.
Kedua jenis cara produksi beton ini mempengaruhi kualitas yang dihasilkan, beton pracetak
memiliki keunggulan mutu beton yang lebih terjamin karena ia dalam proses produksi
dipantau langsung oleh tenaga profesional dari pabrik dan dicetak dengan mesin terbaik.
Dengan material yang telah diproduksi pada area pabrik, hal ini menjadikan pengaplikasian
beton pracetak lebih hemat waktu dan efisien karena ia langsung siap untuk dipasang. Beton
pracetak dibuat dengan mengikuti standar yang telah ditentukan oleh SNI dan ISO sehingga
kualitasnya terjaga, dan mutu beton yang dihasilkan kuat.
Salah satu produk beton pracetak yang banyak digunakan untuk konstruksi Pembangunan
Daerah adalah U ditch. Pada artikel kali ini kami akan membahas tentang alternatif dan
dampak negatif dari U ditch.
Spesifikasi Teknis U Ditch
Beberapa daerah di Indonesia ternyata masih menggunakan turap batu kali sebagai sarana
saluran air mereka. Tapi pemerintah sendiri telah menyarankan agar segera melakukan
pembaruan saluran tersebut dengan produk U ditch beton. Banyak kekurangan yang dimiliki
oleh turap batu kali sebagai saluran drainase, terutama jika sedang cuaca hujan terus menerus
terjadi.
Kita tahu bahwa di Indonesia fenomena alam banjir sudah menjadi langganan. U ditch adalah
material untuk saluran air yang memiliki bentuk seperti huruf u dengan panjang 1 sampai 1,2
meter. Melakukan pembaruan saluran air menggunakan U ditch, tidak lama kan waktu kerja
yang lama karena produk beton sudah siap dipasang pada tempat konstruksi dan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan tidaklah banyak.
Produk U ditch mempunyai tulangan besi yang kuat sehingga ia dapat bertahan di Segala
perubahan cuaca maupun tekanan volume debit air ketika hujan deras terjadi, kemampuannya
dalam menyerap air hujan di permukaan tanah sangat bisa diandalkan untuk meminimalisir
resiko terjadinya banjir. Mengaplikasikan produk U ditch sebagai saluran membuat penataan
drainase di jalan maupun area penduduk tampak rapi dan bersih. Harga dari U ditch relatif
murah, mengingat dengan kualitas dan ukuran yang ditawarkan.
Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh produk u ditch, berikut adalah keunggulan yang dia
milki dibandingkan dengan produk turap batu kali.
Saluran u ditch dibuat langsung dari area pabrik dengan memiliki kualitas mutu beton K 350
ke atas (fc’ 30,33 MPa), jadi umur pemakaiannya bisa lebih tahan lama
Produk beton u ditch tersedia dengan beragam dimensi ukuran, sehingga anda bisa
menyesuaikan kebutuhan elevasi saluran air dan tidak memakan banyak tempat
Proses pemasangan u ditch sebagai saluran air tidak membutuhkan waktu lama, tenaga
kerja dan alat berat yang dibutuhkan minimalisir jadi anggaran biaya untuk pemasangan juga
lebih murah.
Pembuatan lebar galian saat pemasangan u ditch tidak terlalu besar, jadi proses
pemasangan saluran u ditch tidak akan menganggu aktivitas disekitar area proyek.
Pemanfaatan saluran u ditch sangat cepat, setelah pemasangan selesai saluran ini dapat
langsung dilalui air
Produk u ditch dapat diaplikasikan secara tertutup menggunakan cover u ditch sehingga area
permukaannya bisa dijadikan jalan setapak lalu lintas.
Walaupun ia memiliki, ternyata produk U ditch juga memiliki dampak negatif atau
kekurangan yang harus anda ketahui. Berikut adalah keterbatasan dari produk ini:
Pengaplikasiannya tidak cocok untuk area yang kecil karena harganya tidak cukup ekonomis
untuk tipe yang jumlahnya sedikit.
Proses pemasangan membutuhkan ketelitian yang tinggi supaya tidak terjadi kesalahan
deviasi antara elemen satu dengan yang lain, jika salah memasang produk U ditch tidak akan
bekerja secara optimal.
Dimensi ukuran dari U ditch pracetak terbatas, jadi anda harus menyesuaikan dengan
ukuran yang disediakan pabrik dan kapasitas alat angkut.
Proses pemasangan hanya dapat dilakukan pada daerah yang menyediakan peralatan untuk
erection dan handling.
Kami merupakan perusahaan beton yang siap memproduksi U ditch pracetak untuk
memenuhi kebutuhan anda. Produk U ditch yang kami tawarkan memiliki kualitas mutu
beton terbaik yang telah bersertifikasi ISO. Kami dapat memenuhi kebutuhan beton untuk
proyek yang berada di daerah Jabodetabek maupun sekitarnya. Untuk mengetahui spesifikasi
ukuran produk U ditch yang kami tawarkan, anda bisa menghubungi kami atau melihat
artikel produk U ditch lainnya.
Sekian informasi yang dapat kami jabarkan mengenai alternatif dan dampak negatif dari
pengaplikasian produk U ditch dalam dunia konstruksi. Dengan mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari produk U ditch sendiri, kini Anda dapat mempertimbangkan apakah produk
ini cocok diaplikasikan pada proyek yang Anda kerjakan. Semua kebutuhan saluran drainase
disesuaikan dengan kondisi area proyek dan pembangunan.
Uditch aadalah material untuk saluran air berbentuk seperti huruf U dengan panjang efektif 1
atau 1,2 meter , dibuat dari bahan beton pracetak. Dewasa ini beton pracetak uditch telah
banyak digunakan hampir diseluruh proyek saluran air. Uditch digunakan karena mempunyai
banyak kelebihan.
1. Uditch dibuat dari beton pracetak bertulang mutu mulai fc’ 30,33 MPa (K350) atau mutu
lebih tinggi sehingga life time lebih tahan lama.
2. Dimensi badan beton pracetak ini ramping sehingga tidak banyak memakan tempat.
3. Proses pekerjaan proyek saluran menjadi lebih cepat, sehingga menekan biaya dan
meminimalisir gangguan pada masyarakat.
4. Dimensi lebar galian yang dibutuhkan lebih sempit dibandingkan batu kali sehingga bisa
meminimalisir ganggunang terhadap lingkungan.
5. Pemanfaatannya lebih cepat, pada hari pemasangan, saluran beton precast ini sudah bisa
dilalui air.
6. Jika dipergunakan untuk crossing jalan, setelah pemasangan uditch + cover, sudah bisa
dilalui lalu lintas di atasnya.
Namun demikian, selain memiliki keuntungan, beton pracetak juga memiliki beberapa
keterbatasan, antara lain :