Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
35
36
Dengan :
Px = Tinggi hujan yang dipertanyakan
PA, PB, Pc = Tinggi hujan pada stasiun disekitarnya
dXA, dXB, dXC = Jarak stasiun X terhadap masing masing stasiun A,B,C
Apabila data hujan tersebut tidak konsisten, maka dapat dilakukan koreksi
dengan menggunakan rumus :
Yz = Fk x Y
Fk = tan
tan 0
40
Keterangan:
Yz : Data hujan yang diperbaiki, mm
Y : Data hujan hasil pengamatan, mm
Tg : Kemiringan sebelum ada perubahan
Tg c : Kemiringan setelah ada perubahan
Keterangan :
- Pola yang terjadi berupa garis lurus dan tidak terjadi patahan arah garis itu,
maka data hujan pos X adalah konsisten.
- Pola yang terjadi berupa garis lurus dan terjadi patahan arah garis itu, maka
data hujan pos X adalah tidak konsisten dan harus dilakukan koreksi.
2.4. Soal 2 dan Data
Soal 2 adalah lakukan estimasi data hujan yang hilang dan uji konsistensi data.
Data yang diketahui adalah pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1. Data Hujan Harian Maksimum Stasiun A, B, C, D
41
Data yang diasumsi adalah jarak antar stasiun. Jarak antar stasiun ini didasarkan
pada lampiran peta yang terdapat dalam soal. Berikut ini adalah jarak antar stasiun
hasil pengukuran. Satuan untuk jarak dibawah ini adalah Km.
POS A B C D
A 0 15 20 30
B 15 0 22,6 22,8
C 20 22,6 0 16,8
D 30 22,8 16,8 0
Dx =
3 [(
1 1100 , 0
1045 ,1
267 , 0 +
1100 ,0
)(
990 , 0
252 , 9 +
1100 ,0
)(
935 , 1
238 , 9 )]
= 281 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan A pada tahun 2000 adalah 281 mm.
2.5.1.2. Data Hujan yang Hilang di Stasiun C tahun 2010
Tabel 2.4. Data Hujan Stasiun A, B, D
Dx =
3 [(
1 1212, 3
1347 , 0
321 , 0 +
1212 , 3
)(
1279 , 8 )(
305 , 0 +
1212 ,3
1144 , 9
272 , 9 )]
= 288,9 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan C pada tahun 2010 adalah 288,9 mm.
A 219,0 3049,0
B 208,1 2896,9
C 197,1 2744,1
D 2591,8
Sumber : Hasil Perhitungan
Analisa perhitungan data yang hilang di stasiun hujan D :
n
1 An x
Dx= d i
n i=1 An i
Dx =
3 [(
1 2591, 8
3049 ,0
219 , 0 +
2591, 8
2896)(
,0
208 , 1 +
2591 , 8
)(
2744 , 1
197 ,1 )] = 186,2
mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan D pada tahun 2005 adalah 186,2 mm.
2.5.2. Metode Inversed Square Distance
2.5.2.1. Data Hujan yang Hilang di Stasiun A tahun 2000
Tabel 2.8. Data Hujan Stasiun B, C, D
1 1 1
2
267+ 2
252,9+ 238,9
( 15) (20) (30)2
PA =
1 1 1
+ +
(15) (20) (30)2
2 2
1 1 1
267 + 252,9+ 238,9
225 400 900
PA =
1 1 1
+ +
225 400 900
PA = 258,7 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan A pada tahun 2000 adalah 258,7 mm
45
1 1 1
2
321+ 2
305+ 2
272,9
( 20) (22,6) (16,8)
PC =
1 1 1
+ +
(20) (22,6) (16,8)2
2 2
1 1 1
321+ 305+ 272,9
499 511 282
PC =
1 1 1
+ +
499 511 282
PC = 284,3 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan C pada tahun 2010 adalah 284,3 mm
1 1 1
2
219+ 2
208,1+ 197,1
(30) (22,8) (16,8)2
PD=
1 1 1
+ +
(30) (22,8) (16,8)2
2 2
1 1 1
219+ 208,1+ 197,1
900 520 282
PD=
1 1 1
+ +
900 520 282
PD = 201,0 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan D pada tahun 2005 adalah 201,0 mm
2.5.4. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan mendapatkan nilai yang berbeda antara metode
Normal Ratio Method dan metode Inversed Square Distance. Jika pada metode
Normal Ratio Method hasil yang didapat adalah lebih kecil dari hasil perhitungan
menggunakan metode Inversed Square Distance hal ini dikarenakan ada faktor
jarak yang mempengaruhi. Jadi, dapat disimpulkan dalam mengestimasi hujan yang
48
hilang tidak hanya faktor tinggi hujan distasiun lain yang dipertimbangkan, namun
juga harus diperhatikan jarak antara stasiun yang diketahui dengan stasiun yang
dicari.
3500.0
3000.0
2500.0
Komulatif Stasiun A
2000.0
1500.0
1000.0
500.0
0.0
0.0 500.0 1000.0 1500.0 2000.0 2500.0 3000.0 3500.0
Komulatif Rerata Stasiun B,C,D
3500.0
3000.0
2500.0
Komulatif Stasiun B
2000.0
1500.0
1000.0
500.0
0.0
0.0 500.0 1000.0 1500.0 2000.0 2500.0 3000.0 3500.0
Komulatif Rerata Stasiun A,C,D
3500.0
3000.0
2500.0
Komulatif Stasiun C
2000.0
1500.0
1000.0
500.0
0.0
0.0 500.0 1000.0 1500.0 2000.0 2500.0 3000.0 3500.0
Komulatif Rerata Stasiun A,B,D
3000.0
2500.0
2000.0
Komulatif Stasiun D
1500.0
1000.0
500.0
0.0
0.0 500.0 1000.0 1500.0 2000.0 2500.0 3000.0 3500.0
Komulatif Rerata Stasiun A,B,C
2.6.5. Kesimpulan
Berdasarkan grafik uji konsistensi stasiun A terhadap B, C, D. Maka dapat
disimpulkan bahwa data hujan konsisten, hal ini dikarenakan grafik berupa garis
lurus dan tidak terjadi patahan. Begitu juga yang terjadi pada grafik uji konsistensi
stasiun B terhadap A,C,D, grafik uji konsistensi stasiun C terhadap A,B,D, dan grafik
uji konsistensi stasiun D terhadap A,B,C.
Dalam grafik ini ditunjukkan bahwa garis teoritis atau linier yang ditunjukkan
dengan warna merah memiliki nilai yang sama dengan garis empiris yang
53
ditunjukkan dengan warna hitam, sehingga pola yang terjadi berupa garis lurus dan
tidak terjadi patahan arah garis. Jadi dapat disimpulkan data data pada 4 stasiun
tersebut adalah konsisten.
Daftar Bacaan :
1. Limantara, L.M. , (2010). Hidrologi Praktis , CV. Lubuk Agung, Bandung
2. Joyce Martha dkk. Mengenal Dasar dasar Hidrologi. Nova, Bandung
3. Soewarno, (2000). Hidrologi Operasional Jilid Kesatu, Penerbit Citra Aditya
Bakti, Bandung