Anda di halaman 1dari 6

BAB II.

METODOLOGI
2.1. Arah Rencana Pembangunan Kebun Raya
Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2014 yang diundangkan pada tanggal 6 Oktober 2014, telah menetapkan bahwa Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
diberi mandat untuk menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi tertentu. Visi ITERA adalah menjadi perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia, serta memandu perubahan
yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia dengan memberdayakan potensi yang ada di Wilayah Sumatera dan sekitarnya.
Misi yang diusung ITERA adalah berkontribusi pada pemberdayaan potensi yang ada di Wilayah Sumatera khususnya, dan Indonesia serta dunia melalui
keunggulan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan ilmu kemanusiaan.

ITERA memiliki tiga slogan utama, yaitu SMART, FRIENDLY, dan FOREST CAMPUS. Smart dalam hal memaksimalkan potensi lingkungan tropis Indonesia
yang kaya dengan sinar matahari, curah hujan tinggi (secara umum), keragaman vegetasi, dan khusus di kampus ITERA telah tersedia sumber air berupa
mata air abadi yang sangat berharga. Kampus yang friendly, yaitu terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin berperan serta aktif, ingin berbagi,
ingin bekerja sama dalam mewujudkan Misi ITERA. Kampus ini juga bersahabat dengan alam dan bercita-cita untuk menjadi bagian dari sistem alam
semesta yang berkelanjutan. Sementara Forest Campus terinspirasi dari asal mula kampus yang pada awalnya merupakan hutan. Konteks sejarah dan
suasana hutan merupakan roh kampus yang akan sangat mendukung terwujudnya kampus yang hijau, segar, alami dan sangat menyehatkan jiwa dan
raga.

Arah pengembangan Forest Campus ITERA adalah hutan kampus yang mampu merepresentasikan dan mempertahankan megabiodiversitas Pulau
Sumatera. Beberapa tujuan Forest Campus antara lain; menyediakan ruang terbuka hijau bagi civitas akademik ITERA dan masyarakat sekitar, menjadi
lokasi riset bagi akademisi dan peneliti, sebagai bentuk konservasi terhadap flora dan fauna Sumatera, sebagai sekolah alam bagi pelajar yang ingin
mengenal hutan tropis beserta flora dan fauna Sumatera, dan menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Semua tujuan tersebut dikemas dalam
sistem bentang lahan yang memadukan antara empat unsur penting kehidupan, yaitu hutan, taman, kebun, dan embung (Gambar 2.1.).

II-1 | Laporan Pendahuluan Masterplan Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera - Lampung
EMBUNG

Kebun Raya ITERA


TAMAN untuk Konservasi HUTAN
Megabiodiversitas
Sumatera

KEBUN

Gambar 2.1. Konsep Keterpaduan Forest Campus dengan Kebun Raya ITERA

Misi Forest Campus ITERA sangat relevan dengan fungsi kebun raya sebagaimana amanat Perpres Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya, yaitu
sebagai tempat konservasi, pendidikan, penelitian, wisata, dan jasa lingkungan. Fungsi konservasi sebagai domain keberadaan Kebun Raya ITERA sejalan
dengan tujuan Forest Campus dalam mempresentasikan dan mempertahankan megabiodiversitas di Pulau Sumatera. Berdasarkan analisis Forest Watch
Indonesia (2014), kehilangan tutupan hutan alam (deforestasi) di Indonesia pada periode 2009-2013 adalah sekitar 4,50 juta ha dan laju kehilangan hutan
alam Indonesia adalah sekitar 1,13 juta ha per tahun. Pada periode tersebut, tingkat deforestasi di Sumatera mencapai 1,27 juta ha. Di sisi lain, Sumatera
dikenal sebagai salah pusat keanekaragaman hayati di Indonesia. Widjaja et al. (2014) menyebutkan bahwa Pulau Sumatera memiliki kekayaan jenis
tumbuhan paku-pakuan 1.014 jenis, Gymnospermae 47 jenis, Angiospermae 8.391 jenis, burung 630 jenis, mamalia 257 jenis, amfibi 91 jenis, reptilia 224
jenis, ikan air tawar 594 jenis, kepiting air tawar 21 jenis, udang air tawar 35 jenis dan kupu-kupu 890 jenis.

Program pengembangan Kebun Raya ITERA dirumuskan dengan mengacu pada kebijakan nasional dan daerah tentang IPTEK dan lingkungan hidup,
harapan pimpinan ITERA, Pemerintah Daerah dan masyarakat, fungsi yang akan dikembangkan, serta kondisi lahan dan lingkungan di sekitarnya. Secara
skematis, rencana pengembangan Kebun Raya ITERA dapat dilihat pada Gambar 2.2. Mengingat bahwa Kebun Raya ITERA adalah kebun raya yang

II-2 | Laporan Pendahuluan Masterplan Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera - Lampung
dikelola Perguruan Tinggi, maka seyogyanya kebun raya ini lebih menitikberatkan pada fungsi konservasi, penelitian, pendidikan dan jasa lingkungan bagi
civitas ITERA. Namun demikian, aspek sosial, ekonomi dan budaya juga perlu mendapatkan perhatian, karena keberadaan kebun raya ini seharusnya juga
memberikan dampak yang positif bagi masyarakat di sekitarnya.

PROGRAM PEMERINTAH
Kementerian Ristek Dikti dan LIPI

KEBIJAKAN NASIONAL
TENTANG KEBUN RAYA
Agenda 21 Indonesia (1996),
IBSAP (2003), HARAPAN
VISI PIMPINAN ITERA DAN
Perpres No.93/2011,
KEBUN RAYA MASYARAKAT SEKITAR
Perpres No.2/2015
Perpres No.124/2014
Permen Ristek dan Dikti
Perka LIPI

FUNGSI KEBUN RAYA


MISI KONDISI LINGKUNGAN
Konservasi, Penelitian, Pendidikan,
KEBUN RAYA BIOTIK DAN ABIOTIK
Wisata, dan Jasa Lingkungan

KEBUN RAYA ITERA YANG


MAMPU MENJALANKAN
5 FUNGSI KEBUN RAYA,
BERDAMPAK POSITIF
BAGI LINGKUNGAN
DAN CIVITAS ITERA,
SERTA MENINGKATKAN
KESEJATERAAN
MASYARAKAT SEKITAR

Gambar 2.2. Skema rencana pengembangan Kebun Raya ITERA

Dari sisi substansi perkebunrayaan, prosedur pengelolaan koleksi tumbuhan di Kebun Raya ITERA akan dilaksanakan dengan mengacu pada standar
pengelolaan koleksi tumbuhan di Kebun Raya Bogor, dimana setiap koleksi akan didokumentasikan dengan sistem manual (kartu koleksi) dan dijital
(database). Setiap koleksi tumbuhan akan dilengkapi dengan data tentang asal-usul koleksi termasuk informasi tentang kolektor, lokasi dan tanggal penanaman
maupun fenologinya. Penataan koleksi tumbuhan akan dilakukan berdasarkan pola klasifikasi taksonomi dan tematik dengan tetap mempertimbangkan
aspek estetikanya. Karakteristik botani, substansi ilmiah dan manfaat koleksi tumbuhan terpilih akan ditampilkan dalam bentuk papan interpretasi yang
diharapkan dapat memberikan informasi kepada sivitas ITERA dan menarik minat masyarakat luas untuk mempelajari berbagai macam aspek botani dan

II-3 | Laporan Pendahuluan Masterplan Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera - Lampung
Koleksi tumbuhan yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kebun Raya ITERA adalah jenis-jenis tumbuhan lokal, endemik dan langka yang mampu
beradaptasi dengan kondisi tanah, air dan iklim setempat. Penyediaan lawn (lapangan rumput) yang luas dan taman-taman sebagai sarana sosialisasi
bagi sivitas ITERA dan pengunjung merupakan hal penting yang harus dibangun di dalam kawasan Kebun Raya ITERA dengan tetap memperhatikan
kesesuaian pemanfaatan lahan.

2.2. METODE PERENCANAAN


Penyusunan masterplan Kebun Raya ITERA dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
(1) Persiapan pembangunan Kebun Raya ITERA telah dilakukan oleh pimpinan ITERA dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (cq. Pusat Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya)
Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: penetapan lokasi oleh Rektor ITERA, nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani oleh Rektor ITERA
dan Kepala LIPI pada tanggal 6 Oktober 2016 bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-2 ITERA dan sosialisasi awal kepada pimpinan ITERA
telah dilakukan oleh Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya pada tanggal 9 Juni 2016.

(2) Pengumpulan data primer dan sekunder
Data primer diperoleh melalui survei lapangan untuk menyelaraskan informasi dasar tentang kondisi fisik wilayah perencanaan dengan kebutuhan
analisis. Tujuan utama survei lapangan adalah:
a. Pengecekan kondisi eksisting tapak termasuk kondisi sarana dan prasarana wilayah perencanaan.
b. Pengecekan kondisi vegetasi dan ekosistemnya.

Data primer yang dikumpulkan meliputi peta topografi, vegetasi, satwa, tanah, hidrologi, sosial budaya dan elemen penting lain yang terdapat dalam
tapak. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi peta Indonesia, provinsi dan kawasan; dokumen kebijakan kampus, pemerintah daerah setempat
(RTRW, RPJMD dll), data dalam angka dan laporan survei/penelitian yang pernah dilakukan di dalam kawasan tapak maupun kawasan di sekitarnya.
Data survei lapangan dan data sekunder yang ditambah dengan informasi tentang metodologi penyusunan masterplan serta tinjauan pustaka yang
berisi tentang konsep kebun raya dan referensi Kebun Raya ITERA disajikan dalam laporan pendahuluan.

(3) Analisis dan pengkajian data meliputi 6 aspek, yaitu analisis tapak; fungsi; arsitektur dan struktur bangunan; infrastruktur; sosial, budaya dan ekonomi;
serta pengembangan kebun raya
Kondisi faktual lokasi perencanaan digunakan sebagai bahan analisis untuk menghasilkan sejumlah rekomendasi alternatif konsep desain masterplan
pembangunan kebun raya. Aspek yang dikaji dalam analisis adalah data yang dihasilkan dari survei lapangan dan data sekunder. Hasil analisis akan
dijadikan sebagai bahan perumusan dan perancangan masterplan.

II-4 | Laporan Pendahuluan Masterplan Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera - Lampung
(4) Perumusan dan perancangan masterplan kebun raya yang mencakup 3 hal, yaitu:
a. Konsep perencanaan masterplan merupakan konsep besar pembangunan kebun raya yang berisi rumusan visi dan misi; pengembangan kebun
raya; sosial, budaya dan ekonomi; arsitektur dan struktur bangunan; pengembangan infrastruktur; mitigasi; sirkulasi dan pusat kegiatan; dan tata
hijau.
b. Konsep zonasi yang mencakup pembagian zona dan subzona serta pertimbangan desain zona.
c. Penyusunan draft masterplan.

Output tahap 3 dan 4 merupakan substansi dari laporan antara.

(5) Penyusunan masterplan dilakukan dengan mempertimbangkan dan mengembangkan seluruh masukan konstruktif yang diperoleh pada presentasi
laporan antara. Masterplan berisi penataan koleksi tumbuhan; infrastruktur; arahan desain; arahan struktur kelembagaan; prakiraan biaya dan tahapan
pembangunan.

II-5 | Laporan Pendahuluan Masterplan Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera - Lampung
Output tahap ini berupa laporan final yang akan menjadi rencana induk pengembangan Kebun Raya ITERA. Secara skematis, tahapan penyusunan
masterplan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3. Skema alur kegiatan penyusunan masterplan pengembangan Kebun Raya ITERA

II-6 | Laporan Pendahuluan Masterplan Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera - Lampung

Anda mungkin juga menyukai