Anda di halaman 1dari 9

Pendekatan dan Metodologi

1-1
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

BAB 1. Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan Peraturan Walikota Depok Nomor 27 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengajuan
Izin Pemanfaatan Ruang dan Pengesahan Rencana Tapak (Site Plan), pemanfaatan ruang
untuk kawasan perumahan wajib memenuhi ketentuan 60 persen untuk efektif kavling dan
40 persen untuk prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) dari luas izin pemanfaatan ruang yang
diperoleh. Kewajiban 40 persen untuk PSU tersebut adalah untuk Ruang Terbuka Hijau
(RTH)/taman paling sedikit 5 (lima) persen, sarana paling sedikit 5 (lima) persen berupa
sarana perniagaan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana
rekreasi dan olahraga, dan/atau sarana pelayanan umum dan pemerintahan, serta paling
sedikit 28 (dua puluh delapan) persen diperuntukan untuk prasarana dan utilitas. Ketentuan
diatas tergambar pada rencana tapak (siteplan) perumahan dan harus disahkan oleh pejabat
yang berwenang.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yaitu
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. Kewajiban pengembang mengalokasikan lahan RTH
seluas 5 (lima) persen dari total lahan yang dimohonkan untuk perumahan dan menyerahkan
lahan tersebut kepada Pemerintah Daerah Kota Depok.

Semenjak diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 14 Tahun 2013 tentang
Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman oleh Pengembang
di Kota Depok, waktu penyerahan PSU dari pengembang perumahan kepada Pemerintah
Kota Depok terdiri dari 2 (dua) tahap. Tahap pertama yaitu penyerahan administrasi
prasarana dan fisik perumahan dan permukiman yang dilakukan oleh pengembang sebelum
mengajukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sedangkan tahap kedua yaitu penyerahan
fisik prasarana dan utilitas perumahan dan permukiman yang dilakukan paling lambat 1
(satu) tahun setelah masa pemeliharaan prasarana dan utilitas oleh pengembang serta harus
Pendekatan dan Metodologi
1-2
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

sesuai dengan rencana induk dan/atau rencana tapak yang telah disetujui oleh Pemerintah
Kota.
Atas dasar hal tersebut, perlunya dilakukan pendataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman
yang berada dalam kawasan perumahan apakah sesuai dengan rencana induk dan/atau
rencana tapak yang telah disetujui oleh Pemerintah Kota Depok. Dan perlu dievaluasi apakah
lahan-lahan RTH tersebut telah diserahkan kepada Pemerintah Kota. Hasil dari pendataan
dan evaluasi ini disajikan dalam bentuk Sistem Informasi Geografis.

Pemahaman :
Cukup jelas, yang akan dievaluasi adalah RTH Taman kawasan perumahan teratur di Kota
Depok dengan menggunakan data sekunder site plan tahun 2014 sampai dengan tahun
2016.
Tanggapan :
Tidak ada

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud diadakannya pekerjaan Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan adalah
untuk pendataan status lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman yang terdapat dalam
kawasan perumahan yang disajikan dalam format Sistem Informasi Geografis.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah sebagai bahan masukan dinas-dinas terkait untuk
pemanfaatan lahan RTH taman di kawasan perumahan.

Pemahaman :
Cukup jelas, maksud pekerjaan adalah mengevaluasi status RTH sesuai site plan (data
sekunder tahun 2014 sampai tahun 2016). Dan hasil akhir adalah informasi geospasial
(informasi format GIS). Sedang tujuan kegiatan adalah menyediakan informasi RTH
untuk stakeholder yang ada di Kota Depok yang membutuhkan data RTH.
Tanggapan :
Tidak ada
Pendekatan dan Metodologi
1-3
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

1.3. Landasan Hukum


Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 15 Tahun 2011 tentang Izin Pemanfaatan Ruang
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 13 Tahun 2013 tentang Bangunan dan Izin
Mendirikan Bangunan
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penyerahan Prasarana,
Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman Oleh Pengembang di Kota Depok
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Depok Tahun 2012 2032
Peraturan Walikota Depok Nomor 12 Tahun 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Perizinan Pembangunan dan Pemanfaatan Bangunan
Peraturan Walikota Depok Nomor 27 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengajuan Izin
Pemanfaatan Ruang dan Pengesahan Rencana Tapak (Siteplan)

Pemahaman :
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegiatan ini antara lain:
a. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah dari pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh perumahan di
Kota Depok yang rencana induk dan/atau rencana tapaknya disahkan pada tahun 2014
sampai dengan tahun 2016.
Pendekatan dan Metodologi
1-4
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

b. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan ini antara lain:
1) Pendataan
- Siteplan tata letak dan tata drainase yang telah di sahkan oleh pejabat yang
berwenang antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.
- Berita Acara Serah Terima Fisik Prasarana dan Utilitas yang telah disahkan oleh
pejabat yang berwenang antara tahun 2014 sampai dengan 2016.
2) Pengecekan di lokasi
Yang harus di cek kesesuaian antara lahan RTH taman yang tergambar di siteplan
dengan yang telah tersedia di lokasi.
3) Evaluasi
Mengevaluasi kesesuaian lahan RTH taman antara yang tergambar di siteplan
dengan kondisi yang ada di lapangan serta mengevaluasi status lahan RTH taman
di kawasan perumahan di Kota Depok.
4) Penyajian data dalam format Sistem Informasi Geografis
Menyajikan pendataan lokasi RTH taman dan evaluasi status RTH taman dalam
format Sistem Informasi Geografis.
Pendekatan dan Metodologi
1-5
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

Pemahaman :
Cukup jelas untuk ruang lingkup kegiatan secara garis besar adalah :
1. Pengumpulan data sekunder, yaitu data site plan tahun 2014 s/d 2016
2. Survey ke lokasi untuk verifikasi kesesuaian kondisi RTH di lapangan
3. Evaluasi status data dan hasil survey
4. Menyajikan dalam format informasi GIS seperti shapefiles atau mapinfo
Tanggapan :
Tidak ada

1.5. Output Kegiatan


Tersedianya data lokasi dan status Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman dalam format Sistem
Informasi Geografis sebagai bahan masukan untuk dinas terkait dalam mengelola RTH
taman di kawasan perumahan teratur.

Pemahaman:
Cukup jelas untuk output kegiatan sesuai ruang lingkup kegiatan (4 poin).
Tanggapan :
Tidak ada

1.6. Jangka Waktu Pelaksanaan


Pekerjaan ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017 dan seluruh pekerjaan dapat
diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung
sejak dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dari Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.

Pemahaman:
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada
Pendekatan dan Metodologi
1-6
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

1.7. Jadwal Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan
No Uraian Kegiatan
1 2 3
A Penyusunan Laporan Pendahuluan
Persiapan Jadwal dan Personil
B Pembahasan Metodologi
C Pengumpulan Data
Survei Data Primer
Survei Data Sekunder
D Pengolahan Data dan Analisis
E Penyusunan Laporan Akhir
Merumuskan Kesimpulan
Menyusun Rencana
Pembuatan Sistem Informasi
F Pembahasan Laporan Akhir
G Perbaikan dan Pengumpulan Dokumen

Pemahaman :
Cukup jelas, jadwal pelaksanaan pekerjaan selaras dengan ruang lingkup yang telah
disebutkan di atas.
Tanggapan :
Tidak ada

1.8. Tenaga Pendukung


Tenaga Ahli
Untuk melakukan pekerjaan ini dibutuhkan beberapa tenaga ahli dan tenaga
penunjang sesuai dengan bidang keahliannya dengan pengalaman profesi sebagai
berikut:
Pendekatan dan Metodologi
1-7
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

- Ahli Perencana Wilayah Kota / Planologi (Team Leader)


Pendidikan Strata-1 (S-1) di Bidang Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah dan
Kota. Memiliki pengalaman kerja di bidang perencanaan tata ruang sekurang-
kurangnya selama 2 (dua) tahun, serta mempunyai kemampuan kepemimpinan
untuk bertanggungjawab penuh dengan waktu penugasan selama 3 (tiga) bulan.
Harus melampirkan copy NPWP, copy KTP dan Surat Pernyataan Bersedia
Ditugaskan.
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan adalah 3 (tiga) bulan, dengan
jadwal kegiatan sebagai berikut :
- Ahli Sistem Informasi Geografis
Pendidikan Strata-1 (S-1) di Bidang Teknik Geodesi/Geografi/Pemetaan dan memiliki
pengalaman kerja dalam pembuatan sistem informasi geografis sekurang-
kurangnya selama 2 (dua) tahun. Penugasan selama 2 (dua) bulan untuk
penyelesaian pekerjaan ini. Harus melampirkan copy NPWP, copy KTP dan Surat
Pernyataan Bersedia Ditugaskan.

Tenaga Pendukung
- Administrasi
Latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Penugasan
selama 3 bulan.
- Surveyor
Latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Penugasan
selama 1 bulan.

Pemahaman :
Tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang tergambar dalam ruang lingkup.
Ahli planologi berperan dalam kajian RTH (aspek RTRW) dan evaluasi. Sedangkan Ahli GIS
dalam pendataan, survey, pemetaan (membuat peta).
Tanggapan :
Tidak ada
Pendekatan dan Metodologi
1-8
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

1.9. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2017 dengan alokasi dana sebesar Rp. 122.280.000,- (Seratus Dua Puluh Dua
Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN. Pelaksanaan pekerjaan ini
dilakukan secara kontraktual.

Pemahaman :
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada

1.10. Laporan
Pentahapan laporan kegiatan adalah sebagai berikut:
- Laporan Pendahuluan
Laporan ini diserahkan maksimal 30 hari kalender setelah pekerjaan dimulai dengan
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dengan
jumlah 5 (lima) eksemplar dalam format A4. Laporan ini berisi latar belakang, tujuan
dan sasaran kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja.
Laporan pendahuluan dinyatakan diterima apabila telah dilakukan pembahasan dan
disetujui oleh Tim Teknis.
- Laporan Akhir
Laporan ini diserahkan maksimal 90 hari kalender setelah pekerjaan dimulai dengan
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dengan
jumlah 10 (sepuluh) eksemplar dalam format A4. Laporan ini berisi hasil pengumpulan
data, hasil survei lapangan, hasil analisis dan evaluasi. Termasuk juga perangkat lunak
operasionalisasi sistem informasi dan buku panduan. Laporan Akhir dinyatakan
diterima bila telah dilakukan pembahasan dan disetujui oleh Tim Teknis.

- Executive Summary
Laporan akhir harus dilengkapi dengan Executive Summary dalam format A4 sebanyak
10 eksemplar.
- Lampiran Peta Siteplan
Pendekatan dan Metodologi
1-9
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)

Lampiran peta berisi hasil fotokopi siteplan dalam format A1 yang harus diserahkan
bersama dengan penyerahan Laporan Akhir.
- Flasdisk
Selain laporan dalam bentuk hardcopy, Konsultan Perencana berkewajiban menyiapkan
seluruh hasil pekerjaannya dalam bentuk soft copy (dalam format PDF dan Ms. Word)
yang dikemas ke dalam 1 (satu) unit Flasdisk sebanyak 5 buah, termasuk hasil scan
digital siteplan.

Pemahaman :
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai