1-1
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yaitu
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. Kewajiban pengembang mengalokasikan lahan RTH
seluas 5 (lima) persen dari total lahan yang dimohonkan untuk perumahan dan menyerahkan
lahan tersebut kepada Pemerintah Daerah Kota Depok.
Semenjak diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 14 Tahun 2013 tentang
Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman oleh Pengembang
di Kota Depok, waktu penyerahan PSU dari pengembang perumahan kepada Pemerintah
Kota Depok terdiri dari 2 (dua) tahap. Tahap pertama yaitu penyerahan administrasi
prasarana dan fisik perumahan dan permukiman yang dilakukan oleh pengembang sebelum
mengajukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sedangkan tahap kedua yaitu penyerahan
fisik prasarana dan utilitas perumahan dan permukiman yang dilakukan paling lambat 1
(satu) tahun setelah masa pemeliharaan prasarana dan utilitas oleh pengembang serta harus
Pendekatan dan Metodologi
1-2
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)
sesuai dengan rencana induk dan/atau rencana tapak yang telah disetujui oleh Pemerintah
Kota.
Atas dasar hal tersebut, perlunya dilakukan pendataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman
yang berada dalam kawasan perumahan apakah sesuai dengan rencana induk dan/atau
rencana tapak yang telah disetujui oleh Pemerintah Kota Depok. Dan perlu dievaluasi apakah
lahan-lahan RTH tersebut telah diserahkan kepada Pemerintah Kota. Hasil dari pendataan
dan evaluasi ini disajikan dalam bentuk Sistem Informasi Geografis.
Pemahaman :
Cukup jelas, yang akan dievaluasi adalah RTH Taman kawasan perumahan teratur di Kota
Depok dengan menggunakan data sekunder site plan tahun 2014 sampai dengan tahun
2016.
Tanggapan :
Tidak ada
Tujuan dari pekerjaan ini adalah sebagai bahan masukan dinas-dinas terkait untuk
pemanfaatan lahan RTH taman di kawasan perumahan.
Pemahaman :
Cukup jelas, maksud pekerjaan adalah mengevaluasi status RTH sesuai site plan (data
sekunder tahun 2014 sampai tahun 2016). Dan hasil akhir adalah informasi geospasial
(informasi format GIS). Sedang tujuan kegiatan adalah menyediakan informasi RTH
untuk stakeholder yang ada di Kota Depok yang membutuhkan data RTH.
Tanggapan :
Tidak ada
Pendekatan dan Metodologi
1-3
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)
Pemahaman :
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada
Pemahaman :
Cukup jelas untuk ruang lingkup kegiatan secara garis besar adalah :
1. Pengumpulan data sekunder, yaitu data site plan tahun 2014 s/d 2016
2. Survey ke lokasi untuk verifikasi kesesuaian kondisi RTH di lapangan
3. Evaluasi status data dan hasil survey
4. Menyajikan dalam format informasi GIS seperti shapefiles atau mapinfo
Tanggapan :
Tidak ada
Pemahaman:
Cukup jelas untuk output kegiatan sesuai ruang lingkup kegiatan (4 poin).
Tanggapan :
Tidak ada
Pemahaman:
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada
Pendekatan dan Metodologi
1-6
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)
Pemahaman :
Cukup jelas, jadwal pelaksanaan pekerjaan selaras dengan ruang lingkup yang telah
disebutkan di atas.
Tanggapan :
Tidak ada
Tenaga Pendukung
- Administrasi
Latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Penugasan
selama 3 bulan.
- Surveyor
Latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Penugasan
selama 1 bulan.
Pemahaman :
Tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang tergambar dalam ruang lingkup.
Ahli planologi berperan dalam kajian RTH (aspek RTRW) dan evaluasi. Sedangkan Ahli GIS
dalam pendataan, survey, pemetaan (membuat peta).
Tanggapan :
Tidak ada
Pendekatan dan Metodologi
1-8
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)
1.9. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2017 dengan alokasi dana sebesar Rp. 122.280.000,- (Seratus Dua Puluh Dua
Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN. Pelaksanaan pekerjaan ini
dilakukan secara kontraktual.
Pemahaman :
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada
1.10. Laporan
Pentahapan laporan kegiatan adalah sebagai berikut:
- Laporan Pendahuluan
Laporan ini diserahkan maksimal 30 hari kalender setelah pekerjaan dimulai dengan
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dengan
jumlah 5 (lima) eksemplar dalam format A4. Laporan ini berisi latar belakang, tujuan
dan sasaran kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja.
Laporan pendahuluan dinyatakan diterima apabila telah dilakukan pembahasan dan
disetujui oleh Tim Teknis.
- Laporan Akhir
Laporan ini diserahkan maksimal 90 hari kalender setelah pekerjaan dimulai dengan
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dengan
jumlah 10 (sepuluh) eksemplar dalam format A4. Laporan ini berisi hasil pengumpulan
data, hasil survei lapangan, hasil analisis dan evaluasi. Termasuk juga perangkat lunak
operasionalisasi sistem informasi dan buku panduan. Laporan Akhir dinyatakan
diterima bila telah dilakukan pembahasan dan disetujui oleh Tim Teknis.
- Executive Summary
Laporan akhir harus dilengkapi dengan Executive Summary dalam format A4 sebanyak
10 eksemplar.
- Lampiran Peta Siteplan
Pendekatan dan Metodologi
1-9
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Evaluasi Status RTH Taman di Kawasan Perumahan Teratur)
Lampiran peta berisi hasil fotokopi siteplan dalam format A1 yang harus diserahkan
bersama dengan penyerahan Laporan Akhir.
- Flasdisk
Selain laporan dalam bentuk hardcopy, Konsultan Perencana berkewajiban menyiapkan
seluruh hasil pekerjaannya dalam bentuk soft copy (dalam format PDF dan Ms. Word)
yang dikemas ke dalam 1 (satu) unit Flasdisk sebanyak 5 buah, termasuk hasil scan
digital siteplan.
Pemahaman :
Cukup jelas
Tanggapan :
Tidak ada