Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Entrepreneu
rship and
Innovation
Managemen
t
Menjelaskan tentang bisnis Waralaba
(Franchising) meliputi aspek-aspek
Mendefinisikan Waralaba, Keuntungan-
keuntungan Waralaba, dan Berinvestasi
Dalam Sebuah Waralaba

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis Magister Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS

03
W351700002
Managemen

Abstract Kompetensi

Petunjuk Penggunaan Template Dosen Pengampu dapat menerapkan


Modul Standar untuk digunakan dan menggunakan template modul
dalam modul perkuliahan standar untuk modul-modul yang akan
Universitas Mercu Buana dipergunakannya

2018 Entrepreneurship and Innovation


2 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
FRINCHISING
1. Defenisi

• Waralaba (franchising) merupakan “suatu pengaturan di mana produsen atau


distributor tunggal dari sebuah produk atau jasa bermerek dagang
memberikan hak-hak eksklusif untuk distribusi lokal ke para peritel independen
dengan imbalan pembayaran royalti dari mereka dan kesesuaian dengan
standardisasi prosedur-prosedur operasi.”
• Orang yang menawarkan waralaba dikenal sebagai pewaralaba (franchisor).
Terwaralaba (franchisee) adalah orang yang membeli waralaba tersebut dan
diberi kesempatan untuk memasuki suatu bisnis baru dengan kemungkinan
kesuksesan yang lebih tinggi dibandingkan jika ia harus memulai bisnis baru dari nol.
• Keuntungan-keuntungan Waralaba—bagi Terwaralaba

2. Keuntungan-keuntungan Waralaba-bagi Terwaralaba

Salah satu keuntungan terpenting dari pembelian waralaba adalah bahwa


pengusaha tidak perlu menanggung semua risiko yang terkait dengan
penciptaan suatu bisnis baru.

Keuntungan-keuntungan sebuah waralaba adalah sebagai berikut:

Penerimaan Produk

• Terwaralaba biasanya masuk ke dalam sebuah bisnis yang memiliki nama,


produk, atau jasa yang sudah diterima.
1. Produk atau jasa dengan pasar yang sudah ada dan citra yang baik.

2. Rumus atau rancangan yang sudah dipatenkan.

3. Nama dagang atau merek dagang

4. Sistem manajemen keuangan untuk mengendalikan pendapatan keuangan.

5. Saran manajerial dari para ahli dalam bidang tersebut.

6. Skala ekonomis untuk periklanan dan pembelian.

7. Layanan-layanan dari kantor pusat.

2018 Entrepreneurship and Innovation


3 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
8. Konsep bisnis yang telah teruji.

Keahlian Manajemen

• Keuntungan penting lainnya bagi terwaralaba adalah bantuan manajerial yang


diberikan oleh pewaralaba. Setiap terwaralaba baru sering kali harus menjalani
program pelatihan mengenai seluruh aspek operasi waralaba tersebut.
• Pelatihan dan pendidikan yang ditawarkan benar-benar merupakan kriteria penting
yang seharusnya dipertimbangkan pengusaha dalam mengevaluasi peluang
waralaba apa pun.
• Jika bantuan di awal tidak baik, pengusaha itu mungkin sebaiknya mencari
peluang di tempat lain, kecuali jika ia telah memiliki pengalaman yang luas dalam
bidang tersebut.

Kebutuhan Modal

• Seperti yang telah kita pelajari dalam bab-bab sebelumnya, memulai sebuah usaha
baru dapat sangat mahal, baik dari segi waktu maupun uang.
• Waralaba menawarkan kesempatan untuk memulai usaha baru dengan
dukungan awal yang dapat menghemat waktu dan mungkin juga modal
pengusaha tersebut.

pewaralaba melakukan analisis

• Sebagian pewaralaba melakukan analisis lokasi dan riset pasar dari area
tersebut, yang mungkin menyertakan penilaian lalu lintas, demografis, kondisi
bisnis, serta persaingan. Dalam beberapa kasus, pewaralaba juga akan
mendanai investasi awal untuk memulai operasi waralaba itu.
Modal awal

• Modal awal yang dibutuhkan untuk membeli sebuah waralaba umumnya


mencerminkan biaya pembelian waralaba tersebut, biaya-biaya konstruksi dan
pembelian peralatannya.

Pengetahuan Pasar

• Bisnis waralaba terkemuka mana pun menawarkan bertahun-tahun pengalaman


dalam bisnis dan pengetahuan tentang pasar kepada pengusaha.

2018 Entrepreneurship and Innovation


4 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
• Pengetahuan ini biasanya tercermin dalam sebuah perencanaan yang ditawarkan
kepada terwaralaba, yang menjelaskan profil pelanggan yang dituju dan strategi-
strategi yang seharusnya diimplementasikan begitu operasinya dimulai.
Hal ini khususnya penting karena adanya perbedaan regional dan lokal dalam
pasar. Persaingan, efektivitas media, dan selera dapat sangat beragam dari
satu pasar ke pasar lainnya. Berdasarkan pengalaman mereka, para pewaralaba
dapat memberikan saran dan bantuan dalam mengakomodasi setiap perbedaan
ini.

Pengendalian Operasional dan Struktural

• Dua masalah yang dialami banyak pengusaha dalam memulai sebuah usaha baru
adalah mempertahankan pengendalian kualitas produk dan jasanya serta
menetapkan pengendalian manajerial yang efektif.
• Pewaralaba, terutama dalam bisnis makanan, akan menentukan pemasok yang
memenuhi standar-standar kualitas yang telah di- tetapkannya.

Standardisasi

• Dalam beberapa keadaan, pasokannya malah benar-benar disediakan oleh


pewaralaba.
• Standardisasi dalam pasokan, produk, dan jasa yang diberikan membantu
memastikan bahwa pengusaha tersebut akan mempertahankan standar kualitas
yang begitu penting.
• Standardisasi juga mendukung citra konsisten yang menjadi andalan suatu bisnis
waralaba dalam berekspansi.

Keuntungan-keuntungan Waralaba—bagi Pewaralaba

• Keuntungan-keuntungan yang diperoleh seorang pewaralaba melalui waralaba


berhubungan dengan risiko ekspansi, kebutuhan modal, dan keuntungan biaya
dari daya beli yang ekstensif.
• Perhatikan kesuksesan Subway. Jelas, Fred DeLuca tidak akan mungkin mencapai
ukuran dan ruang lingkup bisnisnya tanpa mewaralabakannya.

2018 Entrepreneurship and Innovation


5 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
menetapkan nilai dan kredibilitas

• Untuk menggunakan waralaba sebagai sebuah metode,ekspansi, pewaralaba


harus menetapkan nilai dan kredibilitas yang layak dibeli oleh orang lain.

Risiko Ekspansi.

• Keuntungan paling nyata dari waralaba bagi seorang pengusaha adalah bahwa hal
itu memungkinkan usaha tersebut untuk berekspansi secara cepat dengan
menggunakan modal kecil.
• Keuntungan ini signifikan bila kita refleksikan berbagai masalah dan persoalan-
persoalan yang dihadapi seorang pengusaha dalam usahanya untuk mengelola dan
memperluas suatu bisnis, mengembangkan sebuah perusahaan baru (lihat Bab
14).

Seorang pewaralaba dapat memperluas suatu bisnis secara nasional dan bahkan
internasional dengan memberikan wewenang dan menjual waralaba-waralaba di
lokasi-lokasi terpilih. Modal yang dibutuhkan untuk ekspansi ini jauh lebih sedikit
dibandingkan modal yang akan di butuhkan tanpa melakukan waralaba. Coba
pikirkan modal yang akan dibutuhkan DeLuca untuk membangun 8.300 toko roti isi
Subway.

Keuntungan-keuntungan Biaya.

• Ukuran dari sebuah perusahaan yang diwaralabakan saja menawarkan banyak


keuntungan bagi para terwaralaba. Pewaralaba dapat membeli pasokan dalam
jumlah besar, sehingga mencapai skala ekonomis yang tidak mungkin dapat
dicapai tanpa waralaba.
• Banyak bisnis waralaba memproduksi suku cadang, aksesori, kemasan, dan bahan
• mentah dalam jumlah besar, kemudian menjual produk-produk ini ke terwaralaba.
Terwaralaba biasanya diharuskan membeli barang-barang ini sebagai bagian
dari kesepakatan waralaba, dan mereka biasanya diuntungkan dengan penentuan
harga yang lebih rendah.
Kerugian-kerugian Waralaba

• Waralaba tidak selalu merupakan pilihan terbaik bagi pengusaha. Siapa pun yang
berinvestasi dalam sebuah waralaba sebaiknya menyelidiki peluang tersebut
secara teliti.

2018 Entrepreneurship and Innovation


6 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
• Masalah-masalah antara pewaralaba dan terwaralaba adalah biasa, dan akhir-akhir
ini mulai mendapatkan lebih banyak perhatian dari pemerintah dan asosiasi-
asosiasi perdagangan.
• Kerugian-kerugian bagi terwaralaba biasanya berpusat pada ketidakmampuan
pewaralaba untuk menyediakan layanan, iklan, dan lokasi. Ketika janji-janji yang
dituangkan dalam kesepakatan waralaba tidak dipenuhi, terwaralaba mungkin
dibiarkan tanpa dukungan dalam area-area yang penting.

contoh, Curtis Bean

• Sebagai contoh, Curtis Bean membeli selusin waralaba di Checkers of America Inc.,
suatu perusahaan yang memberikan jasa pemeriksaan kendaraan. Setelah merugi
$ 200.000, Bean dan para terwaralaba lain mengajukan gugatan hukum yang
menyatakan bahwa pewaralaba telah melakukan kesalahan dalam menggambarkan
biaya iklan dan
• telah membuat klaim-klaim palsu—termasuk bahwa tidak dibutuhkan pengalaman
untuk memiliki sebuah waralaba.

Berinvestasi dalam Sebuah Waralaba

• Waralaba melibatkan banyak risiko bagi seorang pengusaha. Meskipun kita


membaca tentang kesuksesan McDonald’s atau Burger King, terdapat banyak
kegagalan yang harus dilalui oleh masing-masing kesuksesan ini. Waralaba, seperti
usaha lainnya, bukanlah untuk orang yang pasif.
• Menjalankan waralaba membutuhkan usaha dan jam-jam yang
• panjang, seperti halnya semua bisnis, karena tugas-tugas seperti perekrutan,
penjadwalan, akuntansi, dan lain-lain, tetaplah merupakan tanggung jawab
terwaralaba.
• Tidak semua waralaba tepat untuk semua pengusaha. Mereka harus mengevaluasi
alternatif-alternatif waralaba tersebut untuk memutuskan mana yang paling cocok.

faktor perlu diperhitungkan

Sejumlah faktor perlu diperhitungkan sebelum membuat keputusan final


tersebut.

2018 Entrepreneurship and Innovation


7 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
1. Waralaba yang belum terbukti versus yang telah terbukti. Ada beberapa
pertukaran dalam berinvestasi di sebuah bisnis waralaba yang telah terbukti atau
belum terbukti.

• Meskipun waralaba yang belum terbukti merupakan investasi yang tidak terlalu
mahal, investasi yang lebih murah tersebut diimbangi oleh lebih banyak risiko.
• Dalam waralaba yang belum terbukti, pewaralaba kemungkinan membuat
kesalahan-kesalahan seiring dengan pertumbuhan bisnis tersebut.
• Kesalahan-kesalahan ini pada akhirnya dapat mengarah pada kegagalan.
2. Stabilitas keuangan waralaba. Pembelian sebuah waralaba sebaiknya diawali
oleh penilaian stabilitas keuangan pewaralabanya.

Terwaralaba potensial

Terwaralaba potensial sebaiknya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut :

• Berapa banyak waralaba yang ada dalam organisasi itu ?


• Seberapa sukses masing-masing anggota organisasi waralaba tersebut ?
• Apakah sebagian besar keuntungan waralaba merupakan fungsi pembayaran dari
penjualan waralaba atau dari royalti berdasarkan keuntungan terwaralaba ?
• Apakah pewaralaba memiliki keahlian manajemen dalam produksi, keuangan dan
pemasaran ?
3. Pasar potensial bagi waralaba baru. Penting bagi pengusaha untuk
mengevaluasi pasar yang akan tertarik dengan waralaba tersebut. Titik awalnya
adalah mengevaluasi arus lalu lintas dan demografis para penduduk dari peta area
itu.

• Informasi arus lalu lintas dapat diamati dengan mengunjungi area tersebut. Arah
arus lalu lintas, kemudahan jalan masuk ke bisnis itu, serta kepadatan lalu lintas
(pejalan kaki dan mobil dapat diperkirakan melalui pengamatan.
3. Keuntungan potensial bagi waralaba baru. Seperti bisnis pemula lainnya, penting
untuk membuat laporan proforma dari pendapatan dan arus kas. Pewaralaba
sebaiknya menyediakan proyeksi-proyeksi untuk memperhitungkan informasi yang
dibutuhkan.

2018 Entrepreneurship and Innovation


8 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
Rangkuman

Dalam bab ini kita mengeksplorasi berbagai alternatif cara yang dapat digunakan
seorang pengusaha untuk menumbuhkan bisnisnya. Waralaba dibahas sebagai
salah satu cara usaha baru yang dapat mengurangi risiko kerugian bagi terwaralaba
dan juga suatu cara di mana seorang pengusaha dapat memperluas bisnisnya
dengan

• mengharuskan orang lain membayar atas penggunaan rumusan bisnis tersebut.


Bagi terwaralaba, keuntungan melakukan waralaba adalah dapat masuk ke dalam
sebuah bisnis dengan nama, produk, atau pelayanan yang telah diterima publik;
memiliki akses bantuan manajerial yang diberikan oleh pewaralaba;
• menerima dukungan awal yang dapat menghemat waktu dan mungkin juga modal
pengusaha itu secara signifikan; mendapatkan akses informasi luas tentang pasar
tersebut; serta mendapatkan kontrol-kontrol operasi dan struktural lainnya untuk
membantu manajemen bisnis tersebut secara efektif.
• Akan tetapi, terdapat sejumlah kerugian potensial, yang biasanya berpusat pada
ketidakmampuan pewaralaba untuk memberikan layanan, iklan, dan lokasi yang
dijanjikan.
• Bagi pewaralaba, keuntungan waralaba yang terutama adalah dapat memperluas
bisnisnya secara cepat, dengan menggunakan modal pribadi yang kecil. Namun
pewaralaba juga menanggung risiko-risiko tertentu dalam pemilihan alternatif
ekspansi ini. Dalam beberapa kasus, pewaralaba mungkin mengalami kesulitan
untuk menemukan
• terwaralaba yang berkualitas. Manajemen yang buruk, terlepas dari adanya
pelatihan dan kontrol, dapat tetap menyebabkan kegagalan waralaba secara
individual, dan hal ini bisa tercermin secara negatif pada keseluruhan sistem
waralaba itu. Seiring dengan bertambahnya jumlah waralaba, kemampuan untuk
mempertahankan
• kontrol yang ketat menjadi lebih sulit.
• Para pengusaha juga dapat mencapai pertumbuhan melalui usaha patungan.
Penggunaan usaha patungan yang efektif sebagai suatu strategi ekspansi menuntut
pengusaha untuk menilai situasi dan mitra potensialnya secara hati-hati.
• Pertama, pengusaha perlu melakukan penilaian yang akurat tentang pihak lain untuk
mengelola badan usaha baru itu dengan sebaik-baiknya, dipandang dari sudut
hubungan yang akan terbentuk. Kedua, ada kebutuhan akan kesamaan antara dua
(atau lebih) perusahaan itu dalam hal kecocokan dan kombinasi sumber-sumber
daya mereka.
2018 Entrepreneurship and Innovation
9 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
• Ketiga, ekspektasi atas hasil-hasil usaha patungan tersebut harus masuk akal.
Sering kali, sedikitnya salah satu dari para mitra tersebut merasa bahwa usaha
patungan akan menjadi obat ajaib bagi masalah-masalah lain perusahaan.
Ekspektasi atas sebuah usaha patungan haruslah realistis.
• Terakhir, waktunya harus tepat.
• Cara lain yang dapat dilakukan pengusaha untuk memperluas usahanya adalah
dengan mengakuisisi sebuah bisnis yang sudah ada. Bagi pengusaha, terdapat
banyak keuntungan dari pembelian sebuah bisnis yang sudah ada, seperti
mendapatkan akses pada suatu citra dan catatan prestasi yang
• sudah terbentuk, lokasi yang sudah dikenal, jalur-jalur distribusi dan sumber daya
yang sudah terbentuk, serta karyawan yang berpengetahuan luas dan terampil.
Selain itu, nilai akuisisi mungkin lebih murah dibandingkan mekanisme-mekanisme
pertumbuhan lainnya. Akan tetapi, sejarah menunjukkan bahwa akuisisi hanya me-
• miliki catatan kesuksesan yang kecil. Para pengusaha kelihatannya terlalu yakin
akan kemampuan mereka untuk mencapai sinergi-sinergi yang diimpikan,
mengintegrasikan kultur-kultur organisasional, dan mempertahankan para pekerja
kunci. Setelah menyeimbangkan keuntungan dan kelemahan dari akuisisi,
pengusaha
• perlu menentukan harga yang wajar untuk bisnis tersebut.
• Merger dan leveraged buyout adalah cara-cara lain yang dapat ditempuh pengusaha
untuk menumbuhkan bisnis mereka. Suatu keahlian esensial bagi semua alternatif
ini adalah kemampuan
• untuk bernegosiasi. Negosiasi yang baik melibatkan dua tugas. Tugas pertama
adalah menetapkan bagaimana manfaat-manfaat dari hubungan akan didistribusikan
di antara pihak-pihak tersebut. Tugas kedua adalah mengeksplorasi manfaat-
manfaat bersama yang dapat diperoleh dari hubungan tersebut.
• Bernegosiasi dengan cara yang memaksimalkan manfaat menuntut pengusaha
untuk menggunakan informasi tentang preferensinya sendiri dan preferensi-
preferensi pihak lainnya untuk menciptakan suatu hasil yang saling menguntungkan.
Ini membutuhkan penilaian awal tentang dirinya sendiri dan pihak lain serta
penggunaan strategi-
• strategi untuk mendapatkan lebih banyak informasi selama interaksi negosiasi untuk
menginformasikan penilaian-penilaian awal tersebut secara lebih baik. Sejauh ini,
bab ini menawarkan empat penilaian penting yang sebaiknya dilakukan oleh seorang
pengusaha dan empat strategi yang dapat digunakan untuk mencapai sebuah
negosiasi yang sukses.

2018 Entrepreneurship and Innovation


10 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS
Daftar Pustaka

• Hisrich, D. Rober; Peters, P. Michael; Shepherd, A. Dean. 2010. Entrepreneurship. 8


Edition. Mc. Grow-Hill International Edition. New Mc. Grow-Hill International
Edition. New York.

2018 Entrepreneurship and Innovation


11 Management Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. M. Havidz Aima, MS

Anda mungkin juga menyukai