Anda di halaman 1dari 36

Scanned by TapScanner

Scanned by TapScanner
ENTREPREUNERSHIP
Nama : Novi Ekalora
NIM : 2103067
Asal : Kerinci
Instansi : Puskesmas Siulak Gedang
Analisis kelayakan bisnis
1. Kumpulkan Informasi Latar Belakang Bisnis
Langkah pertama ini adalah di mana banyak pekerjaan dasar untuk sebuah proyek tercakup. Apakah sebuah proyek baru atau
sudah ada, sangat penting bagi analis bisnis untuk mengumpulkan sejumlah besar informasi latar belakang tentang proyek
tersebut. Ini adalah kondisi proyek yang perlu ditentukan pada tahap ini:
2. Identifikasi Stakeholder
Pemangku kepentingan dalam sebuah proyek bisnis adalah mereka yang akan membuat keputusan dan menandatangani
persyaratan dan menentukan prioritas bisnis. Oleh karena itu, mengidentifikasi semua pemangku kepentingan sejak dini
menjadi penting. Anda dapat menggunakan teknik roda pemangku kepentingan, yang berisi setiap pemangku kepentingan
yang mempengaruhi proyek, seperti:
• Pemilik – pemegang saham, wali atau siapapun yang mensponsori proyek
• Manajer – manajer senior atau menengah yang bertanggung jawab untuk komunikasi dan memantau kemajuan
• Karyawan – pengembang, analis, atau penguji yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek
• Regulator – semua regulator yang terlibat yang memantau kepatuhan terhadap aturan – mis. regulator yang memantau
kepatuhan HIPAA
• Pemasok – penyedia API atau layanan pemasok lain yang diperlukan yang mungkin diperlukan proyek
• Mitra – individu yang bertanggung jawab untuk bekerja bersama proyek yang menyediakan produk atau layanan pelengkap
atau pelengkap
• Pelanggan – pengguna akhir produk
• Pesaing – bagian potensial dari pengguna produk kompetitif atau masukan dari pesaing itu sendiri
3. Temukan Tujuan Bisnis
Beberapa teknik untuk membantu dalam menetapkan tujuan bisnis untuk sebuah proyek adalah:
• Benchmarking – memahami pesaing dan rekan kerja yang bekerja pada level yang sama; matriks ansoff dapat digunakan
untuk ini
• Analisis SWOT – tentukan kekuatan dan kelemahan
• Kelompok fokus dan brainstorming
• Mendokumentasikan dan menyampaikan tujuan bisnis kepada semua pemangku kepentingan, memastikan satu visi
4. Evaluasi dan Identifikasi Pilihan
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat mempersempitnya adalah:
• Kelayakan
• Anggaran / dana tersedia
• Pengembalian investasi yang dapat diterima
• Kasus bisnis
5. Definisikan Ruang Lingkup
Langkah kelima dalam analisis kelayakan usaha adalah mendefinisikan ruang lingkup dari bisnis tersebut.
Berdasarkan tujuan proyek dan diskusi tim, langkah ini adalah saat ruang lingkup ditentukan. Daftar tujuan
pengembangan proyek dirinci, bersama dengan daftar item yang tidak termasuk dalam proyek. Dokumen definisi
ruang lingkup dapat mencakup:
 Item pengembangan dalam ruang lingkup
 Item pengembangan di luar ruang lingkup
 Integrasi dalam ruang lingkup
 Integrasi di luar ruang lingkup
6. Rencana Alur Pelaksanaan Bisnis
Analis bisnis dan pemilik proyek akan memberikan garis waktu terperinci untuk menyampaikan persyaratan kepada
tim pengembangan. Garis waktu untuk persyaratan akan diberikan berdasarkan faktor-faktor seperti:
 Stakeholder dan ketersediaan mereka
 Ruang lingkup proyek
 Metodologi proyek
7. Tentukan Persyaratan Bisnis dari Analisis Kelayakan Usaha
Langkah analisis kelayakan usaha ini mengharuskan analis bisnis untuk mengklarifikasi persyaratan kepada pemilik
bisnis dan mendapatkan persetujuan untuk mengirimkannya ke tim pengembangan.
8. Evaluasi Nilai Tambah dari Usaha
Langkah terakhir dalam analisis kelayakan usaha adalah melakukan evaluasi value added dari bisnis. Untuk
mempertahankan tujuan bisnis melalui implementasi, evaluasi hasil bisnis yang konstan perlu dipertahankan.
Pertanyaan untuk ditanyakan meliputi:
• Apakah kita di jalur yang benar?
• Apakah solusi yang memberikan nilai sudah diantisipasi sebelumnya?
Pengembangan model bisnis yg efektif
7 jenis model bisnis menurut buku “The Automatic Customer” yang ditulis oleh John Warrilow.
1. Membership Website Model
Dengan model membership atau keanggotaan, Anda dapat membuat pelanggan lebih loyal terhadap produk yang Anda tawarkan.
Untuk membuat model bisnis ini, Anda harus menyediakan akses website yang memberikan informasi tertentu untuk model pembayaran regular
secara berlangganan.
2. All-You-Can-Eat Content Model
Menggunakan model bisnis ini berarti Anda harus menyediakan akses copyrighted content yang tepat untuk melakukan promosi berlangganan melalui
media video atau TV streaming.
Dengan adanya penawaran gratis (free offer) yang tidak terbatas dan banyak followers, audience, atau viewer, Anda akan menghasilkan upgrade
pendapatan naik secara berkala dan alami.
3. Private Club Model
Bagaimanapun proses yang Anda jalani, Anda harus bisa meyakinkan pelanggan bahwa produk yang Anda tawarkan adalah produk yang langka dan
harus dimiliki pelanggan.
Lakukan model ini dengan pendekatan personal, dan usahakan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Anda bisa mulai dengan
memberikan informasi baru kepada pelanggan Anda secara berkala dan personal.
4. Front-Of-The-Line-Model
Model bisnis ini sangat cocok jika segmentasi pasar Anda menengah ke atas. Kenapa? Karena biasanya orang menengah ke atas tidak akan sensitif
terhadap harga dan tidak suka mengantri.
Dengan model bisnis, pelanggan akan membayar subcription atau biaya langganan agar tidak perlu lagi mengantri. Model ini dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dalam menyelesaikan masalah IT tertentu di sebuah bisnis kecil.
5. Consumables Model
Jika Anda menawarkan produk konsumtif, Anda harus mulai memperhatikan tingkat kenyamanan konsumen Anda. Saat ini, banyak orang yang rela
membayar sedikit lebih mahal demi mendapatkan kenyamanan.
Meski begitu, jangan pernah juga remehkan tantangan logistik untuk memenuhi pesanan dan juga sediakan layanan yang memuaskan.
6. Simplifier Model
Dengan model bisnis ini, Anda harus memberikan pelayanan yang dapat membantu mengurus segala hal yang dibutuhkan pelanggan, sehingga
pelanggan hanya perlu melihat hasil akhirnya saja.
7. Network Model
Model bisnis ini bermanfaat jika bisnis yang Anda jalani profitnya bisa bertambah seiring dengan meningkatnya orang yang bergabung dalam lingkup
bisnis.
Model bisnis ini dipopularkan dengan situs social media seperti LinkedIn. Di mana, semakin banyak aplikasinya diunggah, maka semakin besar juga
profit yang akan didapatkan oleh perusahaan.
Langkah yang Harus Anda Lakukan untuk Menciptakan Model Bisnis
1. Tentukan Target Market
Memiliki target market yang terlalu luas dapat menyebabkan kesulitan dalam menemukan pelanggan yang betul-betul
membutuhkan produk atau jasa yang Anda jual.
Garis bawahi profil secara demografi, masalah yang mereka hadapi, dan solusi yang dapat Anda tawarkan.
2. Pahami Proses Bisnis
Sebelum memulai bisnis, Anda juga perlu memahami secara mendalam terkait aktivitas yang dibutuhkan untuk membuat
bisnis Anda berjalan dan berkembang.
3. Catat Sumber Daya Bisnis
Apa yang perusahaan Anda butuhkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari? Untuk menemukan pelanggan baru?
Dan mencapai target bisnis? Catat setiap sumber daya bisnis yang penting untuk memastikan model bisnis telah cukup
dipersiapkan, agar mampu tetap bertahan.
Sumber daya yang dimaksud dapat berupa website, modal, gudang, daftar pelanggan, dan hak cipta.
4. Kembangkan Value Proposition
Bagaimana perusahaan dapat bertahan di tengah kompetisi? Apakah Anda menyediakan jasa yang inovatif, produk yang
revolusioner atau suatu hal baru yang menarik bagi pelanggan terdahulu.
Menjelaskan dengan tepat apa yang bisnis Anda tawarkan dan bagaimana hal itu lebih baik dari kompetitor adalah dasar
dari value proposition yang kuat.
5. Tentukan Partner Bisnis
Tidak ada bisnis yang dapat berjalan baik tanpa bantuan pihak lain. Saat membuat model bisnis, pilih partner kunci Anda
seperti supplier, partner periklanan, atau partner lainnya.
Dengan bekerja sama atau partnership, Anda dapat lebih fokus membangun keunggulan utama yang Anda tawarkan
sehingga dapat meningkatkan value proposition bisnis Anda.
6. Buat Strategi Penarik Demand
Jika Anda menggunakan pendekatan besar-besaran saat peluncuran bisnis, Anda pasti membutuhkan strategi
pemasaran yang dapat membuat pelanggan tertarik terhadap produk atau jasa yang Anda jual, menghasilkan daftar
potential pelanggan, dan menghasilkan penjualan.
7. Tinggalkan Ruang untuk Inovasi
Saat meluncurkan bisnis dan membangun model bisnis, business plan Anda mungkin berdasar banyak asumsi. Hingga
saat Anda bertemu dengan pelanggan yang membayar, Anda tidak akan tahu apakah model bisnis tersebut dapat
menyelesaikan masalah pelanggan atau tidak.
Analisis industri dan pesaing
5 kekuatan pesaing
1. Rivalry Among Competing Firms
Semakin banyak pesaing di dalam industri yang sama menunjukan bahwa tingkat persaingan semakin tinggi. Setiap perusahaan pasti
ingin untuk memenangkan persaingan agar perusahaannya dapat mencapai profit yang paling tinggi. Pemilihan strategi yang tepat dan
akurat sangat dibutuhkan bagi pengusaha untuk dapat memenangkan persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis.
Instant Clean berada dalam persaingan yang cukup ketat. Mengingat pesaing daripada perusahaan Instant Clean adalah perusahaan
yang cukup besar seperti Go-Jek dan Go-Maid. Mereka memiliki keunggulannya masing-masing. Tetapi pada dasarnya perusahaan
kompetitor ini mengandalakan teknologi untuk menjalankan bisnisnya.
2. Potential Entry of New Competitors
Sebuah perusahaan yang sudah berdiri lama tentu akan dihampiri oleh para pesaing baru yang ingin memasuki pasar yang sama. Hal ini
bisa saja menjadi ancaman bagi perusahaan yang telah berdiri lama. Apalagi jika perusahaan tersebut tidak melakukan inovasi terhadap
produk atau jasanya. Instant Clean pasti akan memiliki para pesaing baru selain dengan kompetitor yang sudah ada. Jika Instant Clean
tidak dapat berinovasi dan bersaing dengan para kompetitor, bisa dikatakan bahwa perusahaan akan jatuh dan mengalami
kebangkrutan.
3. Potential Development of Subtitute Products
Semua produk dan jasa yang telah diciptakan oleh entrepreneursip pasti memiliki produk penggantinya. Bahkan listrik pun juga
memiliki pengganti yaitu lilin. Untuk perusahaan jasa penyedia asisten rumah tangga seperti Instant Clean, produk substitusinya di
jaman sekarang ini dapat dikatakan rendah. Tetapi di jaman yang akan datang, produk substitusi yang dapat menggantikan asisten
rumah tangga adalah robot yang diciptakan untuk membersihkan rumah dan menjalankan tugas sehari-hari. Hal ini bisa menjadi
ancaman yang berat bagi perusahaan Instant Clean jika perusahaan tidak dapat mengikuti perubahan lingkungan.
4. Bargaining Power of Suppliers
Besar kecilnya kekuatan dyaa tawar dari pemasok dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan. Kekuatan daya tawar dari pada
pemasok dikatakan tinggi apabila
perusahaan memerlukan biaya yang tinggi untuk mengganti sumber daya yang dibutuhkan atau berpindah pemasok. Dikatakan rendah
apabila perusahaan dpaat
dengan mudah berpindah pemasok dan tidak memerlukan biaya yang tinggi. Bisnis penyedia jasa tenaga kerja asisten ini memiliki daya
tawar yang rendah dari
pemasok.
5. Bargaining Power of Consumers
Sebagai seorang konsumen, untuk menuntukan produk atau jasa yang akan mereka pilih pasti memiliki beberapa preferensi seperti
harga, kualitas, dan lain-lain. Dalam bisnis jasa Instant Clean, kekuatan konsumen dapat dikatakan kuat. Karena konsumen dapat
dengan mudah berpindah menggunakan jasa tenaga kerja kompetitor. Apalagi komptetitor dari Instant Clean merupakan perusahaan
yang
Menyusun Perencanaan Bisnis
 Apa Itu Business Plan?
 Business plan atau rencana bisnis adalah dokumen tercetak yang dibuat oleh seorang
pengusaha dengan menggambarkan atau mempertimbangkan faktor atau aspek
internal dan eksternal ketika hendak memulai atau menjalankan sebuah bisnis. Secara
umum, apa yang harus tercantum di dalam rencana bisnis adalah tujuan utama
menjalankan bisnis dan strategi yang akan diterapkan.
5 Cara Menyusun Business Plan dengan Mudah
1. Melakukan Riset Bisnis
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada berbagai analisis yang harus dijalankan untuk membuat rencana bisnis. Maka dari itu,
cara pertama untuk membuat business plan adalah dengan melakukan riset. Anda dapat menjalankan riset ini sendiri atau
menggunakan jasa dari pihak lain.
Riset yang dilakukan harus relevan dengan bisnis Anda, dapat memberikan hasil untuk dimasukkan ke dalam rencana bisnis, dan
dapat mengatasi sebagian besar masalah yang mungkin akan Anda hadapi saat melakukan bisnis di masa depan.
2. Tentukan Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, misi, dan tujuan adalah hal yang penting dan harus ada di dalam sebuah organisasi. Ketiga poin tersebut selanjutnya akan
menjadi pedoman semua orang yang terlibat di dalam perusahaan ketika sedang bekerja. Jadi Anda harus memastikan untuk
membuat visi, misi, dan tujuan yang jelas.
3. Buat Profil Perusahaan
Cara membuat business plan selanjutnya adalah dengan membuat company profile atau profil perusahaan. Profil perusahaan
adalah ringkasan yang memperkenalkan perusahaan Anda ke berbagai kalangan. Misalnya, Anda dapat memasukkan bagaimana
sejarah perusahaan didirikan, produk apa yang disediakan, target pasar, serta kepemilikan sumber daya perusahaan.
4. Catat Semua Transaksi Keuangan
Pada titik tertentu, Anda akan memerlukan rencana bisnis untuk mengajukan investasi pada investor atau pihak lainnya.
5. Susun Strategi Pemasaran
Terakhir, cara membuat rencana bisnis sederhana adalah dengan menyusun strategi pemasaran dan rencana eksekusinya,
termasuk konsep strategi, saluran promosi, hingga anggaran biaya yang diperlukan.
Faktor-faktor Penting Business Plan

1. Ringkasan Eksekutif
2. Pengantar
3. Analisis Produk
4. Analisis Pemasaran
5. Analisis SDM
6. Analisis Keuangan
7. Analisis Peluang Bisnis
8. Rencana Eksekusi
9. Lampiran
Menyiapkan fondasi legal dan etika
bisnis
 Pengertian Etika Bisnis
 Nickels et.al. (2009:117) mendefinisikan etika (ethics)
 sebagai standar perilaku bermoral, yaitu perilaku yang diterima oleh masyarakat
sebagai benar versus salah.
 Alma (2009:184) Etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar ( standart of
conduct) yang memimpin individu
 dalam membuat keputusan.

Pengertian Lingkungan Legal


Legal artinya sesuai dengan undang-undang atau hukum.
Lingkungan legal adalah aspek hukum (bisnis) yang mengatur kegiatan bisnis agar bisnis dijalankan
secara adil.
Sumber hukum bisnis
1. Peraturan Perundang-undangan
2. Perjanjian/Kontrak
3. Traktat (perjanjian antar bangsa)
4. Yurisprudensi (himpunan keputusan hakim)
5. Kebiasaan-Kebiasaan dalam Bisnis
ETIKA BISNIS INDIVIDU
Ketika eksekutif, manajer, dan karyawan menunjukkan prinsip-
prinsip etis atau sebaliknya maka ekspektasi dan tindakan mereka
yang bekerja untuknya maupun mereka yang bekerja dengannya bisa
berubah.
Masih dijumpai individu bertindak secara tidak etis dan ilegal.
M. Dee, yang menggelapkan uang nasabah di City bank
Pencurian (waktu) dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh
karyawan
Individu mengembangkan perilaku etis dalam tiga tahap
1. Mikirkan kebutuhan dan kepentingan sendiri.
2. Memikirkan harapan dan kepentingan orang lain
3. Memikirkan kepentingan pribadi, kelompok dan lingkungan
sosialnya.
6

 Kekuatan yang Membentuk Etika Bisnis


 Boone and Curtz (2002:45), terdapat empat kekuatan
 utama yang membentuk etika bisnis, yaitu;
 1. Kekuatan individual. Nilai-nilai etis dari para eksekutif dan
 karyawan di semua tingkat dapat mempengaruhi berbagai
 keputusan dan tindakan yg diambil suatu bisnis.
 2. Kekuatan organisasional. Organisasi memberikan dukungan
 maupun penghargaan terhadap setiap tindakan etis.
 3. Kekuatan masyarakat. Mayarakat memberikan tekanan pada
 peerusahaan yang berperilaku tidak etis.
 4. Kekuatan hukum. Sebagai langkah perlindungan pemerintah
 pusat maupun daerah memberlakukan peraturan yang mengatur
 praktek bisnis
Membangun sebuah team dalam pengembangan usaha
baru
1. Pilih Anggota Berkualitas
Bukan hanya produk yang harus memiliki kualitas baik, anggota tim juga harus memiliki kualitas baik.
Mulailah pilih anggota tim yang berkualitas seperti team leader yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, tim manajemen
dengan pandangan bisnis yang luas dan memiliki ide-ide kreatif.
Tim pelaksana yang memiliki keahlian dan pengetahuan terhadap bisnis, ataupun tim marketing yang mampu mempromosikan
bisnis dengan strategi yang tepat. Dengan begitu, semua tim yang Anda bentuk dapat saling mendukung dan berjalan bersama
untuk mencapai suatu tujuan bisnis.
2. Tentukan Tujuan Bersama
Sebelum mulai bekerja, semua anggota tim harus mengetahui apa tujuan yang sebenarnya ingiin dicapai.
Richard Spoon dalam sebuah bukunya yang berjudul Team Renaissance: The Art, Science, and Politics of Great Teams menjelaskan
bahwa tanpa adanya arah dan ukuran keberhasilan yang jelas bagi sebuah tim dalam mencapai tujuannya, maka sangat tidak
mungkin mengumpulkan sebuah tim untuk mengerjakannya.
Dengan menentukan tujuan, seluruh anggota tim dapat lebih bertanggungjawab dan dapat bekerja sama untuk mencapai sebuah
tujuan bersama. Cara ini juga dapat memotivasi anggota tim untuk saling berkoordinasi dan menjalankan peran masing-masing.
3. Tentukan Peran Masing-Masing
Setelah mengetahui tujuan yang harus dicapai, selanjutnya adalah menentukan peran dari masing-masing anggota tim. Sebagai
pemilik bisnis, Anda harus mengetahui skill dan pola pikir dari masing-masing anggota tim.
Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah dalam menentukan peran dari seluruh anggota tim yang Anda miliki. Misalnya, ketika Anda
ingin membuat suatu promosi di media digital.
4. Kerjakan Secara Efisien
Jika seluruh anggota tim sudah mengetahui peran masing-masing untuk mencapai tujuan bersama, langkah berikutnya adalah
melakukan pekerjaan dengan cara terbaik.
Pada tahap ini, cobalah lihat flow kerja, sumber daya yang dimiliki, dan apa saja yang dibutuhkan oleh tim untuk mengeksekusi
pekerjaannya masing-masing. Misalnya, tim marketing membutuhkan budget untuk mempromosikan bisnis ke media TV. Tugas
Anda di sini adalah mendukung semua kebutuhan tim untuk mencapai tujuan bersama.
5. Ciptakan Kebersamaan & Kepercayaan
Dua hal ini adalah kunci utama untuk membangun sebuah tim yang solid dalam mencapai tujuan bersama. Untuk menciptakan
kedua hal ini, cobalah untuk saling berbagi kepada rekan satu tim dalam keadaan suka maupun duka.
Untuk menciptakan rasa saling percaya dan kebersamaan, Anda dapat mendorong anggota tim untuk saling peduli dan bekerja
sama demi tujuan bersama. Anda juga dapat mengajak tim untuk keluar kantor bersama hanya sekedar untuk menonton ataupun
makan bersama. Hal ini dapat membuat tim lebih dekat dan juga solid dalam pekerjaan.
ENTREPREUNERSHIP

Nama : NOVI EKALORA


NIM : 2103067
Jurusan : NR 14 IKM
Asal : Kerinci
SMA : SMU Negeri 1 Gunung Kerinci
D III Asal : Politeknik JurusanKeperawatan Jambi
Instansi : Puskesmas SiulakGedang
KONSEP MANAJEMEN RISIKO

Risiko usaha adalah hasil kegiatan usaha yang menunjukkan


kerugian dan beberapa masalah pada jangka waktu
tertentu. Banyak faktor yang menimbulkan terjadinya
risiko bisnis, mulai dari karena kondisi internal sampai
eksternalitas (seperti bencana, guncangan ekonomi, dan
semacamnya).

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya


ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan
terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan
seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan
perusahaannya.
RISIKO, FAKTOR PENYEBAB, JENIS, CARA
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGATASI RISIKO
Faktor Penyebab dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yakni:
 Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang disebabkan kejadian-kejadian yang timbul akibat
gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti yang dialami
oleh negara kita, kenaikan harga BBM, perubahan perilaku konsumen.
 Ketidakpastian Politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan kejadian-kejadian politik yang timbul
disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.
 Ketidakpastian Alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian Alam seperti
Bencana Alam, Tsunami, Gempa, Gunung berapi, atau kasus lumpur panas sidoarjo

Macam-Macam Risiko Usaha


Dalam praktiknya, Anda sebagai pengusaha akan menemukan berbagai macam risiko bisnis. Cari tahu selengkapnya di bawah ini.
 Risiko Pemasaran
Jenis yang pertama yakni risiko pemasaran. Risiko pemasaran adalah risiko yang terjadi karena tindakan kurang tepat dalam
menerapkan strategi pemasaran sehingga gagal dan masyarakat tidak bisa menerima produk secara baik.
 Risiko Operasional
Selanjutnya adalah risiko operasional. Risiko operasional timbul sebagai akibat kesalahan dan penyimpangan prosedur teknis
perusahaan sehingga produk yang dihasilkan tidak sesuai standar. Hal ini terjadi karena faktor SDM, kunonya teknologi, dan
sebagainya.
 Risiko Keuangan
Risiko berikutnya yang tak kalah penting yakni risiko keuangan. Hal ini merupakan macam risiko yang sering dihadapi para
pelaku usaha. Kegagalan bisnis atau penyalahgunaan kas perusahaan menyebabkan potensi kerugian.
 Risiko Sumber Daya Manusia
Risiko sumber daya manusia juga dialami banyak pemilik usaha. Jenis risiko dari perilaku dan tingkah laku sumber daya
manusia dalam menjalankan bisnis ini. Misalnya, tenaga kerja malas, tidak jujur, tidak disiplin, dan sejenisnya.
 Risiko Pasar
Terakhir, risiko pasar dikendalikan oleh pelanggan atau konsumen dari perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan
dan perkembangan gaya hidup target pasar, munculnya kompetitor lain, dan sebagainya.
Cara Mengidentifikasi Risiko Usaha Sejak Dini
 Agar mampu menangani risiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan, sebaiknya Anda mulai mengetahui cara
mengidentifikasi risiko usaha sejak dini, berikut ulasannya.
 Melatih Kemampuan Helicopter View
Pertama, cara mengidentifikasi risiko bisnis adalah melatih kemampuan helicopter view. Kemampun ini
mengajarkan Anda untuk melihat dari banyak sisi bisnis. Jadi tidak hanya berfokus dan perhatian pada satu bagian
saja, tetapi juga memperhatikan perbaikan bidang lainnya dalam perusahaan.
 Menyusun Perencanaan Bisnis dengan Matang
Menyusun rencana bisnis secara matang merupakan cara selanjutnya yang harus dipersiapkan. Sebelum
menjalankan bisnis, sebaiknya Anda membuat rencana tindakan beserta risikonya. Sehingga Anda bisa melihat
kegiatan mana yang memiliki risiko tingkat tinggi dan harus diatasi segera.
 Analisa Tingkat Product Maturity
Berikutnya, cara mengidentifikasi risiko usaha adalah menganalisa tingkat kematangan produk. Sebelum produk
mengalami penurunan penjualan akibat kejenuhan konsumen, perusahaan harus bersiap-siap membuat diversifikasi
produk baru. Sehingga saat penjualan satu produk turun, sudah ada produk lain yang menggantikannya.
 Melakukan Analisa SWOT
Melakukan analisa SWOT adalah cara mengidentifikasi risiko bisnis selanjutnya. Penting sekali untuk mengetahui
Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) suatu perusahaan.
Dengan demikian, Anda bisa memberikan treatments terbaik untuk menghindari potensi risiko.`
 Merencanakan Strategi Mitigasi Risiko
Cara berikutnya yakni merencanakan strategi mitigasi risiko. Mitigasi risiko adalah aktivitas terencana dan
berkelanjutan dalam mengurangi pengaruh akan suatu hal yang memungkinkan adanya bahaya risiko. Sehingga
Anda bisa mengatasi risiko secara perlahan.
 Mendokumentasikan Proses dengan Baik
Mendokumentasikan proses dengan baik merupakan cara penting guna menghindari risiko seperti kesalahan
prosedur dan kegagalan proses produksi. Seluruh rencana dari strategi dan tindakan yang pernah diterapkan dalam
bisnis dicatat dalam laporan perusahaan secara teratur. Hal ini membantu Anda untuk menganalisis dan
mengidentifikasi tindakan mana yang berhasil dan meminimalisir risiko.
 Mengevaluasi Kinerja Secara Berkelanjutan
Terakhir, cara mengidentifikasi risiko usaha adalah mengevaluasi kinerja secara berkelanjutan. Dari seluruh
tindakan dan rencana yang dijalankan, Anda harus melakukan evaluasi atas hasil tersebut. Dengan demikian, Anda
bisa menghindari potensi terulangnya risiko sebelumnya dan mencegah terjadinya risiko lebih besar di masa depan.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Identifikasi keputusan yang perlu diambil
Saat mengidentifikasi keputusan, ajukan beberapa pertanyaan kepada diri Anda:
Apa masalah yang perlu dipecahkan?
Apa gol yang ingin dicapai dengan menerapkan keputusan ini?
Bagaimana Anda akan mengukur kesuksesan?
2. Kumpulkan informasi relevan
Mengumpulkan informasi terkait keputusan yang sedang diambil adalah langkah penting untuk mengambil keputusan
matang. Apa tim Anda memiliki data historis yang berkaitan dengan masalah ini? Adakah yang pernah mencoba
memecahkan masalah ini sebelumnya?
3. Cari solusi alternatif
Langkah ini mewajibkan Anda untuk mencari banyak solusi berbeda untuk masalah yang dihadapi. Menemukan lebih dari
satu alternatif sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena pemangku kepentingan berbeda mungkin
memiliki kebutuhan berbeda, tergantung peran mereka. Contohnya, jika perusahaan mencari alat manajemen kerja, tim
desain mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tim pengembangan. Memilih hanya satu solusi di awal mungkin
bukan tindakan tepat.
4. Pertimbangkan bukti
Inilah saat Anda mengambil semua solusi berbeda yang ditemukan dan menganalisis caranya menangani masalah awal
Anda. Tim mulai mengidentifikasi pro dan kontra setiap opsi dan mengeliminasi alternatif dari pilihan-pilihan itu.
5. Pilih dari sejumlah alternatif
Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan akhir. Pertimbangkan semua informasi yang telah dikumpulkan dan
pengaruh keputusan ini terhadap setiap pemangku kepentingan.
6. Ambil tindakan
Setelah pengambil keputusan akhir memberikan izin, inilah saatnya menerapkan solusi. Gunakan waktu untuk membuat
rencana implementasi sehingga tim satu pemikiran untuk langkah selanjutnya. Kemudian, ini saatnya menerapkan rencana
Anda dan memantau progres untuk menentukan apakah ini keputusan yang baik.
7. Tinjau keputusan Anda dan pengaruhnya (baik dan buruk)
Berikut beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat meninjau keputusan Anda:
Apa keputusan memecahkan masalah yang diidentifikasi tim di langkah 1?
Apa keputusan ini memengaruhi tim secara positif atau negatif?
Pemangku kepentingan mana yang menikmati manfaat dari keputusan ini? Pemangku kepentingan mana yang terdampak
secara negatif?
KERANGKA PENYUSUNAN BUSINESS PLAN
1. Ringkasan Rencana Bisnis
Ringkasan ini berfungsi seperti abstrak dalam karya tulis ilmiah. Isinya adalah sekilas mengenai tujuan bisnis, rencana bisnis, rencana biaya, deskripsi
produk dan lain sebagainya. Berikan juga beberapa pernyataan yang menunjukkan bahwa bisnis ini menjanjikan dan sangat bisa berkembang.
2. Deskripsi Perusahaan
Pada bagian ini, bisnis plan harus dapat menerangkan lebih rinci mengenai seluk beluk perusahaan. Misalnya tahun berdirinya perusahaan, siapa
pendiri atau penggagasnya, kemudian visi dan misi awal pendirian dan lain sebagainya. Deskripsi perusahaan bisa dianggap sebagai pengenalan profil
perusahaan.
3. Jasa Atau Produk Yang Ditawarkan
Bagian ini berisi penjelasan mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya bisnis bergerak dalam produksi pakaian. Dapat dirinci mengenai
model pakaian, bahan yang digunakan, aksesoris tambahan, varian warna dan detil lainnya. Pilihan ukuran yang dijual kemudian penjelasan
mengenai bahan yang digunakan juga perlu dituliskan. Ini menunjukkan
4. Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran dalam bisnis plan berfungsi seperti peta perjalanan. Dari bagian ini, dapat disajikan data untuk menjadi patokan dimana barang
akan dipasarkan. Misalnya jika bisnis bergerak dalam bentuk online, maka pemasaran yang dituliskan dalam bagian ini adalah tempat promosi
barang.
5. Rencana Operasional
Bagian ini terkait dengan bagaimana bisnis berjalan sehari-hari. Jika bisnis mengharuskan adanya proses produksi, maka dalam bagian ini dapat
dijelaskan mengenai proses produksi hingga barang sampai ke konsumen. Untuk mempermudah pemahaman bisa juga disajikan grafik atau diagram
alur.
6. Manajemen dan Organisasi
Bagian ini menerangkan tentang susunan manajemen dan organisasi. Siapa saja yang bertanggungjawab di bidang produksi, pemasaran, atau
distribusi produk. Berapa karyawan yang sudah atau akan dipekerjakan hingga berapa saham yang bisa diperjualbelikan jika ada.
7. Rincian Biaya Yang Dibutuhkan
agian selanjutnya dalam dokumen bisnis plan, menerangkan tentang kebutuhan biaya dalam masa produksi tertentu. Misalnya operasional per bulan
mulai dari produksi hingga sampai ke tangan konsumen. Berikan data mengenai daftar bahan yang digunakan beserta harga masing-masing bahan.
8. Rencana Pembiayaan
Bagian ini menunjukkan sumber dana sementara dan perputaran modal yang telah terjadi. Jelaskan dengan rinci darimana modal berasal. Misalnya
dari tabungan pribadi pendiri, pinjaman bank, atau sumber lainnya. Kemudian, jelaskan juga rencana penambahan sumber dana jika dibutuhkan.
9. Lampiran Penunjang
Bagian akhir ini berisi foto produk, prestasi perusahaan, dan lampiran yang menunjang untuk persetujuan pinjaman. Bisa juga dilengkapi dengan data
atau laporan bulan sebelumnya untuk meyakinkan investor atau pemberi pinjaman.
STRUKTUR ORGANISASI, MANAJEMEN OPERSSIONAL
DAN SDM BISINIS
Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan
berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap
individu atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan
tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.

Fungsi Struktur Organisasi


Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat) berisi komponen-
komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian menggambarkan pembagian kerja,
dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling terkoordinasi. Struktur
organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya spesialisasi pada masing-masing
fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui sebuah laporan.
1. Memberi Kejelasan Tanggung Jawab
2. Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing Penyusun Perusahaan
3. Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-masing Hierarki
4. Memberikan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara Jelas

Manajemen operasional merupakan bagian manajemen yang erat kaitannya dengan


mengawasi, merancang, dan mengendalikan kegiatan produksi. Selain itu, manajemen ini
bertugas mengendalikan kegiatan produksi dan proses perbaikan strategi kegiatan bisnis
dalam hal produksi barang dan jasa.

Pentingnya Manajemen Operasional Bagi Perusahaan


1. Membantu perusahaan mencapai tujuan
2. Membantu meningkatkan produktivitas pekerja
3. Membantu meningkatkan niat baik
4. Membantu Memotivasi Karyawan
BAGAIMANA SEORANG WIRAUSAHAWAN
MENGELOLA KONFLIK DAN MERUBAHNYA
MENJADI HAL2 YG POSITIF
 Konflik dalam sebuah organisasi sangat rawan terjadi, proses organisasi yang
ketatmenjadikan konflik tak dapat dihindari.
 Tapi, konflik dapat diatasi dengan baik jika ada yang mengelola. Dalam dunia
bisnis, proses ini sering disebut manajemen konflik.
 Manajemen adalah pengelolaan sebuah organisasi atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan konflik adalah proses yang
terjadi antara dua orang atau lebih dengan tujuan menyingkirkan orang lain.
Jadi, manajemen konflik adalah sebuah pendekatan yang dilakukan untuk
mengelola konflik, berkomunikasi dengan pelaku konflik, dan menjaga
kepentingan bersama dalam suatu organisasi.
 Menurut Howard Ross, seorang pakar, manajemen konflik adalah langkah
yang diambil pihak ketiga dengan tujuan mengarahkan konflik ke hasil
tertentu yang mungkin menghasilkan hasil akhir berupa penyelesaian konflik
atau menghasilkan ketenangan atau hasil mufakat. Jadi, konflik bisa jadi
tidak hilang dalam proses organisasi, namun tetap bisa dikelola agar proses
organisasi tetap mengarah ke hasil positif.
 Manajemen konflik dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu:
 · MENCEGAH kemungkinan terjadinya konflik.
 · MENGHINDARI dari adanya konflik yang terjadi.
 · MENGURANGI DAMPAK risiko yang diakibatkan oleh adanya konflik.
 · MENYELESAIKAN konflik dalam waktu sesingkat mungkin.
BAGAIMANA SEORANG WIRAUSAHAWAN MAMPU
BERKOMUNIKASI YG BAIK, JENIS2 KOMUNIKASI
DAN MEDIA KOMUNIKASI.
 Jenis Jenis Komunikasi
Komunikasi Horizontal
 Yang dimaksud dengan komunikasi horizontal adalah cara berkomunikasi yang tujuannya untuk menjalin
hubungan baik antara atasan yang setingkat dan diwujudkan biasanya dengan mengadakan pertemuan
secara berkala.
Komunikasi Vertikal
 Yang dimaksud komunikasi vertikal adalah proses penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan
atau dari bawahan kepada atasan.
Faktor yang Memengaruhi Komunikasi Bisnis
Untuk mencapai tujuan bisnis, sudah selayaknya komunikasi sebaiknya dilakukan secara efektif.
a. Persepsi
Setiap komunikator atau orang yang berbicara harus mampu melakukan prediksi bahwa apa yang disampaikan akan mudah diterima dengan jelas oleh komunikan atau orang yang mendengarkannya.
b. Kredibilitas
Dalam setiap komunikasi, komunikator harus bisa meyakinkan kepada komunikan sehingga terjalin kepercayaan antar keduanya.
c. Kecocokan
Dengan kecocokan, kedua belah pihak akan terjalin hubungan yang lebih baik dan menyenangkan, sehingga saat berkomunikasi menjadi merasa saling percaya dan nyaman.
d. Ketepatan
Sebelum berkomunikasi kepada komunikan, komunikator haruslah memiliki kerangka berfikir yang baik agar komunikasi nanti bisa terjalin dengan baik dan bisa disampaikan secara tepat.
e. Pengendalian
Pengendalian diri dalam komunikasi sangat penting, karena komunikasi adalah proses memberikan umpan balik atau tanggapan terhadap lawan bicara terhadap suatu ide.
Selain itu, saat komunikasi berlangsung agar selalu dilakukan pengendalian tentang maksud dan tujuan utama komunikasi bisa tetap terjaga.

Tujuan Komunikasi Bisnis


Dalam setiap komunikasi bisnis yang terjadi pastinya ada tujuan yang akan dicapai, berikut 3 tujuan utama komunikasi bisnis yang harus Anda ketahui, yaitu memberikan informasi (informing),
memberikan persuasi (persuading), dan melakukan kerja sama (collaborating).
a. Memberikan Informasi
Tujuan yang pertama adalah memberikan informasi. Informasi yang disampaikan adalah informasi yang ada kaitannya dengan bisnis dan disampaikan dengan cara yang benar dan tepat.
Contohnya, seorang direktur mencari kandidat untuk menjadi sekretaris baru dengan segala persyaratan yang harus dipenuhi dan dipasang di media cetak maupun online.
Pemasangan iklan di media cetak dan online inilah yang dinamakan memberikan informasi dalam bisnis, yaitu informasi untuk mencari sekretaris baru.
b. Memberikan Persuasi
Tujuan komunikasi yang kedua adalah memberikan persuasi. Persuasi adalah komunikasi yang digunakan dengan tujuan untuk meyakinkan dan memengaruhi orang lain.
Dalam komunikasi bisnis, persuasi banyak dilakukan terutama pada hal yang ada hubungannya dengan negosiasi bisnis.
c. Melakukan Kerja Sama
Tujuan yang terakhir dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kerja sama antar kedua belah pihak. Dengan melakukan kerja sama yang baik antar kedua belah pihak, maka untuk bisa mencapai
keberhasilan dalam bisnis menjadi lebih mudah.
BAGAIMANA SEORANG
WIRAUSAHAWAN MENGANALISIS PERSOALAN
PEMASARAN DAN MEMPROMOSIKAN BISNIS
Cara Melakukan Analisis Usaha
Untuk menganalisis sebuah usaha, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Ada tujuh hal yang wajib dilakukan agar
sebuah usaha dapat semakin berkembang dan bertahan pada ekosistem ekonomi yang sulit.
Berikut adalah tujuh hal mendasar yang bisa Anda lakukan dalam menganalisa usaha Anda:
 Tentukan Peluang Usaha dengan Analisis SWOT
Cara pertama dalam sebuah analisis usaha adalah menentukan peluang usaha yang memungkinkan dapat dilaksanakan dengan
analisis SWOT.
Ya, analisis SWOT yang merupakan analisis secara keseluruhan mulai dari kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan hambatan.
Analisis ini dilakukan untuk melihat potensi yang dapat dikembangkan dalam sebuah usaha.
 Antisipasi Ancaman Bisnis Terlebih Dahulu Dengan Inovasi
Berikutnya, setelah melakukan analisis SWOT, dalam analisis usaha penting untuk mempersiapkan diri dengan solusi dari semua
tantangan yang ada. Dengan melakukan tindakan pencegahan dan mitigasi akan resiko-resiko yang terjadi, sebuah bisnis akan dapat
bertahan bahkan dalam kondisi sulit pun.
 Tentukan Target Pasar
Dalam sebuah usaha, menentukan target pasar adalah hal yang wajib dilakukan. Walaupun target pasar untuk sebuah bisnis bisa
semua kalangan, namun ada baiknya bila target pasar dikategorikan berdasarkan rentang umur, pekerjaan, dan minat.
 Hitung Anggaran Dana
Selanjutnya, dalam sebuah bisnis tentu harus merencanakan anggaran dana yang dibutuhkan mulai dari proses produksi hingga
barang sampai ke tangan pelanggan. Hal yang harus diperhitungkan dalam sebuah usaha adalah biaya untuk bahan baku, tenaga
karyawan, biaya pemasaran,biaya energi yang dibutuhkan seperti listrik, gas, kayu bakar, dsb.
 Rencanakan dan Lakukan Promosi
Langkah selanjutnya adalah merencanakan pemasaran dan kegiatan promosi yang baik. Lalu, laksanakan rencana pemasaran dan
promosi tersebut agar tepat sasaran. Sehingga, biaya untuk pemasaran dan promosi tidak dikeluarkan dengan sia-sia.
 Minta Saran Dan Kritik dari Para Pelanggan
Saran dan kritik dari pelanggan akan menambah nilai plus bagi sebuah bisnis. Karena pelanggan akan merasa diperhatikan dan
bernilai bagi sebuah bisnis. Ya, hal ini penting karena sebuah
 Lakukan Evaluasi Setiap Bulan
Dari semua poin analisis usaha, jangan lupa untuk melakukan evaluasi setiap bulannya. Evaluasi ini dilakukan mulai dari proses
produksi, distribusi, pemasaran, dan penjualan. Tak lupa juga, evaluasi dari pelanggan berupa kritik dan saran yang membangun
juga harus diperhatikan demi keberlangsungan usaha.
KOMPETENSI UTAMA APA YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANGG MANAJER
KEUANGAN
 Kemampuan atau Skill yang Harus Dimiliki Untuk Menjadi Manajer Keuangan dan Akuntansi
 Soft Skills
 Komunikasi
 Seorang manajer keuangan dan akuntansi memerlukan kemampuan komunikasi yang cerdas dan jelas, baik dalam
aspek kemampuan berbicara, menulis, hingga menjelaskan data dan informasi atau membuat sebuah rekomendasi.
 Koordinasi
 Manajer keuangan dan akuntansi membutuhkan keterampilan koordinasi untuk mengelola dan mengatur banyak
karyawan dan pekerjaan pada saat yang bersamaan.
 Kepemimpinan
 Manajer keuangan dan akuntansi bertindak sebagai pemimpin dalam departemen mereka, berkoordinasi dengan
eksekutif untuk membahas tujuan perusahaan, dan membuat rencana untuk seluruh karyawan di divisi keuangan
dan akuntansi untuk memenuhi tujuan tersebut.
 Detail
 Bertanggung jawab untuk mengontrol dan memantau keuangan perusahaan, maka profesi ini memerlukan
kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan detail karena harus memperhatikan data keuangan dan
mengoreksi kesalahan dalam pelaporan keuangan atau penganggaran dana perusahaan.
 Hard Skills
 Akuntansi
 Manajer keuangan dan akuntansi membutuhkan keterampilan ini untuk memahami dan mendiskusikan laporan
keuangan.
 Keterampilan Teknis
 Seiring berkembangnya teknologi di bidang keuangan yang semakin bervariasi, maka manajer keuangan
membutuhkan keterampilan teknis dalam mengoperasikan berbagai teknologi keuangan yang digunakan oleh
perusahaan.
 Analisis Data dan Keuangan
 Keterampilan kuantitatif dan analitis memungkinkan manajer keuangan dan akuntansi dalam meninjau data
keuangan perusahaan dan pasar untuk mengidentifikasi risiko dan peluang.
 Pelaporan Keuangan
 Manajer keuangan dan akuntansi harus memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mematuhi peraturan
dan undang-undang.
Syarat dan Cara Menjadi Manajer Keuangan dan Akuntansi
Berikut syarat dan cara menjadi manajer keuangan dan akuntansi yang hebat di masa depan:
 Motivasi Diri Anda Sendiri
Memang bukanlah hal yang mudah untuk memunculkan motivasi dalam diri sendiri. Karena
sebagian besar orang cenderung menyesuaikan dengan suasana hatinya.
 Berorganisasi
Untuk Anda yang ingin menjadi Manajer yang hebat, tipe gaya kepepimpinan Anda sangat dinilai
oleh atasan maupun bawahan Anda.
Sehingga, berorganisasi merupakan solusi yang tepat agar diri Anda siap dalam menghadapi
segala tantangan di masyarakat, dan dengan begitu Anda akan terlatih dengan sendirinya.
 Pendidikan yang Berkualitas
Pendidikan yang kuat adalah dasar yang bagus untuk setiap profesi berbasis pengetahuan. Hanya
menjadi lulusan atau menjadi MBA tidak bisa disebut sebagai pendidikan yang baik.
Mulailah dengan selalu menantang diri sendiri untuk kursus profesional di tingkat tersulit. Hal ini
akan membawa pengetahuan Anda ke tingkat yang baru.
 Mendalami Teori Akuntansi Menengah (Intermediate) & Lanjutan (advance)
Apabila sudah memasuki semester 3 sampai semester 7 di perkuliahan, pasti telah merasakan
mata kuliah analisis laporan keuangan, akuntansi keuangan, dan akuntansi keuangan lanjutan.
 Mengikuti Pelatihan Keuangan dan Akuntansi
Ini merupakan investasi untuk Anda, karena semuanya tidak ada yang instan dan butuh proses.
Pelatihan keuangan & akuntansi sangan penting, mengapa? Karena akan menambah pengetahuan
dan mengasah kemampuan.
Anda bisa mengikuti pelatihan, seperti Pelatihan Akuntansi Keuangan, mengikuti Pusat
Pengembangan Akuntansi Keuangan (PPAK), mengikuti ujian Certified Public Accountant (CPA),
dan masih banyak lagi.
PERENCANAAN BISNIS APOTEK

A. Definisi dan Konsep Pendukung Rencana Bisnis


Rencana bisnis (business plan) merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana
perusahaan atau pengusaha untuk memanfaatkan peluang- peluang usaha (business
opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan, menjelaskan keunggulan
bersaing (competitive advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus
dilakukan untuk menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata
(operasionalisasi usaha) (Wheelen dan Hunger, 2004). Definisi rencana bisnis tersebut
mengandung konsep-konsep pendukung sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah penetapan di awal hasil-hasil akhir yang ingin dicapai
perusahaan serta bagaimana cara untuk mencapai hasil tersebut.Perencanaan mencakup
visi, misi, tujuan usaha yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan perusahaan, kebijakan usaha yang ditetapkan perusahaan, program,
prosedur dan anggaran. Perencanaan merupakan jembatan yang penting antara masa
kini dan masa depan yang mampu meningkatkan kemungkinan tercapainya hasil yang
diinginkan (David Fred R., 2015).

2. Peluang Usaha
Peluang usaha (business opportunities) adalah berbagai kecenderungan yang positif
atau menguntungkan yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan yang dapat
dieksploitasi oleh pengusaha untuk menciptakan usaha yang menghasilkan laba.
Peluang usaha dapat diperoleh perusahaan melalui proses peninjauan lingkungan
(environmental scanning) yang akan ditindaklanjuti dengan suatu analisis situasional
yang merupakan sebuah pengamatan secara sistematis terhadap berbagai peluang usaha
yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan.
3. Keunggulan Bersaing
Setiap perusahaan yang menawarkan barang dan jasa kepada konsumen, akan
dihadapkan pada pesaing baik pesaing yang menawarkan barang dan jasa yang sama
(pesaing langsung) maupun pesaing yang menawarkan barang dan jasa substitusi
(pesaing tidak langsung). Barang dan jasa substitusi adalah barang dan jasa yang
ditawarkan oleh pesaing kepada pasar sasaran yang sama, tetapi tidak memiliki
kesamaan bentuk dengan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Meskipun
barang dan jasa substitusi yang ditawarkan pesaing tidak memiliki kesamaan bentuk
dengan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan, tetapi barang dan jasa tersebut
memilki kesamaan fungsi dengan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Dengan adanya tingkat persaingan yang semakin ketat, yang salah satunya dipicu oleh
perkembangan teknologi maka perusahaan dituntut untuk menawarkan barang dan jasa
yang memiliki nilai lebih unggul (super customer value) dibandingkan dengan
pesaing. Dengan kata lain, barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan harus
memiliki keunggulan bersaing. Menurut Michael Porter, yang dimaksud dengan
competitive advantage adalah keunggulan yang dimiliki suatu perusahaan
dibandingkan dengan pesaing yang bersumber dari dua hal pokok yaitu diferensiasi
(differentiation) dan kepemimpinan biaya (cost leadership).
Diferensiasi dapat menjadi sumber keunggulan bersaing apabila perusahaan mampu
menyuguhkan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi, dan layanan) yang
dapat memuaskan kebutuhan konsumen dan dipandang berbeda dengan bauran produk
yang ditawarkan oleh pesaing. Sumber keunggulan bersaing lainnya adalah
kepemimpinan biaya.
Perusahaan yang memiliki biaya total (total cost) lebih rendah akan memperoleh
keunggulan bersaing apabila dibandingkan dengan pesaingnya dalam industri yang
sama. Dengan keunggulan atau kepemimpinan biaya yang rendah perusahaan mampu
menggunakan keunggulannya tersebut untuk menawarkan harga yang lebih rendah atau
untuk menikmati margin laba yang lebih tinggi. Dengan demikian perusahaan dapat
secara efektif merebut pangsa pasar, atau jika telah menduduki posisi yang dominan
dalam industri, perusahaan dapat menikmati manfaat dari imbal hasil yang tinggi
(Pearce II, 2013).
4. Operasionalisasi Rencana Bisnis
Operasionalisasi rencana bisnis merupakan penjabaran langkah-langkah yang akan
ditempuh perusahaan untuk mengeksploitasi peluang usaha yang telah dirumuskan
menjadi suatu usaha yang nyata dan dapat menghasilkan keuntungan.

Sasaran dari operasionalisasi rencana bisnis adalah membuat keserasian yang kuat
antara langkah-langkah untuk mengeksploitasi peluang usaha denganapa yang harus
dilakukan supaya langkah-langkah tersebut berhasil bagi perusahaan.
B. Rencana Sumber Daya Manusia di Apotek
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor pendukung yang sangat dominan
dalam mewujudkan keberhasilan bisnis apotek. Perencanaan SDM didasarkan pada
struktur organisasi dan operasional dari apotek tersebut.Dari posisi yang terdapat dalam
struktur organisasi dapat diperkirakan jumlah dan tipe karyawan yang dibutuhkanuntuk
operasional apotek.Setelah diketahui jumlah dan tipe karyawan yang dibutuhkan,
manjeman apotek kemudian melakukan proses rekrutmen, seleksi, pelatihan,
pengembangan, kompensasi dan penilaian kinerja.
1. Perekrutan dan Seleksi
Perekrutan karyawan apotek dapat dilakukan dengan menggunakan iklandi
media internet, radio, koran dan majalah. Dengan menggunakan beberapa media,
diharapkan akan semakin membuka peluang untuk menemukan karyawan yang sesuai
atau yangdiinginkan. Perekrutan karyawan juga dapat dilakukan dari perguruan tinggi
yaitu dengan mengirimkan perwakilan manajeman apotek ke kampus-kampus untuk
merekrut sekaligus menyeleksi pelamar yang telah lulus dari perguruan tinggi.
Seleksi karyawan dapat dilakukan melalui wawancara dengan pihak manajemen
apotek, pemilik apotek atau Apoteker Pengelola Apotek. Seleksi karyawan harus
dilakukan secara hati-hati agar tercapai kesesuaian antara orang dan pekerjaan.
Disamping itu seleksi bertujuan agar perusahaan atau apotek tidak salah dalam memilih
karyawan yang dapat berdampak terhadap kinerja, biaya dan konsekuensi hukum
(Dessler, 2015).
2. Pelatihan dan Pengembangan
Metode pelatihan dan pengembangan yang sering digunakan terhadap karyawan
apotek yang telah lolos seleksi adalah metode on the job training.Metode ini diharapkan
dapat menjadikan karyawan baru lebih cepat mengerti dan menguasai akan tugas-tugas
dan kewajibannya. Metode on the job training diberikan kepada karyawan dengan
memberikan penjelasan,disaat karyawan tersebut juga praktek atau mengerjakan
pekerjaannya, sedangkan pengembangan yang dapat dilakukan terhadap karyawan
yaitu pengembangan terkait informasi obat (product knowledge), teknik berkomunikasi
dan pemecahan masalah yang baik atau pengembangan pengetahuan kefarmasian bagi
apoteker melalui seminar- seminar atau pelatihan-pelatihan.
3. Kompensasi Kerja
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan rata-rata didasarkan pada Upah
Minimum Regional (UMR) yaitu berupa gaji pokok, tunjangan, bonus dan uang lembur
bagi karyawan apotek yang bekerja pada hari minggu atau hari libur nasional. Dengan
memberikan kompensasi kerja berupa gaji sesuai standar diharapkan akan mengurangi
masalah ketenagakerjaan di apotek.

4. Penilaian Kerja
Penilaian kerja bertujuan untuk memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai
dengan apa yang menjadi tujuan perusahaan dan untuk memberi kesempatan kepada
karyawan dalam mengembangkan karirnya. Penilaian kerja dapat dilakukan dengan
evaluasi terhadap kinerja karyawan dalam periode tertentu oleh apoteker pengelola
atau pemilik apotek sendiri.
C. Rencana Operasional Apotek
Sebagai sarana kesehatan yang bergerak dalam pelayanan jasa kefarmasian, kegiatan
operasional apotek meliputi empat hal utama yaitu:
1. Perencanaan sediaan farmasi
2. Pengadaan sediaan farmasi
3. Penyimpanan sediaan farmasi
4. Pendistribusian dan Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Keempat proses kegiatan diatas dijalankan secara berkesinambungan untuk
menunjang operasional dan keberlangsungan apotek itu sendiri. Setiap tahapan proses akan
mempengaruhi tahapan selanjutnya, sehingga setiap tahap kegiatan tidak dapat dipisahkan
dengan tahapan yang lainnya. Alur mengenai kegiatan operasional di apotek sebagai
berikut:
1. Perencanaan Sediaan Farmasi
Dalam merencanakan sediaan farmasi (obat, bahan baku obat dan alat kesehatan)
didasarkan pada hasil analisa dan dokumentasi terhadap sediaan farmasi yang telah
terjual pada periode atau bulan sebelumnya atau terkadang berdasarkan permintaan
pasien dan pelanggan. Faktor lingkungan seperti perubahan musim (pancaroba) dan
epidemiologi penduduk disuatu daerah tertentu juga sangat mempengaruhi dalam
perencanaan sediaan farmasi.
2. Pengadaan Sediaan Farmasi
Setelah diketahui macam dan jenis sediaan farmasi yang habis atau menipis (sediaan
terjual pada bulan sebelumya atau berdasarkan peramalan terhadap faktor lingkungan
dan berdasar permintaan pelanggan) proses kegiatan selanjutnya adalah pengadaan
sediaan farmasi kepada pemasok atau distributor sediaan farmasi yang telah memiliki
izin sebagai distributor.
Pengadaan sediaan farmasi dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Pengadaan secara langsung dilakukan dengan memberikan Surat Pesanan
atau SP (berisi macam dan jumlah obat, bahan baku obat dan alat kesehatan yang
kosong atau menipis) kepada pihak distributor yang datang langsung di apotek atau
melalui telepon. Pengadaan secara tidak langsung biasanya dilakukan dengan sistem
tender untuk memenuhi kebutuhan apotek yang lebih besar.
3. Penyimpanan Sediaan Farmasi
Penyimpanan sediaan farmasi di apotek umumnya dilakukan di gudang dan di ruang
perantara (Buffer Stock). Penyimpanan di gudang untuk sediaan farmasi dalam jumlah
banyak,buffer stock untuk sediaan farmasi yang masukdalam kategori over the counter
(OTC) yaitu obat-obat yang dapat didistribusikan tanpa menggunakan resep dokter.
Metode penyimpanan sediaan farmasi di apotek sekarang ini banyak yang
menggunakan metode gabungan yaitu menggabungkan antara metode First In -
First Out (FIFO) dan First Expaired First Out (FEFO). Dengan metode ini kerugian
akibat obat yang expaired date (ED) akan dapat dikurangi karena proses pengeluaran
sediaan farmasi dari gudang memprioritaskan sediaan yang datang terlebih dahulu dan
sediaan yang expired lebih dahulu.
4. Pendistribusian dan Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam tahap pendistribusian dan pelayanan
informasi obat, yaitu :
✓ Ketersediaan Stok Sediaan Farmasi
Ketersediaan stok sangat dipengaruhi oleh kemampun apotek dalam merencanakan
dan meramalkan sediaan farmasi, pengelompokan sediaan farmasi yang termasuk
kategori fast moving atau slow moving, dan pemilihan distributor yang menerapkan
one day service sehingga ketika ada pasien atau pelanggan yang menghendaki obat
dapat segera dilayani dengan baik.
✓ Kemampuan (kompetensi) dari Tenaga Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian di apotek mengacu atau berpedoman kepada standar
pelayanan kefarmasian di apotek yang disarankan oleh Kementrian Kesehatan RI.
Untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan standar diperlukan
kompetensi dari tenaga kefarmasian, terutama kompetensi mengenai product
knowledge yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang berkaitan
dengan produk yang akan dipasarkan dan effective communication skills untuk
menunjang pelayanan informasi obat bagi pasien.

D. Rencana PemasaranApotek
1. Segmentasi, Targeting dan Positioning
a. Segmentasi
Menurut Kotler, 2016 segmentasi adalah upaya untuk memecah pasar yang teramat
luas dan heterogen menjadi bagian yang lebih kecil dan homogen sehingga
memiliki kesamaan kebutuhan dan keinginan terhadap bauran pemasaran yang
ditawarkan. Tujuan dari segmentasi adalah agar pemasar dapat melayani konsumen
lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan.
Beberapa aspek utama untuk segmentasi apotek adalah aspek geografis yaitu aspek
terkait dimana (lokasi) apotek tersebut berada. Misalnya di propinsi DIY,
Kabupaten Sleman, Kecamatan Depok, Kelurahan Maguwoharjo. Dari aspek
geografis kemudian ditelusuri berapa jumlah penduduk, jenis kelamin, komponen
usia, dan pendapatan rata-ratanya (aspek demografis) serta bagaimana komponen
kelas sosialnya, gaya hidup, kepribadian dan sikapnya terhadap kepedulian
kesehatan dan keberadaan sarana kesehatan atau apotek (aspek psikografis).
Berdasarkan data-data geografis, demografis, psikografis dan sikap masyarakat
terkait keberadaan apotek di wilayah tersebut segmentasi apotek kemudian
ditentukan. Penentuan segmentasi bertujuan agar pemilik dan pengelola apotek
dapat mengetahui cakupan pemasaran produk dan pelayanan jasa kefarmasian yang
akan dilakukannya.

b. Targeting
Segmentasi apotek menghasilkan kelompok - kelompok pasar yang berbeda, yang
kemudian dipilih kelompok pasar yang akan menjadi target sasaran untuk
pemasaran produk dan pelayanan kefarmasian apotek. Misalnya untuk kelompok
lanjut usia atau geriatri, apotek menerapkan strategi homecare untuk memasarkan
produk dan pelayanan jasa kefarmasiannya.
c. Positioning
Positioning didefinisikan sebagai suatu tindakan merancang penawaran dan citra
perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran, dimana
tujuannya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk
memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan (Kotler, 2016). Dengan kata
lain positioning bertujuan untuk membangun image apotek atau citra apotek agar
mudah diingat oleh konsumen dan dapat memberikan manfaat potensial bagi apotek
itu sendiri.
2. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing Mix digunakan perusahaan untuk memposisikan bauran pemasarannya
terhadap bauran pemasaran yang dimiliki pesaing serta berguna dalam melakukan
berbagai pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Strategi bauran pemasaran
terdiri dari :
a. Product
Strategi mengenai bagaimana ketersediaan obat dan alat kesehatan serta pelayanan
kefarmasian yang diberikan oleh apotek dapat menarik hati konsumen untuk
membeli atau menggunakannya. Obat dan alat kesehatan yang komplit dengan
jaminan mutu dan keasliannya serta pelayanan kefarmasian yang ramah dan cepat
merupakan produk apotek yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan
dengan pesaingnya.
b. Price
Strategi mengenai bagaimana obat dan alat kesehatan yang tersedia di apotek lebih
menarik konsumen dari segi harga dibandingkan dengan pesaing atau apotek
lainnya. Metode penentuan harga obat yang digunakan oleh apotek-apotek adalah
metode standard mark-up pricing, yaitu harga ditentukan dengan menambahkan
persentase tambahan di atas total biaya tertentu yang besarnya ditentukan oleh
apotek. Margin yang diambil oleh apotek-apotek rata-rata adalah berkisar antara 10-
25%. Kemampuan apotek dalam menyediakan obat dan alkes dengan harga yang
lebih murah dari pesaing menjadi penentu dalam penetapan harga yang kompetitif
yang dapat menarik konsumen atau pelanggan.
c. Promotion
Strategi mengenai bagaimana apotek dapat dikenal oleh konsumen atau masyarakat
secara luas. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk promosi apotek yaitu
advertising (iklan) melalui brosur, spanduk, poster, iklan di majalah atau koran,
pemasangan papan nama atau neon box serta promosi harga dengan personal selling
yaitu penjualan langsung kepada konsumen dengan menawarkan produk dengan
harga promosi tertentu.
d. Place
Place merupakan aspek lokasi tempat apotek berada, yaitu kemudahan konsumen
atau pelanggan untuk mengakses apotek.

e. People
People merupakan kriteria sumber daya manusia yang dapat meningkatkan
penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Kriteria
tersebut meliputi sikap karyawan apotek yang ramah, berpenampilan rapi dan
menarik, memakai seragam, kompetensi penguasaan produk serta kemampuan
berkomunikasi dan memecahkan permasalahan yang timbul dengan baik.
f. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli.
Proses yang dapat ditampilkan meliputi pelayanan yang cepat, penjelasan cara
pemakaian obat yang baik, pelayanan konsultasi gratis, penjadwalan kerja,
pelayanan kefarmasian langsung oleh tenaga apoteker,pelayanan tersedia 24 jam,
menerima resep dari luar (dokter yang bukan mitra), kerja sama praktek dengan
dokter, pembayaran yang mudah (bisa membayar dengan kartu debit atau kartu
kredit), stok obat dapat dilihat dalam komputer, kartu member, dan melayani
produk antar (delivery service).
g. Physical Evidence
Penampilan fisik dan fasilitas pendukung yang tersedia di apotek, seperti kebersihan
apotek, tempat parkir yang memadai, ruang tunggu yang luas dan nyaman, tersedia
TV, AC atau kipas angin, tersedia (dispenser, timbangan berat badan, majalah),
peletakan obat bebas pada tempat yang dijangkau konsumen (konsep drug store).
Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7-P diatas haruslah
dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi
pemasaran yang dibuat harus berbeda dan lebih unggul sehingga dapat memiliki
keunggulan kompetitif dalam menarik konsumen atau pasien.
E. Rencana Keuangan Apotek
1. Sumber Pendanaan Bisnis
Untuk pengembangan bisnis apotek, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan permodalan atau pendanaan bisnis adalah melalui pendanaan utang, yaitu
tindakan meminjam danadari lembaga-lembaga keuangan seperti Bank, Koperasi
Simpan Pinjam atau Lembaga Keuangan Mikro lainnya.
Lembaga-lembaga keuangan sebagai pemilik dana akan menilai kelayakan kredit yang
diajukan oleh apotek terkait dengan beberapa faktor:
1. Rencana penggunaan pinjamanoleh apotek
2. Kondisi keuangan bisnis apotek
3. Peramalan tentang industri dan lingkungan bisnis apotek
4. Adanya jaminan dari apotek yang dapat digunakan untuk mengembalikan
pinjaman.
Jika lembaga keuangan menentukan bahwa apotek tersebut cukup layak untuk
mendapatkan pinjaman, maka mereka akan mencoba menentukan persyaratan
pinjaman yang dapat disetujui oleh apotek. Persyaratan-persyaratan pinjaman akan
menentukan jumlah pinjaman, jangkawaktu pinjaman, jaminan,dan tingkat suku bunga
pinjaman.

2. Penganggaran Dana
Rencana bisnis untuk pengembangan apotek dapat menjadi gagal apabila tidak
didukung dana yang tidak memadai atau mencukupi sekalipun peluangnya sangat
menjanjikan. Oleh karena itu penganggaran dana sangat penting dalam menentukan
keberhasilan rencana bisnis yang akan dilakukan.
Penganggaran dana didasarkan atas rencana pengeluaran yang akan dilakukan oleh
apotek, yaitu meliputi pengeluaran rutin bulanan dan pengeluaran yang dilakukan
hanya satu kali pada saat usaha akan dimulai. Pengeluaran rutin bulanan meliputi gaji
karyawan, biaya pembelian bahan baku obat, obat dan alat kesehatan, biaya
administrasi serta biaya lain yang dikeluarkan secara rutin untuk menunjang
operasional apotek setiap bulannya. Sedangkan pengeluaran yang hanya dilakukan satu
kali misalnya biaya pembelian rak atau etalase, meja kantor, papan nama atau neon box,
biaya sewa ruang usaha dan biaya perizinan apotek. Berdasarkan pengeluaran atau
biaya-biaya tersebut penganggaran dana atau modal untuk pengembangan usaha dapat
disusun.
F. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Treaths (SWOT)
Setelah melakukan analisis lingkungan internal dan analisis lingkunganeksternal apotek,
serta mengetahui layak tidaknya rencana investasi selanjutnya ditentukan strategi bisnis
yang akan dipilih dan dipakai dalam menggembangkan usaha apotek menggunakan analisis
SWOT.
Menurut David Fred R., 2015, teknik dalam perumusan strategi dapat dilakukan dalam
dalam tiga tahap :
1. Tahap Input (Input Stage)
Berisi informasi-informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
Informasi dasar dari hasil analisis internal dan eksternal apotek kemudian
dikembangkan dalam suatu matriks yaitu matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan
matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) untuk menentukan bobot dan peringkat yang
tepat.
2. Tahap Pencocokan (Matching Stage)
Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan
faktor-faktor eksternal dan internal utama perusahaan atau apotek. Matriks Kekuatan -
Kelemahan - Peluang - Ancaman (Strenghts-Weaknesses- Oportunities-Thretas-
SWOT) merupakan alat pencocokan yang penting dalam mengembangkan empat jenis
strategi. Strategi SO (kekuatan-peluang) memanfaatkan kekutan internal perusahaan
untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren, kejadian dan peluang eksternal
lainnya.
Strategi WO (kelemahan-peluang) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal
dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang besar
muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalangi untuk
memanfaatkan peluang tersebut, maka salah satu strategi WO yang bisa digunakan
misalnya dengan usaha patungan (joint venture).
Strategi ST (kekuatan-ancaman) menggunakan kekuatan perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal yang muncul secara
langsung maupun tidak langsung.
Strategi WT (kelemahan-ancaman) merupakan taktik yang diarahkan untuk
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah
perusahaan yang menghadapai berbagai macam ancaman eksternal dan kelemahan
internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan, perusahaan harus berjuang
untuk bisa bertahan, melakukan merger, menyatakan diri bangkrut atau memilih
likuidasi.
3. Tahap Keputusan (Decision Stage)
Merupakan tahap pengambilan keputusan terhadap strategi-strategi alternatif yang
dihasilkan dalam tahap pencocokan. Dari beberapa strategi alternatif dipilih strategi
yang paling sesuai dengan kondisi dan keadaan apotek saat ini.

G. Manajemen Risiko dan Exit Strategy


1. Manajemen Risiko
Selain mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan operasional perusahaan yaitu
kondisi yang menguntungkan (favorable conditions), manajemen apotek juga harus
memikirkan strategi apa yang akan digunakan untuk menghadapi risiko-risiko
potensial dalam menyusun perencanaan bisnis.
Dollinger, 2003 menguraikan berbagai risiko potensial yang akan dihadapi oleh usaha-
usaha baru, sebagai berikut :
✓ Kegagalan menghasilkan produk dan pelayanan yang dijanjikan.
✓ Kegagalan berproduksi sesuai jadwal atau memprediksi penjualan.
✓ Masalah dengan pemasok atau distributor.
✓ Kejadian tidak terduga dalam bidang politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan
lingkungan ekologi.
✓ Tren industri yang tidak terduga.
✓ Kegagalan untuk bertahan dalam persaingan dengan pesaing yang memiliki
sumber daya yang lebih baik.
✓ Masalah manajemen yang belum teruji dan belum berpengalaman.
✓ Masalah teknologi yang belum teruji dan tidak dikembangkan.
✓ Kesulitan meningkatkan tambahan pembiayaan.
Empat metode yang dapat digunakan perusahaan untuk mengelola risiko-risiko
potensial diatas, yaitu :
1. Menghindari Risiko
Artinya bahwa kerugian tertentu tidak akan diperoleh perusahaan karena
perusahaan sudah menghindari risiko tersebut.
2. Mencegah Kerugian
Artinya menunjukkan berbagai langkah yang digunakan perusahaan untuk
mencegah timbulya kerugian.
3. Mengurangi Kerugian
Artinya menunjukkan berbagai langkah yang digunakan perusahaan untuk
mengurangi beban kerugian, apabila kerugian itu terjadi.
4. Transfer Risiko
Merupakan metode untuk mengurangi resiko dengan menstransfer risiko kerugian
yang memungkinkan terjadi kepada perusahaan asuransi.
2. Exit Strategy
Terkadang seorang pengusaha tidak pernah tahu apa yang akan dialami ketika
menjalankan usaha atau bisnisnya, terkadang juga tidak mungkin terus menerus
mengurusi usahanya tersebut. Exit strategy dirancang untuk mengatasi hal ini. Setiap
pengusaha yang menjalakan usaha baru selayaknya memikirkan mengenai bagaimana
bisa melakukan pengembalian dana yang ditanamkan oleh para investor dan kreditor
ke perusahaan. Exit strategy juga menggambarkan bagaimana perusahaan bisa keluar
dari kesulitan terutama yang disebabkan oleh masalah pembiayaan perusahaan.
Terdapat lima exit strategy yang dapat ditempuh oleh perusahaan, yaitu:
1. Penawaran saham perdana (Initial Public Offering-IPO)
2. Penjualan saham pribadi (private sale of stock)
3. Suksesi oleh anggota keluarga ataupun bukan anggota keluarga
4. Penggabungan dengan perusahaan lain (merger)
5. Likuidasi perusahaan

Anda mungkin juga menyukai