Anda di halaman 1dari 24

Apa Itu Business Model Canvas, Contoh, dan Cara Membuatnya

Menjalankan sebuah bisnis memang perlu perencanaan sebaik mungkin, salah satu caranya dengan
menggunakan Business Model Canvas. Pernah mendengar tentang model perencanaan bisnis satu ini?
Banyak perusahaan yang menggunakan konsep bisnis model canvas, mulai dari startup hingga perusahaan
besar. Model bisnis biasanya digunakan para pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya agar lebih
efisien menjangkau target pasar.
Yuk simak pengertian business model canvas, apa saja elemennya hingga contoh dan cara membuatnya
berikut ini!
Daftar Isi  Tutup 
Apa itu Business Model Canvas?
9 Elemen dalam Business Model Canvas
1. Customer Segments (Segmentasi konsumen)
2. Value Proposition (Proposisi nilai konsumen)
Elemen dalam value proposition
3. Channels (Saluran)
4. Customer Relationship (Hubungan konsumen)
5. Revenue Streams (Sumber pendapatan)
6. Key Resource (Sumber daya)
7. Key Activities (Aktivitas yang dijalankan)
8. Key Partnership (Kerja sama)
9. Cost Structure (Struktur biaya)
Tips Cara Membuat Business Model Canvas
1. Analisa kompetitor
2. Mengurutkan elemen secara sistematis
3. Hubungkan tiap elemennya
4. Fokus pada kondisi saat ini
5. Melakukan review
Contoh Penerapan Business Model Canvas
Contoh business model canvas Gojek
Contoh business model canvas usaha makanan
Jalankan Strategi dengan Bisnis Model Canvas

Apa itu Business Model Canvas?


Business Model Canvas (BMC) adalah strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan
konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Sederhananya, pengertian Business Model Canvas adalah
kerangka manajemen untuk memudahkan dalam melihat gambaran ide bisnis dan realisasinya secara cepat.
Dibandingkan dengan bisnis plan yang berpuluh-puluh halaman, bisnis model canvas jauh lebih ringkas
karena disusun ke dalam satu halaman saja. Maka itu, kerangka bisnis ini paling populer di kalangan bisnis
startup.
Baca Juga: Pengertian Analisis SWOT dan Cara Menggunakannya
Bisnis model canvas diperkenalkan tahun 2005 oleh Alexander Osterwalder, seorang entrepreneur asal
Swiss dalam bukunya berjudul Business Model Generation. Di dalamnya, Ia menjelaskan framework
sederhana yang merepresentasikan elemen-elemen penting dalam model bisnis.
Apa saja elemen-elemen penting tersebut? Simak penjelasan selanjutnya ya!

9 Elemen dalam Business Model Canvas


Business Model Canvas terdiri dari 9 elemen penting, di antaranya:

1. Customer Segments
2. Value Proposition
3. Channels
4. Revenue Streams
5. Key Resource
6. Customer Relationship
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure
Sembilan elemen tersebut merupakan panduan bagi pelaku bisnis dalam menentukan sistem kerja
perusahaan, sekaligus media untuk mengevaluasi aktivitas perusahaan apakah sudah berjalan sesuai sistem.
Simak penjelasan masing-masing elemen dalam model bisnis canvas berikut ini.

1. Customer Segments (Segmentasi konsumen)


Elemen pertama yang wajib ada dalam bisnis model canvas adalah segmentasi konsumen. Apapun jenis
bisnis yang dijalankan, tentukan segmentasi pelanggan dengan tepat di awal. Kamu harus menentukan siapa
yang menjadi target bisnis, segmen pelanggan mana yang berpotensi membeli produk atau layananmu.
Kolom ini akan memuat berbagai hal tentang pelanggan, misalnya umur, jenis kelamin, minat, dan
kebiasaan. Hal-hal yang bisa dipertimpangkan dalam menentukan segmentasi konsumen:

 Customer jobs: apa saja hal yang ingin dicapai pelanggan, masalah yang dihadapi, apa saja
kebutuhan mereka, bagaimana produk atau layananmu bisa membantu konsumen.
 Customer gain: manfaat yang diinginkan atau diharapkan pelanggan dari bisnismu.
 Customer pain: menggambarkan emosi negatif, apa yang membuat konsumen merasa tidak
nyaman, buruk, risiko yang ditakutkan.

2. Value Proposition (Proposisi nilai konsumen)


Setelah menentukan siapa saja target konsumen, kamu harus tahu bagaimana bisnismu bisa bermanfaatnya
bagi para pelanggan. Value proposition menjabarkan poin-poin atau nilai yang ditawarkan oleh suatu bisnis
bagi segmen konsumennya.
Supaya lebih detail, menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantumu menyusun value
proposition yang tepat.

 Apa keunggulan yang ditawarkan ke pelanggan saat menggunakan produkmu?


 Manfaat apa yang akan didapat pelanggan setelah menggunakan produk?
 Mengapa pelanggan harus memilih produkmu dan apa yang membedakannya dari kompetitor?
Dengan membuat value proposition, kamu bisa tahu apa saja manfaat yang didapat konsumen ketika
menggunakan produk dan layananmu nantinya. Tunjukkan keunggulan yang membedakan bisnis kamu
dengan yang lain. Tawarkan value yang unik kepada pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Marketing Plan? Simak Contoh dan Cara Membuatnya di Sini!

Elemen dalam value proposition


Ada 11 value proposition menurut Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, di antaranya:

1. Newness: nilai kebaruan yang sebelumnya belum pernah ditawarkan oleh bisnis lain.
2. Performance: peningkatan performa atau kinerja bisnis.
3. Customisation: produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individual pelanggan.
4. Getting the job done: nilai dari membantu pelanggan melakukan pekerjaan/membantu memecahkan
masalah tertentu.
5. Design: nilai dari segi desain suatu produk, misalnya pada industri fashion.
6. Brand / status: menunjukkan status sosial tertentu ketika memakai produk.
7. Price: menawarkan nilai yang sama dengan harga yang lebih terjangkau kepada segmen pelanggan
yang sensitif terhadap harga.
8. Cost reduction: nilai yang diberikan kepada pelanggan berupa pengurangan biaya dari aktivitas
yang dilakukan, misalnya pada produk aplikasi kasir (POS), HR, atau payroll.
9. Risk reduction: nilai berupa pemberian garansi terhadap produk dan layanan dalam hal pengurangan
risiko.
10. Accessibility: memberi akses kepada pelanggan yang semula tidak bisa mendapatkan produk/jasa
tersebut, misalnya program pegadaian yang kini memungkinkan pesertanya menabung emas tanpa
harus dalam bentuk fisik.
11. Convenience: memberi kenyamanan dan kemudahan kepada pelanggan.

3. Channels (Saluran)
Channel merupakan media interaksi antara bisnis dengan konsumen untuk menyampaikan produk dan
layanannya. Penentuan channel adalah salah satu faktor penentu kesuksesan dalam berbisnis. Pikirkan
dengan baik channel apa saja yang akan digunakan untuk menjangkau pelanggan, misalnya dengan media
sosial, ads, marketplace, dan website.
Salah satu channel yang tepat untuk menyampaikan produk kepada pelanggan adalah
melalui website. Membuat website bisnis membantu kamu menjangkau konsumen lebih mudah dan
luas. Website dapat menampilkan katalog produkmu dengan lebih menarik, sekaligus menjadi tempat
pelanggan untuk bertransaksi.

Untuk urusan website, Dewaweb selalu jadi nomor satu sebagai penyedia layanan cloud hosting terbaik di
Indonesia. Website kamu dijamin cepat, aman, dan selalu bisa diandalkan. Jangan khawatir, untuk pemula,
buat website toko online di Dewastore jadi lebih mudah dan praktis!

4. Customer Relationship (Hubungan konsumen)


Setelah memahami segmentasi konsumen dan channel yang digunakan, saatnya menentukan bagaimana
bisnis kamu berinteraksi dengan pelanggan.
Ketahui bagaimana cara menjalin hubungan dengan konsumen agar mereka tidak mudah berpaling ke
kompetitor lain. Contoh yang bisa diterapkan misalnya memberikan promo, giveaway, atau program
membership.
Karakteristik tiap pelanggan berbeda-beda, maka itu kamu harus memahami bagaimana mengambil hati
dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Bukan hanya saat menjual produk saja, tapi juga ketika
menghadapi komplain, menjawab pertanyaan pelanggan, dan sebagainya.
Baca Juga: Contoh dan Tips Membuat Copywriting Makanan untuk Menarik Pembeli

5. Revenue Streams (Sumber pendapatan)


Elemen business model canvas ini menggambarkan sumber pendapatan bisnis kamu. Ini merupakan hal
yang penting dan harus dikelola semaksimal mungkin.
Pikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Misalnya, selain sumber pendapatan
utama dari penjualan produk, seiring perkembangan bisnis, kamu juga bisa membuat program membership
atau memberikan opsi untuk upgrade layanan dengan harga yang lebih tinggi.
Cari tahu strategi yang bisa dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jangan sampai ada
produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.

6. Key Resource (Sumber daya)


Supaya tetap kompetitif dalam industri bisnis yang dijalani, kamu perlu sumber daya yang sesuai untuk
mendukung aktivitas bisnis. Key resource merupakan daftar sumber daya yang sebaiknya dimiliki suatu
bisnis untuk mewujudkan value proposition.
Key resource bisa dikategorikan ke dalam 4 tipe, yakni

1. Physical resource: gedung, tempat usaha, mesin, kendaraan, produk atau bahan baku.
2. Intellectual resource: hak cipta, merek, paten, partnership, trademark.
3. Human resource: sumber daya manusia, orang yang menjalankan aktivitas perusahaan.
4. Financial resource: dana, saldo tunai, kredit, dan sebagainya.

7. Key Activities (Aktivitas yang dijalankan)


Key activities adalah elemen dalam business model canvas yang menjelaskan semua aktivitas yang
berhubungan dengan bisnis. Semua kegiatan tersebut harus menghasilkan value proposition perusahaan.

8. Key Partnership (Kerja sama)


Key partnership adalah elemen dalam bisnis model canvas yang berisi daftar sumber daya di luar
perusahaan yang kamu butuhkan untuk mencapai key activites dan menyampaikan value ke pelanggan.
Partner utama ini dapat berupa third party, seperti supplier, mitra bisnis atau perusahaan lain yang
mendukung aktivitas bisnis kamu.

9. Cost Structure (Struktur biaya)


Cost structure merupakan elemen terakhir dalam business model canvas. Di dalamnya mencakup pemetaan
biaya untuk mengoperasikan bisnis sesuai dengan value proposition.
Pentingnya mengelola anggaran secara efisien untuk meminimalisir risiko kerugian dan kondisi keuangan
perusahaan yang tidak sehat. Untuk mengelola keuangan dalam bisnis, kamu harus menyusun laporan
keuangan dan pembukuan yang baik.
Baca Juga: Panduan Lengkap Content Marketing untuk Mengembangkan Bisnis

Tips Cara Membuat Business Model Canvas


Setelah menyimak penjelasan tentang elemen-elemen pentingnya, sekarang perhatikan 5 cara membuat
business model canvas berikut ya!

1. Analisa kompetitor
Melakukan analisa terhadap pesaing bisnis baik untuk menambah wawasan kamu. Kamu bisa melihat dari
sisi  keberhasilan atau juga kegagalan kompetitor sebagai pembelajaran untuk bisnis kamu ke depannya.
Melalui informasi tersebut, kamu bisa tahu celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis dan
menjangkau pasar lebih baik daripada kompetitor.

2. Mengurutkan elemen secara sistematis


Tips selanjutnya, urutkan 9 elemen tersebut secara sistematis supaya kamu tahu mana prioritas yang harus
dijalankan. Kamu juga bisa menyusun strategi dengan jangka waktu tertentu. Sebab, semakin jelas target
waktu dan tujuannya, semakin mudah mengukur keberhasilannya.

3. Hubungkan tiap elemennya


Menghubungkan setiap elemen yang ada dapat membantu kamu untuk menyusun strategi yang tepat. Setiap
elemen dalam model bisnis kanvas harus terhubung dan mendukung satu sama lain.
4. Fokus pada kondisi saat ini
Kamu bisa saja membuat strategi bisnis untuk ke depan. Namun, ada baiknya untuk fokus dalam menyusun
strategi dengan kondisi saat ini. Pasalnya, kondisi bisa saja berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor,
misalnya perubahan perilaku konsumen atau munculnya kompetitor baru. Maka itu, penting untuk fokus
menyusun strategi dengan kondisi sekarang agar perhitungan lebih tepat.

5. Melakukan review
Setelah selesai menyusun kerangka, pastikan semua elemen saling terhubung dan lakukan pengecekan
ulang. Melakukan review membantu kamu untuk memeriksa kekurangan dan memperbaikinya jika dirasa
kurang tepat.
Baca Juga: Cara Membuat Design Gratis Menggunakan Canva

Contoh Penerapan Business Model Canvas


Supaya kamu lebih paham, Dewaweb berikan contoh business model canvas dari beberapa industri bisnis
sebagai gambaran. Yuk simak contohnya berikut ini!

Contoh business model canvas Gojek


Berikut adalah contoh bisnis model canvas untuk perusahaan jasa transportasi online, Gojek.

Salah satu elemen yang membedakan dengan perusahaan jasa transportasi pada umumnya ialah pada key
resource. Kalau biasanya perusahaan jasa transportasi harus memiliki aset berupa kendaraan dan tempat
parkir yang luas, hal tersebut tidak dibutuhkan Gojek.
Sebab model bisnis Gojek menawarkan nilai kebaruan (newness) yang di mana layanannya mengandalkan
mitra driver dengan kendaraan milik sendiri. Hal tersebut menjadi alasan mengapa model bisnis Gojek
lebih efisien dan bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau.

Contoh business model canvas usaha makanan


Selanjutnya, berikut ini merupakan contoh bisnis model kanvas untuk usaha makanan. Kalau bisnis kamu
bergerak di bidang kuliner, contoh berikut bisa menjadi gambaran sederhana untuk kamu terapkan.
Sesuaikan segmentasi dengan target konsumen bisnismu, selanjutnya hubungkan dengan elemen-elemen
lainnya.
Baca Juga: Pahami Apa Itu Model Bisnis B2C dan B2B Beserta Contohnya

Jalankan Strategi dengan Bisnis Model Canvas


Business model canvas adalah strategi perencanaan yang memudahkan kamu dalam memaparkan ide dan
konsep bisnis. Di dalamnya, terdapat sembilan elemen yang semuanya saling berhubungan satu sama lain.
Masing-masing elemen penting agar kamu bisa menyusun prioritas dalam berbisnis.
Membuat perencanaan dengan bisnis model kanvas merupakan langkah yang tepat. Selalu usahakan yang
terbaik ketika mempersiapkan bisnis ya! Salah satu hal penting lainnya yang bisa kamu lakukan adalah
memilih cloud hosting terbaik untuk website bisnis. Cloud hosting yang berkualitas akan meningkatkan
kepuasan pelanggan dan tentunya bermanfaat bagi bisnis yang kamu jalankan.
Demikian penjelasan mengenai model bisnis kanvas yang bisa kamu terapkan di bisnismu. Semoga bisa
membantu Sahabat Dewaweb sukses secara online!
Pengertian Analisis SWOT dan Cara
Menggunakannya
Pernahkah kamu melihat sebuah bisnis yang gagal tanpa penyebab yang jelas? Jika ya, mungkin bisnis
tersebut belum menjalankan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah salah satu faktor paling penting dalam
menganalisa kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman bagi sebuah bisnis.
Ketika kamu hendak memulai bisnis, kamu membutuhkan perencanaan terlebih dulu. Selain menentukan
produk, nama brand, dan budget, ada baiknya jika kamu juga memperkirakan di manakah posisimu jika
dibandingkan dengan para kompetitor.
Bagi kamu yang pernah atau sedang mempelajari dunia marketing, mungkin kamu sudah tidak asing lagi
dengan teknik analisis yang satu ini: Analisa SWOT.
Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai pengertian analisis SWOT, faktor-faktor, serta contoh
analisis SWOT. Jika kamu ingin mengembangkan bisnismu dengan lebih cepat, baca sampai habis, ya!

Pengertian Analisis SWOT


Analisa SWOT adalah metode analisis sederhana, tetapi memiliki peran besar dalam mengembangkan
strategi bisnis yang menguntungkan.
SWOT itu sendiri adalah singkatan dari: strength, weakness, opportunity, dan threat. Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui aspek-aspek utama dari sebuah bisnis yang meliputi keunggulan, kekurangan,
kesempatan dan ancaman.
Dengan menggunakan metode SWOT ini, kamu dapat merancang strategi yang tepat untuk membuat
bisnismu lebih unggul dibanding para kompetitor.
Berikut gambaran singkat mengenai apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam analisa SWOT.

Manfaat Analisis SWOT untuk Bisnis

Setelah mengetahui arti SWOT, kita bahas manfaatnya. Secara umum, kegunaan analisis SWOT adalah
untuk mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman
(threat) dalam sebuah bisnis atau usaha.
Berikut kegunaan analisis metode SWOT secara lebih terperinci:

 Mengoptimalkan keunggulan (strength) sebuah bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
maksimal
 Mengatasi kelemahan (weakness) yang dapat mengurangi keuntungan bisnis
 Mengidentifikasi peluang (opportunities) yang dapat meningkatkan keuntungan bisnis.
 Mengantisipasi dan mencegah terjadinya kerugian atau kendala bisnis yang disebabkan oleh
ancaman (threats).
Baca juga: 5 Cara Menentukan Harga Jual agar Produk Semakin Laris

Faktor-Faktor dalam Analisa SWOT


Jika diperinci lebih lanjut, analisis SWOT ini terbagi lagi menjadi dua bagian: faktor internal dan faktor
eksternal.
Dalam metode SWOT, faktor internal adalah faktor yang dimiliki oleh bisnismu dan tidak dipengaruhi oleh
unsur dari luar.
Faktor internal terdiri dari Strength dan Weakness, sedangkan faktor eksternal terdiri
dari Opportunity dan Threat.

Strength
Strength merupakan kekuatan bisnismu, seperti kualitas, lokasi, atau unsur lain yang membuatmu lebih
unggul dibanding kompetitor. Buatlah daftar kekuatan sebanyak-banyaknya sehingga kamu bisa
mengetahui apa yang membedakan bisnismu dengan bisnis serupa yang mirip dengan milikmu.
Tujuannya, agar kamu mempunyai authenticity atau ciri khas yang membuatmu berbeda dari kompetitor
dengan ide bisnis sejenis.

Weakness
Weakness adalah kelemahan bisnismu jika dibandingkan dengan kompetitor. Perkirakan segala kekurangan
yang kamu miliki agar ketika hendak melakukan promosi, kamu bisa mengetahui poin mana yang
mempunyai letak “aman” hingga tidak menyinggung kelemahan yang dimiliki oleh bisnismu.
Akan lebih baik lagi jika kamu bisa memanfaatkan kekuranganmu menjadi kelebihan pada strategi
periklananmu. Sebagai contoh, Gojek secara gamblang mengakui bahwa informasi mengenai pelatihan
mitra atau asuransi sebagai topik yang kurang penting. Tetapi, mereka tetap membuat iklan khusus
mengenai topik tersebut dengan tujuan mempromosikan campaign #UninstallKhawatir.

Opportunity
Opportunity adalah peluang yang bisa kamu raih setelah menganalisis posisimu melalui dua faktor internal
di atas. Peluang juga bisa kamu tentukan melalui penghitungan budget yang akan kamu keluarkan untuk
melakukan promosi atau iklan tertentu.
Buatlah perencanaan program di awal pembuatan bisnis yang bisa kamu perbarui setiap 3-6 bulan sekali
agar kamu dapat menganalisis program mana yang efisien untuk kamu gunakan ke depannya.

Threat
Threat atau ancaman dalam metode SWOT mengarah ke masa depan bisnismu berdasarkan keputusan yang
kamu ambil saat ini. Ada juga beberapa hal yang perlu kamu perhitungkan dan masukkan dalam
kolom threat seperti:

o ketersediaan sumber daya
o jangka waktu minat konsumen
o break–even point atau titik balik modal bisnis
Meski terlihat seperti langkah-langkah yang hanya bisa diaplikasikan bagi para pebisnis yang hendak
memulai bisnis mereka, sebenarnya teknik analisis ini juga bisa kamu gunakan pada bisnis yang sedang
dalam proses pengembangan.
Kamu seharusnya sudah bisa menggunakan data analisis bisnismu untuk menentukan kekuatan apa yang
membuat bisnismu lebih unggul dibanding kompetitor lain, lalu kamu juga bisa menemukan kelemahan
bisnismu dengan menanyakan langsung kepada para pelanggan atau konsumen melalui testimoni atau
survei.
Selanjutnya, peluang dan ancaman juga merupakan dua hal penting yang bisa kamu analisis agar kamu bisa
mencari sendiri peluang bisnismu serta mempersiapkan segala ancaman yang mungkin akan menghadang.

Pertanyaan Analisis SWOT


Setelah kamu memahami pengertian masing-masing huruf dari kata “SWOT,” inilah waktunya kamu mulai
merancang analisis terhadap bisnismu sendiri. Tak hanya perlu memahami kegunaannya, kamu juga perlu
mengerti apa saja yang harus kamu tulis nantinya dalam analisismu. Berikut ini adalah daftar pertanyaan
yang sebaiknya bisa kamu jawab untuk menganalisis bisnismu.

Strength

 Apa yang membedakan bisnismu dengan bisnis lain?


 Keunggulan apa yang dimiliki bisnismu dibanding yang lainnya?
 Apa yang akan dilihat oleh konsumen sebagai suatu kelebihan?

Weakness

 Faktor apa yang membuat kompetitor lebih unggul daripada bisnismu?


 Apa saja kelebihan kompetitor yang tidak sesuai dengan prinsip bisnismu?
 Apakah keunikan bisnis buatanmu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan ideal?

Opportunity

 Kesempatan apa yang bisa diraih saat ini?


 Apakah perkembangan tren saat ini sesuai dengan bisnismu? Jika ya, bagus. Tapi jika tidak,
mungkin kamu perlu meningkatkan brand awareness atau lakukan improvisasi sehingga brand-
mulah yang menjadi pelopor suatu tren (menjadi trendsetter).

Threat

 Apa yang dipikirkan oleh kompetitor?


 Hambatan apa saja yang berkemungkinan akan menghambat bisnismu?
 Adakah aturan pemerintah yang akan memperlambat perkembangan bisnis?

Contoh Analisis SWOT


Jika masih belum memahami analisis SWOT melalui kedua faktor yang sudah dijelaskan beserta contoh-
contoh pertanyaan berdasarkan komponen dasar untuk menganalisis, berikut ini adalah contoh yang bisa
kamu gunakan sebagai pedoman untuk membuat analisismu sendiri.

Netflix
Contoh analisis SWOT pertama adalah Netflix.
Netflix merupakan penyedia layanan streaming film, serial, dan video berbayar. Pengguna Netflix bisa
menikmati tayangan melalui media laptop, tablet, smartphone, atau bahkan smart tv.
Koleksi tayangan Netflix sangat beragam, dari berbagai jenis genre hingga tayangan dari berbagai negara.
Untuk bisa menikmati layanannya, penggunanya perlu berlangganan tiap bulan.
Strength

 Unggul. Netflix memimpin barisan penyedia film streaming. Berdasarkan data yang dihimpun


tahun 2020, Netflix memimpin dengan 203,7 juta subscriber.
 Tidak ada iklan. Pengguna Netflix dapat menonton tayangan yang mereka sukai tanpa jeda iklan.
Tontonan yang memiliki iklan di dalamnya mengurangi kenyamanan saat menonton. 
 Original. Netflix juga menyediakan berbagai jenis tayangan original dalam bentuk film, serial atau
dokumenter yang diproduksi sendiri.
 Praktis. Pengguna Netflix dapat men-download tayangan yang mereka sukai untuk ditonton
secara offline di mana dan kapan saja.
 Tayangan berkualitas. Konten yang disediakan mampu bersaing dengan tayangan stasiun TV
lainnya. Buktinya, film-film original produksi Netflix masuk dalam nominasi penghargaan film
seperti Emmy Awards.

Weakness

 Meski Netflix menawarkan berbagai tayangan yang orisinal, tidak semua tayangan tersebut
menarik bagi penonton. Selain itu, masih banyak orang yang memilih menggunakan layanan
streaming gratis.
 Sulit berinovasi.
 Saat hak tayangnya sudah habis, tayangan yang disewa Netflix harus dikembalikan. Ini berarti
tayangan tersebut tidak dapat ditonton lagi di Netflix.

Opportunity

 Netflix menjembatani cara baru menonton tayangan hiburan. Netflix menciptakan pengalaman
baru bagi penggunanya dengan menawarkan kenyamanan saat menonton.
 Menjalin kerjasama dengan lebih dari 180 negara di dunia untuk melebarkan ‘sayap’ layanan
streaming. Netflix memiliki potensi yang besar untuk berkembang dalam menyediakan tayangan
berkualitas ke seluruh dunia.
 Penonton bisa menentukan bahasa dalam audio, subtitle, maupun kualitas gambar yang
ditayangkan.

Threat

 Persaingan yang ketat. Euforia layanan streaming film hingga keuntungan yang diraih Netflix


membuat berbagai kompetitor tergiur untuk menjalankan bisnis serupa. Contohnya, Amazon, HBO,
Disney+ dan lain-lain. Jika terus bertambah, kemungkinan besar pengguna Netflix dapat menyusut.
 Regulasi pemerintah. Adanya batasan dalam peraturan pemerintah mengenai penyedia layanan
seperti Netflix, di beberapa negara dapat menjadi hambatan Netflix untuk berkembang.
 Account hacking. Pembobolan akun pengguna Netflix juga dapat menjadi hambatan. Di tengah
kepopuleran Netflix saat ini, ada saja oknum yang menyalahgunakan dengan berbagai cara untuk
memperoleh keuntungan. Jika hal ini terus berlanjut, pelanggan Netflix bisa saja memilih untuk
pindah ke layanan streaming kompetitor.

Gojek
Contoh analisis SWOT selanjutnya adalah Gojek.
Layanan penyedia jasa ojek online karya anak bangsa ini merupakan salah satu perusahaan unicorn start-
up di Indonesia. Keberhasilan Gojek tak lepas dari tujuan bisnisnya yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat kala ini. Yuk, simak analisis SWOT untuk Gojek berikut.

Strength

 Penting dalam menunjang pergerakan aktivitas masyarakat sehari-hari dan selalu dibutuhkan.
 Sangat efisien digunakan bagi masyarakat.
 Layanan yang beragam. Selain opsi transportasi, pengguna bisa memesan makanan, belanja,
mengirim barang dan dengan Gojek.
 Jumlah mitra pengemudi (driver) yang banyak.
 Membuka banyak lapangan pekerjaan.

Weakness

 Harus memiliki akses internet yang memadai untuk menggunakannya.


 Perusahaan sangat bergantung pada mitra pengemudi.
 Kejahatan dari oknum mengatasnamakan perusahaan dapat berpengaruh besar kepada
kepercayaan pelanggan menggunakan transportasi online Gojek.

Opportunity
 Memberi peluang untuk meningkatkan taraf hidup mitra pengemudi.
 Dapat mengembangkan layanan ke daerah-daerah lainnya.
 Berpeluang merambah ke sektor bisnis lainnya. Contoh, adanya Gopay sebagai opsi pembayaran
elektronik yang  menciptakan kemudahan bertransaksi.

Threat

 Regulasi hukum yang mengatur transportasi online bisa berubah kemudian hari.


 Kompetitor yang memberi tarif dan penawaran dengan harga yang lebih bersaing dapat membuat
pelanggan beralih ke jasa transportasi online yang lain.
 Adanya larangan di beberapa daerah tertentu yang tidak mengizinkan
transportasi online beroperasi. Ini bisa menjadi salah satu hambatan bagi Gojek dan mitra
pengemudi.

Simpulan
Bagaimana, menggunakan analisis SWOT tidak sulit, ‘kan? Sekarang kamu bisa mempraktikkan analisis
ini ke bisnis kamu.
Selain menggunakan analisis metode SWOT, jangan lupa untuk membangun image dan profil bisnis yang
berintegritas dan kredibel agar lebih mudah untuk menemukan pelanggan.
Baca juga: 7 Strategi Content Marketing untuk Bisnismu
Salah satu langkah yang bisa kamu ambil adalah dengan membuat media sosial untuk berinteraksi langsung
dengan konsumen. Selain itu, menggunakan website untuk memajang semua produk kamu juga salah satu
opsi terbaik di era digital ini.
Pastikan juga website kamu menggunakan web hosting terbaik yang bisa diandalkan demi pengalaman
pengunjung terbaik. Selamat berbisnis!!
Apa Itu Marketing Plan? Simak Contoh dan Cara
Membuatnya di Sini!
Marketing plan adalah salah satu elemen penting dalam berbisnis. Rencana pemasaran dibutuhkan agar
produk bisa dipasarkan dengan lebih maksimal. Sebagai pemilik bisnis, kamu harus mengetahui langkah-
langkah menyusun rencana pemasaran yang baik. Sebelum masuk ke cara membuat, pahami dulu apa itu
marketing plan, bagaimana contoh dan manfaatnya bagi bisnismu berikut ini. Yuk simak!

Mengenal Marketing Plan


Marketing plan adalah dokumen yang merincikan strategi pemasaran suatu bisnis atau perusahaan. Sebuah
rencana pemasaran menjelaskan bagaimana suatu bisnis dapat mencapai tujuan marketing atau
pemasarannya.
Layaknya blueprint, rencana pemasaran berperan sebagai panduan dalam melakukan marketing. Di
dalamnya berisi strategi promosi dan campaign yang dilakukan dalam periode tertentu untuk menjangkau
pasar. Dengan adanya rencana pemasaran yang baik, suatu bisnis dapat berjalan lebih terarah untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Baca Juga: Mengenal Bisnis Plan, Cara Membuat, dan Kegunaannya untuk Usahamu

Manfaat Marketing Plan untuk Bisnismu


Setelah membaca penjelasan mengenai rencana pemasaran di atas, mari simak apa saja manfaatnya untuk
bisnismu. Berikut penjelasannya:

Membantu menyusun strategi


Apapun jenis usaha yang kamu jalankan, membuat perencanaan baik agar bisnis memiliki arah yang jelas.
Rencana pemasaran dibuat untuk memudahkanmu menyusun strategi yang tepat untuk dijalankan. Dengan
memiliki perencanaan, kamu dapat menyeleksi apa yang harus dilakukan secepatnya, apa yang bisa
ditunda, atau mana yang tidak harus dijalankan.

Mengevaluasi kinerja
Di dalam rencana pemasaran mengandung strategi dan target-target yang harus dicapai suatu bisnis. Hal
tersebut dapat menjadi parameter keberhasilan atau sarana untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Target tidak hanya dinilai dari pemasukan yang didapat, melainkan berbagai faktor yang menjadi tanda
sebuah bisnis mengalami kemajuan. Beberapa faktornya bisa dilihat dari target pangsa pasar, segmentasi,
kategorisasi produk, dan sebagainya.
Baca juga: Apa itu Business Model Canvas? Simak Penjelasan dan Contohnya Di Sini!

Mempersiapkan bisnis menghadapi perubahan


Bisnis selalu bergerak dinamis. Banyak faktor, baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi
performa bisnis kamu dalam periode waktu tertentu. Contohnya saja kondisi ekonomi, kesehatan, sosial,
politik, dan lain sebagainya.
Mungkin ada saatnya kamu harus mengambil keputusan di tengah tantangan yang dialami. Ketika hal ini
terjadi, kamu membutuhkan pedoman yang bisa menolongmu mempertimbangkan keputusan. Sebuah
perencanaan yang baik dapat membantu bisnismu bertahan menghadapi berbagai tantangan dan perubahan
yang ada di masa mendatang.
Baca Juga: 10 Strategi Bangun Bisnis Kuliner dan Ide Usaha Kuliner Kekinian

Cara Membuat Marketing Plan


Untuk memiliki rencana pemasaran, diperlukan perumusan yang panjang. Namun tak usah khawatir, kamu
juga bisa membuatnya dengan mengikuti cara membuat marketing plan yang baik berikut ini. Simak satu
per satu ya!

1. Kenali bisnismu
Tahap pertama, kenali terlebih dahulu bisnis yang kamu jalani. Mungkin langkah ini banyak disepelekan
bagi sebagian orang. Tapi dengan memahami bisnis lebih dalam, kamu bisa mengetahui kondisi bisnis baik
sisi internal maupun eksternalnya. Untuk mempermudah, kamu bisa menggunakan analisa SWOT sebagai
pedoman.
SWOT adalah metode analisis yang berperan untuk menentukan strategi bisnis ke depannya. Melalui
analisa SWOT, kamu dapat mengetahui apa saja keunggulan, kelemahan, peluang, serta ancaman dalam
bisnis yang kamu jalani. Hal itu dapat membantumu memahami bisnis lebih baik.

2. Tentukan target pasar


Cara membuat rencana pemasaran selanjutnya adalah menentukan target pasar. Di tahap ini, buatlah
gambaran mengenai target konsumen yang ideal bagi bisnismu dengan rinci. Hal ini dikenal dengan
istilah buyer persona. Dengan mengetahui karakter target konsumen secara ideal, kamu bisa lebih mudah
menyusun perencanaan dalam melakukan pemasaran.

Masukkan informasi tentang demografi konsumen, seperti usia, jenis kelamin, tempat tinggal, apa profesi
mereka, dan lain sebagainya. Selain itu, berikan juga gambaran dari tingkah laku, kebiasaan konsumen
ketika berbelanja, dan hal yang disukai.

3. Menganalisis kompetitor
Dalam berbisnis, kamu perlu ingat kalau ada pelaku bisnis lain yang bergerak di bidang yang sama
denganmu. Untuk itu kamu perlu tahu kondisi kompetitor atau pesaing di dalam bisnis yang kamu jalani.
Bukan untuk berlomba-lomba mengalahkan satu dengan lainnya, menganalisis kompetitor diperlukan agar
kamu dapat mencari hal-hal yang bisa menjadikan bisnis kamu lebih unggul di mata konsumen. Apakah itu
dari segi variasi produk, pelayanan konsumen, atau kualitas dan harga jual yang ditawarkan.
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Analytics Sebagai Alat Tracking Bisnis

4. Menetapkan tujuan pemasaran


Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan pemasaran yang ingin kamu capai. Boleh-boleh saja bila
kamu menetapkan target dengan angka yang besar, namun jangan lupa juga pikirkan hal-hal yang bisa
menjadi kendala untuk mencapainya. Dalam menetapkan tujuan pemasaran, penting untuk
mempertimbangkan berbagai hal, baik dari aspek keuangan hingga sumber daya yang ada.

5. Menyusun strategi promosi


Cara membuat perencanaan pemasaran tahap selanjutnya ialah menetapkan strategi promosi yang akan
dilakukan. Sesuaikan jenis promosi dengan gaya bisnis kamu dan target pasar yang dituju.
Ada banyak jenis promosi yang bisa kamu lakukan, misalnya melalui digital marketing, social media
marketing, email marketing, atau content marketing. Kamu juga bisa mengkombinasikannya untuk
menjangkau konsumen lebih maksimal.
Untuk membantumu menyusun strategi promosi yang baik, kamu bisa menggunakan metode AIDA.
Metode ini dapat membantumu meningkatkan penjualan bisnis dengan melihat tahapan kognitif yang
dialami seseorang ketika melakukan pembelian.
Baca juga: Mengenal Content Marketing dan Manfaatnya Bagi Bisnis

6. Menetapkan anggaran pemasaran


Menetapkan anggaran yang sesuai adalah hal yang penting dalam menyusun rencana pemasaran. Hal
tersebut bertujuan agar proses pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai ekspektasi.
Fokus pada menetapkan budget untuk hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran, misalnya berapa budget
yang kamu anggarkan untuk promosi selama periode waktu tertentu, apa saja kegiatan marketing yang
dilakukan, dan dari mana saja modal yang didapat untuk aktivitas pemasaran.

7. Menjalankan strategi dengan marketing tool


Tahap terakhir, kamu tinggal menjalankan strategi yang sudah disusun. Rancangan marketing akan menjadi
pedoman bagi bisnis dalam menjalankan kegiatan pemasaran. Dalam eksekusinya, manfaatkanlah berbagai
tools digital yang dapat membantumu mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Aplikasi yang Kamu Butuhkan untuk Bisnis Online

Contoh Marketing Plan


Setelah mengetahui cara membuatnya, mungkin kamu masih butuh gambaran seperti apa contoh rencana
pemasaran yang baik. Berikut ini beberapa contoh dan template marketing plan yang bisa kamu jadikan
inspirasi.
1. Marketing Plan Starbucks dari Get2Growth
Penyedia jasa marketing Get2Growth memberikan contoh rancangan pemasaran dari bisnis kedai kopi
ternama, Starbucks. Dari contoh ini bisa dilihat kalau rencana pemasaran bisa dibuat dalam bentuk yang
praktis dalam satu halaman saja. Di dalamnya memuat analisa dari aspek audiens, strategi, dan aktivitas
pemasaran yang dilakukan.
Baca Juga: 15 Contoh Copywriting Headline untuk Meningkatkan Minat Beli
2. Template marketing plan Daniel Silver
Template rancangan pemasaran dari Daniel Silver berikut bisa kamu jadikan sebagai inspirasi untuk
membuatnya. Meski praktis dan sederhana, contoh ini cukup untuk bisa memberi gambaran perencanaan
aktivitas marketing yang akan kamu lakukan untuk bisnismu.
Persiapkan Marketing Plan untuk Bisnismu Sekarang!
Dari artikel ini kamu sudah mengetahui apa itu marketing plan, cara membuat, hingga contoh yang bisa
kamu terapkan untuk membuat rencana pemasaran yang baik. Melihat manfaat yang didapatkan,
mempersiapkan rencana marketing adalah salah satu langkah menuju kesuksesan bisnis yang ingin kamu
raih. Yuk, buat perencanaan pemasaran yang baik untuk bisnis sekarang juga!
Untuk meraih kesuksesan, bisnismu juga butuh website supaya bisa menjangkau lebih banyak konsumen.
Ada banyak keuntungan yang bisa kamu raih lho! Tak usah khawatir, cara membuat website mudah kok.
Sebelum membuatnya, pastikan kamu memilih layanan hosting terbaik dari Dewaweb. Website dijamin
cepat, aman dan selalu bisa diandalkan untuk setiap keperluan bisnismu. Selamat berbisnis!
Panduan Online Marketing untuk Pemula
Online marketing atau pemasaran online adalah segala aktivitas atau usaha pemasaran produk atau jasa
melalui atau menggunakan media internet. Meski begitu, secara strategi, online marketing lebih sering
dimanfaatkan sebagai langkah awal dalam membangun reputasi sebuah usaha. Banyak orang
menggunakan online marketing sebagai strategi untuk memperkenalkan nama mereka kepada publik.
Dalam menggunakan online marketing, suatu perusahaan bisa membangun reputasinya dengan menjadi
aktif di media sosial. Banyak calon konsumen menggunakan internet untuk mencari informasi. Dengan
memanfaatkan medium internet, sebuah perusahaan bisa memperkenalkan nama mereka kepada publik dan
mendorong calon konsumen untuk mencari informasi lebih lanjut tentang perusahaan tersebut.
Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan dalam online marketing. Tapi yang perlu diperhatikan adalah
cara-cara untuk memasarkan bisnismu dalam online marketing berbeda dengan advertising. Strategi online
marketing lebih fokus untuk mempromosikan nama bisnismu secara halus agar tidak terlihat seperti sedang
mengiklankan suatu bisnis.
Karena kebanyakan online marketing bersifat personal dan sering disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen, strategi ini sendiri juga sering digunakan untuk membangun hubungan dan koneksi
antara sebuah bisnis dengan konsumen mereka.
Baca Juga: Panduan Jitu Membuat Product Page untuk Meningkatkan Conversion Rate

Strategi Online Marketing

Ada beberapa strategi online marketing yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya:

Fokus kepada konsumen


Marketing selalu dimulai dengan konsumen. Dalam bisnis apapun, konsumen harus selalu menjadi
prioritas. Pastikan dirimu sendiri bahwa kamu bisa memahami apa saja yang diinginkan konsumenmu.
Mulailah dengan menanyakan beberapa pertanyaan seputar bagaimana konsumenmu pertama
menemukan brand milikmu dan bagaimana pengalaman mereka dengan brand-mu.
Selain itu, kamu juga bisa membuat buyer persona. Secara singkat, buyer persona adalah karakter yang
menjadi konseumer ideal bagi produkmu. Untuk menciptakan buyer persona, kamu bisa memulainya
dengan menentukan status demografinya seperti umur, pendidikan, bidang pekerjaan, dan sebagainya, serta
apa yang mereka ingin dan butuhkan dari produk yang kamu tawarkan.
Selain mengetahui konsumen sendiri, kamu juga perlu mempelajari bagaimana mereka membuat keputusan
untuk membeli produkmu. Beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan untuk lebih memahami pola pikir
mereka dalam memutuskan sebuah pembelian adalah:

 Bagaimana mereka pertama menemukan bisnismu?


 Apa yang membuat mereka tertarik untuk menjadi konsumen produkmu?
 Bagaimana cara konsumen memutuskan apakah mereka akan membeli suatu barang?
Melalui pertanyaan-pertanyaan ini, kamu bisa lebih memahami bagaimana seorang pembeli menjadi
tertarik dan memutuskan untuk membeli produk yang kamu tawarkan.
Ikuti Conversion Funnel
Jika kamu sudah memahami pola pikir konsumen, buatlah diagram yang disebut dengan Conversion
Funnel. Diagram ini adalah salah satu konsep penting dalam online marketing. Bentuk funnel sendiri bisa
berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan.

Model AIDA
Conversion funnel merupakan pengembangan dari AIDA model atau dikenal sebagai purchase funnel, yang
merupakan bagian dari marketing tradisional. Kamu bisa melihat AIDA model di diagram bawah ini.
Awareness – Konsumen menyadari atau mengetahui adanya suatu jenis produk barang atau jasa.
Interest – Konsumen mulai menunjukkan ketertarikan kepada produk barang atau jasa tersebut.
Desire – Konsumen mulai memiliki keinginan untuk membeli produk barang atau jasa tersebut.
Action – Konsumen mengambil langkah selanjutnya untuk membeli barang atau membayar jasa.

Conversion Funnel Online Marketing


Berdasarkan AIDA model di atas, kita bisa membentuk conversion funnel untuk online marketing.
Conversion funnel memiliki bentuk yang berbeda-beda, tergantung pada keperluan sebuah perusahaan.
Salah satu contoh dari conversion funnel adalah diagram di bawah ini:
Awareness – Pada tahap awal, konsumen menyadari atau mengetahui adanya suatu jenis produk barang
atau jasa.
Consideration – Di tahap ini, konsumen menunjukkan ketertarikan kepada produk yang tawarkan dan
mulai berpikir untuk membelinya.
Conversion – Ini merupakan tahap yang penting di mana konsumen yang tadinya hanyalah calon
konsumen atau potential consumer akhirnya membeli produk, menjadikan mereka sebagai konsumenmu.
Ini bisa dilakukan dengan memberi informasi kepada mereka agar mengenal produk lebih dalam.
Loyalty – Di tahap ini, konsumen diharapkan menjadi pelanggan setia dari bisnismu.
Advocacy – Pada tahap ini, konsumen diharapkan memberi tahu orang lain mengenai produk yang kamu
tawarkan sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli darimu.
Dari kedua model di atas, kamu bisa melihat bahwa semua funnel memiliki tujuan yang sama, yaitu:

 Mengenalkan produk kepada sebanyak mungkin calon konsumen


 Membangun ketertarikan bagi calon konsumen
 Memberikan informasi kepada calon konsumen agar mereka memiliki keinginan kuat untuk
membeli produk barang atau jasa yang kamu tawarkan.
 Calon konsumen menjadi konsumen tetapmu dan membeli produk barang atau jasa dari brand-mu.
Dengan memiliki conversion funnel, kamu dapat menyusun strategi online marketing dengan lebih baik dan
matang. Sesuaikan aktivitas online marketing-mu dengan susunan conversion funnel sehingga tidak ada
langkah yang terlewatkan.
Baca Juga: Google AdMob: Monetisasi Iklan Dalam Aplikasi

Gunakan content marketing untuk berhubungan dengan konsumen


Dalam online marketing, content marketing berperan besar dalam membangun hubungan dengan konsumen
dan calon konsumen. Selain itu, content marketing juga berperan dalam meningkatkan brand
awareness bisnismu agar orang-orang mengetahui keberadaan bisnismu.
Content marketing yang baik harus dimulai dengan sebuah konsep cerita yang menarik bagi
konsumen. Storytelling untuk content marketing bisa menyulitkan untuk ditulis
karena content marketing tidak boleh berperan sebagai media untuk menjual produk yang kamu tawarkan,
melainkan untuk memperkenalkan brand-mu kepada publik. Selain itu, kamu juga bisa mengukuhkan diri
sebagai ahli di bidangmu melalui content marketing.
Content marketing tidak hanya dalam bentuk tulisan. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk
membuat content marketing yang menarik bagi calon konsumen, misalnya video.
Selama video yang kamu buat relevan dengan produkmu, mereka boleh bersifat menghibur atau
mengedukasi. Konten-konten seperti ini juga dapat membantumu untuk  meningkatkan brand awareness.
Selain video, e-book atau buku elektronik adalah jenis content marketing lain yang bisa kamu buat. Kamu
bisa merilis buku elektronik di website-mu. Infografik juga bisa menjadi jenis content marketing yang
kamu gunakan untuk menjelaskan topik-topik yang kompleks.
Infografik membantu membahas sebuah topik yang kompleks secara simpel sehingga mudah dimengerti.
Jenis content marketing lain yang mungkin tertarik untuk kamu coba adalah Webinar. Secara singkat
webinar merupakan versi online dari seminar.
Biaya yang dibutuhkan tidaklah terlalu banyak dan webinar juga bisa diakses oleh banyak orang dari mana
saja. Kamu bisa mengundang expert untuk menjadi salah satu pembicara di webinar yang kamu adakan.

Gunakan email marketing untuk berhubungan langsung secara lebih personal dengan
konsumen
Dari semua strategi online marketing, email marketing merupakan strategi yang paling personal. Hampir
semua orang memiliki kebiasaan untuk memeriksa kotak masuk email mereka hampir setiap saat. Ini
membuat email marketing menjadi salah satu strategi terkuat di online marketing.
Email marketing adalah cara lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan audiens dan konsumen.
Kamu bisa mengirim email sebulan sekali atau seminggu sekali, memberi ringkasan tentang hal-hal
menarik apa yang terjadi dalam bisnismu dalam seminggu atau sebulan terakhir, atau biasa disebut
dengan highlight.
Sebelum mengirim email kamu perlu menyiapkan mailing list. Bagaimana cara menambah email di email
list-mu? Kamu bisa memanfaatkan strategi content marketing yang disebutkan di atas untuk mengundang
orang-orang ke website-mu dan membuat mereka tertarik untuk berlangganan email dari website-mu.
Kendala yang mungkin dihadapi adalah banyaknya pelanggan email yang mengabaikan sebuah email
karena mereka menganggapnya sebagai spam atau subjek email kurang menarik. Oleh karena itu,
perhatikan tiga hal ini dalam menggunakan email sebagai strategi marketing: konten, relevansi, dan
kepentingan email tersebut.
Subjek email adalah hal pertama yang dibaca oleh penerima emailmu. Maka dari itu, kamu harus
memastikan bahwa subjek emailmu menarik sehingga penerima akan lebih tertarik untuk membuka email
tersebut. Meski begitu, ingat juga untuk memberi subjek email yang sesuai dengan isi konten email.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah pengiriman email. Bayangkan jika kamu harus mengirim ribuan
email ke mailing list. Terdengar merepotkan, bukan? Gunakanlah marketing automation software.
Singkatnya, marketing automation adalah software yang digunakan untuk mempermudah kegiatan
pemasaran di berbagai platform online seperti email, media sosial, website, dll. Kamu bisa menjadwalkan
kapan kamu hendak mengirim email sehingga kamu tidak perlu mengirim ribuan email secara manual.
Email marketing memberikanmu kesempatan untuk fokus pada pengalaman konsumen dengan brand-mu.
Email darimu juga diharapkan bisa membuat penerima email berubah menjadi konsumen setia. Isi emailmu
bisa digunakan untuk berbagi isi content marketing sehingga di saat bersamaan, kamu sekaligus
membangun hubungan dengan penerima email.

Gunakan affiliate marketing


Mungkin kamu pernah mendengar tentang affiliate marketing, yaitu proses pemasaran internet di mana
seseorang menjual produk milik orang lain. Affiliate marketing kini sudah menjadi model bisnis internet
yang cukup populer. Jika terjadi penjualan, maka seorang affiliate marketer akan mendapatkan komisi yang
besarnya ditentukan oleh pemilik produk.
Jika kamu memutuskan untuk mengaplikasikan affiliate marketing, kamu tidak perlu khawatir. Kamu
hanya perlu memberikan komisi kepada orang yang membantu menjualkan produkmu jika ada yang
membeli produk tersebut melalui orang itu. Intinya, kamu hanya akan mengeluarkan uang jika mereka
berhasil menjual produkmu.
Agar orang-orang mau bergabung dengan program affiliates-mu, yakinkan bahwa proses untuk bergabung
dalam program ini tidak rumit. Perlakukan para affiliates selayaknya business partner. Pada dasarnya,
kamu bekerja sama dengan mereka untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menjual produk barang atau
jasa yang kamu tawarkan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Google Search Console untuk SEO

Social media marketing


Yang dimaksud dengan social media marketing tidak sekadar memiliki sebuah halaman Facebook atau
akun Twitter. Diperlukan strategi untuk memasarkan bisnis dengan menggunakan media sosial. Hal
pertama yang harus dilakukan adalah melihat ketertarikan konsumen idealmu terhadap sesuatu di media
sosial. Setelah itu, kamu bisa memilih media sosial mana yang paling efektif utnuk digunakan sebagai
sarana pemasaran bisnismu.
Untuk social media marketing, kamu boleh menggunakan analytic tools untuk membantumu memantau
statistik media sosial yang kamu gunakan. Berdasarkan hasil analisa, kamu juga akan bisa terus
mengoptimasi dan memperbaiki strategi media sosial pemasaranmu.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah manfaatkan visual di media sosial. Jarang orang yang mau
membaca banyak text, terutama di platform seperti Instagram dan Twitter.
Ingat bahwa kebanyakan orang menggunakan social media untuk terhubung dengan teman-temannya,
mencari photo, dan mencari hal-hal entertaining lainnya. Pastikan bahwa konten social media Anda
entertaining dan terintegrasi dengan konten Anda yang lain, seperti blog dan video. Jika digabungkan,
mereka bisa meningkatkan traffic.
Salah satu keuntungan dari menggunakan social media adalah social media memperbolehkan Anda
berinteraksi langsung dengan konsumen Anda. Pastikan post anda di social media dapat membuat
konsumen dan followers Anda terlibat. Share dan retweet di social media sangatlah berarti karena mereka
membantu memberikan free exposure untuk perusahaan Anda.
Selain itu, manfaatkan social media untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen Anda.
Dengarkan apa yang konsumen Anda sampaikan melalui social media. Manfaatkan itu untuk meningkatkan
brand experience agar sesuai dengan keinginan mereka.

Coba gunakan pay-per-click marketing


Pay-per-click (PPC) marketing adalah ketika kamu membayar setiap kali iklanmu yang muncul di mesin
pencari atau search engine diklik. Pada intinya, kamu membeli traffic website melalui iklan yang dipasang
di hasil penelusuran mesin pencari. Setiap iklan tersebut diklik, kamu akan membayar mesin pencari.
Untuk menjalankan PPC, kamu harus melakukan riset dan memilih keyword yang tepat. Setelah itu, kamu
harus menggunakan keyword tersebut dan memilih PPC landing pages yang akan membuat pengunjung
tertarik dengan produk yang kamu tawarkan.
Jika kamu ingin mencoba menggunakan metode ini, kamu harus berhati-hati mengenai strategi yang kamu
ambil karena metode ini membutuhkan uang. Ada baiknya kamu lakukan percobaan dengan mengeluarkan
uang dalam jumlah kecil sebelum mulai memberikan budget lebih besar untuk melakukan strategi ini.

Optimasi SEO website-mu


Mungkin kamu sudah sangat sering mendengar tentang optimasi SEO. Tetapi SEO merupakan hal yang
penting dan berpengaruh dalam online marketing. Kamu tidak mungkin membahas online marketing tanpa
membicarakan SEO.
Dalam online marketing, pastikan bahwa SEO dan user experience-mu selaras. Pada dasarnya user
experience berpengaruh besar pada SEO. Saat ini, user experience merupakan faktor yang
membantu search engine untuk menentukan apakah website-mu akan muncul di halaman pertama atau
tidak. Jadi pastikan bahwa pengunjung tidak akan mengalami masalah saat mengunjungi website milikmu.
Untuk memastikan website-mu berjalan dengan baik, pastikan memilih hosting murah terbaik dari
Dewaweb. Kamu juga bisa memilih web hosting Indonesia dan VPS murah yang lengkap dengan backup
data online serta SSL certificate.
Ketika mengoptimasi SEO, jangan lupa perhatikan bagian teknis dari SEO dan tidak hanya memerhatikan
strategi-strateginya saja. Bayangkan SEO sebagai penghubung antara kamu sebagai penulis dengan search
engine, untuk memberitahu mereka bahwa website-mu memiliki konten berkualitas untuk kata kunci
tertentu.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Organic Click-Through-Rate
Simpulan
Content marketing merupakan bagian besar dari SEO. Jangan lupa untuk membuat konten yang menarik,
dalam berbagai jenis content marketing seperti yang sudah disebutkan di atas. Jika kamu ingin tips lebih
banyak mengenai optimasi SEO, Dewaweb memiliki artikel yang memberimu panduan lengkap
untuk mengoptimasi SEO website-mu.
Jangan lupa juga untuk tetap melakukan unggahan konten secara rutin. Selain memberikanmu kegiatan
konstan tiap minggunya, para audiensmu juga akan terbiasa dengan jadwalmu, nantinya hal ini bisa
memberikanmu keuntungan juga, yaitu jika kontenmu ditunggu oleh audiens, setidaknya kamu sudah
mendapatkan audiens yang akan menonton/membaca konten yang kamu unggah.
Satu hal lagi yang harus kamu perhatikan, jika kamu berniat mengunggah konten dalam bentuk video
ke website, pastikan website-mu tidak lelet atau eror sehingga bisa diandalkan untuk menayangkan video,
sebab penayangan video melalui website juga bisa menambah angka views, lho. Selamat mencoba!

Anda mungkin juga menyukai