Anda di halaman 1dari 5

Business Model Canvas (BMC) adalah strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan

konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Sederhananya, pengertian Business Model Canvas
adalah kerangka manajemen untuk memudahkan dalam melihat gambaran ide bisnis dan
realisasinya secara cepat.

Dibandingkan dengan bisnis plan yang berpuluh-puluh halaman, bisnis model canvas jauh lebih
ringkas karena disusun ke dalam satu halaman saja. Maka itu, kerangka bisnis ini paling populer di
kalangan bisnis startup.

Business Model Canvas terdiri dari 9 elemen penting, di antaranya:

1. Customer Segments

2. Value Proposition

3. Channels

4. Revenue Streams

5. Key Resource

6. Customer Relationship

7. Key Activities

8. Key Partnership

9. Cost Structure

. Customer Segments (Segmentasi konsumen)

Elemen pertama yang wajib ada dalam bisnis model canvas adalah segmentasi konsumen. Apapun
jenis bisnis yang dijalankan, tentukan segmentasi pelanggan dengan tepat di awal. Kamu harus
menentukan siapa yang menjadi target bisnis, segmen pelanggan mana yang berpotensi membeli
produk atau layananmu.

Kolom ini akan memuat berbagai hal tentang pelanggan, misalnya umur, jenis kelamin, minat, dan
kebiasaan. Hal-hal yang bisa dipertimpangkan dalam menentukan segmentasi konsumen:

 Customer jobs: apa saja hal yang ingin dicapai pelanggan, masalah yang dihadapi,
apa saja kebutuhan mereka, bagaimana produk atau layananmu bisa membantu
konsumen.

 Customer gain: manfaat yang diinginkan atau diharapkan pelanggan dari bisnismu.

 Customer pain: menggambarkan emosi negatif, apa yang membuat konsumen


merasa tidak nyaman, buruk, risiko yang ditakutkan.

2. Value Proposition (Proposisi nilai konsumen)


Setelah menentukan siapa saja target konsumen, kamu harus tahu bagaimana bisnismu bisa
bermanfaatnya bagi para pelanggan. Value proposition menjabarkan poin-poin atau nilai yang
ditawarkan oleh suatu bisnis bagi segmen konsumennya.

Supaya lebih detail, menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantumu menyusun value
proposition yang tepat.

 Apa keunggulan yang ditawarkan ke pelanggan saat menggunakan produkmu?

 Manfaat apa yang akan didapat pelanggan setelah menggunakan produk?

 Mengapa pelanggan harus memilih produkmu dan apa yang membedakannya dari
kompetitor?

Dengan membuat value proposition, kamu bisa tahu apa saja manfaat yang didapat konsumen
ketika menggunakan produk dan layananmu nantinya. Tunjukkan keunggulan yang membedakan
bisnis kamu dengan yang lain. Tawarkan value yang unik kepada pelanggan.

Elemen dalam value proposition

Ada 11 value proposition menurut Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, di antaranya:

1. Newness: nilai kebaruan yang sebelumnya belum pernah ditawarkan oleh bisnis lain.

2. Performance: peningkatan performa atau kinerja bisnis.

3. Customisation: produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individual pelanggan.

4. Getting the job done: nilai dari membantu pelanggan melakukan pekerjaan/membantu
memecahkan masalah tertentu.

5. Design: nilai dari segi desain suatu produk, misalnya pada industri fashion.

6. Brand / status: menunjukkan status sosial tertentu ketika memakai produk.

7. Price: menawarkan nilai yang sama dengan harga yang lebih terjangkau kepada segmen
pelanggan yang sensitif terhadap harga.

8. Cost reduction: nilai yang diberikan kepada pelanggan berupa pengurangan biaya dari
aktivitas yang dilakukan, misalnya pada produk aplikasi kasir (POS), HR, atau payroll.

9. Risk reduction: nilai berupa pemberian garansi terhadap produk dan layanan dalam hal
pengurangan risiko.

10. Accessibility: memberi akses kepada pelanggan yang semula tidak bisa mendapatkan
produk/jasa tersebut, misalnya program pegadaian yang kini memungkinkan pesertanya
menabung emas tanpa harus dalam bentuk fisik.

11. Convenience: memberi kenyamanan dan kemudahan kepada pelanggan.


3. Channels (Saluran)

Channel merupakan media interaksi antara bisnis dengan konsumen untuk menyampaikan produk
dan layanannya. Penentuan channel adalah salah satu faktor penentu kesuksesan dalam berbisnis.
Pikirkan dengan baik channel apa saja yang akan digunakan untuk menjangkau pelanggan, misalnya
dengan media sosial, ads, marketplace, dan website.

Salah satu channel yang tepat untuk menyampaikan produk kepada pelanggan adalah
melalui website. Membuat website bisnis membantu kamu menjangkau konsumen lebih mudah dan
luas. Website dapat menampilkan katalog produkmu dengan lebih menarik, sekaligus menjadi
tempat pelanggan untuk bertransaksi.

4. Customer Relationship (Hubungan konsumen)

Setelah memahami segmentasi konsumen dan channel yang digunakan, saatnya menentukan
bagaimana bisnis kamu berinteraksi dengan pelanggan.

Ketahui bagaimana cara menjalin hubungan dengan konsumen agar mereka tidak mudah berpaling
ke kompetitor lain. Contoh yang bisa diterapkan misalnya memberikan promo, giveaway, atau
program membership.

Karakteristik tiap pelanggan berbeda-beda, maka itu kamu harus memahami bagaimana mengambil
hati dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Bukan hanya saat menjual produk saja, tapi
juga ketika menghadapi komplain, menjawab pertanyaan pelanggan, dan sebagainya.

5. Revenue Streams (Sumber pendapatan)

Elemen business model canvas ini menggambarkan sumber pendapatan bisnis kamu. Ini merupakan
hal yang penting dan harus dikelola semaksimal mungkin.

Pikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Misalnya, selain sumber
pendapatan utama dari penjualan produk, seiring perkembangan bisnis, kamu juga bisa membuat
program membership atau memberikan opsi untuk upgrade layanan dengan harga yang lebih tinggi.

Cari tahu strategi yang bisa dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jangan
sampai ada produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.

6. Key Resource (Sumber daya)

Supaya tetap kompetitif dalam industri bisnis yang dijalani, kamu perlu sumber daya yang sesuai
untuk mendukung aktivitas bisnis. Key resource merupakan daftar sumber daya yang sebaiknya
dimiliki suatu bisnis untuk mewujudkan value proposition.

Key resource bisa dikategorikan ke dalam 4 tipe, yakni


1. Physical resource: gedung, tempat usaha, mesin, kendaraan, produk atau bahan baku.

2. Intellectual resource: hak cipta, merek, paten, partnership, trademark.

3. Human resource: sumber daya manusia, orang yang menjalankan aktivitas perusahaan.

4. Financial resource: dana, saldo tunai, kredit, dan sebagainya.

7. Key Activities (Aktivitas yang dijalankan)

Key activities adalah elemen dalam business model canvas yang menjelaskan semua aktivitas yang
berhubungan dengan bisnis. Semua kegiatan tersebut harus menghasilkan value proposition
perusahaan.

8. Key Partnership (Kerja sama)

Key partnership adalah elemen dalam bisnis model canvas yang berisi daftar sumber daya di luar
perusahaan yang kamu butuhkan untuk mencapai key activites dan menyampaikan value ke
pelanggan. Partner utama ini dapat berupa third party, seperti supplier, mitra bisnis atau
perusahaan lain yang mendukung aktivitas bisnis kamu.

9. Cost Structure (Struktur biaya)

Cost structure merupakan elemen terakhir dalam business model canvas. Di dalamnya mencakup
pemetaan biaya untuk mengoperasikan bisnis sesuai dengan value proposition.

Pentingnya mengelola anggaran secara efisien untuk meminimalisir risiko kerugian dan kondisi
keuangan perusahaan yang tidak sehat. Untuk mengelola keuangan dalam bisnis, kamu harus
menyusun laporan keuangan dan pembukuan yang baik.

Tips Cara Membuat Business Model Canvas


Setelah menyimak penjelasan tentang elemen-elemen pentingnya, sekarang perhatikan 5 cara
membuat business model canvas berikut ya!

1. Analisa kompetitor

Melakukan analisa terhadap pesaing bisnis baik untuk menambah wawasan kamu. Kamu bisa
melihat dari sisi  keberhasilan atau juga kegagalan kompetitor sebagai pembelajaran untuk bisnis
kamu ke depannya. Melalui informasi tersebut, kamu bisa tahu celah yang bisa dimanfaatkan untuk
mengembangkan bisnis dan menjangkau pasar lebih baik daripada kompetitor.

2. Mengurutkan elemen secara sistematis


Tips selanjutnya, urutkan 9 elemen tersebut secara sistematis supaya kamu tahu mana prioritas
yang harus dijalankan. Kamu juga bisa menyusun strategi dengan jangka waktu tertentu. Sebab,
semakin jelas target waktu dan tujuannya, semakin mudah mengukur keberhasilannya.

3. Hubungkan tiap elemennya

Menghubungkan setiap elemen yang ada dapat membantu kamu untuk menyusun strategi yang
tepat. Setiap elemen dalam model bisnis kanvas harus terhubung dan mendukung satu sama lain.

4. Fokus pada kondisi saat ini

Kamu bisa saja membuat strategi bisnis untuk ke depan. Namun, ada baiknya untuk fokus dalam
menyusun strategi dengan kondisi saat ini. Pasalnya, kondisi bisa saja berubah sewaktu-waktu
karena berbagai faktor, misalnya perubahan perilaku konsumen atau munculnya kompetitor baru.
Maka itu, penting untuk fokus menyusun strategi dengan kondisi sekarang agar perhitungan lebih
tepat.

5. Melakukan review

Setelah selesai menyusun kerangka, pastikan semua elemen saling terhubung dan lakukan
pengecekan ulang. Melakukan review membantu kamu untuk memeriksa kekurangan dan
memperbaikinya jika dirasa kurang tepat.

Anda mungkin juga menyukai