Di Susun Oleh :
Kelompok 9
Sarah Amelia (1824090203)
Annisa Zulfa Fadhilah (1824090205)
Niken Hartanti (1824090206)
Syaharani Syahla Azzura (1824090214)
Rini Puspa Arum (1824090216)
Sabila Umami (1824090220)
Citra Pusparani (1824090223)
5. Office Trivia
Susun beberapa kuisioner untuk menguji pengetahuan tim Anda akan berbagai topik di
kantor, seperti pertanyaan-pertanyaan pribadi umum mengenai para anggota tim,
contohnya jumlah saudara, mode transportasi, hobi, makanan favorit, barang yang
memiliki arti khusus bagi mereka; hindari topik-topik yang berhubungan dengan
pekerjaan. Lakukan aktivitas ini setiap bulan, 3 bulan, atau 6 bulan sekali. Hal ini akan
mendukung para anggota tim untuk saling mengenal satu sama lain dan pada saat yang
sama menambah pengetahuan akan masing-masing anggota tim tanpa harus merasa
canggung.
Manfaat: team-bonding, ice breaking
8. Good Riddance
Buatlah kesepakatan dari para anggota tim bahwa berbuat kesalahan adalah hal yang
wajar. Setiap orang memiliki kekurangan masing-masing dan hal tersebut dapat
diperbaiki. Mintalah setiap anggota tim untuk menuliskan salah satu kekurangan mereka
pada secarik kertas, tunjukkan kepada anggota-anggota lainnya, dan mintalah saran
tentang cara memperbaiki kekurangan tersebut. Metode korektif ini dapat dilakukan
sepanjang jam kantor dengan adanya pengingat lembut dari para kolega, dan tetapkan
durasi waktu di mana kekurangan atau kesalahan tersebut harus diperbaiki.
Manfaat: Kerendahan hati, pengembangan diri, rasa empati.
9. Secret Santa
Tuliskan nama seluruh anggota tim pada beberapa kertas berbeda dan masukkan ke
dalam toples. Minta setiap anggota tim untuk mengambil sebuah nama dan merahasiakan
nama yang didapatnya. Masing-masing anggota harus bersikap baik kepada anggota yang
namanya ia pilih untuk jangka waktu tertentu, misalnya: satu minggu, dua minggu, satu
bulan, dsb. Tetapkan suatu lokasi yang tidak sering diakses oleh para anggota untuk
meletakkan hadiah bagi ‘pasangan’ mereka, dan sebuah toples untuk meletakkan pujian.
Manfaat: Faktor kebahagiaan di tempat kerja, bentuk apresiasi.
Petunjuk:
5. Komunikasi “Broken T”
Permainan ini bermanfaat untuk mengajak peserta memahami perbedaan antara
komunikasi satu arah dan komunikasi partisipatif, serta menyadarkan peserta akan
pentingnya prinsip kesetaraan dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Langkah – langkah:
Siapkan pecahan huruf T (lihat irisan hurup T dalam gambar) sebanyak setengah
dari jumlah peserta; kertas karton yang bisa berdiri – apabila tidak ada karton bisa
diganti dengan koran dan tali rapia – (berfungsi sebagai pembatas) sebanyak
hurup T.
Siapkan gambar hurup T, sesuai dengan irisan tadi (T dalam gambar), sebanyak
pecahan hurup T (simpan masing – masing dalam amplop)
Mintalah peserta untuk berpasangan, masing – masing pasangan yang satu
berperan sebagai Bos dan yang seorang lagi berperan sebagai atasan.
Selanjutnya atasan Bos dan bawahan, masing-masing duduk berhadapan dengan
dibatasi oleh karton atau kertas koran yang digantung dengan tali rapia.
Beritahu peserta bahwa permainan ini akan dibagi ke dalam beberapa babak.
Setiap peserta yang berperan sebagai Bos akan mendapatkan gambar hurup T
yang ada dalam amplop, sedangkan bawahan akan mendapatkan pecahan hurup T.
Babak pertama, Bos harus memberi perintah kepada bawahan untuk menyusun
hurup T, bawahan tidak boleh bertanya, atasan tidak boleh memperlihatkan
gambar kepada bawahan.
Apabila babak pertama telah selesai, babak kedua lakukan dengan perintah yang
sama tetapi dalam hal ini bawahan boleh bertanya. (pembatas masih tetap dipakai
dan gambar tetap tidak boleh diperlihatkan).
Babak ketiga, bawahan boleh bertanya dan pembatas boleh dihilangkan.
Diskusikan pengalaman bermain ‘Broken T’ tadi: Apakah ada yang berhasil?
Mengapa terjadi demikian? Bagaimana perasaan bawahan dan pendapatnya
tentang Bos? Bagaimana pendapat Bos tentang bawahannya?
Simpulkan bersama peserta dengan mengaitkan efektifitas komunikasi yang setara
dan partsisipatif.