Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR

BAB 7 : KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP, INTERAKSI, DAN PERANANNYA


DI ALAM
SUB BAB 7.3 : MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Prediksi Alokasi Waktu : 3 JP (45 x3)
Tahun Penyusunan : 2022

II. KOMPETENSI AWAL


Pengetahuan prasyarat pertama yang perlu dikuasai peserta didik adalah pemahaman
mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen, jenis, hingga ekosistem.
Pengetahuan prasyarat kedua yang perlu dikuasi peserta didik agar tercapai tujuan
pembelajaran adalah mengenai penguasaan dasar klasifikasi. Tahapan klasifikasi mahluk hidup
itu ada tiga, yaitu 1) Melakukan identifikasi mahluk hidup; 2) Melakukan pengelompokan
mahluk hidup; dan 3) Melakukan pemberian nama mahluk hidup tersebut.
Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa dilakukan dengan mengamati morfologi, anatomi,
fisiologi, kromosom, serta tingkah laku organisme tersebut. Pengamatan mengenai Kromosom
sulit untuk diamati, karena memerlukan alat dan proses khusus agar kromosom bisa terlihat.
Oleh sebab itu, pandu peserta didik untuk mengidentifikasi morfologi serta tingkah lakunya
saja dahulu sebagai tahap awal melakukan klasifikasi ini. Gunakan alat pembanding seperti
gambar, spesimen (awetan hewan ataupun tumbuhan), kunci identifikasi (ini untuk hewan
ataupun tumbuhan yang sudah diketahui namanya). Kunci identifikasi sendiri sering juga
disebut sebagai kunci determinasi. Beberapa website yang bisa diakses untuk beberapa kunci
determinasi yang siap digunakan sebagai berikut,
http://fmipa.unj.ac.id/biologi/elearning/kunci-determinasi-paku/
https://gurusekolah.co.id/kunci-determinasi-lengkap-pengertian-dan-contoh-kunci-determinasi/

Atau bisa membuat kunci determinasi sendiri, dengan langkah-lagkah sebagai berikut:
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang
lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
e. Setiap kuplet diberi nomor
f. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identic

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
 Mendeskripsikan konsep ekosistem.
 Menyusun rantai makanan dan jarring-jaring makanan.
 Menganalisis interaksi makhluk hidup dalam ekosistemnya.
 Mendeskripsikan aliran energi.
 Menyusun piramida energi.

Pertemuan Kedua
 Mengkampanyekan hasil Proyek

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena beberapa
alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup yang
mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di sekitar, maka manusia akan
mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya dengan layak. Kedua, memiliki
manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa keberadaan setiap makhluk hidup memiliki
peran tersendiri dalam mempertahankan lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak
seimbangan populasi organisme tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk
mengatasinya. Ketiga melestarikan sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi
utama keberlangsungan hidup manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu
sama lain saling memberikan manfaat satu sama lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air,
udara, dan tanah akan lestari untuk sama-sama dipergunakan.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Pertemuan Pertama
 Ajukan pertanyaan apa yang dilakukan oleh semut? Bagaimana jika semut tidak ada di
lingkungan sekitar kita?

Pertemuan Kedua
 Tanyakan kesiapan peserta didik dalam menampilkan media kampanye solusi pemanfaatan
makhluk hidup dengan bijak.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Konstruksi Pengetahuan
 Mengajak peserta didik melakukan Aktivitas 7.5 dengan melakukan pengamatan
lingkungan.
Catatan: Jika sekolah tidak memiliki alat praktikum pada Aktivitas 7.5, cukup dilakukan
kegiatan pengamatan organismenya saja. Peserta didik juga dapat menggunakan aplikasi
pada handphone untuk mengukur suhu lingkungan.
 Mengajak peserta didik berdiskusi dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan pada
Aktivitas 7.5 dan mengaitkan dengan materi pada subbab makhluk hidup dalam ekosistem.
 Tekankan pada peserta didik tentang pengertian ekosistem, jaringjaring makanan, rantai
makanan, jenis-jenis interaksi yang terjadi aliran energi dan contoh daur materi yang terjadi.
 Tekankan pula bagaimana pelestarian makhluk hidup itu penting demi keberlangsungan
ekosistem.
Aplikasi Konsep
 Ajak peserta didik untuk menguji pemahamannya di Ayo Berlatih pada subbab makhluk
dalam ekosistem.
 Tekankan bahwa makhluk hidup berinteraksi dalam ekosistem dengan sesama makhluk
hidup dan dengan komponen abiotik.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Konstruksi Pengetahuan
 Ajaklah peserta didik untuk mempresentasikan media kampanye solusi cara pemanfaatan
yang bijak tentang tumbuhan tertentu
 Perhatikan bagaimana proses presentasi dan diskusi peserta didik sehingga dimensi kreatif,
mandiri, bergotong royong dan berpikir kritis dapat terbentuk.
Aplikasi Konsep
 Mintalah peserta didik untuk memberikan solusi pemanfaatan secara bijak ikan tuna.
Tekankan pada aktivitas manusia yang mengancam pengurangan populasi ikan tuna di
lautan, misalnya penangkapan tuna yang berukuran kecil.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN/PENILAIAN
Jenis penilaian yang dianjurkan pada guru
Jenis Bentuk Teknik
Pengetahuan Tes Ayo Cek Pemahaman
Ayo Berlatih pada setiap subbab
Non Tes Aktivitas 7.1, 7.2, 7.3 dan 7.5
Keterampilan Non Tes Aktivitas 7.4 dan Proyek
Sikap Non tes Observasi

Contoh Rubrik Unjuk Kerja pada Aktivitas 7.4


No Aspek Keterangan Skor
1 Prosedur Kerja: 4 poin terpenuhi 4
 Melaksanakan semua prosedur. 3 poin terpenuhi 3
 Urutan prosedur benar. 2 poin terpenuhi 2
 Menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur.
1 poin terpenuhi 1
 Melaksanakan prinsip keselamatan kerja.
2 Tampilan Data hasil observasi: 4 poin terpenuhi 4
 Menggambar sesuai dengan pengamatan. 3 poin terpenuhi 3
 Objek yang diamati benar. 2 poin terpenuhi 2
 Keterangan pada gambar benar.
1 poin terpenuhi 1
 Perbandingan ukuran struktur pada gambar sesuai.
3 Kebersihan: 4 poin terpenuhi 4
 Membersihkan alat yang telah digunakan. 3 poin terpenuhi 3
 Mengembalikan alat dan bahan pada tempatnya. 2 poin terpenuhi 2
 Tidak merusakkan alat dan bahan.
1 poin terpenuhi 1
 Rapi selama melaksanakan praktikum.

Contoh Rubrik Penilaian Proyek


No Aspek Keterangan Skor
1 Perencanaan 4 poin terpenuhi 4
 Pemilihan lokasi observasi. 3 poin terpenuhi 3
 Pemilihan perlengkapan dan cara memperoleh data. 2 poin terpenuhi 2
 Rancangan jadwal proses pelaksanaan Proyek.
1 poin terpenuhi 1
 Pemilihan media kampanye.
2 Proses pelaksanaan proyek 4 poin terpenuhi 4
 Persiapan perlengkapan observasi. 3 poin terpenuhi 3
 Persiapan pertanyaan wawancara. 2 poin terpenuhi 2
 Kesesuaian data yang dicari dengan perencanaan
1 poin terpenuhi 1
Proyek.
 Kerjasama kelompok.
3 Hasil Produk Kampanye 4 poin terpenuhi 4
 Media yang digunakan menarik. 3 poin terpenuhi 3
 Menampilkan gambar tumbuhan. 2 poin terpenuhi 2
 Kebenaran isi media kampanye.
1 poin terpenuhi 1
 Kemudahan dalam memahami media kampanye.
4 Presentasi 4 poin terpenuhi 4
 Penggunaan bahasa yang baik dan benar. 3 poin terpenuhi 3
 Penyampaiannya mudah dipahami. 2 poin terpenuhi 2
 Penggunaan media yang menarik.
1 poin terpenuhi 1
 Kekompakan tim.

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pertemuan Pertama
 Ajaklah peserta didik untuk melanjutkan kegiatan ke Proyek tahap 3, untuk mengkaji secara
literatur solusi cara pemanfaatan yang bijak tentang tumbuhan yang telah diplih.
 Mintalah peserta didik untuk menuliskan solusinya dengan menggunakan berbagai media
yang akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua
 Mintalah peserta didik untuk mengunggah media kampanyenya di media sosial yang mereka
miliki.
 Mintalah peserta didik untuk memonitor dan aktif menyebarluaskan media kampanye ini
sebagai bagian dari tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs).

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Pertemuan Pertama
 Ajaklah peserta didik untuk berdiskusi hal-hal apa yang telah dipelajari, hal-hal apa yang
masih belum dipahami tentang subbab makhluk hidup dalam ekosistem.
 Mintalah peserta didik menyampaikan pembelajaran apa yang mereka peroleh pada bab ini.
 Tekankan pada peserta didik manfaat belajar pada subbab ini.

Pertemuan Kedua
 Ajaklah peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pengerjaan Proyek yang dilakukan
selama ini. Gali pengalaman-pengalaman menarik yang dihadapi. Beri penekanan dalam
pembentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 7.5
Ayo Mengamati Lingkungan
Siapkanlah alat dan bahan sebagai berikut
1. Thermometer
2. Lux meter

Langkah kerja
1. Pergilah ke suatu ekosistem yang ada di sekitar rumahmu, seperti sawah, kolam atau kebun
secara berkelompok.
2. Ukurlah suhu dan intensitas cahaya dengan alat thermometer dan lux meter.
3. Catatlah benda tak hidup dan mahkluk hidup yang ditemukan dalam bentuk tabel! Jika
memungkinkan catat jumlahnya.
4. Amati interaksi yang terjadi antar makhluk hidup.

Pertanyaan:
1. Buatlah rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang terjadi pada ekosistem tersebut.
2. Bagaimanakah interaksi antar komponen biotik dan antara komponen biotik dengan abiotik
dalam ekosistem tersebut?

Ayo Berlatih
Setelah Kalian belajar tentang mahkluk hidup dalam ekosistem, ayo coba dijawab pertanyaan
berikut.
Seorang peneliti melakukan pengamatan pada suatu area di pinggir danau. Dia menemukan enceng
gondok, siput, ketam, ikan dan berang-berang. Jika dia melakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh ketam terhadap populasi siput dengan mencoba membandingkan jumlah populasi siput
pada wilayah yang ada ketam dengan yang tidak ada ketam. Tentukanlah benar atau salah
pernyataan tentang penelitian tersebut.
Pernyataan Benar Salah
Peneliti bermaksud mengidentifikasi interaksi yang terjadi antara ketam
dengan siput.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk memprediksi populasi
enceng gondok.

Proyek
Tahap 3. Kampanyekan Proyek
Setelah Kalian menemukan kelompok dan karakteristik dari spesies pilihan Kalian pada Proyek
Tahap 2, lakukanlah kajian literatur tentang peranan spesies tersebut bagi kehidupan manusia
(secara sosial, lingkungan dan ekonomi). Setelah itu buatlah solusi bagaimana caranya supaya
spesies ini dimanfaatkan secara bijak sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Laporkan dan
kampanyekan hasil proyek Kalian dalam bentuk tulisan atau lisan di media sosial Kalian.
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Mahkluk Hidup dalam Ekosistem
Cobalah Kalian perhatikan lingkungan di sekitar Kalian. Kalian akan menemukan bahwa satu jenis
spesies akan tergantung pada spesies lainnya. Contohnya, lebah mengisap nektar bunga untuk
dijadikan madu, sedangkan tanaman memerlukan lebah untuk membantu proses penyerbukan
sehingga tanaman dapat memperbanyak diri melalui biji. Seperti itulah mahkluk hidup dalam
ekosistemnya. Mahkluk hidup harus berinteraksi dengan mahkluk hidup lainnya dan juga dengan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Apa itu ekosistem? Seperti apa interaksi yang terjadi?
Sebelum belajar lebih lanjut, ayo lakukan Aktivitas 7.5.

Apa Itu Ekosistem?


Istilah “Ekosistem” pertama kali digunakan oleh Tansley, seorang ahli botani Inggris, pada tahun
1935. Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional ekologi dimana organisme hidup berinteraksi
satu sama lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap ekosistem memiliki ciri khas karena
adanya perbedaan komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (tak hidup).

Interaksi Antar Komponen Ekosistem


Dalam Ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup) saling
berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi. Siklus materi adalah perputaran materi yang
terjadi diantara komponen ekosistem. Materi yang dimaksud adalah senyawa kimia penyusun tubuh
mahkluk hidup seperti air, karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut berpindah
dari komponen biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik.
Berbeda halnya dengan energi. Di ekosistem energi mengalir dan tidak kembali. Energi matahari
ditangkap oleh tumbuhan, kemudian energi tumbuhan digunakan oleh konsumen tingkat pertama,
konsumen tingkat kedua, dan begitu seterusnya. Dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik
berikutnya, energi yang berpindah hanya sekitar 10% dari sumber energi yang diperoleh karena
sisanya terbuang dalam bentuk panas. Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi hanya berubah
bentuk, tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan. Di ekosistem energi panas tidak dapat
dimanfaatkan kembali oleh produsen sehingga energi tidak kembali lagi ke ekosistem.
Pada eksosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan rantai makanan. Rantai
makanan ini saling berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan (lihat Gambar 7.17).

Gambar 7.16. Rantai Makanan dan Jaring Makanan


Piramida makanan adalah diagram yang menampilkan susunan tingkat tropik satu dengan tingkat
tropik berikutnya berdasarkan jumlah atau masa atau jumlah energi pada setiap tropiknya. Tingkat
tropik adalah posisi organisme dalam rantai makanan atau jaring makanan. Tingkat tropik I adalah
produsen seperti tumbuhan, tingkat tropik II adalah konsumen I yang memakan produsen
sedangkan tingkat tropik III adalah konsumen II yang memakan konsumen I.
Berikut adalah contoh piramida energi. Pada piramida energi, ukuran setiap blok (tropik I, II dst.)
menunjukkan energi yang dimiliki oleh tingkatan tropik tersebut. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa tingkat tropik I memiliki jumlah energi yang lebih besar dari tingkat tropik II, begitu pula
selanjutnya.

Gambar 7.17. Piramida Energi


Interaksi antar mahluk hidup yang dapat terjadi dalam sebuah ekosistem dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
1. Predasi yaitu hubungan antara predator dengan mangsanya. Hubungan antara tikus dan ular
adalah contoh predasi.
2. Kompetisi yaitu hubungan persaingan, seperti hubungan antara pohon dan rumput yang bersaing
mendapatkan unsur hara dan air di dalam tanah.
3. Netral yaitu hubungan tidak saling mengganggu. Contohnya adalah interaksi pohon dengan ular.
4. Simbiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup yang hidup bersama. Interaksi simbiosis ini
ada yang interaksinya saling menguntungkan (simbiosis mutualisme), ada yang dalam
interaksinya satu organisme mengalami kerugian sedangkan yang lainnya mengalami
keuntungan (simbiosis parasitisme) dan ada yang dalam interaksinya satu organisme mengalami
keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan (simbiosis
komensalisme).
5. Antibiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup dimana salah satu mahkluk hidup tersebut
mengeluarkan racun untuk membunuh mahkluk hidup lainnya. Seperti interaksi antara jamur
Penicillium dengan bakteri, dimana jamur ini mengeluarkan antibiotik yang dapat membunuh
bakteri.
Berdasarkan jenis interaksi tersebut, dapatkah Kalian mengidentifikasi interaksi yang terjadi antar
komponen biotik yang Kalian temukan pada Aktivitas 7.5?
Dalam ekosistem, interaksi bukan hanya antar komponen biotik namun juga interaksi antara
komponen biotik dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon. Pohon memperoleh unsur
hara yang diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain daun, ranting pohon yang telah
kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara yang ada di dalam tanah.
Jika interaksi-interaksi ini terjadi secara dinamis maka ekosistem berada dalam keseimbangan.
Keseimbangan ekosistem ini perlu dipertahankan untuk keberlangsungan hidup mahkluk hidup
didalamnya. Gangguan pada keseimbangan ekosistem akan memberikan dampak yang buruk.
Coba Kalian perhatikan rantai makanan pada Gambar 7.17, jika belalang kita musnahkan dalam
ekosistem itu, maka predatornya yaitu katak akan mengalami penurunan jumlah sedangkan tanaman
padi akan meningkat jumlahnya karena organisme yang memakannya berkurang jumlahnya.
Lampiran 3
GLOSARIUM
Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan memiliki iklim
tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan hasil interaksi
antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel setiap individu
suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai variasi
bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang dapat
dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini jika direproduksi (secara
seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar dengan demikian adalah populasi terseleksi,
galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk
menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan menghasilkan
keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda yang jelas.
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari, bukan untuk
berbiak.

Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Anna Permanasari, dkk., 2021, Buku Guru dan Buku Siswa: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA
Kelas X, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Jakarta.
Kemdikbud. 2020. Profil Pelajar Pancasila. Jakarta:Kemdikbud.
Kemdikbud. 2021. Capaian Pembelajaran Fase E Mata Pelajaran Fisika, Kimia, Biologi. Jakarta
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI PEMBELAJARAN DI
LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayatimelalui-
pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi
Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336http://repository.ut.ac.id/4375/

Anda mungkin juga menyukai