Anda di halaman 1dari 4

BAB III

HASIL MODEL LES DAN OBSERVASI TEMAN-TEMAN YANG MENGAJAR

1. Model Les dan Guru

Sebelum praktikan PPL melaksanakan praktik mengajar, terlebih dahulu


praktikan mengikuti model les guru mengajar atau guru pamong. Dalam model les,
praktikan di beri kesempatan untuk mengamati guru pamong dalam mengajar siswa
dan bagaimana seorang guru menguasai kelas. Setelah praktikan mengamati
bagaimana cara guru mengajar, praktikan bisa mengamati bagaimana memberikan
materi, mengkondisikan kelas, dan bagaimana memperlakukan anak didik baik yang
memperhatikan proses pembelajaran maupun yang tidak memperhatikan. Setelah
mengikuti model les guru praktikan diperkenankan untuk mengajar secara mandiri.

A. Cara mempersiapkan program mengajar / pembuatan satuan pelajaran


Setiap guru yang akan mengajar diwajibkan membuat adanya rencana tertulis
dalam bentuk Satuan Pelajaran (SP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Buku pegangan yang dipakai guru berbentuk buku paket dan Lembar Kerja
Siswa (LKS) berdasarkan mata pelajaran.
B. Dalam pengajaran yang dilaksanakan guru / pelaksanaan mengajar
Dalam pelaksanaan pengajaran guru pamong berusaha membuat semua siswa
aktif dalam proses belajar mengajar.
C. Sikap Guru di depan Kelas
Pada saat mengajar sikap guru di depan kelas adalah baik, guru bersikap serius
tapi santai dalam menyampaikan materi. Untuk menghadapi siswa yang tidak
memperhatikan, guru biasanya mengambil langkah mendekati siswa dan
menanyakan mengenai materi yang sedang dibahas. Sehingga siswa yang tidak
memperhatikan saat ditanya siswa akan malu karena tidak bisa menjawab
pertanyaan yang dijelaskan.
D. Cara menggunakan media, hak klasikal maupun individual
Dalam mengampaikan materi guru menggunakan media yang dibawa, seperti
media buku paket dan LKS.
E. Pelaksanaan evaluasi
Untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar maka guru melakukan
evaluasi. Ada beberapa bentuk evaluasi sebagai berikut :
1) Tugas, untuk mengetahui pengetahuan terhadap materi yang telah
disampaikan / diajarkan.
2) Ulangan, biasanya dilakukan setelah salah satu standar kompetensi
disampaikan / diajarkan kepada siswa.
F. Cara memberikan bimbingan bagi anak-anak yang kurang
Bila saat pelaksanaan proses pembelajaran atau dari hasil evaluasi didapatkan
siswa yang kiranya lamban atau kurang memahami materi. Guru tidak segan-
segan memberikan pengarahan atau bimbingan secara individu maupun
berkelompok. Siswa tersebut apabila jika waktunya masih cukup dapat ditanyakan
saat akhir pembelajaran atau diluar jam pelajaran.

2. Observasi Teman yang Mengajar


Setelah praktikan mengikuti model les atau observasi guru mengajar,
selanjutnya praktikan diberi kesempatan menyampaikan materi secara mandiri untuk
menggantikan guru pamong. Agar dalam pelaksanaan praktek mengajar lebih baik,
maka haruslah mengadakan observasi terhadap praktikan lain atau teman lain yang
sedang mengajar.
A. Persiapan Tertulis
Sebelum praktikan melaksanakan praktek mengajar, praktikan diberi materi
pelajaran yang nanti akan disampaikan dan praktikan diwajibkan membuat
persiapan tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum
parktikan melaksanakan praktek mengajar di kelas dan di lapangan , maka
praktikan terlebih dahulu menyerahkan RPP kepada guru pamong yang
kemudian diberi pengarahan oleh guru pamong mengenai tata cara pengajaran
yang baik dan efektif sehingga pada saat praktik mengajar dapat berjalan lancar
dan materi yang disampaikan dapat diterima semua siswa dengan baik.
Cara membuka pelajaran yang dilakukan oleh praktikan sudah cukup baik dan
lancar. Apersepsi yang dilakukan sudah cukup baik. Sudah sesuai dengan materi
yang akan diajarkan.
Volume suara praktikan sudah cukup keras. Penyampaian materi yang
dilakukan dengan porsi yang cukup, namun praktikan juga sudah mampu
menyesuaikan alokasi waktu yang ada.
Penyampaian materi sudah cukup baik dan mudah untuk di mengerti dan di
praktikan oleh siswa. Pemanfaatan media pembelajaran awalnya kurang akan
tetapi setelah medapat masukan dari guru pamong pemanfaatannya sudah cukup
efisien.
Penguasaan materi praktikan sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
penyampaian materi yang berhubungan. Praktikan mampu memberi motivasi
kepada siswa untuk memperhatikan dan mempratikan materi. Praktikan atau
teman mengajar terkadang kewalahan menghadapi kegaduhan yang ditimbulkan
oleh siswa. Terutama saat diberi tugas diakhir pembelajaran

B. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan praktikan dalam mengajar adalah bahasa indinesia.


Pengunaan bahaa Indonesianya sudah cukup baik, yaitu menggunakan bahasa
Indonesia yaang baik dan benar. Terkadang juga meyelipkan bahasa sehari-hari
mereka (bahasa sunda) sehingga siswa mudah memahami materi yang
disampaikan.

C. Hubungan Antara Guru dan Sswa


Antara praktikan dan siswa pada umumnya dan siswa kelas X pada khusunya
terjalin hubungan yang baik akrab, bersahabat, saling menghormati dan
menghargai. Hal ini terlihat dari cara praktikan mendekati siswa saat siswa
diberi tugas untuk memperkuat pemberian materi. Praktikan merasa aman
dalam praktek mengajar dan mengerjakan tugas-tugas lain. Suasana kelas
terlihat aktif.

D. Aktivitas Kelas

Dalam proses belajar mengajar dapat dilihat bahwa siswa cukup aktif dalam
mengikuti pelajaran meskipun masih ada beberapa siswa yang awalnya tidak
memperhatikan. Bahkan ada yang menyepelekan praktikan. Namun setelah
praktikan mendekati beberapa waktu kemudian siswa tersebut dapat
dikondisikan.
E. Pelaksanaan Evaluasi

Untuk mengetahui kemampuan dan keberhasilan siswa dalam menerima dan


memahami materi pelajaran, maka pada akhir materi diberikan tugas, baik tugas
mandiri maupun kelompok. Pada penutupan pembelajaran siswa dan guru
melakukan refleksi dan penguatan. Kemudian diberikan pekerjaan rumah (PR)
agar siswa dapat mengaplikasikan pembelajaran saat itu lebih mendalam.

Dari model les dan observasi teman mengajar ini di harapakan dapat
memberikan masukan dan bekal bagi praktikan untuk mengajar. Sehingga bila
nanti mengajarkan memperoleh hasil yang baik.

Anda mungkin juga menyukai