2. Pelaksanaan Mengajar
Dalam pelaksanaan menganjar guru memulai dan mengakhiri pelajaran
dengan intonasi yang cukup tegas, sehingga terdengar kebagian paling belakang
tempat duduk peserta didik. Selain itu, guru memantau siswa dengan berkeliling
sehingga tidak terpaku duduk di depan meja guru yang tersedia. Peserta didik juga
sangat antusias dalam menerima materi karena guru menguasai materi kemudian
memadukan metode dan strategi yang baik dalam proses pembelajaran, sehingga
materi yang di ajarkan tidak sia-sia dapat bermanfaat bagi pengetahuan ataupun
keterampilan berbahasa peserta didik
3. Sikap Guru di Depan Kelas
Karena guru menjadi teladan maka sikap yang baik, sangat dibutuhkan oleh
setiap guru yang tampil. Sudah menjadi kewajiban guru untuk memiliki sikap baik,
sopan dan santun. Guru memiliki definisi “di guguh dan di tiru” dari pernyataan
tersebut menunjukkan akan pengaruhnya yang besar terhadap peserta didik, apabila
guru tidak memiliki akhlak yang terpuji maka jangan menyalahkan peserta didik jika
peserta didik yang di didik mencontohkan akhlak yang kurang baik dari guru tersebut.
Observasi yang dilakukan tentang sikap guru di depan kelas sangat baik, guru
yang mencerminkan sikap baik, ramah, perhatian dan inspiratif serta sangat
menyenangkan dalam membawakan materi-materi yang ada di mata pelajaran Bahasa
inggris sehingga membuat peserta didik aktif dalam menerima materi serta
bersemangat dalam mengkritisi suatu materi. Jika peserta didik ada yang bertanya,
guru menanggapi dengan respon yang baik sehingga kondisi didalam kelas cukup
harmonis. Guru tidak mencerminkan sikap acuh tak acuh kepada peserta didik yang
diajar. Intonasi suara dan bahasanya verbal cukup baik diterapkan oleh guru yang di
observasi.
4. Cara Mengunakan Media, Hak Klasikal Maupun Individual
Penggunaan media yang digunakan pada kelas yang penulis observasi, guru
guru menggunakan media klasikal yaitu materi dengan cara menulis didepan papan
tulis, lalu siswa menulisnya dibuku catatan mereka, atau atau mereka melihat ke buku
paket yang mereka pinjam di perpustakaan.
Media adalah alat yang digunakan guru dengan tujuan untuk mempermudah
proses pembelajaran dalam penyampaian materi kepada peserta didik sehingga
mereka mudah mengerti materi yang diajarkan guru. Menggunakan media juga
membutuhkan kesesuaian materi ajar dengan dengan kondisi peserta didik dikelas,
menjadikan proses pembelajaran tersebut lebih efektif. Media yang sudah cukup
memadai di SMA Negeri 11 Kendari menjadikan guru dapat mengkolaborasikan
metode dan strategi dalam pemeblajaran sehingga suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan.
5. Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh guru didalam
melakukan proses pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik
tentang materi yang di berikan oleh guru pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Guru mengevaluasi peerta didik dengan bertanya secara langsung melalui lisan
setelah menyampaikan materi dan juga melalui tulisan yang tertera dalam lembar
kerja peerta didik (LKPD) dilakukan saat penggunaan media baik secara kelompok
maupun individu.
6. Motivasi Bimbingan Belajar
Motivasi yang diberikan guru oleh peerta didik sangatlah penting untuk
menumbuhkan minat belajar peserta didik di kelas maupun di luar lingkungan
sekolah, hal ini sangat ditekankan oleh guru pada saat pembelajaran untuk memberi
motivasi peserta didik. Motivasi juga tidak hanya bisa diperoleh dari guru saja, akan
tetapi motivasi bisa di dapat dari mana saja, luar lingkungan sekolah dan dari individu
peserta didik.
B. Model Teman Mengajar
1. Persiapan Tertulis
Persiapan tertulis yang disiapkan cukup lengkap mulai dari RPP dan lain
sebagainya. Seperti yang kita keteahui bahwa Guru profesional pada saat akan
melakukan proses pembelajaran tentunya akan mempersiapkan perangkat
pembelajaran, dari silabus, RPP, dan perangkat pembelajaran yang lainnya seperti
bahan ajar dan lembar kerja peserta didik (LKPD), sesuai dengan materi dan metode
pembelajaran. Calon guru yang diobservasi tentunya sudah harus menyiapkan semua
perangkat pembelajaran tersebut sebelum pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan Mengajar
Pada saat pelaksanaan pengajaran berlangsung kelas yang diajarkan sangat
cukup kondusif dan teratur. Dalam hal ini calon guru tentunya sudah mampu
menguasai kelas dengan baik. Mereka mampu menguasai materi yang akan di ajarkan
sebelum mengajar dengan penerapan media yang tepat sehingga peserta didikpun
tidak bingung pada saat menerima materi pembelajaran. Suasana kelas yang nyaman
sangat membantu dalam menyampaikan materi pada saat pembelajaran sedang
berlangsung.
BAB IV
REFLEKSI DIRI
Pengenalan lapangan persekolahan (PLP) II merupakan salah satu mata kuliah wajib
tempuh bagi setiap mahasiswa FTIK IAIN Kendari. Mata kuliah ini di tunjukkan untuk
memberikan pengalaman secara nyata kepada mahasiswa yang tidak diberikan di dalam kelas
atau yang sifatnya teori. Dalam mata kuliah PLP mahasiswa akan menerapkan ilmu serta
mempraktekkan teori yang telah di dapatkan di bangku perkuliahan.
Dalam melaksanakan PLP II di SMA Negeri 11 Kendari ini, mahasiswa mendapat
bimbingan dari guru pamong yang mengampuh pelajaran Bahasa Inggris yaiyu Bapak
Amiruddin S.Pd, M.Pd. penulis diberikan kepercayaan untuk mengampuh kelas X 2, X 5,
dan kelas XI IPA 3. Beberapa simpulan yang dapat diambil sesuai dengan acuan yang telah
ditetapkan dari pengelolaan PLP II FTIK IAIN Kendari yaitu antara lain sebagai berikut:
A. Kelebihan dan Kelemahan Mata Pelajaran Bahasa inggris
Kunci sukses seorang guru adalah apabila guru tersebut dapat menguasai materi
dengan baik, sehingga mampu menularkan ilmu dengan baik pula kepada peserta didik.
Selain itu keterampilan guru dalam mengelola kelas juga sangat diperlukan, dalam
pengelolaan kelas yang baik dan efektif akan berpengaruh tingkat pemahaman peserta
didik dalam menerima pembelajaran. Mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 11
Kendari sudah sangat baik. Guru menempatkan dirinya sebagai fasilitator, mediator dan
motivator bagi peserta didik pada proses pembelajaran. Kelemahan yang penulis temukan
yaitu kurangnya relevan buku ajar yang digunakan sehingga penulis harus mencari materi
ajar di internet.