Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

1. Adinda Fania
2. Dailami Malay
3. Deby Aprilita Utama
4. Intan Suri Ditria
5. Nuri Safitrianti
6. Monica Ramadhani Zofa

Hasil wawancara bersama Guru Penggerak SLB 1 Negeri Padang

1. Ilmu apa yang diperoleh selama mengikuti program Guru Penggerak?


Selama mengikuti program guru penggerak ini, pengetahuan yang diperoleh melibatkan
tiga aspek utama:
a. Pemahaman terhadap filosofi pendidikan nasional, yang merupakan hasil
implementasi dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Konsep ini diterapkan dalam
proses kegiatan pembelajaran dengan harapan bahwa guru dapat mengaplikasikan
kegiatan pembelajaran yang mengandung nilai-nilai filosofi pendidikan.
b. Fokus selanjutnya adalah mempelajari pembelajaran diferensiasi, di mana guru
dapat berkomunikasi antara satu sama lain untuk mewujudkan implementasi
pembelajaran yang berbeda-beda sesuai kebutuhan siswa.
c. Selanjutnya, materi yang diajarkan dalam program guru penggerak ini mencakup
manajemen sekolah dan penyusunan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada
kebutuhan siswa. Para guru penggerak juga mendapatkan pembelajaran tentang cara
merancang manajemen dan program sekolah sehingga mereka dapat bekerja
bersama seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang sesuai
dengan harapan.
2. Bagaimana mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan proses
pembelajaran di kelas?
Langkah-langkah implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas dimulai dengan
guru melakukan asesmen awal dan asesmen formatif. Tujuan dari langkah ini adalah
untuk memahami kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran, meliputi
kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar mereka. Asesmen awal membantu
guru mengetahui kebutuhan dan hambatan yang dihadapi oleh peserta didik. Dalam
konteks ini, guru penggerak juga berdiskusi tentang pemetaan kelas. Pembelajaran
berdiferensiasi mencakup empat aspek utama, yaitu diferensiasi konten, proses,
produk, dan lingkungan. Dalam diferensiasi konten, guru menyajikan materi dengan
cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Ini melibatkan
pemetaan kesiapan belajar peserta didik, mengakui perbedaan antara peserta didik yang
memiliki kesiapan belajar kompleks dan yang memiliki kesiapan belajar kurang. Guru
juga menciptakan konten yang menarik dan relevan dengan lingkungan peserta didik,
disajikan dalam format yang sederhana untuk memastikan pemahaman yang baik.
Aspek berikutnya adalah diferensiasi proses, di mana guru memberikan proses
pembelajaran yang berbeda kepada peserta didiknya, sesuai dengan tingkat kesiapan
belajar mereka. Langkah ketiga dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah diferensiasi
produk, di mana guru memperhatikan produk yang dihasilkan oleh peserta didik dan
menyesuaikannya dengan minat serta kesiapan belajar mereka. Terakhir, dalam aspek
lingkungan belajar, guru bertujuan menciptakan kegiatan pembelajaran yang aman dan
menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini mendukung atmosfer positif yang
memotivasi siswa untuk belajar. Dengan demikian, implementasi pembelajaran
berdiferensiasi melibatkan pemahaman dan respons terhadap kebutuhan individual
siswa melalui konten, proses, produk, dan lingkungan pembelajaran.
3. Adakah tantangan dan kesulitan yang dihadapi ketika menerapkan
pembelajaran berdifirensiasi di kelas?
Tantangan yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di kelas
adalah ketika pelaksanaan asesmen awal tidak sejalan dengan proses pembelajaran
yang sedang berlangsung. Beberapa peserta didik mungkin mengalami perubahan
dalam kemampuan mereka selama proses pembelajaran. Misalnya, ketika asesmen
awal menunjukkan gaya belajar kinestetik, namun selama pembelajaran, peserta didik
cenderung memiliki gaya belajar auditori. Dalam menghadapi situasi ini, guru perlu
menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran melalui asesmen formatif. Selain itu, guru
juga harus menyusun kembali konten, produk, dan proses pembelajaran agar sesuai
dengan perubahan gaya belajar peserta didik sebelumnya.
4. Apakah harapan anda untuk calon guru berikutnya?
Harapan saya untuk calon guru mendatang adalah:
a. Guru diharapkan dapat responsif terhadap segala perubahan, baik itu dalam
kurikulum maupun dalam proses pembelajaran. Penting bagi guru untuk menyadari
bahwa kurikulum berubah seiring perkembangan zaman, sesuai dengan filosofi
pendidikan nasional yang menekankan pengajaran yang sesuai dengan kodrat alam
dan perkembangan zaman.
b. Guru sebaiknya senantiasa memperbarui kompetensi yang dimilikinya. Hal ini
karena jika guru tetap menggunakan metode pembelajaran yang sama dari tahun ke
tahun, ada risiko peserta didik merasa bosan, dan guru sendiri tidak mengalami
perkembangan.
c. Guru diharapkan memiliki penguasaan yang baik terhadap kegiatan pembelajaran di
kelas. Guru sebaiknya tidak membawa emosi atau perasaannya ke dalam kelas, tetapi
bersikap profesional selama proses pembelajaran bersama peserta didik.
d. Guru diharapkan mampu menerapkan berbagai strategi, model, media, dan metode
pembelajaran yang beragam sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai