Anda di halaman 1dari 3

T1-4 RUANG KOLABORASI

Kelompok 3 :
Agung Sumekar
Firza Septian
Wahdini
Cici Rahmawati
Yuli Marta Liza
Seismikha Datryliana

KASUS I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean).
Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk
membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat
mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan
benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda
meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan
pengerjaan soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya dengan benar.
 Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan
baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
Jawab : Menurut kami yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal tersebut
dengan baik karena guru memberikan langkah-langkah pengerjaan yang mudah
dipahami. Selain itu langkah-langkah yang disusun oleh guru tersebut lebih
menanamankan pada pemahaman konsep bukan hanya sekedar menghapalkan rumus
saja. Setelah peserta didik memahami konsep dasar dari mencari niali rata-rata, peserta
didik dapat menanamkan konsep tersebut tanpa mengikuti langkah-langkah dalam
pengerjaan soal tersebut. Selain itu kemampuan peserta didik dilatih kembali dengan
memberikan soal dan dikerjakan tanpa melihat langkah-langkah pengerjaan soal tersebut
dapat menunjukkan bahwa peserta didik telah menguasai konsep yang diberikan guru.

 Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas
dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang
berkaitan.
Jawab : Metode yang diterapkan adalah metode pemecahan masalah. Dimana guru
menjelaskan Langkah-langkah atau urutan terlebih dahulu dalam mencari rata-rata
(mean) pada mata Pelajaran matematika dengan jelas. Lalu peserta didik diminta untuk
mengikuti cara tersebut dan menuangkan ke dalam soal percobaan untuk peserta didik
kerjakan.
Teori yang berkaitan dengan kasus ini adalah teori behavioristik. Teori belajar
behavioristik adalah teori belajar yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik
sebagai hasil dari proses pembelajaran. Menurut teori ini, perubahan perilaku peserta
didik disebabkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon. Contoh seperti
penerapan teori belajar behavioristik di kelas guru akan melakukan evaluasi berdasarkan
perilaku yang terlihat. Jadi menurut kami teori yang berkaitan dengan kasus diatas adalah
teori behavioristik.

KASUS II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap
peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.
 Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya
sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
Jawab : Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 1 tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta didik baru, Bab II Pasal 4
yang menyatakan bahwa Calon peserta didik barukelas 1 (satu) SD harus memenuhi
persyaratan usia 7 (tujuh) tahun atau 6 (enam) tahun dengan bukti keterangan oleh
psikolog profesional. Berdasarkan peraturan ini, dapat dikelompokkan bahwa peserta
didik Rina yang belum dapat berhitung dengan lancar ialah peserta didik yang sudah
berusia tujuh tahun atau lebih.
Tahapan perkembangan kognitif anak yang berumur tujuh tahun keatas
menurut Piaget ditandai dengan pemikiran yang terrganisir dan rasional, yang mana anak
sudah dapat menggunakan pemikiran dengan baik, namun hanya bisa menerapkan logika
pada objek fisik.
Rina dapat membantu peserta didiknya belajar berhitung dengan tahapan awal
menggunakan objek fisik, seperti menghitung lidi atau batu kecil yang dibawa oleh
masing-masing peserta didik, kemudian saat konsep berhitung anak sudah matang dapat
dilanjutkan menghitung dengan jari hingga ketahap hitungan berikutnya.

 Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan


menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab : Saya menyarankan hal tersebut karena sesuai dengan tahapan perkembangan
peseta didik yang mana jika pemberian materi disesuaikan dengan perkembangan kognitf
anak maka proses yang dilakukan diharapkan tepat guna. Hal ini juga sesuai dengan teori
belajar Behavioristik yang merupakan Perubahan perilaku peserta didik merupakan hasil
dari proses belajar yang merupakan interaksi dari stimulus dan respon. Stimulus disini
ialah saat guru memberi instruksi untuk mengambil lidi/ batu kecil dengan jumlah
tertentu kemudian respon peserta didik dengan melakukan instruksi tersebut dimejanya
masing-masing.

KASUS III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi
pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat
beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit
yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made
pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi
tentang pantai dan makanan khas di Bali.
 Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai?
Mengapa demikian?
Jawab : Menurut kami keputusan yang diambil pak Made sudah sesuai, karena dalam
pemahaman teks deskripsi adalah menggambarkan suatu objek. Disini pak Made sudah
mengambarkan objek dari wilayah Bali tersebut, dimana Bali memiliki wisata pantai
yang banyak sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam memahami teks deskripsi
yang disampaikan oleh pak Made. Selain itu, pak Made juga memperhatikan hal yang
paling dekat dengan lingkungan peserta didik, contohnya Makanan khas Bali. Hal ini
dapat membantu siswa agar merasa lebih terhubung dengan materi pelajaran karena
mereka dapat merasakan keterkaitan langsung antara apa yang mereka pelajari dengan
lingkungan sekitar mereka.Sehingga dengan cara tersebut pembelajaran menjadi efektif.
Pendidik sangat dianjurkan untuk mengenal dan memahami peserta didik dikarenakan
terdapat keberagam latar belakang seperti etnik, sosial dan budaya

 Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab : Teori yang sesuai dengan kondisi tersebut yaitu teori Konstruktivisme oleh Jean
Piaget, di mana pembelajaran sesuai dengan realita yang dialami. Mengaitkan
pembelajaran dengan lingkungan dan budaya sekitar sesuai dengan realita yang dialami
peserta didik, dapat membantu siswa agar lebih memahami materi pelajaran yang telah
disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai