● Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik
● Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa berhitung
dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik
menyelesaikan tantang belajarnya.
1. Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?
JAWAB: Rata-rata usia siswa kelas 1 SD adalah 7 tahun, menurut Jean Pieget pada usia
tersebut anak belum sepenuhnya sanggup menggunakan logika, mengubah,
menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Sehingga anak-anak di rentang usia
tersebut baru bisa menerapkan logika pada objek fisik. Hal ini tentu harus menjadi
perhatian Rani sebagai guru, agar bisa menciptakan proses pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi sertakebutuhan siswa. Rani bisa menciptakan pembelajaran dengan
menerapkan logika pada objek fisik agar bisa menstimulus kemampuan anak dalam
berfikir. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan menyediakan benda-benda disekitar
siswa, seperti buku, pensil, spidol yang setiap harinya siswa gunakan dalam belajar. Rani
bisa menggunakan benda-benda tersebut sebagai media untuk siswa berhitung. Dengan
mengaitkan pelajaran berhitung dengan kehidupan sehari-hari tentu akan menjadi salah
satu cara belajar berhitung cepat dan mudah karena anak-anak dapat mempraktikkannya
secara langsung. Selain itu, Rani juga bisa menyediakan permainan yang berkaitan
dengan hitung-menghitung seperti congklak, ular tangga dimana dalam permainan
tersebut secara tidak langsung anak telah diajarkan berhitung.
2. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
teori yang berkaitan.
JAWAB:
Kegiatan pembelajaran yang kami sarankan diatas sangat erat kaitannya dengan Teori
Belajar Konstruktivisme. Dengan menyediakan benda-benda disekitar serta beberapa
permainan yang berhubungan dengan hitung-menghitung secara tidak langsung siswa
dihadapkan dengan situasi nyata yang ada dilingkungan sekitarnya. Sehingga tercipta
pengalaman baru yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Hal ini tentu selaras dengan prinsip utama Teori Belajar Konstruktivisme, dimana guru
menempatkan peserta didik sebagai individu yang membangun pemahaman dan
memahami informasi secara aktif sepanjang proses pembelajaran.
Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa
contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di Ibu
Kota. Dengan
memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan
contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali.
JAWAB : Menurut kami pertimbangan Made sudah sesuai, karena pembelajarn yang
dilakukan Made merupakan pembelajaran kontekstual, yaitu menghubungkan isi materi
pembelajaran dengan situasi yang ada di lingkungan sekitar, sehingga materi mudah
difahami dan pembelajaran akan menjadi bermakna, pada kasus III made memberikan
contoh deskripsi mengenai latar belakang tempat tinggal peserta didik. Jadi relevan antara
materi pembelajaran dengan lingkungan sekitar peserta didik.
Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
JAWAB: Prinsip yang digunakan Made dalam kasus III adalah prinsip pembelajaran
kontekstuaal/ relevansi dengan lingkungan siswa. Pembelajaran kontekstual menurut
Nanik rubiyanto (2010: 72) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
materi yang dipelajari siswa dengan situasi dunia nyata dan mendo rong siswa untuk
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangakan Menurut Wina sanjaya (2005: 109) pembelajaran
kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
dapat menerapkannya pada kehidupan mereka.