Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUANG KOLABORASI

Kelompok 4 PPKn

1. Muhammad Kardi
2. Fadriawan
3. Rana Tabita Pongdatu
4. Nahdatul Nur
5. Suci Pratiwi
6. Nurul Rahma Amanda
7. Fidya Septiani Mansyur
8. Nur Elisa Fitriani

Tugas 1.1 Memberikan Tanggapan terhadap Kasus di Ruang Kelas


Bacalah kasus-kasus berikut ini. Lalu, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dengan berdiskusi bersama kelompok. Gunakan bekal pengetahuan anda mengenai
konsep yang telah dipelajari untuk memberikan jawaban yang informatif dan solutif.

Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda
hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-
rata (mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda
mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta
didik agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu
mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa
saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama
tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya
dengan benar.
• Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan
soal dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah
pengerjaan soal)?
Jawab:
Menurut hasil diskusi kelompok kami, peserta didik mampu mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru karena mereka cukup meniru cara atau langkah-
langkah yang di contohkan oleh guru sebelumnya. Kemudian dengan acuan dari
pengalaman dalam memahami langkah-langkah tersebut dapat memudahkan
peserta didik untuk menjawab soal. Dengan begitu, pada percobaan berikutnya,
peserta didik sudah merekam semua langkahnya dan mengingatnya dengan
baik sehingga pada soal berikutnya peserta didik mampu mengerjakan soal
dengan benar.

• Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab:
Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami sesuai dangan kasus, maka metode
yang sesuai yaitu metode inquiry. Metode inquiry adalah metode yang
membangun peserta didik untuk menyadari apa yang dia peroleh selama
belajar. Dalam pelaksanaanya metode ini dimulai dengan guru memberikan
penjelasan materi yang diajarkan. Kemudian guru memberikan tugas pada
peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru sebagi evaluasi
pemahamn peserta didik. Dan dikaitkan dengan teori belajar maka bersesuaian
dengan teori belajar kontrutivisme. Kontruksi memiliki makna membangun,
Teori Kontruktivisme pembentukan dari suatu pengetahuan berasal dari
pengalaman dan memahami informasi secara aktif sepanjang proses
pembelajaran yang telah dilaluinya. Dengan kata lain, manusia membangun
pengetahuan yang dimilikinya sedikit demi sedikit dan kemudian outputnya
disebarkan dalam konteks yang ditentukan.

Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu
setiap peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.

• Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta
didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
Jawab:
Rata-rata usia siswa kelas 1 SD adalah 6-7 tahun, menurut Jean Pieget pada usia
tersebut anak belum sepenuhnya sanggup menggunakan logika, mengubah,
menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Sehingga anak-anak di
rentang usia tersebut baru bisa menerapkan logika pada objek fisik. Hal ini tentu
harus menjadi perhatian Rani sebagai guru, agar bisa menciptakan proses
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi serta kebutuhan siswa.
Rani bisa menciptakan pembelajaran dengan menerapkan logika pada objek
fisik agar bisa menstimulus kemampuan anak dalam berfikir. Salah satu cara
yang bisa dilakukan dengan menyediakan benda-benda disekitar siswa, seperti
buku, pensil, spidol yang setiap harinya siswa gunakan dalam belajar. Rani bisa
menggunakan benda-benda tersebut sebagai media untuk siswa berhitung.
Dengan mengaitkan pelajaran berhitung dengan kehidupan sehari- hari tentu
akan menjadi salah satu cara belajar berhitung cepat dan mudah karena anak-
anak dapat mempraktikkannya secara langsung. Selain itu, Rani juga bisa
menyediakan. permainan yang berkaitan dengan hitung-menghitung seperti
congklak, dimana dalam permainan tersebut secara tidak langsung anak telah
diajarkan berhitung.

• Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda


dengan menyertakan teori yang berkaitan,
Jawab:
Menurut Piaget (1954) mengusulkan bahwa terdapat empat tahapan
perkembangan kognitif: sensori motorik, pra-operasional, operasional konkret,
dan formal Operasional. Berdasarkan teori yang berkaitan dengan kasus di atas,
teori yang digunakan adalah teori perkembangan kognitif tahap pra-
operasional. Pada tahapan ini, anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam
menghadapi berbagai hal di luar dirinya. Meskipun kemampuan berpikirnya
masih belum mempunyai sistem yang terorganisasi dengan baik, namun anak
sudah mampu memahami realita di lingkungan dengan menggunakan tanda-
tanda dan simbol. Cara berpikir anak pada tahapan ini bersifat tidak sistematis,
tidak konsisten, dan tidak logis. Oleh karena itu, mereka belum mampu
memahami konsep yang lebih kompleks seperti misalnya konsep waktu, sebab
dan akibat, serta perbandingan.

Kasus III

Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks
deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat
mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-
bangunan pencakar langit yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang
setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia
memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali.
• Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai?
Mengapa demikian?
Jawab:
Menurut kelompok kami, hal tersebut sudah tepat. Karena dalam kasus ini Pak
Made memperhatikan latar belakang peserta didik, Pak made memberikan
contoh yang berkaitan dengan kehidupan peserta didik daerah bali yaitu ciri
khasnya pantai dan makanan khas bali. Mengingat juga Pak Made mengajar di
daerah Bali jadi tentunya peserta didik akan lebih mudah memahami contoh
materi teks deskripsi yang sesuai dengan kondisi atau budaya sekitar,
dibandingkan dengan contoh yang ada di teks deskripsi yang menceritakan
bangunan pencakar langit di daerah ibu kota sehingga pembelajaran peserta
didik lebih bermakna.

• Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban
Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab:
Prinsip yang Made gunakan dalam kasus tersebut prinsip belajar teori
behavioristik berfokus pada perubahan perilaku yang disebabkan oleh adanya
interaksi stimulus dan respon, stimulus berupa lingkungan belajar peserta didik,
baik bersifat inernal maupun eksternal, sehingga made mengaitkan itu dengan
memperhatikan faktor lingkungan Lingkungan dengan memberikan contoh
mengenai diskripsi lingkungannya. Selain itu. Made juga memperhatikan latar
belakang setiap peserta didiknya. Seperti halnya ciri ciri belajar teori
behavioristik yaitu mengutamakan pengaruh lingkungan, Hasil pembelajaran
fokus pada terbentuknya perilaku yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai