Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Indah Prastiwi

NIM : 2005230012
Kelas : PGSD 1 (PPG Prajabatan Gelombang 1)
Mata Kuliah : Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

01.02.3-T1-4 Ruang Kolaborasi

Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat
urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai rata-
rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal yang Anda
berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah
yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu
mengerjakannya dengan benar.

• Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik
pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
Jawab:
Menurut saya, peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik tanpa melihat
urutan/langkah pengerjaan soal karena mereka telah memahami konsep dasar mengenai
cara mencari nilai rata-rata dan adanya. Guru memberikan stimulus berupa langkah-
langkah pengerjaan mencari mean lalu peserta didik memberikan respon yang baik dalam
mengerjakannya. Peserta didik telah menginternalisasi pemahaman dan dapat
menerapkannya secara lebih fleksibel. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik telah
mencapai pemahaman yang lebih mendalam terkait materi tersebut, sehingga mereka bisa
mengatasi soal dengan lebih baik tanpa harus mengikuti langkah-langkah yang spesifik.
• Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat
diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab:
Menurut kelompok kami, kegiatan belajaran yang di terapkan ini menggunakan teori
Behavioristik. Menurut Ivan Petrovich Pavlov, classic conditioning (pengkondisian atau
persyaratan klasik). Contohnya seperti di kelas, adanya peraturan untuk menghargai
kedisiplinan dan ketepatan waktu. Siswa yang datang tepat waktu akan mendapat bintang ,
sementara siswa yang terlambat akan diberikan tindakan disiplin yaitu membersihkan
sampah disekitar kelas. Dengan pendekatan ini, kami ingin memotivasi semua siswa untuk
selalu datang tepat waktu, menciptakan lingkungan belajar yang baik dan tertib.

Kasus II

Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa berhitung
dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik
menyelesaikan tantang belajarnya.

• Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?

Jawab:
Peserta didik di kelas 1 SD rata rata berusia 7 tahun, dan menurut Jean Pieget pada usia
tersebut anak belum sepenuhnya sanggup menggunakan logika, mengubah,
menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Sehingga anak-anak di rentang usia
tersebut baru bisa menerapkan logika pada objek fisik. Hal ini tentu harus menjadi perhatian
Rina sebagai guru, agar bisa menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
serta kebutuhan siswa. Rina bisa menciptakan pembelajaran dengan menerapkan logika
pada objek fisik agar bisa menstimulus kemampuan anak dalam berfikir. Salah satu cara
yang bisa dilakukan dengan menyediakan benda-benda disekitar siswa, seperti buku, pensil,
spidol yang setiap harinya siswa gunakan dalam belajar. Rina bisa menggunakan benda-
benda tersebut sebagai media untuk siswa berhitung. Dengan mengaitkan pelajaran
berhitung dengan kehidupan sehari hari tentu akan menjadi salah satu cara belajar berhitung
cepat dan mudah karena anak-anak dapat mempraktikkannya secara langsung. Selain itu,
Rina juga bisa menyediakan permainan yang berkaitan dengan hitung-menghitung seperti
congklak, dimana dalam permainan tersebut secara tidak langsung anak telah diajarkan
berhitung.
• Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori
yang berkaitan.

Jawab:
Kegiatan pembelajaran yang kami sarankan diatas sangat erat kaitannya dengan Teori Belajar
Konstruktivisme. Dengan menyediakan benda-benda disekitar serta beberapa permainan yang
berhubungan dengan hitung-menghitung secara tidak langsung siswa dihadapkan dengan
situasi nyata yang ada dilingkungan sekitarnya. Sehingga tercipta pengalaman baru yang bisa
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Hal ini tentu selaras dengan prinsip
utama Teori Belajar Konstruktivisme, dimana guru menempatkan peserta didik sebagai
individu yang membangun pemahaman dan memahami informasi secara aktif sepanjang proses
pembelajaran.

Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa
contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di
Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba
untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan
makanan khas di Bali.

• Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
Jawab: Menurut kelompok kami, pertimbangan dan keputusan yang Made buat telah sesuai
karena pembelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman yang dimiliki siswa seperti telah
melihat pantai atau makanan khas Bali yangmana tempat atau makanan khas tersebut berada
di lingkungan sekitarnya yang sudah biasa mereka temukan akan memudahkan mereka
untuk memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan. Apabila Made tetap
menggunakan materi yang ada pada buku cetak seperti deskripsi tentang bangunan pencakar
langit yang ada di Ibu Kota, siswa yang tidak tinggal di Ibu Kota akan kesulitan untuk
memahami pembelajaran karena mereka belum pernah melihat atau mengetahui secara
langsung bagaimana kondisi nyata bangunan-bangunan pencakar langit tersebut.
• Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertai teori yang berkaitan.
Jawab: Prinsip yang Made gunakan dalam kasus tersebut adalah sesuai dengan teori
belajar konstruktivisme dan teori belajar humanistik. Ciri khas dari teori belajar ini adalah
mengaitkan pengalaman yang sebelumnya telah dimiliki oleh siswa ke dalam pembelajaran
baru. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yang dikemukakan oleh J. Piaget
bahwa pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Pemahaman
berkembang semakin dalam dan kuat apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman
baru. Tidak hanya itu, Ausubel dalam teori humanistiknya juga mengemukakan bahwa
pembelajaran di kelas harus dilaksanakaan dengan penuh makna atau meaningfull learning.
Di dalam teori humanistik ini, siswa mengetahui secara langsung manfaat dari penggunaan
teks deskripsi adalah dapat digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan benda-
benda yang ada disekitarnya. Dengan begitu, siswa akan lebih mudah memahami materi
yang telah disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai