Anda di halaman 1dari 3

Kasus I

Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda
hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata
(mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda
mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta
didik agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu
mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa
saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama
tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya dengan
benar.

 Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan
baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
1. Perangkat ajar dan proses belajar yang baik oleh guru memotivasi peserta
didik dalam mengerjakan Latihan-latihan yang diberikan.
2. Pemahaman yang mendalam oleh peserta didik terkait materi dasar dapat
membantu mereka memecahkan masalah dengan lebih fleksibel.
3. Pengulangan yang dilakukan peserta didik mempengaruhi perubahan tingkah
laku peserta didik.
4. Adanya pengulangan latihan yang diberikan memberikan pemahaman lebih
terhadap peserta didik.
 Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas
dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang
berkaitan.
1. Menerapkan prinsip Computational Thinking (CT) yang tepat pada peserta
didik, sehingga peserta didik tidak hanya mengetahui cara memecahkan
permasalahan sederhana melainkan juga memahami prinsip tersebut guna
memecahkan permasalahan yang lebih kompleks nantinya.
2. Memberikan pengulangan Latihan sebagai tindakan kebiasaan bagi peserta
didik agar peserta didik dapat mencontoh serta memahami apa yang mereka
buat dari permasalahan yang mereka pecahkan sesuai dengan ciri-ciri teori
belajar Behavioristik.
3. Dengan adanya pengulangan Latihan-latihan soal dapat membentuk prilaku
peserta didik yang diinginkan serta mengoptimalkan bakat dan
kecerdasan peserta didik.

Kasus II

Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu
setiap peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.

 Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya
sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
Yang dapat Rina lakukan adalah memahami tahapan perkembangan baik itu fisik,
kognitif, emosional, dan juga sosial peserta didiknya sesuai dengan usia mereka
sekarang. Hal tersebut akan membantu Rina dalam merancang pendekatan
pengajaran yang sesuai.
Siswa kelas 1 SD berada pada tahap dimana siswa telah menunjukkan penalaran
yang logis dan juga konkret. Dengan begitu bu Rina bisa menggunakan media
pembelajaran yang bisa membantu siswa untuk berhitung dengan lancar.
 Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Menurut Piaget (1954) hal tersebut karena siswa berada pada tahap operasional
konkrit yang mampu menunjukkan penalaran logis dan konkrit. Selain itu, Erikson
juga mengatakan pada teorinya bahwa anak pada usia tersebut mengalami konflik
antara industry vs inferioritas. Jadi Rina dapat membantu mereka dengan
memberikan tugas yang menantang untuk memupuk rasa inisiatif (industry) serta
memberikan umpan balik positif agar membantu mereka mengatasi ketidakamanan
(inferioritas)

Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks
deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat
mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-
bangunan pencakar langit yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang
setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia
memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali.

 Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
Menurut kami, pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai. Made
mengajarkan materi yang relevan dan dekat dengan latar belakang peserta didik
yang ada di Bali. Made membuat materi yang mendeskripsikan pantai dan makanan
yang ada di Bali. Hal tersebut akan mudah di cerna dan dipahami oleh peserta didik
karena mereka memiliki latar belakang budaya yang sama.
 Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Berdasarkan kasus III teori yang digunakan Putu pada pembelajarannya adalah teori
Kontekstualisasi. Teori kontekstualisasi yaitu menghubungkan materi pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari atau pengalaman langsung peserta didik.
Pembelajaran yang efektif dapat berupa menghubungkan materi yang dipelajari
dengan pengalaman nyata mereka.

Anda mungkin juga menyukai