Anda di halaman 1dari 3

PPG Prajabatan Gelombang 1 tahun 2024

Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya


Rombel 3 Matematika

Bustanul Afkar
Decha Veronica
Saskiaredina
Utari Mustika Dewi

Tugas 1.1 Memberikan Tanggapan terhadap Kasus di Ruang Kelas


Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat
urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai rata-
rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal yang Anda
berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah
yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu
mengerjakannya dengan benar.
a. Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik
pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
Jawab:
Percobaan kedua dapat memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan soal dengan
baik karena memperkuat pemahaman mereka terhadap materi mengenai matematika
sosial. Dalam percobaan tersebut, peserta didik harus mengandalkan pemahaman
mereka terhadap konsep materi, bukan hanya mengandalkan urutan langkah yang telah
diingat dari percobaan pertama. Ini mengharuskan peserta didik untuk benar-benar
memahami materi secara menyeluruh sehingga mereka dapat menyelesaikan soal
dengan dengan baik. Selain itu, percobaan kedua juga dapat memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk belajar dari kesalahan mereka dalam percobaan pertama.
Mereka dapat menggunakan pengalaman tersebut untuk memperbaiki pemahaman
mereka dan meningkatkan strategi pengerjaan soal pada percobaan kedua.
b. Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas
dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab:
Metode yang digunakan dalam kasus tersebut adalah metode pembelajaran berbasis
pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Ini mencerminkan pendekatan
konstruktivis (pendekatan yang pelaksanaannya memposisikan siswa sebagai individu
yang aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang berasal pengalamannya
(Sahrudin, 2014)) dalam pembelajaran matematika, yang menekankan pentingnya
memahami konsep matematika secara mendalam dan mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah yang kuat.
Dalam konteks pembelajaran matematika, pendekatan ini konsisten dengan teori
konstruktivis Piaget yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam
membangun pengetahuan dan pemahaman yang kuat tentang konsep matematika.
Selain itu, pendekatan ini juga sesuai dengan teori pembelajaran Vygotsky yang
menyoroti peran guru sebagai fasilitator dalam memandu peserta didik menuju
pemahaman yang lebih dalam melalui pemberian arahan dan dukungan yang sesuai.

Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa berhitung
dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik
menyelesaikan tantang belajarnya.
a. Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?
Jawab:
Rina memiliki tugas yang penting sebagai guru untuk membantu peserta didiknya
mengembangkan keterampilan berhitung sesuai dengan tahapan perkembangan usia
mereka. Yang Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya adalah Rina perlu
memulai dengan mengajarkan konsep-konsep dasar berhitung seperti pengenalan
angka, urutan angka dan konsep penjumlahan. Kemudian, Rina dapat memilih materi
yang relevan dan menarik bagi peserta didiknya, seperti menggunakan mainan, kartu
gambar, atau cerita pendek yang melibatkan konsep berhitung. Ini dapat membantu
menjaga minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. Rina harus memberikan
penguatan positif kepada peserta didik untuk setiap kemajuan yang mereka capai dalam
berhitung. Ini dapat berupa pujian, pengakuan, atau penghargaan sederhana yang dapat
meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri peserta didik.
b. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab:
Proses tersebut erat kaitanya dengan teori behavioristik dikarenakan terdapat ciri-ciri
teoribehavioristik pada kasus tersebut, diantaranya:
1. Mementingkan pengaruh lingkungan, disini Rina merupakan lingkungan bagi
peserta didik, Rina yang mempengaruhi peserta didik untuk membiasakan pola
berhitung sehingga peserta didik meniru dan menjadi kebiasaan nantinya
2. Mementingkan peranan aksi, aksi peniruan dari peserta didik sangat diperlukan
pada proses ini, dikarenakan Rina perlu tahu apakah stimulus yang diberikan
berupa lagu berhitung direspon dengan baik oleh peserta didik
3. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus-
respon, hasil belajar yang diharapkan pada proses ini adalah peserta didik dapat
menyanyikan lagu berhitung yang diberikan Rina, sehingga nantinya peserta didik
mampu mengetahui urutan berhitung tanpa harus melalui lagu lagi
4. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan, tujuan
dari bernyanyi sambal belajar tidak hanya sekedar bernyanyi saja, tetapi peserta
didik nantinya bisa secara reflek menyerap materi dari lagu tersebut hingga
membentuk kebiasaan
5. Memunculkan perilaku yang diinginkan sebagai hasil dari proses belajar, tentunya
perilaku yang diinginkan melalui proses bernyanyi sambal bernyanyi adalah
peserta didik mengetahui urutan berhitung dengan benar

Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa
contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di
Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba
untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan
makanan khas di Bali.
a. Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
Jawab:
Keputusan Made untuk memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan
khas di Bali merupakan langkah yang sesuai dan positif. Hal tersebut dipertimbangkan
karena seperti pemilihan contoh teks deskripsi, hal tersebut dapat membuat
pembelajaran lebih relevan dan bermaksa bagi peserta didik, karena materi yang
diberikan memiliki kedekatan dengan lingkungan dan budaya mereka sendiri.
Kemudian, Meskipun contohnya berbeda, tujuan utama dari pengajaran teks deskripsi
tetap tercapai, yaitu membantu peserta didik memahami struktur teks deskripsi,
penggunaan bahasa deskriptif, dan membangun keterampilan menulis. Dengan
mengaplikasikan konsep-konsep tersebut pada konten yang lebih dekat dengan peserta
didik, pembelajaran dapat lebih efektif.
b. Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab:
Pada kasus tersebut Made menggunakan prinsip pendekatan yang berkaitan dengan
konsep “Kontektualisasi” dalam teori pembelajaran. Kontektualisasi adalah pendekatan
pembelajaran yang menempatkan materi pelajaran dalam konteks yang akrab dan
relevan bagi peserta didik. Dalam hal ini, Made memilih untuk memperkenalkan teks
deskripsi tentang pantai dan makanan khas Bali sebagai contoh, mengaitkannya dengan
lingkungan dan budaya tempat peserta didiknya tinggal. Dengan demikian, peserta
didik dapat lebih mudah terhubung dengan materi pembelajaran karena mereka
mengalami atau akrab dengan topik yang dibahas.

Anda mungkin juga menyukai