Anda di halaman 1dari 5

RUANG KOLABORASI

PEMAHAMAN tentang PESERTA DIDIK dan PEMBELAJARANNYA

TOPIK 1

OLEH : KELOMPOK 3

GITA ANGRAENI 239022485062

GREIS 239022485211

HAJAR HIDAYAH 239022485082

HAJIR ADIRTHA ASHAR 239022485161

HARYANTI 239022485015

HERAWATI 239022485172

ILMAN INDRA ANSYARI 239022485139

INDAH PUSPITASARI ASWAN 239022485188

INDRI NURUL ILMI 239022485073

IRMA QURNIATI 239022485076

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PROGRAM PROFESI GURU

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KASUS I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai ratarata (mean).
Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk
membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat
mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan
dengan benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian,
Anda meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat
urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya dengan benar.
1. Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik
pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
2. Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas
dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban:
1. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, pada percobaan kedua di mana peserta didik
mampu mengerjakan soal dengan baik tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan
soal, hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa aspek berikut:
a. Pemahaman Konsep. Pada percobaan pertama, peserta didik belajar dan
memahami konsep dasar tentang bagaimana mencari nilai rata-rata (mean)
dengan mengikuti langkahlangkah tertentu. Setelah memahami konsep ini
dengan baik, peserta didik mungkin tidak lagi memerlukan panduan langkah
demi langkah dalam percobaan kedua.
b. Latihan. Percobaan pertama, peserta didik telah berlatih mengerjakan soal
dengan bantuan urutan/langkah pengerjaan. Latihan ini membantu mereka
mengasah keterampilan dalam mencari nilai rata-rata. Dalam percobaan
kedua, mereka dapat mengaplikasikan pemahaman dan keterampilan yang
telah diperoleh dari latihan sebelumnya.
c. Pengertian Konsep Lebih Mendalam: Setelah memahami konsep dengan
baik, peserta didik mungkin dapat menginternalisasikan cara mencari nilai
rata-rata sebagai bagian dari pemahaman matematika mereka secara
keseluruhan.
2. Berdasarkan hasil diskusi kelompok 3, kegiatan pembelajaran, metode diatas dapat
diterapkan dalam berbagai konteks. Ini mencerminkan prinsip belajar matematika
yang efektif, di mana peserta didik pertama kali diberikan panduan langkah demi
langkah untuk memahami konsep dan keterampilan yang kompleks. Setelah mereka
memahami dasar-dasar, mereka dapat diberi kesempatan untuk mengaplikasikan
pengetahuan mereka dalam situasi yang lebih bebas atau kontekstual. Beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam konteks ini termasuk pendekatan
berbasis konsep, pemberian latihan, pembelajaran berbasis masalah, dan
pembelajaran berbasis masalah. Metode seperti ini dapat diterapkan pada kegiatan
belajar seperti materi klarifikasi, peserta didik akan menentukan dan menyusun
klasifikasi makhluk hidup berdasarkan langkah-langkah dan bantuan kunci
determinasi. Hal ini berdasarkan pada teori behaviorisme yaitu teori belajar Ivan
Petrovich Pavlov (1849-1936) dalam teori conditonong belajar iru suatu proses
perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang kemudian menimbulkan
reaksi. Hal terpenting dalam belajar menurut teori classical conditioning adalah
adanya latihan-latihan yang terus menerus, agar menghasilkan perilaku yang terjadi
secara otomatis.

KASUS II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu
setiap peserta didik menyelesaikan tantangan belajarnya.
1. Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya
sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
2. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban:
1. Berdasarkan hasil diskusi kelompok 3, seperti yang kita ketahui bahwa rata-rata
usia siswa kelas 1 SD yaitu 7 tahun. Dari cerita ilustrasi di atas, menurut saya yang
dapat dilakukan Rani untuk membantu peserta didiknya sesuai dengan tahapan
perkembangan usia yaitu belajar berhitung sambil bermain seperti pada permainan
ular tangga, bisa juga belajar sambil bernyanyi, dan menggunakan benda-benda
terdekat peserta didik sebagai media untuk melakukan perhitungan seperti
menghitung jari, pulpen, serta kursi dan meja yang ada di kelas. Menurut Pieget
pada usia 7-8 tahun, anak belum sepenuhnya sanggup menggunakan logika
sehingga Rani sebagai guru harus memperhatikan hal tersebut agar dapat
menciptakan suasana belajar di kelas yang dapat menarik perhatian siswa.

2. Berdasarkan hasil diskusi kelompok 3, untuk membantu peserta didik sesuai


dengan tahapan perkembangan usia saya menyarankan agar Rina sebagai guru
dapat melakaukan proses pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik seperti
belajar sambil bermain, belajar sambil bermain, dan belajar berhitung dengan
memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar peserta didik. Menurut Meriyati
(2015) salah satu karakteristik peserta didik adalah senang bermain.

KASUS III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi
pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat
beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit
yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made
pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi
tentang pantai dan makanan khas di Bali.
1. Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
2. Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban:
1. Berdasarkan hasil diskusi kelompok 3, apa yang dilakukan Made sudah tepat
dengan memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di
Bali. Sebab, Made melakukan kegiatan mengajar menggunakan model pembelajara
kontekstual yakni menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar siswa yang
bertempat tinggal di wilayah di Bali dengan materi ajar, yang terkenal akan
indahnya Pantai Bali dan makanan khas Bali, sehingga peserta didiknya akan lebih
muda membayangkan dan memahami apa yang Made coba jelaskan kepada
mereka, Made membantu peserta didiknya dapat memperoleh pengalaman
bermakna yang mendalam dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan
kehidupan nyata, yang mana hal tersebut akan membantu siswa lebih paham akan
contoh teks deskripsi, karena mengambil contoh terdekat yang ada di lingkungan
siswa.
2. Berdasarkan hasil diskusi kelompok 3, prinsip yang Made gunakan dalam kasus
tersebut adalah Teori Konstruktivistik, karena dalam kasus ini Made sebagai guru
Bahasa Indonesia menciptakan pembelajaran yang memadai bagi kebutuhan siswa
dalam menalar. Diketahui sebelumnya bahwa lingkungan sangat menentukan
terjadinya pembentukan respon. Artinya guru harus bisa menciptakan lingkungan
belajar yang memadai agar mendapatkan respon siswa yang cepat dan tepat.
Sehingga langkah yang diambil oleh Made menurut saya menganut teori
Konstruktivistik berdasarkan pada buku Psikologi Pendidikan oleh Sukatin yang
menyatakan “Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama menegaskan
bahwa penekanan teori konstruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau
pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan”. Berdasarkan kutipan tersebut
dapat dikatakan bahwa tindakan Made membuat anak berperan aktif dalam
mengembangkan pemahaman dan pembelajaran mereka sendiri yakni dengan
mengaitkan lingkungan sekitar siswa yang bertempat tinggal di wilayah di Bali
dengan materi ajar, yang terkenal akan indahnya Pantai Bali dan makanan khas
Bali. Pengetahuan anak dapat berkembang apabila anak secara aktif menjalin
interaksi dan menambah pemahaman melalui lingkungannya sejalan, sehingga
kasus III ini sejalan dengan teori konstruktivisme.

Anda mungkin juga menyukai