Anda di halaman 1dari 10

TANGGAPAN TERHADAP KASUS DI RUANG KELAS

RUANG KOLABORASI- PEMAHAMAN


TENTANG PESERTA DIDIK DAN
PEMBELAJARAN
AMIRUL HAQ DAHRI 249012485028
FATHUL JIHAD 249012485051
FAQIH ZULFIKAR 249012485094
KASUS 1
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak menyampaikan
materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk memudahkan peserta didik
dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu
diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar,
sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik
untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu
mengerjakannya dengan benar.

Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan
mampu mengerjakan soal dengan baik pada belajar yang seperti apa metode di atas dapat
percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
pengerjaan soal)? menyertakan teori yang berkaitan
JAWABAN KASUS 1
Menurut kami peserta didik mampu mengerjakan dengan baik pada percobaan ke dua karena ada beberapa
faktor yang mungkin mempengaruhi:
1. Pemahaman Konsep: Peserta didik mungkin telah memahami konsep dasar mengenai mencari nilai rata-
rata (mean). Setelah memahami konsep ini, mereka dapat menerapkannya dengan benar tanpa harus
mengikuti langkah-langkah secara berurutan.
2. Memori Jangka Panjang: Pada percobaan pertama, peserta didik mengikuti langkah-langkah yang telah
disiapkan. Namun, setelah beberapa saat, mereka mungkin telah menyimpan informasi ini dalam memori
jangka panjang. Oleh karena itu, mereka dapat mengulangi pengerjaan soal dengan baik tanpa melihat
petunjuk secara langsung.
3. Kemampuan Berpikir Kritis: Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat menerapkan
konsep matematika dengan lebih fleksibel. Mereka tidak hanya mengandalkan langkah-langkah yang
diajarkan, tetapi juga dapat berpikir secara mandiri dan menemukan solusi dengan pendekatan yang
berbeda.
4. Latihan dan Pengalaman: Latihan dan pengalaman sebelumnya dalam mengerjakan soal serupa juga dapat
memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta didik. Semakin sering mereka berlatih, semakin
terampil mereka dalam mengaplikasikan konsep matematika.
Secara keseluruhan, kombinasi dari pemahaman konsep, memori jangka panjang, kemampuan berpikir kritis,
dan latihan berkontribusi pada kesuksesan peserta didik dalam mengerjakan soal pada percobaan kedua.
JAWABAN KASUS 1
Menurut kami pembalajaran berbasis teori Konstruktivisme pembelajaran terjadi ketika peserta didik aktif
terlibat dalam proses konstruksi pengetahuan mereka sendiri. Dengan memberikan langkah-langkah yang
terstruktur, dapat membantu peserta didik dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang konsep
matematika sosial, seperti mencari nilai rata-rata.
KASUS 2
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa berhitung dengan lancar.
Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik menyelesaikan tantang
belajarnya.

Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan Mengapa Anda menyarankan hal tersebut?
untuk membantu peserta didiknya sesuai Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
dengan tahapan perkembangan usia? teori yang berkaitan.
JAWABAN KASUS 2
Menurut kami untuk membantu peserta didik di kelas 1 SD yang masih dalam tahap awal belajar berhitung,
rina dapat menerapkan beberapa strategi yang dapat dilakukan rina adalah 1. penggunaan materi visual dan
manipulatif Peserta didik di usia ini cenderung belajar lebih baik melalui pengalaman langsung dan
penggunaan materi yang dapat mereka lihat dan sentuh. Rina dapat menggunakan benda-benda sehari-hari,
seperti biji-bijian, blok bangunan, atau kartu gambar, untuk membantu peserta didik memahami konsep
matematika secara konkret.Permainan dan Aktivitas Bermain: Anak-anak di usia ini cenderung belajar dengan
cara bermain. Rina dapat menggunakan permainan matematika yang interaktif dan menyenangkan, seperti
permainan papan atau permainan bergerak, untuk membantu peserta didik mempraktikkan keterampilan
berhitung mereka tanpa merasa terbebani.Pembelajaran Berbasis Cerita: Anak-anak di kelas 1 SD juga
menyukai cerita dan imajinasi. Rina dapat mengintegrasikan konsep matematika ke dalam cerita-cerita yang
menarik dan relevan bagi peserta didik. Misalnya, Rina dapat membuat cerita tentang karakter-karakter yang
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka.
JAWABAN KASUS 2
Kami menyarankan hal tersebut karena kegiatan pembelajaran yang kami sarankan cocok dengan
perkembangan anak 7-8 tahun yang dimana pembelajaran berbasis cerita dan permainan anak seumuran itu
aktif dalam mengembangkan imajinasinya dan keterampilannya.
KASUS 3
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia mengampu mata
pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku
cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang
bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap
peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi
tentang pantai dan makanan khas di Bali.

·Menurut Anda, apakah pertimbangan dan ·Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus
keputusan Made sudah sesuai? Mengapa tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
demikian? menyertakan teori yang berkaitan.
JAWABAN KASUS 3
Menurut kami pak made mempertimbangkan latar belakang peserta yang berada di wilayah bali karena
memang bali tidak ada gedung pencakar langit karena dibali ada aturan ada untuk bangunan yang tingginya
hanya bisa setinggi pohon kelapa atau sekitar 15 meter jadi made sudah mengambil contoh yang tepat karena
bali merupakan kota wisata
JAWABAN KASUS 3
Prinsip yang digunakan oleh Made dalam kasus tersebut adalah prinsip diferensiasi. Diferensiasi adalah suatu
pendekatan atau strategi pengajaran yang memperhatikan kebutuhan, minat, dan latar belakang belajar setiap
individu siswa. Dalam hal ini, Made memperhatikan latar belakang peserta didiknya yang berada di wilayah
Bali, sehingga ia memilih untuk memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali
sebagai alternatif dari contoh bangunan-bangunan pencakar langit di Ibu Kota yang biasanya dijumpai dalam
buku cetak.
Teori diferensiasi menekankan bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, minat yang beragam,
dan latar belakang budaya yang unik. Dengan menerapkan prinsip diferensiasi, guru dapat mengakomodasi
perbedaan tersebut dengan cara menyediakan beragam materi, strategi pembelajaran, dan penilaian yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa.
Dalam konteks pengajaran bahasa Indonesia, memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan
khas di Bali adalah bentuk diferensiasi yang efektif. Hal ini tidak hanya membuat materi lebih relevan dan
menarik bagi peserta didik yang berasal dari Bali, tetapi juga membantu mereka untuk lebih terlibat dalam
pembelajaran dengan merasakan koneksi personal dengan topik yang dibahas. Sebagai hasilnya, peserta didik
menjadi lebih termotivasi dan mampu memahami materi dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai