Anda di halaman 1dari 12

STUDI

KASUS
Pemahaman Tentang Peserta
Didik dan Pembelajarannya
oleh: Kelompok 6
KELOMPOK KAMI

Febby Natasya Simatupang, S. Pd Peronika Purba, S. Pd

Rivaldo Lumbanraja, S. Pd
Nurhanifa Simatupang, S. Pd
KASUS I
Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di
kelas VII. Saat ini Anda hendak menyampaikan materi
mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata
(mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami
pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat urutan atau
langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar
dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda
meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal
yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu
mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang
telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda
meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang
sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta
didik mampu mengerjakannya dengan benar.
Menurut Anda, apa yang membuat peserta
didik mampu mengerjakan soal dengan
baik pada percobaan kedua (tanpa melihat
urutan/langkah pengerjaan soal)?

Menurut pendapat kelompok kami, peserta didik mampu menengerjakan soal dengan
baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/Langkah pengerjaan soal) karena
siswa memiliki kekampuan yang berpikir aktif dan mudah memahami sehingga itu
membuat siswa mampu mengerjakan soal dengan baik di karenakan peserta didik suda
memahami konsep mengerjakan tipe soal tersebut dengan dibantu oleh langkah-
langkah yang telah dibuat. Hal ini sangat membantu siswa menyederhanakan
pemikiran

siswa mengenai pelajaran matematika. Kegiatan belajar dengan materi lain yang
mungkin terlihat rumit seperti matematika atau materi yang mungkin terlalu panjang,
sangat cocok menggunakan metode seperti ini yaitu dengan menggunakan metode
pelatihan soal
,
Sebagai seorang calon guru, dalam
kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan?
Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Menurut pendapat kelompok kami, metode yang bisa diterapkan dalam diskusi
kelompok tersebut yaitu dengan menggunakan teori konstruktivisme yang merupakan
teori belajar menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya
sendiri. Dalam konteks pembelajaran,dimana teori belajar kontruktivisme hanya
berfokus pada bagaimana cara individu membangun pengetahuan dalam memahami
dunia berdasarkan konteks dan pengalaman pribadi mereka. Sehingga, dengan
menggunakan teori konstruktivisme dapat membantu peserta didik dalam membangun
pemahaman mereka sendiri tentang materi pembelajaran sehingga dengan metode
diskusi ini peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir mereka dan
kepercayaan diri mereka.
Dengan dikaitkan pada teori belajar konstruktivisme sejalan dengan pendapat
saya maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik akan dapat menginterpretasikan
informasi ke dalam pikirannya, hanya pada konteks pengalaman dan pengetahuan
mereka sendiri, pada kebutahan belajar dan minat belajar peserta didik.
KASUS II
KASUS II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian
besar peserta didiknya belum bisa berhitung
dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara
yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik
menyelesaikan tantang belajarnya.
KASUS II
Rina adalah seorang guru di kelas 1
SD. Sebagian besar peserta
didiknya belum bisa berhitung
dengan lancar. Rina sedang
memikirkan cara yang sesuai untuk
membantu setiap peserta didik
menyelesaikan tantang belajarnya.

Hal yang dapat dilakukan Rina untuk membantu siswa kelas 1 SD untuk berhitung
adalah dengan menggunakan media atau benda konkret . Media adalah alat bantu yang
digunakan untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai dari buku
sampai penggunaan perangkat elektronik di kelas. Mengajar matematika pada tingkat
sekolah dasar guru dituntut untuk mampu mengembangkan media yang menarik sesuai
materi yang diajarkan agar dapat dipahami oleh peserta didik. Media dapat membantu
guru dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
Mengapa Anda menyarankan hal tersebut?
Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
teori yang berkaitan.

Mengapa kelompok kami menyarankan hal tersebut? Berikut alasannya. Sebagai


obyek nyata, media konkret merupakan alat bantu yang bisa memberikan pengalaman
langsung kepada pengguna. Oleh karena itu, media konkret banyak digunakan dalam
proses pembelajaran sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru. Media konkret
mampu memberikan arti nyata kepada hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan
secara abstrak yaitu dengan kata-kata atau hanya visual. Benda-benda konkret itu
sendiri dapat diperoleh disekitar kita misalnya batu, daun kering, kelereng, buku,
yang dapat nantinya membantu peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan.
KASUS III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu
sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak
mengajarkan materi meks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi
panduannya saat mengajar, terdapat beberapa
contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-
bangunan pencakar langit yang ada di
Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap
peserta didiknya, Made pun mencoba
untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh
teks deskripsi tentang pantai dan
makanan khas di Bali.
1. Menurut Anda, apakah pertimbangan
dan keputusan Made sudah sesuai?
Mengapa
demikian?

Menurut kelompok kami, keputusan yang di ambil made sudah sesuai. Alasannya,
karena made mengambil keputusan yang bijak untuk menggunakan contoh teks
deskripsi tentang pantai dan makanan khas bali dibandingkan teks deskripsi yang ada
pada buku cetak. Dengan memberikan contoh yang lebih konteks dan dapat di
bayangkan oleh peserta didik karena berdasarkan lingkungan yang ada sekitar mereka,
akan membuat peserta didik lebih mudah untuk memahami makna pembelajaran dan
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, dampak positif atas keputusan yang
dilakukan made dapat memperluas wawasan peserta didik, menambah daya tarik
peserta didik untuk memperlajari materi, dan pembelajaran yang dilakukan lebih
menyenangkan karena siswa aktif untuk mengemukakan pendapatnya. Menurut
kelompok kami, dengan hal yang dilakukan Made dapat menunjukkan bahwa Made
telah mengenal dan memahami perbedaan latar belakang seperti etnis, sosial, dan
budaya sosialnya.
Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan! Menyertakan teori yang berkaitan.

Dalam kasus tersebut Made menerapkan prinsip pembelajaran kontekstual yaitu


pembelajaran yang dirancang sesuai konteks (kebutuhan peserta didik), lingkungan,
dan budaya sosial peserta didik. Melalui prinsip pembelajaran yang diterapkan Made
memberikan dampak positif terhadap peserta didik, hal ini dapat di lihat dari peserta
didik lebih mudah untuk menangkap materi yang diajarkan oleh guru, siswa menjadi
aktif untuk berdiskusi karena materi yang dibahas dapat dipahami, meningkatkan
pemikiran kritis siswa karena harus memikirkan hubungan makna pembelajaran
dengan
contoh yang diberikan berhubungan dengan kegiatan sehari-hari dan lingkungan
sekitar.
THANK YOU!
See you next time!

Anda mungkin juga menyukai