Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

TOPIK 1- RUANG KOLABORASI

Oleh :

Kelompok 5

1. Rifia Yulianti
2. Ilma Rahim
3. Ira Oktaviani
4. Muhammad Azwan
5. Lusi Sulva

ROMBEL : PGSD 004

Dosen Pengampu : Drs. Syafri Ahmad, M.Pd, Ph.D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Tugas 1.1 Memberikan Tanggapan terhadap Kasus di Ruang Kelas

A. Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean).
Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk
membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat
mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan
benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda
meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan
pengerjaan soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya dengan benar.
 Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik
pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
Jawab :
1. Alasan pertama pada saat menjelaskan materi guru menekankan kepada peserta
didik konsep tentang materi nilai rata rata tersebut. Guru menekankan konsep
kepada peserta didik dengan cara memberikan penjelasan yang sistematis,urut
serta mudah dipahami oleh peserta didik. Sehingga walaupun tidak melihat urutan
langkah peserta didik mampu memahami karena sudah tertanam pada peserta
didik tersebut konsep mengenai materi mean mencari nilai rata rata.
2. Alasan kedua, setelah di jelaskan langsung di implementasikan dengan
mengerjakan latihan. Sehingga ilmu yang baru didapat langsung diterapkan oleh
peserta didik. Dengan sering mengerjakan latihan soal maka akan memudahkan
peserta didik mengingat dan mendalami materi tentang mean.
 Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat
diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab : Menurut pendapat kelompok kami, metode yang diterapkan seperti contoh pada
kasus 1 dapat di terapkan dalam kegiatan belajar. Metode yang di terapkan seperti pada
contoh kasus 1 dapat diterapkan adalah metode konstruksitivisme. Teori belajar
konstruktivisme mengemukakan bahwa peserta didik aktif dalam membangun
pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan berbagai pengalaman yang mereka
miliki. Dalam kasus jni, peserta didik membangun pemahaman mereka konsep rata rata
dari pengalaman menyeleseikan soal pada percobaan pertama dengan mengikuti langkah
langkah yang telah diajarkan . Sehingga ketika diminta untuk mengerjakan soal yang
sama kedua kalinya mereka mampu. Hal tersebut selaras dengan teori kontruktivisme
jean pieget yang mengemukakan bahwa pemahaman berkembang semakin dalam dan
kuat apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman baru. Menurut shymanky
mengatakan konstruksitivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina
sendiri pengetahuannya,mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses
menyeleseikan konsep dan ide ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada
dimilikinya.
B. Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap
peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.
 Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?
Jawab : Siswa kelas 1 SD umumnya berusia 6 atau 7 tahun, yang mana pada usia
tersebut masih senang bermain dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
pembelajaran yang dilakukan rina alangkah baiknya :
1. Membuat lingkungan belajar yang menarik. Misalnya dengan media pembelajaran
supaya pembelajaran terasa menarik bagi siswa. Contohnya menggunakan media
kelereng pada materi penjumlahan dan pengurangan.
2. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan
mengenal masing-masing peserta didiknya secara mendalam. Rina dapat memahami
kebutuhan individu peserta didik dan menyesuaikan metode pembelajaran agar
peserta didik lebih memahami materi pembelajaran.
3. Memberikan soal-soal dan penilaian sebagai evaluasi pembelajaran.
 Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
teori yang berkaitan.
Jawab : Alasan kami menyarankan hal tersebut sebab jika dalam mengajar menggunakan
media serta alat peraga mempermudah peserta didik dalam memahami pelajaran yang
akan diajarkan. Saat kita melihat ada peserta didik yang belum juga mengerti maka kita
harus tertumpu pada peserta didik tersebut dengan memberikan perhatian yang lebih
dibandingkan dengan peserta didik yang kemampuannya cepat dalam memahami. Setelah
kita selesai menjelaskan maka untuk melihat kemampuan peserta didik dengan
memberikan evaluasi terhadap peserta didik. Alasan lainnya adalah sebab anak usia kelas
1 SD masih pada tahap operasional konkrit. Anak kelas 1 SD biasanya berusia 6-7 tahun
dimana pada usia ini anak atau peserta didik masih dalam tahap operasional konkrit.
Menurut Jarvis (dalam Ibda : 2015) dalam jurnal perkembangan kognitif, teori Piaget
menjelaskan bahwa pada tahap operasional konkrit tanpa objek fisik di hadapan anak-
anak usia operasional konkrit masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-
tugas logis.
C. Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi
pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat
beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit
yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made
pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi
tentang pantai dan makanan khas di Bali.
 Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
Jawab : Menurut pendapat kami, pertimbangan dan keputusan made untuk memberikan
contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali kepada peserta didiknya
adalah langkah yang sesuai dan relevan. Hal ini karena relevan dengan kehidupan peserta
didik, yang mana peserta didik akan lebih mudah terhubung dengan materi jika itu
berkaitan dengan lingkungan dan budaya mereka sendiri karena mereka dapat mengaitkan
dengan pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri tentang Bali. Selain itu dapat lebih
memotivasi peserta didik untuk belajar karena membahasn hal-hal yang dekat dengan
lesehariannya sehingga dapat meningkatkan minat dan keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran.
 Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab : Menurut kami, teori yang berkaitan adalah teori belajar konstruktivisme. Hal ini
karena pandangan teori konstruktivisme mengemukakan bahwa realitas ada pada pikiran
seseorang. Peserta didik menginterpretasikannya berdasarkan pengalaman ke dalam
pikirannya., hanya pada konteks pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri. Menurut
Thobroni (2015), teori konstruktivisme merupakan teori yang memberikan kebebasan
kepada manusia untuk menemukan apa yang inginkan dan memberikan kesempatan apa
yang dibutuhkan orang tersebut. Sebab, lewat ruang dan kesempatan itulah memberikan
kebebasan untuk manusia belajar dan menemukan kompetensi, cara dan pengetahuan
yang sesuai dengan potensi diri mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Ibda, Fatimah. 2015. Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget. Intelektualita. Volume 3, No 1.
Januari – Juni 2015. Hal-27-38.

M. Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktek. Yogjakarta: Arr-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai