Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TOPIK 1

( PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN


PEMBELAJARANNYA )

Disusun Oleh:
Rita Maharani
Runniarsiti
Siti Wardina
Riskayanti S
Selfiana
Shintya Wahyu Putri
Resky Damayanti Mustari
Rostina
Reska Amalia
Safira Salsabila

Bidang Studi PGSD Kelas 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024
Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda
hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai
rata-rata (mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami
pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang
perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal.
Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal yang Anda berikan.
Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah
yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta
didik untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan
peserta didik mampu mengerjakannya dengan benar.

1. Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan


soal dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah
pengerjaan soal)?
Kemampuan peserta didik untuk mengerjakan soal dengan baik pada
percobaan kedua tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal dapat
disebabkan oleh pemahaman konsep yang mendalam terhadap langkah-
langkah yang diberikan oleh guru. Langkah-langkah tersebut mungkin disusun
dengan kata-kata yang jelas, tepat, dan mudah dimengerti atau dipahami
sehingga dengan cepat tersimpan dalam memory peserta didik.
Faktor lainnya yang memengaruhi hal tersebut yakni latihan pertama
yang dilakukan. Latihan yang dilakukan setelah penjelasan mengenai
langkah-langkah dapat membantu memperkuat pemahaman peserta didik.
Percobaan pertama ini membantu membangun pemahaman yang lebih
mendalam dan kemampuan peserta didik untuk mengingat langkah-langkah
atau konsep.
Melalui percobaan pertama juga, peserta didik mungkin telah
meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam memecahkan masalah dan
mengerjakan soal. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk mencoba
mengerjakan soal tanpa melihat panduan, karena mereka merasa lebih yakin
dengan pemahaman mereka.

2. Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
a. Pembelajaran Berbasis Konsep:
Melibatkan peserta didik dalam langkah-langkah konkret untuk
memahami konsep matematika sosial, seperti mencari nilai rata-rata,
merupakan pendekatan pembelajaran berbasis konsep. Teori ini
menekankan pentingnya membangun pemahaman yang mendalam
terhadap konsep-konsep matematika, bukan hanya mengingat rumus atau
prosedur tanpa pemahaman.
b. Pembelajaran Aktif:
Peserta didik secara aktif terlibat dalam pemecahan masalah dan
pengerjaan soal. Mereka tidak hanya mendengarkan guru memberikan
informasi, tetapi juga menerapkan konsep secara langsung. Pembelajaran
aktif telah terbukti meningkatkan retensi informasi dan pemahaman
konsep (Piaget, 1976).
c. Pendekatan Kontekstual:
Memberikan soal-soal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari atau
kontekstual membantu peserta didik mengaitkan matematika dengan
situasi dunia nyata. Teori pembelajaran kontekstual (Vygotsky, 1978)
menyoroti pentingnya menyajikan materi pembelajaran dalam konteks
yang bermakna bagi peserta didik.
d. Peningkatan Kepercayaan Diri:
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berhasil pada tahap
awal pembelajaran dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Peningkatan kepercayaan diri berperan penting dalam motivasi dan
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran (Bandura, 1997).
e. Pembelajaran Berkelanjutan:
Memberikan kesempatan untuk pengulangan dan latihan membantu
memperkuat pemahaman. Teori pembelajaran berkelanjutan (Bruner,
1961) menekankan bahwa pembelajaran sebaiknya melibatkan aktivitas
berulang untuk memastikan pemahaman yang kuat.

Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum
bisa berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk
membantu setiap peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.
1. Menurut anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta
didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
Menurut kami jika dilihat dari tahap perkembangan peserta didik kelas 1
berkisar umur 6-8 tahun berarti masuk pada tahap Tahap Operasional Konkrit
menurut tahap perkembangan Jean Piaget. Usia tersebut menurut Jean Piaget:
usia tersebut anak belum sepenuhnya sanggup untuk menggunakan logika,
mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Sehingga
anak-anak di rentang usia tersebut baru bisa menerapkan logika pada objek
fisik. Rani bisa menciptakan pembelajaran dengan menerapkan logika pada
objek fisik agar bisa menstimulus kemampuan anak dalam berfikir. Selain itu,
Rani juga bisa menyediakan permainan yang berkaitan dengan hitung-
menghitung seperti congklak.

2. Mengapa anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban anda


dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Kenapa kami menyarankan hal ini?
a. Kegiatan pembelajaran yang kami sarankan diatas sangat erat kaitannya
dengan Teori Belajar Konstruktivisme.
b. Dengan menyediakan benda-benda disekitar serta beberapa permainan
yang berhubungan dengan hitung-menghitung secara tidak langsung siswa
dihadapkan dengan situasi nyata yang ada dilingkungan sekitarnya.
c. Sehingga tercipta pengalaman baru yangbisa digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali.
Ia mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks
deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat
mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-
bangunan pencakar langit yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar
belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh
berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di
Bali.
1. Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai?
Mengapa demikian?
Menurut kelompok kami, pertimbangan dan keputusan Made untuk
memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas Bali,
dianggap sesuai dalam konteks mengajar pada mata pelajaran tersebut.
Berikut adalah beberapa kemungkinan alasan mengapa keputusan Made
dianggap tepat:
a. Relevan dengan kehidupan peserta didik, dengan memberikan contoh nyata
dengan kehidupan sehari-hari, seperti pantai dan makanan khas Bali, Made
dapat membuat materi menjadi relevan dan menarik bagi perserta didik.
b. Keterlibatan Peserta Didik, dengan memberikan contoh lebih dekat dengan
pengalaman hidup peserta didik, mereka akan termotivasi untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
c. Pengenalan Budaya Lokal, menggunakan contoh yang mencerminkan
budaya lokal, dapat membantu peserta didik umtuk lebih memahami dan
menghargai warisan budaya mereka sendiri.

2. Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban
Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Pada kasus tersebut tampaknya Made menggunakan prinsip berikut:
a. Prinsip relevansi. Prinsip ini mengacu pada upaya seorang pendidik untuk
menjadikan materi pembelajaran relevan dengan kehidupan dan
pengalaman peserta didik, sehingga mereka dapat lebih terlibat dalam
proses pembelajaran dan lebih mudah dalam memahami konsep yang
diajarkan. Teori yang relevan mendukung pendekatan ini adalah Teori
Konstruktivisme, yang menekankan bahwa peserta didik aktif dalam
membangun pengetahuan peserta didik dengan mengaitkan informasi baru
dengan pengalaman mereka sendiri.
b. Prinsip fleksibilitas. Pembelajaran hendaknya memiliki sifat lentur atau
fleksibel. Pelaksanaan suatu kurikulum memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, da latar belakang.
c. Proses pembelajaran berbasis focal wisdom. Proses pembelajaran ini
menjadikan suatu kearifan lokal sebagai hagian dari pembelajaran sehingga
siswa mampu mengaitkan antara kehidupannya sehari-hari dengan teori
yang dipaparkan di kelas

Anda mungkin juga menyukai