Anda di halaman 1dari 7

TOPIK 1

01.02.3-T1-4 Ruang Koleborasi


"Pemahaman Peserta Didik Dan
Pembelajarannya"

Dosen Pengampu

Ilhammuddin, S.Pd., M. Pd

Arranged By :
Wirawan Arda Pangerang
Winda Dwi Putri
Sri Aprilia Anwar
Suryana
Sriwidharti.R
Ummul Susilawati
KASUS 1
Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal
dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah
pengerjaan soal)?

Pada kasus tersebut kami melihat bahwa seorang guru menggunakan metode
scaffolding adalah memberikan sejumlah besar bantuan kepada siswa selama
tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian sedikit demi sedikit bantuan tersebut
dikurangi sampai siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya sendiri. Bantuan
yang diberikan kepada siswa dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan,
menguraikan permasalahan, memberikan contoh, ataupun hal lain yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri. Vygotsky meyakini bahwa
interaksi sosial dengan orang lain memacu terbentuknya ide baru dan
meningkatkan intelektual peserta didik (Yanti, 2019).
Setelah menggunakan metode scaffolding selanjutnya guru menggunakan
model problem based learning (PBL), sehingga siswa diarahkan untuk
mengerjakan soal-soal latihan untuk mengasah dan menguji sejauh mana tingkat
pemahaman peserta didik.

Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Kegiatan belajar yang dapat diterapkan sesuai dengan metode diatas


adalah model Problem Based Learning (PBL) dimana siswa diberikan
latihan latihan soal. Latihan soal beserta langkah atau urutan pengerjaan
nya tersebut merupakan stimulus dalam penerapan teori belajar
behavioristik yang sesuai dengan kasus tersebut. Berdasarkan kasus di atas,
metode yang diterapkan oleh guru adalah metode drill and practice yaitu
berupa penugasan dan latihan soal yang dilakukan secara berulang untuk
mengembangkan keterampilan pengetahuan pada peserta didik. Metode di
atas merupakan hasil implemetasi dari teori behavioristik yaitu teori belajar
yang berfokus pada perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil dari
proses pembelajaran. Salah satu ciri dari teori behavioristik yang relevan
dengan kasus diatas adalah mementingkan pembentukan kebiasaan melalui
latihan dan pengulangan.

"Pemahaman Peserta Didik Dan Pembelajarannya"


Kasus II
Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu
peserta didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan usia?

Perkembangan belajar peserta didik kelas 1 SD sangat


dipengaruhi oleh tahapan perkembangan usia mereka.
Pada usia ini, anak-anak berada dalam fase awal
pendidikan formal mereka, dan pendekatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik perkembangan mereka
akan lebih efektif. Sebagai seorang guru, Rina harus
mampu membantu peserta didiknya untuk
mengembangkan keterampilan berhitung sesuai dengan
tahapan perkemangan usia mereka. Berikut ini beberapa
langkah yang dapat diambil oleh Rina:

PengenalanAngka dan KonsepBerhitung: Pada tahapawal, Rina perlufokus


pada pengenalan angka dan konsep berhitung dasar seperti penjumlahan dan
pengurangan. Menggunakan benda-benda fisik seperti buku, pensil, atau biji-
bijian dapat membantusiswa untuk memahami konsep ini secara konkret.

Menggunakan Materiyang Konkret: Sebagaimana yang dijelaskan Jean Piaget


dalam teorinya, kelas 1 SD masih berada pada tahap operasional konkret
dalam berpikir. Oleh karena itu, Rina perlu menggunakan materi yang
konkret, seperti gambar, atau benda-benda fisik, untuk membantu peserta
didik memvisualisasikan dan memahami konsep matematika.

Pembelajaran Bertahap: Pembelajaran harus dimulai dengan konsep yang


paling dasardansecara bertahap naikke tingkat berikutnya.Peserta didik
harusbenar-benar dipastikanmemahami satu konsepsebelum melanjutkan
kekonsep selanjutnya. Misalnya, mulailah dengan mengenalkan angka 1
hingga 10 sebelum melibatkan angka-angka yang lebih besar.
Aktivitas Interaktif: Pada dasarnya anak itu suka bermain atau kegiatan
interaktif. Oleh karena itu, Rina dapat mengadakan aktivitas yang
melibatkan interaksi peserta didik, seperti permainan matematika,
tantangan berhitung, atau kerja kelompok. Hal Ini tentunya akan
membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif, serta
membantu peserta didik belajar satu sama lain.

Pendekatan Visual dan Bermain: Menggunakan elemen visual


seperti gambar dan grafik dapat membantu peserta didik dalam
memahami konsep matematika. Rina juga bisa menciptakan
permainan matematika yang melibatkan peserta didik, seperti
bingo angka atau papan permainan berhitung.

Repetisi dan Latihan: Peserta didik perlu banyak latihan untuk


menguatkan pemahaman mereka.

Rina dapat memberikan latihan yang


sesuai dengan tingkat kemampuan masing-
masing peserta didik dan meningkatkannya
secara bertahap seiring perkembangan
mereka. Dengan mengikuti langkah-langkah
tersebut dan memahami tahapan
perkembangan usia siswa kelas 1 SD, Rina
dapat membantu setiap peserta didiknya
mengatasi tantangan belajar dalam matematika
dengan lebih efektif.
Kasus II

Mengapa Anda menyarankan hal tersebut?


Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
teori yang berkaitan.

Kegiatan pembelajaran yang kami sarankan diatas


sangat erat kaitannya dengan Teori Belajar
Konstruktivisme. Dengan menyediakan benda-benda
disekitar serta beberapa permainan yang
berhubungan dengan hitung-menghitung secara tidak
langsung siswa dihadapkan dengan situasi nyata
yang ada dilingkungan sekitarnya. Sehingga tercipta
pengalaman baru yang bisa digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya. Hal ini tentu
selaras dengan prinsip utama Teori Belajar
Konstruktivisme, dimana guru menempatkan peserta
didik sebagai individu yang membangun pemahaman dan
memahami informasi secara aktif sepanjang proses
pembelajaran.
Kasus III
Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan
Made sudah sesuai? Mengapa demikian?

Pertimbangan dan keputusan Made yang dilakukan


sudah sesuai karena dengan memberika contoh yang
berada disekitar lebih memudahkan peserta didik untuk
membayangkan pantai dan makanan khas di Bali sehingga
peserta didiklebih mudah menyusun teks deskripsi dan
lebih cepat memahami materi yang diberikan. Berdasarkan
hal tersebut pak Made terlebih dahulu memahami
karakteritik peserta didik untuk dapat merancang
pembelajaran yang berdiferensiasi sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Berdasarkan kasus di atas, keputusan yang diambil Made
sudah tepat. Made memperhatikan latar belakang peserta
didiknya yang keseluruhannya adalah kelompok etnos
Bali. Maka dari itu, contoh yang diambil juga berkaitan
dengan budaya di Bali. Hal ini penting bagi seorang
pendidik untuk mengenal dan memahami latar belakang
peserta didiknya sehingga materi yang disampaikan
akan lebih mudah dipahami. Dengan begitu, proses
pembelajaran menjadi efektif
Prinsip apa yang Made gunakan dalam
kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan.

Prinsip yang Made gunakan dalam kasus tersebut


adalah prinsip pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh
guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Made
mengetahui bahwa peserta didiknya berasal dari latar
belakang yang berbeda dalam hal ini maksudnya adalah
peserta didiknya bukan berasal dari daerah ibukota. Agar
pembelajaran lebih efektif, maka Made memberikan
contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas
di Bali. Hal ini akan lebih mudah dipahami oleh peserta
didik karena contoh yang diberikan merupakan hal yang
dapat mereka amati secara langsung.
Salah satu ciri teori humanistik yang
relevan dengan kasus di atas adalah
bahwa seorang pendidik dianjurkan
untuk memahami karakter peserta didik.
Sehingga Langkah yang diambil Made
merupakan penerapan dari teori
humanistik pada siswa.

"Pemahaman Peserta Didik Dan Pembelajarannya"

Anda mungkin juga menyukai