Anda di halaman 1dari 4

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

DAN PEMBELAJARANNYA

Eksplorasi Konsep topik 1

PPG PRAJABATAN 1 2024


PGSD 2

Nama Anggota Kelompok:


1. Uliatul Murtasidah
2. Moh. Robet Syaifurridho
3. Clara Mey Valen Claudia
4. Rizka Miftahul Jannah

Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini
Anda hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni
mencari nilai rata-rata (mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam
memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat urutan atau
langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai
rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu
mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan.
Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta
didik mampu mengerjakannya dengan benar.
Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal
dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah
pengerjaan soal)?
Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan
Jawaban kasus I

1. Adanya percobaan kedua, kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan


soal tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan disebabkan oleh pemahaman
konsep nilai rata-rata yang sudah tertanam dengan baik setelah melalui
pembelajaran sebelumnya. Mereka telah menginternalisasi cara mencari
nilai rata-rata sehingga dapat mengaplikasikannya tanpa melihat langkah-
langkah pengerjaan soal
2. Kegiatan belajar di atas dapat diterapkan dengan menggunakan
pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran matematika.
Konstruktivisme menekankan bahwa siswa membangun pengetahuan
mereka sendiri melalui pengalaman langsung dan refleksi atas pengalaman
tersebut. Pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan memberikan masalah
kontekstual atau situasional yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
agar siswa dapat merasakan relevansi materi. Dengan menggunakan
pendekatan dan model pembelajaran tersebut, siswa akan lebih aktif
terlibat dalam proses pembelajaran, dan pemahaman mereka akan lebih
tahan lama karena mereka membangun konsep-konsep matematika
tersebut secara mandiri. Pendekatan konstruktivis ini sesuai dengan teori
pembelajaran konstruktivis, yang menekankan peran aktif siswa dalam
pembangunan pengetahuan.
Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum
bisa berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk
membantu setiap peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.
Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta
didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban kasus II
1. Rina dapat menggunakan pendekatan belajar yang bermain sambil belajar
untuk membantu peserta didiknya. Menggunakan media pembelajaran
visual, audio visual, permainan, dan cerita sederhana dapat membuat
pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh
anak-anak kelas 1 SD.
2. . Pendekatan bermain sambil belajar didasarkan pada konsep pembelajaran
aktif, yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak-anak. Menurut teori
konstruktivisme, anak-anak belajar melalui interaksi aktif dengan
lingkungan mereka. Dengan mengintegrasikan permainan dan aktivitas
menyenangkan, Rina dapat merangsang minat dan keterlibatan peserta
didik, memungkinkan mereka untuk mengonstruksi pemahaman
matematika secara lebih efektif. Pendekatan ini juga mencerminkan teori
perkembangan kognitif Piaget, yang menekankan tahap-tahap
perkembangan kognitif anak. Anak-anak kelas 1 SD umumnya berada
dalam tahap praoperasional atau tahap awal operasional konkret, di mana
mereka lebih responsif terhadap pengalaman konkret dan visual. Oleh
karena itu, penggunaan alat bantu visual, permainan, dan cerita dapat
membantu memfasilitasi pemahaman konsep matematika dengan cara yang
sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka.
Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah
Bali. Ia mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan
materi teks deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi
panduannya saat mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi
menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di Ibu
Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made
pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks
deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali.
Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai?
Mengapa demikian?
Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban
Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban kasus III


1. Keputusan Made untuk memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai
dan makanan khas di Bali merupakan keputusan yang tepat. Hal ini
menunjukkan kesadaran terhadap latar belakang peserta didiknya, yang
berada di wilayah Bali. Dengan mengaitkan materi dengan pengalaman dan
lingkungan sekitar peserta didik, Made dapat membuat pembelajaran lebih
relevan dan menarik bagi mereka.
2. Pendekatan ini sesuai dengan teori pembelajaran kontekstual (CTL), yang
menekankan pentingnya mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks
kehidupan sehari-hari siswa. Dengan memberikan contoh yang dekat
dengan lingkungan tempat tinggal peserta didik, Made dapat
meningkatkan minat mereka terhadap pembelajaran dan memudahkan
mereka untuk memahami konsep teks deskripsi.

Anda mungkin juga menyukai