Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU


PRAJABATAN GELOMBANG 1 TAHUN
AKADEMIK 2024

(INFORMATIKA)

Disusun Oleh

Amirul Haq Dahri 249012485028


Fathul Jihad 249012485051
Faqih Zulfikar 249012485094
Abdul Qayyum 249012485080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


GURU UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024
RUANG KOLABORASI
Kasus 1
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat
urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai rata-
rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal yang Anda
berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang
telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu
mengerjakannya dengan benar.

 Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik pada
percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?

Jawaban :

Menurut kami peserta didik mampu mengerjakan dengan baik pada percobaan ke dua
karena ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi:

1. Pemahaman Konsep: Peserta didik mungkin telah memahami konsep dasar mengenai
mencari nilai rata-rata (mean). Setelah memahami konsep ini, mereka dapat
menerapkannya dengan benar tanpa harus mengikuti langkah-langkah secara berurutan.
2. Memori Jangka Panjang: Pada percobaan pertama, peserta didik mengikuti langkah-
langkah yang telah disiapkan. Namun, setelah beberapa saat, mereka mungkin telah
menyimpan informasi ini dalam memori jangka panjang. Oleh karena itu, mereka dapat
mengulangi pengerjaan soal dengan baik tanpa melihat petunjuk secara langsung.
3. Kemampuan Berpikir Kritis: Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis
dapat menerapkan konsep matematika dengan lebih fleksibel. Mereka tidak hanya
mengandalkan langkah-langkah yang diajarkan, tetapi juga dapat berpikir secara mandiri
dan menemukan solusi dengan pendekatan yang berbeda.
4. Latihan dan Pengalaman: Latihan dan pengalaman sebelumnya dalam mengerjakan
soal serupa juga dapat memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta didik. Semakin
sering mereka berlatih, semakin terampil mereka dalam mengaplikasikan konsep
matematika.

Secara keseluruhan, kombinasi dari pemahaman konsep, memori jangka panjang,


kemampuan berpikir kritis, dan latihan berkontribusi pada kesuksesan peserta didik dalam
mengerjakan soal pada percobaan kedua.
 Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat
diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan

Jawaban :

Menurut kami pembalajaran berbasis teori Konstruktivisme pembelajaran terjadi ketika


peserta didik aktif terlibat dalam proses konstruksi pengetahuan mereka sendiri. Dengan
memberikan langkah-langkah yang terstruktur, dapat membantu peserta didik dalam
membangun pemahaman mereka sendiri tentang konsep matematika sosial, seperti mencari
nilai rata-rata.

Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap
peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.

 Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?

Jawaban :

Menurut kami untuk membantu peserta didik di kelas 1 SD yang masih dalam tahap
awal belajar berhitung, rina dapat menerapkan beberapa strategi yang dapat dilakukan rina
adalah 1. penggunaan materi visual dan manipulatif Peserta didik di usia ini cenderung
belajar lebih baik melalui pengalaman langsung dan penggunaan materi yang dapat mereka
lihat dan sentuh. Rina dapat menggunakan benda-benda sehari-hari, seperti biji-bijian, blok
bangunan, atau kartu gambar, untuk membantu peserta didik memahami konsep matematika
secara konkret.Permainan dan Aktivitas Bermain: Anak-anak di usia ini cenderung belajar
dengan cara bermain. Rina dapat menggunakan permainan matematika yang interaktif dan
menyenangkan, seperti permainan papan atau permainan bergerak, untuk membantu peserta
didik mempraktikkan keterampilan berhitung mereka tanpa merasa terbebani.Pembelajaran
Berbasis Cerita: Anak-anak di kelas 1 SD juga menyukai cerita dan imajinasi. Rina dapat
mengintegrasikan konsep matematika ke dalam cerita-cerita yang menarik dan relevan bagi
peserta didik. Misalnya, Rina dapat membuat cerita tentang karakter-karakter yang
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka.

 Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
teori yang berkaitan.

Jawaban :

Kami menyarankan hal tersebut karena kegiatan pembelajaran yang kami sarankan
cocok dengan perkembangan anak 7-8 tahun yang dimana pembelajaran berbasis cerita dan
permainan anak seumuran itu aktif dalam mengembangkan imajinasinya dan
keterampilannya.
Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa
contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di Ibu
Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk
memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan
khas di Bali.

 Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?

Jawaban :

Menurut kami pak made mempertimbangkan latar belakang peserta yang berada di
wilayah bali karena memang bali tidak ada gedung pencakar langit karena dibali ada aturan
ada untuk bangunan yang tingginya hanya bisa setinggi pohon kelapa atau sekitar 15 meter
jadi made sudah mengambil contoh yang tepat karena bali merupakan kota wisata

 Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban :

Prinsip yang digunakan oleh Made dalam kasus tersebut adalah prinsip diferensiasi.
Diferensiasi adalah suatu pendekatan atau strategi pengajaran yang memperhatikan
kebutuhan, minat, dan latar belakang belajar setiap individu siswa. Dalam hal ini, Made
memperhatikan latar belakang peserta didiknya yang berada di wilayah Bali, sehingga ia
memilih untuk memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali
sebagai alternatif dari contoh bangunan-bangunan pencakar langit di Ibu Kota yang biasanya
dijumpai dalam buku cetak.

Teori diferensiasi menekankan bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang
berbeda, minat yang beragam, dan latar belakang budaya yang unik. Dengan menerapkan
prinsip diferensiasi, guru dapat mengakomodasi perbedaan tersebut dengan cara
menyediakan beragam materi, strategi pembelajaran, dan penilaian yang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan individu siswa.

Dalam konteks pengajaran bahasa Indonesia, memberikan contoh teks deskripsi


tentang pantai dan makanan khas di Bali adalah bentuk diferensiasi yang efektif. Hal ini
tidak hanya membuat materi lebih relevan dan menarik bagi peserta didik yang berasal dari
Bali, tetapi juga membantu mereka untuk lebih terlibat dalam pembelajaran dengan
merasakan koneksi personal dengan topik yang dibahas. Sebagai hasilnya, peserta didik
menjadi lebih termotivasi dan mampu memahami materi dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai