2. Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa berhitung
dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik
menyelesaikan tantang belajarnya.
• Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?
• Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
teori yang berkaitan.
3. Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa
contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di
Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba
untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan
makanan khas di Bali.
• Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
• Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
PEMBAHASAN
Dalam kasus 1, metode ceramah dan penugasan adalah metode yang paling cocok untuk
digunakan dalam kasus tersebut. Metode ceramah adalah pendekatan pembelajaran
dimana pembelajaran diberikan kepada siswa melalu komunikasi lisan. Metode ini
diterapkan di kelas dengan jumlah siswa yang cukup besar. Setelah siswa memahami
apa yang disampaikan oleh guru, guru dapat memberi tugas untuk mengetahui apakah
siswa memahami apa yang disampaikan selama pembelajaran berlangsung. Saya pikir
itu sesuai dengan teori belajar behavioristik yang menekankan pembentukan reaksi
respon. Percobaan pertama dalam kemapuan siswa mengerjakan soal akan
menghasilkan respon dari stimulus yang diberikan.
2. Berdasarkan kasus diatas, menurut kelompok kami untuk membantu peserta didik yang
sebagian belum dapat berhitung dengan lancar sesuai tahap perkembangan usianya
dapat dilakukan beberapa cara. Berdasarkan pengamatan umumnya anak kelas 1 SD
memiliki usia sekitar 6-8 tahun, menurut Jean Piaget usia tersebut dikategorikan pada
fase operasional konkret yang mana anak pada tahap usia tersebut sudah mampu
berpikir konkret dan logis, mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi dan dapat
menghubungkan antar dimensi, memiliki egosentris yang masih tinggi, dan belum bisa
berpikir abstrak. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan Rina sebagai guru
kelas 1 SD:
• Menggunakan metode pembelajaran yang menarik seperti games
• Memahami tahapan dan karakteristik peserta didik
• Menggunakan alat bantu media pembelajaran yang visual dan konkret seperti
flash card, kartu angka, dll
• Memberi motivasi dan umpan balik yang positif pada peserta didik
Berdasarkan teori gaya belajar yaitu teori behavioristik menerangkan bahwa kegiatan
pembelajaran menyesuaikan karakteristik peserta didik yang membutuhkan stimulus
dari lingkungan dan teori sosial-kognitif menekankan pentingnya proses pengamatan,
mencontoh, dan meniru perilaku.
3. Hal yang menjadi pertimbangan dan keputusan Made dalam memberikan contoh
teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali sudah sesuai dan tepat. Made
menggunakan prinsip relevansi dengan lingkungan siswa. yaitu mengaitkan
materi pelajaran dengan lingkungan siswa. Pemilihan topik yang dilakukan Made
sangat relevan dengan tempat dimana dia mengajar, yaitu Bali. Hal ini dapat
membantu siswa agar merasa lebih terhubung dengan materi pelajaran karena
mereka dapat merasakan keterkaitan langsung antara apa yang mereka pelajari dengan
lingkungan sekitar mereka.
Made menggunakan Prinsip relevansi dengan lingkungan siswa. Yaitu prinsip yang
sejalan dengan Teori Kontruktivisme yang dikenalkan oleh Lev Vygotsky. Teori yang
menekankan pentingnya konteks sosial dan lingkungan dalam pembelajaran dan
Mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan dan budaya agar peserta didik dapat
membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan