Menurut pendapat dari kelompok kami, Peserta didik mampu mengerjakan soal
dengan baik hingga di percobaan keduanya karena di awal guru sudah memberikan
penjelasan dengan rinci terkait langkah-langkah dalam mengerjakan soal tersebut.
Selanjutnya peserta didik diberikan soal pertama latihan yang relevan dengan
langkah- langkah yang telah ia pahami dari penjelasan guru tersebut. Sehingga saat
adanya pengulangan dengan memberikan soal kedua atau soal lain yang relevan,
membuat peserta didik mampu mengingat dan memahami langkah-langkah
pengerjaannya tanpa melihat catatan.
2. Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Menurut kami yang harus dilakukan oleh Rina adalah menggunakan media
konkret atau nyata untuk menyiapkan materi berhitung karena lebih dekat
dengan pengalaman peserta didik. Selain itu peserta didik kelas 1 SD
berada pada tahapan operasional konkret dimana mereka mash
menggunakan pemikiran yang logis namun hanya ada untuk objek fisik
atau benda nyata yang ada disekitar mereka. Contohnya berhitung
menggunakan media pensil. Pensil siswa A ditambahkan dengan pensil
siswa B, kemudian mereka menghitung jumlah pensil tersebut.
2. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban
Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Kami menyarankan menggunakan menggunakan tori belajar konstruktivisme karena teori tersebut
relevan dan sesuai dengan usia mereka dalam membangun pengetahuan dan keaktivan siswa
melalaui pengalaman nyata dan permasalahan sederhana dilapangan maupun kehidupan sehari-
hari. Menurut Jean Piaget pada tahapan operasional konkret (usia 7 - 11 tahun) anak-anak
berkembang dan berpikir secara konkret melalui peristiwa-peristiwa langsung yang mereka alami
dan mash menerapkan logika dalam berpikir pada benda-benda konkret atau nyata. tindak lanjut
dari penerapan teori konstruktif diatas adalah menerapkan tori pembelajaran behavioristik atau
mengulang dan melakukan penguatan bisa berupa soal dalam bentuk angka setelah siswa mampu
mendapatkan pemahaman, tentang mater yang diajarkan setelah peserta didik mendapatkan
stimulus berupa simbol-simbol agar mendapatkan hasil belajar yang baik.
Kasus 3
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah neger wilayah Bali. la
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks
deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya sat
mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-
bangunan pencakar langit yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar
belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh
berbeda. la memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di
Bali.
• Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made
sudah sesai? Mengapa demikian?