Anda di halaman 1dari 12

Memberikan Tanggapan terhadap

Kasus di Ruang Kelas


Kelompok 8
Anggota Tim:
1. Melkior Jeronimus A Sikone (2300103913027141)
2. Nadya Eka Widisma (2300103913027153)
3. Nahdiah Indah Cahyani (2300103913027156)
4. Lisa Adatul Hasanah (2300103913027130)
Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas
VII. Saat ini Anda hendak menyampaikan materi mengenai
matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran,
Anda mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah
yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai
rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta
didik mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah
yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda
meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama
tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu
mengerjakannya dengan benar.
JAwaban kasus I
Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan
soal dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah
pengerjaan soal)?

Jawaban : Menurut kelompok kami, pertama-tama, peserta didik telah


memiliki pemahaman mengenai konsep dasar yang relevan untuk
menyelesaikan tugas eksperimen pertama. Selanjutnya, peserta didik telah
mengidentifikasi kesalahan pada percobaan pertama dan melakukan proses
evaluasi. Terakhir, peserta didik melakukan langkah-langkah pengerjaan
secara berulang dengan tujuan meminimalkan kesalahan.
Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban : Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi dan


eksperimen, sesuai dengan teori pembelajaran konstruktivisme Vygotsky.
Teori ini menjelaskan bahwa pemahaman dibangun secara bertahap dan
umpan balik yang konstruktif diberikan dalam proses pembelajaran.
Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD.
Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang
memikirkan cara yang sesuai untuk membantu
setiap peserta didik menyelesaikan tantang
belajarnya.
Jawaban kasus II
Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya
sesuai dengan tahapan perkembangan usia?

Jawaban :
Menurut Jean Pieget anak usia 7 tahun belum sepenuhnya sanggup untuk
menggunakan logika, mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide. Sehingga
anak-anak di usia tersebut baru bisa menerapkan logika. Menurut kami, Rani bisa
memberikan pendekatan belajar sesuai dengan kebutuhan dan gaya belaja anak.
Sebelum kegiatan belajar Rani bisa melakukan pretest untuk mengetahui kebutuhan
peserta didik. Selain itu, Rani bisa memberikan stimulus tentang kemampuan berfikir
dengan memberikan game atau ice breaking tentang konsep berhitung contohnya
bermain dakon
Jawaban kasus II
Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban :
Kegiatan pembelajaran yang kami sarankan diatas sangat erat kaitannya dengan
pembelajaran berdiferensiasi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru
mengajarkan materi dengan memperhatikan tingkat kesiapan, minat, dan gaya belajar
peserta didik. Sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya.
Kegiatan pembelajaran di atas juga berkaitan dengan Teori Belajar Konstruktivisme.
Pandangan konstruktivistik mengemukakan bahwa lingkungan belajar sangat
mendukung munculnya pandangan, realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-
aktivitas lain yang didasarkan pada pengalaman. Adanya benda-benda disekitar serta
beberapa permainan yang berhubungan dengan hitung-menghitung secara tidak
langsung peserta didik dihadapkan dengan situasi nyata yang ada dilingkungan
sekitarnya. Sehingga tercipta pengalaman baru yang bisa digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah
negeri wilayah Bali. Ia mengampu mata pelajaran bahasa
Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya
saat mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi
menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang
ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap
peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh
berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai
dan makanan khas di Bali.
JAwaban kasus III
Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made
sudah sesuai? Mengapa demikian?

Jawaban :
Menurut pendapat saya, pertimbangan dan keputusan made sesuai
dengan materi deskripsi pada mata pelajaran Bahas Indonesia.
Materi deskripsi memiliki makna mendeskripsikan sesuatu atau
menjelaskan mengenai suatu hal. Kegiatan yang Made lakukan
sangat diperbolehkan jika menggunakan topik lain yang berbeda dari
modul ajar, hal tersebut bisa menjadi inovasi pembelajaran yang
disesuaikan dengan tempat belajar siswa sehingga mempermudah
siswa untuk memberikan deskripsi suatu tempat atau makanan khas
jika itu dari daerah mereka sendiri.
JAwaban kasus III
Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut?
Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang
berkaitan.

Jawaban :
Made menggunakan prinsip adalah prinsip relevansi dengan
lingkungan siswa. Prinsip inisejalan dengan TeoriKontruktivisme
yang dikenalkan oleh Lev Vygotsky. Teori ini menekankan
pentingnya konteks sosial dan lingkungan dalam
pembelajaran.Mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan dan
budaya peserta didik dapat membantusiswa agar lebih
memahami materi pelajaran yang disampaikan
Sumber
https://kurikulum.kemdikbud.go.id
https://lms.syam-ok.unm.ac.id
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai