Anda di halaman 1dari 4

RUANG KOLABORASI

KELOMPOK 3

Nama Anggota :

1. Agatha Vikie Ruliana


2. Annisa Septiani
3. Desna Uswatun Hasanah
4. Dian Krisnawati\
5. Muhamad Adam
6. Nayunda Putri Astin

Topik 1 Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

Tugas 1.1 Memberikan Tanggapan terhadap Kasus di Ruang Kelas

Bacalah kasus-kasus berikut ini. Lalu, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan
berdiskusi bersama kelompok. Gunakan bekal pengetahuan anda mengenai konsep yang telah
dipelajari untuk memberikan jawaban yang informatif dan solutif.

a. Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda
hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata
(mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda
mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta
didik agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu
mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa
saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama
tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya dengan
benar.
1) Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan
baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
Jawab : menurut saya yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan
baik karena peserta didik sudah memahami konsep dasar untuk mencari nilai rata-
rata. Kemudian langkah-langkah yang diajarkan oleh guru mudah dipahami oleh
siswa.
2) Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas
dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab : Pada kasus tersebut kegiatan belajar dari metode pemberian tugas yang
diberikan berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme. Teori konstruktivisme
dikenal sebagai pendekatan yang memandang bahwa setiap individu dapat
membangun pemahaman serta pengetahuan mereka sendiri melalui berbagai
pengalaman yang telah dimilikinya. Sebagai contoh dari kasus tersebut kita pahami
bawa guru mendorong kemandirian peserta didik untuk berusaha mencari nilai rata-
rata tanpa bantuan dari guru namun guru tetap memberikan bimbingan, sehingga
dengan tahapan seperti menganalisis soal, menjawab soal sesuai dengan instruksi
guru, maka peserta didik telah mengembangkan tanggung jawab terhadap proses
belajar mereka sendiri serta menjadi pemecah masalah.

b. Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu
setiap peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.
1) Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya
sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
Jawab : Usia kelas 1 SD rata-rata adalah 7 tahun, dimana usia 7 tahun ini menurut
Jean Piaget masuk kepada tahap perkembangan Operasional Konkrit. Anak-anak
yang masuk ke fase operasional konkrit mulai memahami konsep suatu hal melalui
contoh benda yang nyata. Atau juga memahami sesuatu hal yang nyata bukan
abstrak. Kemudian, yang perlu kita ketahui juga anak-anak kelas 1 SD adalah masa
transisi dari TK ke SD, sehingga memang banyak ditemukan peserta didik yang
belum bisa berhitung dengan lancar. Maka, peran guru kelas 1 SD berpengaruh
kepada proses belajarnya di sekolah. Hal, yang dapat dilakukan Rina adalah
menciptakan pembelajaran dengan menghadirkan objek fisik untuk menstimulus
kemampuan peserta didik dalam berpikir. Seperti menyediakan objek benda-benda
yang ada di sekitar untuk membantu peserta didik belajar berhitung. Contohnya
mengumpulkan pensil dari peserta didik. Kemudian, peserta didik diajak untuk
menghitung jumlah pensil yang dimiliki. Atau bisa juga Rani mengajak siswa untuk
bermain game dengan menyediakan stik kayu berwarna warni, kemudian stik kayu
tersebut diminta untuk dipisah sesuai warnanya yang sama. Lalu, diakhir kegiatan
siswa menghitung jumlah stik kayu pada setiap warna yang berbeda.
2) Mengapa kamu menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab : Karena hal tersebut menyesuaikan dengan perkembangan berpikir siswa usia
7 tahun. Dimana hal tersebut pun berkaitan dengan pembelajaran konstruktivisme,
yaitu guru menempatkan peserta didik sebagai individu yang membangun
pemahaman sendiri dan memahami informasi secara aktif selama proses
pembelajaran. Contohnya dengan menyediakan benda-benda secara nyata sebagai
media berhitung peserta didik dan kegiatan bermain di dalam pembelajaran yang
berkaitan dengan menghitung, secara tidak langsung menghadapkan peserta didik
pada situasi nyata yang ada di lingkungannya.
c. Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks
deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat
mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-
bangunan pencakar langit yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang
setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia
memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali.
1) Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
Jawab : Menurut saya keputusan yang dilakukan oleh Made sudah sesuai. Karena,
Made berusaha untuk menghubungkan materi pembelajaran dengan kondisi sosial
dan geografis yang ada di sekitar peserta didik. Sehingga, hal tersebut dapat lebih
mudah dipahami oleh peserta didik.
2) Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawab : Prinsip yang Made gunakan dalam pembelajaran sesuai dengan teori
pembelajaran konstruktivisme, dimana mendorong peserta didik dalam menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Serta pengetahuan yang diperoleh dapat tumbuh dan berkembang melalui
pengalaman. Dalam hal ini, hal yang dilakukan Made untuk membangun
pengetahuan peserta didik mengenai teks deskripsi, Made menggunakan objek pantai
dan makanan khas Bali. Sehingga, hal tersebut memudahkan peserta didik untuk
memahami karena sesuai dengan pengalaman yang mereka dapatkan dari keadaan
atau lingkungan sosial yang ada di sekitar mereka.

Anda mungkin juga menyukai