Cici Lestari Hattoahira Izzati Salsabilla Madina Khairunnisa
PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022 1. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana konsep pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif. Jawab: Konsep dari pembelajaran paradigma baru adalah pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi peserta didik dan pengembangan pada karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila menjadi pemandu dalam pembelajaran dan asesmen. Pembelajaran paradigma baru juga berpusat kepada peserta didik. Setiap peserta didik belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Tahap perkembangan peserta didik ini dibagi dalam beberapa fase, fase fondasi untuk prasekolah taman kanak-kanak, fase A-C untuk peserta didik sekolah dasar, fase D untuk peserta didik sekolah menengah pertama, dan fase E-F untuk peserta didik sekolah menengah atas. Pada pembelajaran paradigma baru, kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas (intrakurikuler) tetapi juga di luar kelas (kokurikuler dan ekstrakulikuler). Konsep dari asesmen yang efektif adalah bentuk umpan balik dari pendidik, peserta didik, dan orang tua setelah melalui proses pembelajaran. Hasil dari asesmen menunjukkan kemajuan belajar peserta didik, sebagai panduan dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya, dan bentuk refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. 2. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana semestinya guru merencanakan pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif untuk mengukur capaian belajar peserta didik? Jawab: Dalam merencanakan pembelajaran paradigma baru, guru harus mempertimbangkan bagaimana tingkat pencapaian peserta didik. Rancangan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar serta mencerminkan perkembangan kognitif peserta didik. Pembelajaran dilaksanakan secara berkelanjutan dan holistik untuk membangun kapasitas belajar peserta didik menjadi pemelajar sepanjang hayat dan berorientasi pada masa depan. Rancangan pembelajaran juga harus relevan sesuai dengan konteks kehidupan. Hal yang harus diperhatikan guru dalam merencanakan asesmen adalah asesmen harus diterapkan sesuai dengan tujuan yang mengacu pada Capaian Pembelajaran. Rancangan asesmen harus adil, proporsional, valid, dan reliabel. Bentuk dari asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditargetkan. 3. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif untuk mencapai CP yang telah ditentukan. Jawab: Untuk mencapai CP yang telah ditentukan, pembelajaran disesuaikan dengan ruang lingkup materi pembelajaran yang bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik yang memiliki kesiapan, minat dan tingkat penguasaan kompetensi yang berbeda- beda. Guru juga mengarahkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok, berpasangan, ataupun secara mandiri dan menyediakan berbagai bahan dan media belajar sebagai alternatif pilihan bahan dan media belajar bagi peserta didik. Mengondisikan lingkungan belajar dengan tujuan memberikan keleluasaan, kenyamanan, dan keamanan belajar bagi peserta didik baik dari segi fisik dan psikis juga perlu diperhatikan untuk mencapai CP yang telah ditetapkan. Pada pembelajaran paradigma baru, guru diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan pada asesmen sumatif. Hasil asesmen formatif digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran. Penerapan asesmen formatif ini bisa berupa asesmen diri dan asesmen antarteman. Asesmen ini bisa dijadikan bahan refleksi diri yang nantinya dapat digunakan untuk mengonfirmasi capaian hasil belajar peserta didik. 4. Setiap kelompok mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul dalam merencakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru Jawab: 1. Pendidik perlu berupaya untuk menyesuaikan strategi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Namun demikian, bagi sebagian pendidik melakukan pembelajaran terdiferensiasi bukanlah hal yang sederhana untuk dilakukan. Pembelajaran terdiferensiasi merupakan pengelompokkan gaya belajar siswa berdasarkan audio, visual, dan kinestetik. 2. Pendidik mengalami tantangan karena keterbatasan waktu untuk merancang pembelajaran yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan individu peserta didik. 3. Pendidik mengalami kesulitan untuk mengelompokkan peserta didik berdasarkan kesiapan karena jumlah peserta didik yang banyak dan ruangan kelas yang terbatas. 5. Setiap kelompok mengidentifikasi dan menuliskan strategi yang perlu dilakukan terhadap kemungkinan tantangan yang muncul dalam merencanakan pembelajaan dan asesmen paradigma baru Jawab: Strategi yang perlu dilakukan terhadap kemungkinan tantangan yang muncul dalam merencanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru, sebagai berikut: 1. Pendidik bisa membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk membahas suatu permasalahan. Peserta didik diberi kebebasan memilih gaya belajar yang sesuai dengan diri peserta didik untuk mendapatkan referensi terkait permasalahan. Diharapkan peserta didik bisa berkolaborasi sesama peserta didik untuk memecahkan permasalahan tersebut. 2. Pendidik telah menyiapkan metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan waktu yang efisien untuk melaksanakan pembelajaran. Apabila sewaktu pembelajaran berlangsung, pendidik dan peserta didik terlalu lama membahas suatu permasalahan. Sehingga waktu yang tersisa tidak cukup untuk membahas permasalahan yang lain. Pendidik bisa memberikan berbagai referensi sesuai dengan gaya belajar peserta didik, agar peserta didik bisa secara mandiri merefleksikan permasalahan tersebut. 3. Sebelum pembelajaran dimulai, pendidik meminta peserta didik untuk mengisi angket terkait materi pembelajaran. Dengan demikian pendidik mendapatkan gambaran awal tentang pengetahuan peserta didik terhadap materi pembelajaran. Pendidik bisa membagi peserta didik berdasarkan pengetahuan awal peserta didik. Peserta didik yang telah memiliki pengetahuan awal akan dikelompokan dengan peserta didik yang belum memiliki pengetahuan terkait materi pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan kolaborasi antar peserta didik, peserta didik akan saling bertukar pendapat, saling berbagi referensi yang telah didapat, dan menyamakan presepsi untuk memecahkan kasus.