BENTUK-BENTUK PASAR
Disusun Oleh :
WA ODE YAYAN WIJAYA (121901006)
LA SAMI (121901019)
WA ARNI (121901001)
SALRIA (121901012)
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan atas berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk makalah ini sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Dalam makalah ini penulis mengangkat judul BENTUK-BENTUK PASAR
Penyusunan makalah ini adalah merupakan tugas pada mata kuliah Pengantar
Ilmu Ekonomi, Fakultas pertanian.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
Ibu wa ode dian purnama sari. S.M., M.P selaku dosen mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi.
Rekan-rekan yang telah mendukung penulisan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik dalam teknik penulisan maupun materi, maka saran dan kritik
yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
selanjutnya. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah …………………………………. 1
B. Permasalahan ………………………………………………….. 2
C. Tujuan dan Kegunaan ………….……………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar ……………………………………………….. 3
B. Bentuk Persaingan Pasar………………………………………. 4
1. Pasar Persaingan Sempurna ……………………………… 4
2. Pasar Monopoli ………………………………………………. 18
3. Pasar Persaingan Monopolistik ……………………………. 34
4. Pasar Oligopoli ………………………………………………. 42
5. Pasar Monopsoni …………………………………………….. 47
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………….. 54
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan jumlah pembeli dan penjual serta jenis barang yang diperjual
belikan, pasar dapat dibedaka dalam beberapa bentuk pasar yaitu : 1) Pasar
persaingan sempurna; 2) Pasar monopoli; 3) Pasar persaingan
monoplolistik, menurut Carla dkk. (2002:95-97)
Menurut Pratham Rahardja dan Mandala Manurung (2008:145), bahwa
persaingan pasar dibagi menjadi 4 macam pasar, yaitu : 1) Pasar persaingan
sempurna; 2) Pasar monopoli; 3) Pasar persaingan monopolistic; 4) Pasar
oligopoli.
Dewasa ini kebanyakan dari masyarakat tidak bisa membedakan pasar, pasar
yang mereka kenal adalah pasar secara umum. Padahal setelah kita kaji
ternyata pasar dapat dibedakan menjadi bermacam-macam atau berjenis-jenis
pasar seperti yang sudah diuraikan diatas. Dan berdasarkan hal inilah
kelompok kami mengangkat judul. BENTUK BENTUK PASAR
____________________
1
A. Rilam dan Djaslim Saladin, 1985. PENGANTAR ILMU EKONOMI. Bandung
: Sulita. hal:148.
3
2
B. Permasalahan
Apa pengertian pasar ?
Ada berapakah jenis pasar persaingan?
Apa ciri-ciri dari masing-masing pasar?
Faktor-faktor apa yang menimbulkan persaingan dalam pasar?
Bagaimana mengetahui pemaksimuman keuntungan dalam pasar ?
Bagaimana mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing pasar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar
3
B. Bentuk Persaingan Pasar
Berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan diatas, maka pasar dapat dilihat dalam
bentuk persaingan
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar hanya dimana terdapat satu
penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang
penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentuan harga
seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara
menentukan jumlah barang yang akan diproduksi, “semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut”. Walaupun demikian, penjual
juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan
harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari
atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1) Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2)Ttidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3) Produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4)Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada
hambatan
A. Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli
a. Permintaan
Dalam pasar monopoli, permintaan terhadap output perusahaan (firm’s
demand) merupakan permintaan industri. Karena itu perusahaan
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar dengan
mengatur jumlah output. Posisi perusahaan monopolis adalah penentu
harga (price setter atau price maker). Dengan demikian, kurva permintaan
yang dihadapi monopolis adalah juga kurva permintaan pasar / industri.
Diagram 2.1
Kurva MR Dalam Perusahaan Monopoli
50
b) Jika elastisitas harga sama dengan satu, untuk menambah output 1%
harga harus diturunkan 1% juga. TR tidak bertambah, yang artinya
MR = 0. Pada saat itu nilai TR maksimum.
c) Jika elastisitas harga lebih kecil dari satu (inelastis), untuk menaikan
output 1%,harga harus diturunkan lebih dari 1%. Akibatnya TR turun,
yang artinya MR < 0 (negatif).
Diagram 2.2
Kurva TR dan MR Dalam Perusahaan Monopoli
51
C. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
Sebagaimana halnya perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna,
perusahaan monopoli juga harus menyamakan MR dengan MC agar
mencapai laba maksimum, seperti yang digambarkan diagram 2.3.
Diagram 2.3
Keseimbangan Jangka Pendek
Dalam Perusahaan Monopoli
Pada diagram 2.3 laba maksimum tercapai pada output Q*, dimana MR =
MC. Besar laba seluas bidang AP*BC. Jika output lebih kecil dari Q*,
misalnya Q1 laba perusahaan belum maksimum sebab MR > MC. Sebaliknya
jika output lebih besar dari Q*, misalnya Q2, laba akan berkurang karena
MR < MC.
52
Monopolis juga bisa menderita rugi. Namun, apabila rugi. Namun, apabila
rugi akan diusahakan agar kerugiannya adalah minimum (juga pada tingkat
output dimana MR = MC).
Dibawah ini gambar diagram 2.4 monopolis yang menderita rugi.
Diagram 2.4
Monopolis Yang Menderita Rugi
53
perusahaan lain untuk masuk kedalam industri sehingga dalam jangka
panjang perusahaan hanya menikmati laba normal saja. Hal tersebut tidak
berlaku dalam pasar monopoli. Hambatan untuk masuk menyebabkan
perusahaan monopoli mampu menikmati laba super normal saja, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan monopoli hanya akan
kehilangan laba super normal jangka panjang, bila tidak mampu
mempertahankan daya monopolinya. Hal tersebut dapat saja terjadi, jika
perusahaan lalai dalam melakukan riset dan pengembangan untuk
memperoleh teknologi yang mampu meningkatkan efesiensi produksi.
Akibatnya posisi perusahaan tergantikan oleh perusahaan lain yang mampu
menghasilkan atau memanfaatkan teknologi produksi yang lebih efisien.
Keseimbangan dalam jangka panjang akan menjadi masalah apabila dalam
jangka pendek perusahaan mengalami kerugian.
54
Besarnya nilai indeks lerner dipengaruhi beberapa faktor :
a. Elastisitas Harga Permintaan (Elastisitas Harga)
Dalam pasar persaingan sempurna, elastisitas harga permintaan tak
terhingga. Laba maksimum tercapai bila P = MC. Karena itu dalam pasar
persaingan sempurna nilai L sama dengan nol. Perusahaan tidak memiliki
daya monopoli (price taker). Makin inelastis permintaan, makin besar nilai
L atau daya monopoli.
b. Jumlah Perusahaan Dalam Pasar
Makin jumlah sedikit jumlah permintaan, daya monopoli makin sedikit.
Dalam pasar persaingan sempurna, jumlah perusahaan banyak sekali,
sehingga konsumen leluasa memilih produsen. Permintaan elastis
sempurna,sehingga nilai L sama dengan nol.
c. Interaksi Antarperusahaan
Makin solid interaksi antar perusahaan, makin besar daya monopoli.
Dalam pasar persaingan sempurna, karena jumlah perusahaan sangat
banyak, amat sulit melakukan konsolidasi untuk mencapai kekuatan
monopoli. Makin sedikit jumlah perusahaan, makin mudah melakukan
konsolidasi (interaksi). Karena itu struktur pasar yang berpotensi besar
untuk memiliki daya monopoli besar adalah oligopoli.
Indeks Lerner bukanlah indeks laba (profit index). Sebab laba berkaitan
dengan biaya rata-rata. Walaupun memiliki daya monopoli yang besar
(nilai L besar), tanpa efisiensi perusahaan bahkan akan mengalami
kerugian.
55
tingkat efisiensi yang makin tinggi, bila skala produksi diperbesar. Perusahaan
seperti ini mampu melakukan eksploitasi pasar, dilihat dari makin besarnya
selisih harga jual dengan biaya marjinal. Diagram 2.6 menunjukan hal tersebut,
dimana titik perpotongan kurva MC dengan MR (titik A) jauh dibawah harga
jual (titik B).
Diagram 2.6
Kurva AC dan MC Perusahaan
Monopoli Alamiah Dalam Jangka Panjang
Perusahaan hanya akan mampu memiliki daya seperti diatas bila dalam
jangka panjang mampu meningkatkan efisiensi melalui pengembangan
teknologi, manajemen, dan sumber daya teknologi. Sebaliknya perusahaan
yang pada awalnya memiliki kemampuan teknis, dapat kehilangan
kemampauan monopoli dan tidak mampu menjadi monopolis alamiah.
56
Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen dan pekerja.
Memburuknya kondisi makroekonomi nasional.
Memburuknya kondisi perekonomian internasional.
Diagram 2.7
Dead Weight Loss
Pada Perusahaan Monopoli
57
Sikap eksploitasi surplus konsumen yang menyebabkan daya monopoli
disebut sikap eksploitasi keuntungan.
58
perusahaan akan selalu memilih tingkat output pada saat AC yang
menurun). Keseimbangan makro terjadi dibawah keseimbangan ekonomi
karena tidak seluruh faktor produksi terpakai sesuai dengan kapasitas
produksi, sehingga menimbulkan pengangguran tenaga kerja maupun
faktor-faktor produksi yang lain. Selanjutnya keadaan ini akan
melemahkan daya beli, menciutkan pasar, yang memaksa perusahaan
memproduksi lebih sedikit lagi. Begitu seterusnya sehingga perekonomian
secara makro dapat mengalami keadaan stagflasi (stagnasi dan inflasi),
dimana pertumbuhan ekonomi mandek, pengangguran tinggi, tingkat
inflasi juga tinggi.
d. Memburuknya Kondisi Perekonomian Internasional
Tuntunan perdagangan bebas diakui dapat meningkatkan efisiensi. Tetapi
optimisme terhadap perdangan bebas harus ditinjau ulang, karena fakta
menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan yang besar telah menjadi
perusahaan monopoli alamiah. Karena sahamnya dimiliki pihak swasta,
tujuan perusahaan ini adalah maksimalisasi laba.
59
strtegis dan menyangkut hajat hidup orang banyak ( pasal 33 Undang-undang
Dasar 1945). Pertamina, PT Telkom, PLN , Perusahaan Air Minum dan
perusahaan transportasi kereta api , adalah contoh dari berates-ratus badan usah
milik pemerintah yang memiliki daya monopoli Karen legalitas (legal
monopolies)
Dua cara lain yang akan dibahas agak rinci adalah pengaturan harga dan
pengenaan pajak.
b. Pajak (Taxation)
Dalam pembahasan ini, kita mengasumsikan pajak yang diberlakukan
adalah pajak nominal per unit misalnya pajak penjualan. Pajak telah
mengurangi kemampuan masyarakat untuk membeli output. Apakah
berarti kebijaksanaan pajak tidak perlu diterapkan? Kita harus ingat salah
satu fungsi pajak adalah untuk mengarahkan alokasi sumber daya agar
makin efisien. Jika barang yang dikenakan pajak adalah barang mewah
(mobil pribadi), maka pengenaan pajak mendesak masyarakat mengurangi
pembelian mobil pribadi dan menggunakan uangnya untuk membeli
barang atau jasa yang lebih penting bagi dirinya. Sama halnya dengan
60
pengaturan harga, pengenaan pajak terhadap monopolis alamiah juga
menimbulkan dilema, sebab kenaikan harga barang lebih besar dari pajak
per unit.
61
panjang diharapkan mampu menjadi monopolis alamiah yang
memproduksi barang publik dengan harga murah.
62
dengan produk lainnya. Contohnya adalah: shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun
fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap
produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus,
misalnyaperbedaan aroma, perbedaan warna,kemasan,danlain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk
memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk
sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing
memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri
khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada
mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai
pelanggan setia masing-masing1.
_______________
1
Dalam internet (http://www.ekomarwanto.com/2012/04/pasar-persaingan-
monopolistik.htm)
Struktur pasar persaingan monopistik hampir sama dengan persaingan
sempurna. Di dalam industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar
masuk. Namun produk yang dihasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensi
(differetiated product). Namun perbedaan barang antara satu produk dengan
produk yang lain tidak terlalu besar. Diferensi ini mendorong perusahaan untuk
melakukan persaingan nonharga. Walaupun demikian output yang dihasilkan
sengat mungkin saling menjadi subtitusi. Perusahaan memiliki kemampuan
monopoli yang relatif terbatas/kecil.2
63
Yang dimaksud dengan produk terdiferensiasi adalah produk dapat
dibedakan oleh konsumen dengan melihat siapa produsennya. Jika dalam
pasar persaingan sempurna konsumen membeli barang tanpa perlu
membedakan siapa produsen, dlam persaingan monopolistik yang menjadi
pertimbangan adalah siapa produsennya. Barang-barang tersebut dapat
diperbedakan oleh kualitas barangnya, model, bentuk, warna, bahkan oleh
kemasan, merek, dan pelayanannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu memiliki pilihan yang tetap untuk
produk-produk sabun mandi, pakaian jadi, sepatu, dan lain-lain. Seorang
gadis yang biasa menggunakan sabun mandi bermerek “sutera”, sulit untuk
pindah ke merek lain. Dia dapat membeddakan produk sabun kesukaannya
dari produk perusahaan yang lain. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki
daya monopoli, walau terbatas. Namun demikian di antara produk-produk
tersebut sebenarnya dapat saling menjadi substitusi. Misalnya, dalam keadaan
tertentu (sedang berada di desa), sabun mandi merek kesayangannya tidak
ada maka merek lain dapat menggantikan tanpa menimbulkan dampak
negatif secara teknis (kesehatan terganggu). Karena itu, persaingan
monopolistik berada di antara pasar persaingan sempurna dan monopoli,
seperti yang digambarkan dalam diagram 3.1 di bawah ini.
______________________
2 Prathama Raharja dan Mandala Manurung,2008.Pengantar Ilmu Ekonomi
Ed.3.Jakarta:Fakultas Ekonomi UI.h:183
Diagram 3.1
Kurva Permintaan Perusahaan
Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
64
2. Jumlah Produsen Banyak Dalam Industri (Large Number of Firm)
Jumlah perusahaan (produsen) dalam pasar persaingan monopolistik
banyak. Di Indonesia dapat dilihat dari begitu banyaknya merek pakaian, dan
sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang
harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain
dalam industri (independence decision of price and output), karena setiap
perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
65
Diagram 3.2
Keseimbangan jangka Pendek
Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
66
bersifat memilih, di mana permintaan jangka panjang menjadi lebih landai
dibanding jangka pendek (diagram 3.3.b). bagaimanapun pengaruhnya,
perusahaan hanya akan dapat bertahan dalam jangka panjang jika mampu
menikmati laba normal, pada saat harga jual sama dengan biaya rata-rata (P =
AC). Dalam diagram 3.3 keseimbangan tersebut terjadi di titik A (diagram
3.3.a) atau (diagram 3.3 b).
Diagram 3.3
Keseimbangan Jangka Panjang
Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
67
loss). Namun tetap kurang efisien dibanding pasar persaingan sempurna. Ada
dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih
efisien dibanding pasar persaingan sempurna.
a. Harga Jual Masih Lebih Besar Dari Biaya Marjinal (P > MC)
Karena memiliki daya monopoli, perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik mampu membedakan harga jual yang lebih tinggi dari biaya
marjinal (P > MC). Namun demikian karena kurva permintaan yang
dihadapi sangat elastis, maka selisih harga dan biaya marjinal tidak sebesar
dalam perusahaan monopolis.
b. Kapasitas Berlebih (Excess Capacity)
Telah ditanyakan, karena sangat mudahnya perusahaan untuk keluar dan
masuk, dalam jangka panjang perusahaan yang beroperasi dalam pasar
persaingan monopolistik hanya menikmati laba normal. Keadaan tersebut
kita gambarkan kembali dalam bentuk diagram 3.4 berikut ini.
Diagram 3.4
Masalah Kapasitas Berlebih (Excess Capacity)
Pada Perusahaan Pasar Persaingan Monopolistik
68
Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang (titik A),
perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien,
sebab titik A bukan titik terendah pada kurva biaya rata-rata (AC). Jika
perusahaan ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output
melebihi Qa (output keseimbangan), penambahan output hanya
menurunkan laba (bahkan merugi) karena penerimaan marjinal lebih kecil
dari biaya marjinal (MR , MC). Dapat disimpulkan, dlam jangka panjang
perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik akan
mengalami kelebihan kapasitas produksi (excess capacity).
69
F. Kebaikan dan Kelemahan Pasar Persaingan Monopolistik
70
______________
3
Dalam Internet (http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-
DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/ekonomi/
Pasar.Monopolistik/karakteristik.html)
4. Pasar Oligopoli
Yang dimaksud oligopoly adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat
dua atau lebih perusahaan, yang secara individual maupun secara kerja
sama depat menguasi pasar.
Apabila dalam pasar terdapat dua perusahaan saja, maka bentuk pasar
itu disebut duopoli.4
71
Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoly merupakan peralihan
antara persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang
dihasilkan akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam upaya mencapai
kondisi optimal (laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna
perusahaan mengatur jumlah output untuk mengatur
________________
4
A. Rilam dan Djaslim Saladin, 1985. PENGANTAR ILMU EKONOMI. Bandung
: Sulita. hal:154.
tingkat laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu
mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopli bentuk
persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan
non harga (non pricing strategi). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan
produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok, film kamera. Sedangkan
yang menghasilkan produk homogeny adalah industri baja, pipa peralon,
seng dan kertas.
72
informasi, membemtuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek,
serta mempengaruhi konsumen.
b. Kompleksitas Manajemen
C. Keseimbangan Oligopolies
73
D. Duopoli
Duopoli adalah keadaan khusus dimana dalam pasar oligopoly hanya ada dua
perusahaan. Model ini dikembangkan untuk melihat lebih tajam interaksi antar
perusahaan dalam pasar oligopoli.
74
b. Teori Permainan (Game Theory)
Teori permainan mencoba menjelaskan perilaku prusahaan dalam pasar
duopoly secara lebih realistis. Menurut teori ini duopolies tidak selalu
mengambil keputusan secara kompetitif, tetapi juga kerja sama
(cooperative). Strategi manapu yang dipilih, dasar pertimbangannya adalah
berapa besar hasil yang diperoleh (pay off)
________________
5
Dalam internet (http://agustinehana.blogspot.com/2011/05/kelebihan-dan-
kekurangan-pasar.html)
75
6. Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu
pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah
Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar
dalam harga bagi petani adalah tidak mungkin. Perlu diteliti lebih jauh dampak
fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni
sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh. Salah satu contoh
monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia.
Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu,
semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
76
a. Kelebihan Pasar Monopsoni
1. Biasanya kualitas produk yg dijual lebih bermutu, karena konsumen
lebih leluasa memilih produk yg disukainya
2. Karena cuma ada satu pembeli biasanya penjual sudah mengerti
seleara pembeli, sehingga memudahkan transaksi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
77
50
B. Saran
Demikian materi yang kami paparkan, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
54