Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini adalah desain penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan peristiwa atau fenomena yang ada pada saat ini.

Mengenai fokus studi dalam penelitian ini adalah untuk menggali masalah

asuhan keperawatan pada klien dengan kejang demam di rumah karena defisit

pengetahuan pengelolaan kejang demam pada klien keluarga yang memiliki

anak balita dengan riwayat kejang demam.

B. Subjek Penelitian

Partisipan dalam studi kasus ini adalah dua keluarga (dua kasus) dengan

masalah keperawatan dan diagnosis medis yang sama, yaitu keluarga dengan

anggota keluarga yang memiliki anak usia balita dengan riwayat kejang demam

dengan defisit pengetahuan mengenai pengelolaan pencegahan kejang demam

berulang dirumah.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu penulis

memilih subyek sesuai yang dikehendaki sesuai dengan tujuan dan masalah

dalam penelitian. Adapaun kriteria klien yang dikehendaki oleh penulis adalah

sebagai berikut :

1. Orang tua bersedia menjadi responden

2. Latar belakang orang tua pendidikan minimal SMA.

29
30

3. Memiliki anak balita dengan riwayat kejang demam kurang dari 24 bulan.

4. Usia balita diantara 6 bulan sampai 5 tahun.

5. Anak balita berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

6. Anak balita tidak memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan

sebelum menderita kejang demam.

7. Tidak ada riwayat masalah perinatal maupun pascanatal pada ibu balita.

8. Orang tua tidak memiliki masalah persepsi sensori dalam menerima

informasi yang nantinya akan diberikan.

C. Fokus Studi

Fokus studi penelitian ini adalah Asuhan Keperawatan Keluarga dengan

Kejang Demam pada Balita dengan Fokus Studi Defisit Pengetahuan

Pengelolaan Kejang Demam.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan adalah tingkat pengetahuan

pengelolaan pencegahan kejang demam. Tingkat pengetahuan mengenai

pengelolaan pencegahan kejang demam di rumah merupakan kemampuan

responden untuk mengerti dan memahami tentang pengelolaan demam

meliputi pengertian, etiologi, faktor resiko, perbedaan kejang demam dengan

epilepsi, dan penatalaksanaan di rumah yang dapat dilakukan sebagai upaya

pencegahan kejang demam dirumah. Tes kemampuan diukur dengan

menggunakan kuesioner dengan pilihan B dianggap benar dan pilihan S

dianggap salah dalam menjawab pertanyaan. Total skor nilai tertinggi 15 dan
31

terendah 0. Untuk deskriptif nilai dengan kategori 0-5 (kurang), 6-10 (cukup),

11-15 (baik).

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan kejang

demam pada balita adalah di Kampung Segaran Tambakaji, Ngaliyan, Kota

Semarang dan dilakukan pada tanggal 17-31 Maret 2018.

F. Pengumpulan Data

Dalam penyusuanan karya tulis ilmiah ini, penulis mengumpulkan data dari

berbagai sumber dengan cara :

1. Wawancara

Dalam penelitian, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang

utama. Data yang diperlukan yang didapatkan dari wawancara antara lain

seperti identitas klien dan keluarga, keluhan utama, riwayat penyakit

sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan keluarga,

pengetahuan keluarga tentang pengelolaan pencegahan kejang demam di

rumah. Data tersebut diperoleh melalui wawancara dengan klien, keluarga,

maupun perawat atau tenaga medis yang bersangkutan dengan klien.


32

2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik

Observasi dan Pemeriksaan Fisik dengan pendekatan IPPA

(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) pada sistim tubuh klien dan keluarga.

Penulis melakukan pengamatan langsung pada keadaan klinis klien dan

respon klien terhadap tindakan asuhan keperawatan keluarga dengan

pengetahuan tentang pengelolaan pencegahan kejang demam di rumah.

3. Studi Dokumen dan Angket

Pada kasus ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan

melihat atau menganalisis dokumen – dokumen yang dibuat untuk peneliti

sendiri, melihat data yang terdapat di posyandu, atau melalui status yang

dimiliki responden.

G. Analisis Data

Analisa data merupakan tahap pertengahan dan serangkaian tahap dalam

sebuah penelitian yang mempunyai fungsi sangat penting. Hasil penelitian

yang dihasilkan harus melalui proses analisis terlebih dahulu agar dapat

dipertanggungjawabkan keabsahannya. Dalam penelitian analisa data yang

dilakukan adalah analisa deskriptif dimana peneliti menganalisa data

berdasarkan data-data yang telah didapat melalui tahap pengkajian sampai

dengan evaluasi, data tersebut dapat berupa data subjektif maupun data objektif

yang terkumpul untuk digambarkan. Teknik analisis data kemudian

diinterprtasikan dan dikomparasikan (perbandingan) antar kasus.


33

H. Etika Penelitian

Etika penelitian yang mendasari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi klien)

Peneliti memberikan lembar persetujuan penelitian kepada

responden. Kemudian peneliti memberikan informasi yang adekuat

mengenai tujuan dari asuhan keperawatan yang akan dilakukan dan

memberikan informasi terkait dengan hak dan kewajiban responden.

Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk mengambil

keputusan apakah bersedia ataupun menolak berpartisipasi secara

sukarela. Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, kedua responden

menyetujui dengan bukti menandatangani surat pernyataan (informed

consent) yang telah disediakan oleh peneliti.

2. Anonymity ( tanpa nama)

Peneliti menjaga kerahasiaan responden dengan cara

mencantumkan inisial nama pada laporan kasus.

3. Confidentiality (kerahasian)

Penulis menjamin kerahasiaan dari hasil laporan kasus baik

informasi maupun masalah - masalah lainnya. Seperti data terkait

informasi responden disimpan di laptop pribadi penulis. Hanya

kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penulisan. Data

yang ditampilkan bersifat umum dan data akan dimusnahkan satu tahun

setelah penulisan selesai.

Anda mungkin juga menyukai