Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan tentang desain penelitian , batasan istilah, partisipan,
lokasi dan waktu penelitian, pengumpulan data, uji keabsahan data, analisa data,
etik penelitian .

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi atau fenomena
dalam menemukan ide baru (Nursalam, 2013). Jenis penelitian deskriptif
yang digunakan adalah studi kasus yaitu meneliti suatu permasalahan
melalui studi kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat
berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena masalah. Unit yang
menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi faktor
yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor yang mempengaruhi,
maupun kejadian yang muncul sehubungan dengan kasus serta tindakan
dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2012).

Karya tulis ilmiah studi kasus ini adalah adalah studi untuk
mengeksplore masalah Asuhan keperawatan keluarga dengan nyeri kepala
pada kasus hipertensi.

3.2 Batasan istilah

Beberapa definisi operasional antara lain:

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses keperawatan yang

meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan

evaluasi dengan format pengkajian keperawatan keluarga. Rencana


keperawatan memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga yang

mengalami peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan

diastolik 90 mmHg, dengan manifestasi klinis yaitu kaku leher, pusing,

bingung, keletihan, dan penglihatan kabur.

3.3 Partisipan

Partisipan dalam studi kasus ini adalah 2 keluarga yang mengalami

nyeri kepala pada kasus hipertensi.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi studi kasus ini di Desa .. Kecamatan Gayaman Kabupaten

Mojokerto

2. Waktu studi kasus dilaksanakan pada .. 2017 sampai .. 2018

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data respodennya adalah keluarga dengan klien yang

mengalami hipertensi dengan nyeri kepala di desa ... kecamatan Gayaman

kabupaten Mojokerto.

1. Wawancara

Wawancara dalam studi kasus ini yaitu dengan mengajukan

beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah

disusun. Pertanyaan yang diajukan peneliti terhadap keluarga dengan

klien yang mengalami hipertensi meliputi identitas keluarga: pengkajian

mengenai nama KK, umur, jenis kelamin, perlu dilakukan pada keluarga

dengan klien hipertensi. Keluhan utama: mengenai hipertensi dan tugas


keluarga dalam menangani klien hipertensi. Riwayat penyakit keluarga

saat ini, pola fungsi keluarga, dan data lingkungan pada keluarga. Sumber

data dalam wawancara ini yaitu klien dan keluarga.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan head

to toe: pemeriksaan secara keseluruhan dari ujung rambut sampai ujung

kaki. Peneliti mengobservasi langsung kepada responden yaitu, dengan

mengkaji keadaan umum klien, TTV, mewawancarai fungsi keluarga

termasuk 5 tugas keluarga, dan hasil dari pengkajian dan intervensi

dengan menggunakan format pengkajian keluarga.

3. Dokumentasi

Dokumentasi penelitian ini adalah berupa hasil dari pemeriksaan


diagnosis dari data pengkajian berdasarkan format pengkajian keluarga.

3.6 Uji keabsahan data

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas

data/informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan

validitas tinggi. Sumber informasi untuk uji keabsahan data dalam studi

kasus ini menggunakan 2 data utama yaitu klien (keluarga) dan anggota

keluarga yang mengalami nyeri kepala pada kasus hipertensi.

3.7 Analisa Data

3.7.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan

dokumen (WOD). Data yang telah dikumpulkan akan ditulis dalam bentuk
catatan lapangan kemudian disalin dalam bentuk transkrip terstruktur.

Data yang dikumpulkan terkait dengan data yang diperoleh dari hasil

pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

3.7.2 Mereduksi data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan

lapangan kemudian dikelompokkan sesuai dengan DS dan DO pada

asuhan keperawatan keluarga.

3.7.3 Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan tabel dan teks naratif.

Kerahasiaan klien terjamin dengan mengaburkan identitas dari klien. Data

yang disajikan, kemudian dibahas dan dibandingkan dengan hasil

penelitian terdahulu, dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.

3.7.4 Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan

dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku

kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.

Metode induksi adalah penarikan kesimpulan dari hal-hal yang khusus

yang diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk mengetahui jawaban

dari permasalahan dalam penelitian. Kesimpulan tersebut kemudian

diverivikasi selama penelitian berlangsung, dengan melihat kembali

reduksi data maupun pada penyajian data. Sehingga kesimpulan tersebut

merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tidak menyimpang dari


permasalahan peneliti, yaitu Asuhan Keperawatan Keluarga dengan nyeri

kepala pada kasus Hipertensi.

3.8 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari

STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto serta mengajukan

permohonan kepada untuk mendapatkan persetujuan dilakukan penelitian.

Setelah membuat persetujuan, selanjutnya penelitian dilakukan dengan

menekankan etika penelitian yaitu:

3.8.1 Informed concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Yang dimaksud dengan informed

Consent adalah suatu kesepakatan / persetujuan pasien atas upaya medis

yang akan dilakukan oleh dokter terhadap dirinya, setelah pasien

mendapatkan informasi dari dokter mengenai upaya medis yang dapat

dilakukanuntuk menolong dirinya, disertai informasi mengenai segala

resiko yang mungkin terjadi.

Sehubungan dengan penjelasan tersebut maka Informed Consent

bukan hanya sekedar mendapatkan formulir persetujuan tindakan yang

ditanda tangani oleh pasien atau keluarganya tetapi persetujuan tindakan

medik adalah sebuah proses komunikasi intensif untuk mencapai sebuah

kesamaan persepsi tetang dapat tidaknya dilakukan suatu tindakan,


pengobatan, perawatan medis. Jika porses komunikasi intesif ini telah

dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu antara dokter sebagai pemberi

pelayanan dan pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan maka hal

tersebut dikukuhkan dalam bentuk pernyataan tertulis yang ditandatangani

oleh kedua belah pihak,demikian halnya jika bahwa ternyata setelah proses

komunikasi ini terjadi dan ternyata pasien menolak maka dokter wajib

untuk menghargai keputusan tersebut dan meminta pasien untuk

menandatangani surat pernyataan menolak tindakan medik . Jadi informed

Consent adalah sebuah proses bukan hanya sekedar mendapatkan

tandatangan lembar persetujuan tindakan.

3.8.2 Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang disajikan.

3.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil

riset (Hidayat, 2012).

Anda mungkin juga menyukai