Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENULISAN KARYA ILMIAH

A. Metode Penulisan Karya Ilmiah


Metode yang penulis gunakan adalah menggunakan metode deskriptif dengan
desain studi kasus yang menggambarkan bagaimana asuhan keperawatan pada
Anak dengan asma bronchial terhadap pola nafas tidak efektif munggunakan
terapi Slow Depp Breathing (SDB) di Ruangan Rasuna Said RS TK III
REKSODIWIRYO padang 2024.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Studi kasus ini dilakukan di Ruangan Rasuna Said RS TK III
REKSODIWIRYO Padang. Waktu penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners
dilaksanakan dari 3 Januari 2024 sampai. Waktu dinas praktek di Ruangan Rasuna
Said dilaksanakan dari tanggal 22 Januari 2024 sampai tanggal 28 Januari 2024.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis/peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi ini bersifat universal atau umum.
(Nursalam,2017).
Populasi dalam studi kasus ini adalah semua pasien dengan diagnosis
Asma Bronchial yang berada di lokasi pengambilan kasus dengan jumlah 1
orang.
2. Sampel
Sampel terdiri dari sebagian populasi yang dapat dipengaruhi sebagai
subjek dalam pengambilan kasus/penelitian melalui sampling
( Nursalam,2017). Sampel dalam studi kasus ini adalah An.A yang telah
memenuhi kriteria kasus.
Adapun kriteria sampel dalam studi kasus ini antara lain :
a. Pasien Asma Bronchial bersedia menjadi responden
b. Pasien Asma Bronchial yang kooperatif
c. Pasien Asma Bronchial yang mengalami sesak napas
D. Format Pengumpulan Data
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien
(Setiadi,2017). Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan
data dan menganalisanya (Manurung,2018). Pengkajian adalah pemikiran
dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah, kebutuhan
dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, social dan lingkungan
(Dermawan,2017).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan
yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik actual
maupun potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk
mengatasinya (Sumijatub,2018). Diagnosa keperawatan adalah pernyataan
yang jelas, singkat, dan pasti tentang masalah pasien yang nyata serta
penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan
(Dermawan,2017).
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan
masalah yang merupakan keputusan awal teentang sesuatu dan sebagainya
(Supardi, Subidyo, dan Rustika, 2017). Dalam studi kasus ini penulis
mengukur dengan menggunakan alat ukur pemeriksaan seperti melakukan
pengukuran tekanan darah, menghitung frekuensi napas, dan menghitung
frekuensi nadi, mengukur tanda-tanda vital dan mengukur derajat Pruritus.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan.Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk
mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari (Potter & Perry,
2005 dalam Rofifah, 2019).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah langkah terakhir dari proses keperawatan
untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai.
Proses evaluasi dalam asuhan keperawatan didokumentasikan dalam SOAP
(subjektif, objektif, assesment, planning) (Achjaar, 2018).

E. Cara Pengumpulan Data


Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis
adalah :
1. Penulis mengajukan pembuatan surat izin penelitian dari STIKes Indonesia
kepada Kainstalwatnap Rumkit Tk.III Padang
2. Penulis mendapatkan izin dari Kainstalwatnap Rumkit Tk.III Padang
3. Penulis meminta izin kepada Kepala Ruangan Rumkit Tk.III Padang
4. Penulis mendapatkan izin dari Kepala Ruangan Rumkit Tk.III Padang untuk
melakukan penelitian
5. Melakukan pemilihan kasus sebanyak 1 orang pasien dengan Asma Bronchial
6. Mendatangi pasien serta keluarga dan menjelaskan tentang tujuan dari studi
kasus
7. Pasien dan keluarga diberi kesempatan untuk bertanya
8. Pasien atau keluarga menandatangani informd consent, penulis meminta
waktu responden untuk melakukan asuhan keperawatan dan pamit.

F. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),
sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperan serta (participant observaction), wawancara mendalam (in depth
interview), dan dokumentasi (Sugiono, 2017).
1. Wawancara
Proses memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan
menggunakan cara tanya jawab bisa sambil bertatap muka ataupun tanpa
bertatap muka yaitu melalui media telekomunikasi antara pewawancara
dengan orang yang di wawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman.
Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh
informasi secara mendalam tentang sebuah issue atau tema yang di angkat
dalam studei kasus, agar wawancara efektif maka tahapan yang di lalui yaitu
mengenalkan diri, menjelaskan maksud kedatangan, menjelaskan materi
wawancara dan mengajukan pertanyaan.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung
kaki pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang
klien dan memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis.
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan keseluruhan untuk memperoleh data
yang sistematis dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi
klien ( Dewi Sartika,2010).
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data untuk memperoleh
informasi melalui fakta yang tersimpan dalam bentuk data sekunder, misalnya
medic, laporan bulanan, laporan tahunan, catatan pasien, surat keterangan,
arsip poto, hasil rapat, jumlah kegiatan dan sebagainya (Supardi, Sudibyo, dan
Rustika,2013).
G. Alat/Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen oengumpulan data pada karya ilmiah ini adalah menggunakan
format pengkajian anak dan lembar observasi.
H. Analisis
Rencana analisis yang di lakukan pada studi kasus ini adalah menganalisis
semua temuan pada tahapan proses keperawatan dengan menggunakan konsep dan
teori keperawatan pada pasien anak dengan Asma Bronchial data yang di dapatkan
pada pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, implementasi sampai dengan
evaluasi. Hasil tindakan akan di narasikan dan dianalisis semua dengan teori
keperawatan. Analisa yang di lakukan berguna untuk menentukan apakah ada
kesesuaian antara teori yang ada dengan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai