Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN
 
A. Desain Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur, dan strategi atau
kerangka penelitian yang telah di desain oleh peneliti yang dimaksudkan
untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan menggambarkan
rencana proses penelitian secara menyeluruh dengan melakukan pengendalian
varian. (Wiratna Sujarweni, 2014, p.123).
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan berbagai
karakteristik data yang berasal dari suatu sampel (Wiratna Sujarweni, 2014,
p.119)
Proposal karya tulis ini berbentuk studi kasus yang mendeskripsikan
tentang Asuhan keperawatan kerusakan integritas kulit pada pasien ulkus
diabetikum.
 
B. Pemilihan Subjek Studi Kasus
Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang pasien yang mengalami
ulkus diabetikum dengan kerusakan integritas kulit di RSUD Bendan Kota
Pekalongan.
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik convinience sampling
atau non probability sampling (penarikan sampel secara tidak acak) dimana
subjek dipilih karena keinginan peneliti (Wiratna Sujarweni,2014, p. 82)
Pengambilan sampel ini terdapat dua kriteria yaitu kriteria inklusi dan
kriteria ekslusi
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik yang umum subjek penelitian dari
suatu populasi Terget dan terjangkau yang akan diteliti (Wiratna
Sujarweni, 2014,p. 79). Dalam laporan kasus ini kriteria inklusinya adalah
a. Pasien ulkus diabetikum kooperatif atau dapat merespon dengan baik
b. Pasien diabetet mellitus dengan ulkus diabetikum
c. Pasien ulkus diabetikum dengan umur 30- 60 tahun
d. Pasien dengan ulkus diabetikum yang mengalami kerusakan integritas
kulit di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
2. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
karakteristik subjek yang sudah memenuhi kriteria inklusi karena berbagai
sebab (Wiratna Sujarweni,2014, p.79). Dalam laporan kasus ini kriteria
inklusinya adalah :
a. Pasien ulkus diabetikum dengan komplikasi sampai koma
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat yang dilakukan peneliti pada asuhan keperawatan ulkus
diabetikum di RSUD Bendan Kota Pekalongan pada bulan Januari sampai
Februari 2021.
D. Teknik Pengumpulan Data
Ada dua cara pengumpulan data sebagai berikut
1. Alat pengumpulan data
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya :
a. Format asuhan keperawatan
b. Alat kesehatan berupa tensimeter, stetoskop, termometer, jam tangan
manual.
c. Alat tulis, seperti buku tulis, pensil, penghapus, bolpoin, dan penggaris.
d. Standar Operasional Prosedur Perawatan luka.
2. Pengumpulan Data
Menurut Wiratna Sujarweni 2014 (p.31)
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan tanya jawab untuk memperoleh
informasi dan penjelasan untuk mengumpulkan informasi, dilakukan
dengan cara tatap muka atau tanpa tatap muka yaitu dengan
telekomunikasi.
Hasil wawancara berupa identitas, keluhan utama, riwayat
kesehatan sekarang, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan
keluarga.
b. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menyajikan gambaran riil suatu peristiwa atau
kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil observasi
meliputi pengkajian head to toe dan tindakan inspeksi, palpas, perkusi,
dan auskultasi pada pasien
c. Dokumentasi
Dokumentasi lebih mengarah pada bukti konkret seperti hasil
laboratorium, pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
E. Analisa Data
Menurut Wiratna Sujarweni (2014, p. 34) Analisa data merupakan sebuah
kegiatan untuk mengatur, mengelompokkan mengurutkan, memberi kode atau
tanda dan mengkategorikan data sehingga suatu temuan berdasarkan fokus
masalah yang ingin dicapai dalam suatu penelitian.
Dalam pembuatan kasus ini penulis menganalisis data klien dari
pengkajian berupa anamsesa, pola fungsional gordon, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan diagnostik kemudian di masukkan kedalam analisa data untuk
dibuat diagnosa, kemudian selanjutnya menyusun rencana tindakan sesuai
tujuan dan kriteria hasil yang dicapai, kemudian masukkan respon klien
dalam hasil implementasi dan evaluasi untuk menentukan hasil akhir dari
tindakan yang sudah dilakukan.
F. Etika
Etika penelitian keperawatan adalah sudut pandang atau ketentuan dan
perilaku akan baik buruknya, benar, atau salahnya dalam penelitian. Oleh
karena itu, etika sangat penting dalam penelitian keperawatan karena
berhubungan dengan manusia (Sudaryono (2018) dalam SD Ryanti 2019).
Dalam penelitian keperawatan yang berhubungan dengan prinsip etik
yaitu :
1. Informed Consent (Persetujuan Partisipan)
Persetujuan patisipan adalah informed consent antara peneliti
dengan responden dengan memberikan surat lembar persetujuan.
Bertujuan agar subjek mengerti maksud dan penelitian dan dapat
mengetahui dampaknya. Informed consent diberikan sebelum peneliti
akan memeulai dan memberikan selembar kertas persetujuan untuk
menjadi responden. Akan tetapi jika responden tidak bersedia maka
peneliti harus menghargai keputusan dan menghargai hak responden.
Data yang harus ada pada lembar informed consent adalah tujuan
akan dilakukan penelitian. Data dan jenis yang dibutuhkan, komitmen,
prosedur pelaksanaan, potensial masalah, manfaat, kerahasiaan, informasi
yang mudah di hubungi untuk informasi selanjutnya.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Anonomity adalah suatu masalah etika keperawatan yang
mempunyai jaminan dalam penggunaan subjek penelti dengan tidak
memberikan atau tidak mencantumkan nama responden dengan lengkap
pada lembar data dan hanya menuliskan inisial atau kode nama pada
lembar pengumpulan da atau lembar hasil penelitian yang akan diajukan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality merupakan masalah etika keperawatan dengan
harus memberikan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi, data dan
masalah lainnya. Semua informasi dijain untuk kerhasiaannya dan hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

 
 
 
 
 
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai