Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus


Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus
untuk mengeksplorasi masalah Pemenuhan Cairan Pada Pasien Gastroentritis
RSUD Dr.M. Yunus Bengkulu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian. diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B. Subyek Studi Kasus


Subyek penelitian dalam studi kasus ini yaitu pasien Gastroentritis/Diare
yang menjalani perawatan di Ruang edelwis RSUD dr. M Yunus Bengkulu.
Jumlah subyek penelitian yang direncanakan yaitu 1 orang pasien dengan
minimal perawatan selama 3-4 hari. Kriteria inklusi dan ekslusi yang
ditetapkan pada subjek penelitian yaitu :
1. Kriteria Inklusi
a. Penderita Gastroentritis yang dirawat inap di ruang edelwis RSUD Dr.
M. Yunus Bengkulu
b. Penderita berusia lebih dari 5-16 tahun
c. penderita mengalami dengan diagnosa keperawatan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Penderita bersedia menjadi responden.
2. Kriteria Ekslusi
Penderita tidak bersedia menjadi responden
C. Fokus Studi
a. kebutuhan nutrisi pada pasien Demam tifoid
D. Batasan Istilah (Definisi Operasional)
1. Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan dalam studi kasus ini didefiniskan sebagai suatu
proses pelayanan keperawatan manajemen cairan meliputi tahapan
pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan
pada pasien typoid.
2. Manajemen Cairan
Manajemen cairan merupakan ketrampilan dalam mengidentifikasi
masalah, menetapkan tujuan, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan dalam menanggapi fluktuasi tanda dan gejala, mengambil
tindakan dalam menanggapi respon fisiologis kekurangan cairan tubuh,
monitoring serta mengelola gejala.
3. Anak
Anak yang menderita gastroenteritis umumnya memiliki gejala diare
lebig dari 2 atau 3 hari. Selain itu, keluhan yang dominan dialami oleh
anak adalah keluhan pada saluran cerna, seperti mual, muntah, mencret
dengan feses berbentuk cair.
4. Gastroentritis
Gastroenteritis dikenal juga dengan sebutan diare atau flu perut,
adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan oleh
beberapa jenis virus. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya mual,
muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam .

E. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi
Penelitian ini adalah di ruang Edelwis RSUD Dr.M.Yunus
Bengkulu. Ruang Rawat Inap Edelwis ini menerima pasien-pasien anak
anak dengan penyakit dalam baik pasien laki-laki maupun perempuan.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan selama satu bulan dari

F. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara (hasil anamnesis yang harus didapatkan berisi tentang
identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dahulu
keluarga, riwayat psikologi, pola-pola fungsi kesehatan) Sumber data
bias dari klien, keluarga, perawat lainnya
2. Observasi dan pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum,
pemeriksaan integumen, pemeriksaan kepala leher, pemeriksaan dada,
pemeriksaan abdomen, pemeriksaan genetalia, pemeriksaan ekstremitas,
pemeriksaan neurologi. Data fokus yang harus didapatkan adalah pada
sistem integumen, sistem pencernaan, pemeriksaan kepala leher dan
ekstremitas.
3. Studi dokumentasi dan instrumen di lakukan dengan melihat dari data
MR (Medical Record), melihat pada status klien, melihat hasil
laboratorium, melihat catatan harian perawat ruangan dan hasil
pemeriksaan diagnostik
2. Instrumen Pengumpulan Data
Alat yang digunakan pengumpulan data menggunakan format pengkajian
asuhan keperawatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dari
jurusan Keperawatan..
3. Prosedur Pengumpulan Data
a. Meminta izin praktik kompherensif ke Direktur RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu dengan membawa surat rekomendari Poltekkes Kemenkes
Bangkulu
b. Berkoordinasi dengan kepala ruangan untuk menentukan pasien yang
dijadikan responden sesuai dengan subjek studi yang telah ditetapkan
yaitu asuhan keperawatan pada pasien gastroenteritis dalam pemenuhan
masalah cairan di Ruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
tahun 2022
c. Menjelaskan Kepada calon responden tentang studi kasus ini agar
bersedia menjadi objek penelitian, kemudian membuat informed
consent dengan pasien dan membina hubngan saling percaya dengan
pasien melakukan studi kasus ini.
d. Melakukan studi kasus kepada responden dengan tahap melakukan
Manajemen pada pasien demam tipoid perhari dan melakukan evaluasi
dengan menggunakan format evaluasi dengan metode SOAP yang telah
dipersiapkan, dengan kata lain waktu yang diperlukan untuk proses studi
kasus ini adalah 3 hari.

G. Penyajian Data
Data disajikan secara terstuktur atau narasi, disertai dengan cuplikan
ungkapan verbal dari subjek studi kasus yang merupakan data pendukung

H. Etika Studi Kasus


1. Lembar Persetujuan (informed consent) Inforemed consent merupakan
bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan
sebelum penelitian dilakukan. dengan memberikan lembar persetujuan
untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek
bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara
lain: partisipasi responden, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial yang akan terjadi,
manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain
(Hidayat, 2008).
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan (Hidayat, 2008). Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar
yang telah diisi oleh responden, penulis tidak mencantumkan nama secara
lengkap, responden cukup mencantumkan nama inisial saja.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
(Hidayat, 2008). Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari
responden akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai