Anda di halaman 1dari 29

A.

Judul Penelitian (p-protokol no 1)


Judul :
Hubungan Faktor Epidemiologi dan Klinis Terhadap Lama Waktu Rawat Inap Pasien Demam Tifoid

Lokasi Penelitian :
RSUP Dr Sardjito, RSUD Sleman, RSUD Wates, RSUD Kota Yogyakarta, RSUD Wonosari ,RSUD
Panembahan Senopati Bantul

Apakah penelitian ini multi-senter? Ya

Jika multi-senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter/institusi yang lain?Ya
C. Ringkasan Protokol Penelitian

1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh "awam" bukan
dokter/profesional kesehatan)
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyebab demam tifoid
adalah memakan dan meminum makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi,
sanitasi lingkungan yang buruk dan tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Anak-anak dan remaja
merupakan populasi yang rentan terkena demam tifoid. Demam tifoid dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius jika tidak diterapi dengan tepat dan cepat. Salah satu terapi pada demam tifoid yaitu perawatan rawat inap
pada pasien yang memerlukan pemantauan terapi dari dokter. Masa penyembuhan dan pemulihan demam tifoid
cukup lama, dan dari aspek ekonomi, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit pada pasien rawat inap. Biaya semakin
meningkat bila disertai pemberian obat-obatan tambahan atau harga yang lebih mahal dan hari perawatan yang
lebih lama. Terdapat beberapa penelitian yang telah menganalisis faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
lama waktu rawat inap pasien demam tifoid, antara lain usia, jenis kelamin, jenis demam tifoid yang diderita,
dokter penanggung jawab pasien, jumlah trombosit, jumlah leukosit, nilai hematokrit, nilai hemoglobin,
komplikasi, kepatuhan pasien, status gizi dan dukungan keluarga dengan lama hari rawat pasien demam
tifoid. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengobservasi faktor-faktor apa sajakah yang menjadi
penyebab lama waktu rawat inap pada pasien demam tifoid di rumah sakit.

2. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaatnya untuk penduduk di wilayah penelitian ini
dilakukan (Negara, wilayah, lokal) - Justifikasi Penelitian (p3) Standar 2/A (Adil)
Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap lama
waktu rawat inap pasien demam tifoid. Manfaar untuk penduduk diwilayah penelitian ini dilakukan adalah
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor-faktor penyebab lama rawat inap pasien demam tifoid
sehingga dapat menjadi langkah preventif (pencegahan) dalam mencegah timbulnya kerugian akibat demam tifoid.
D. Isu Etik yang mungkin dihadapi

1. Pendapat peneliti tentang isyu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana cara
menanganinya (p4).
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Identitas pribadi pasien seperti nama, alamat dan
tanggal lahir akan dirahasiakan.
E. Ringkasan Kajian Pustaka

1. Ringkasan hasil-hasil studi sebelumnya yang sesuai topik penelitian, baik yang sudah maupun yang
sudah dipublikasikan, termasuk jika ada kajian-kajian pada hewan. Maksimum 1 hal (p5)- G 4, S ?
1. Favour et al., (2020) melakukan studi tentang “Statistical study of admitted typhoid fever patients at
Bishop Shanahan Hospital, Nsukka, Enugu State”, yang mengambil subyek pasien demam tifoid yang
dirawat di Rumah Sakit Bishop Shanahan selama lima tahun dari Januari 2012 hingga Desember 2016.
Studi ini menunjukkan bahwa durasi rawat inap pasien demam tifoid tidak tergantung pada jenis kelamin
tetapi tergantung pada jenis demam tifoid yang diderita, usia dan dokter penanggung jawab pasien.
2. Syahniar et al., (2020) dalam penelitian “Profil hematologi pasien anak dengan tifoid serta korelasinya
terhadap lama rawat inap” menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan Chi-square menunjukkan tidak
terdapat hubungan antara lama rawat dengan jumlah trombosit, leukosit, serta nilai hematokrit dan
hemoglobin. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara keseluruhan parameter hematologi dengan
lama rawat inap.
3. Allu et al., (2019) dalam penelitian “Present status of Salmonella Typhi in different age groups
hospitalized patients in Duhok City, Iraq”, penelitian dengan mengambil 824 sampel darah pasien
terkonfirmasi demam tifoid. Penelitian ini menunjukkan persentase demam tifoid tertinggi (37,3%) terjadi
pada kelompok umur 21–30 tahun dan prevalensi yang paling rendah terjadi pada kelompok umur lebih
dari 51 tahun (29%).
4. Bano-Zaidi et al., (2018) melakukan studi dengan judul “Typhoid fever outbreak with severe complications
in Yucatan, Mexico”, yang merupakan penelitian retrospektif pada dua rumah sakit rujukan di Merida,
negara bagian Meksiko. Penelitian ini melibatkan 110 kasus pasien rawat inap demam tifoid yang
menjalani rawat inap antara 18 Juli 2017 dan 24 Mei 2018 yang mengalami komplikasi berat.
5. Khatun et al., (2018) dalam penelitian “Clinical profile, antibiotic susceptibility pattern of bacterial
isolates and factors associated with complications in culture?proven typhoid patients admitted to an
urban hospital in Bangladesh”, melakukan analisis retrospektif data klinis dari 431 pasien demam tifoid
yang dirawat inap di Rumah Sakit Dhaka, Bangladesh, antara Januari 2010 dan Desember 2014. Penelitian
ini melaporkan 17,4% pasien mengalami komplikasi; terutama ensefalopati (6,7%), ileus (6,5%) dan
pneumonia (3,5%). Durasi rawat inap yang lama secara signifikan menyebabkan komplikasi.
6. Hasnawati et al., (2017) melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari
rawat pasien demam tifoid di ruang rawat inap RSUD Pangkep” yang melibatkan 33 orang responden
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan
antara kepatuhan pasien, status gizi dan dukungan keluarga dengan lama hari rawat pasien demam tifoid.
7. Virdania et al., (2017) dalam penelitian “Hubungan umur dengan jenis rawat dan lama hari rawat inap
pasien demam tifoid Di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014” menggunakan metode deskriptif dan
analitik, menggunakan data rekam medis yang diambil dengan cara purposive sampling. Berdasar analisis
bivariat menunjukkan adanya hubungan antara umur dengan jenis rawat, namun tidak didapatkan
hubungan antara umur dengan lama hari rawat inap.
F. Kondisi Lapangan

1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8)


1. RSUD Panembahan Senopati Bantul : RSUD Panembahan Senopati Bantul berlokasi di Jl.
Wahidin Sudirohusodo Bantul 55714. RSUD Panembahan Senopati Bantul merupakan rumah
sakit tipe B.
2. RSUD Wates : RSUD Wates berlokasi di Jl. Tentara Pelajar Km. 1 No. 5 Wates, Kulon Progo. RSUD
Wates merupakan rumah sakit tipe B.
3. RSUD Sleman : RSUD Sleman berlokasi di Jl. Bhayangkara No.48, Temulawak, Triharjo, Kec. Sleman,
Kabupaten Sleman. RSUD Sleman merupakan rumah sakit tipe B.
4. RSUD Wonosari : RSUD Wonosari berlokasi di Jl. Taman Bakti No.6, Wonosari, Gunungkidul. RSUD
Wonosari merupakan rumah sakit tipe C.
5. RSUD Kota Yogyakarta : RSUD Kota Yogyakarta berlokasi di Jl. Wirosaban No.1 Yogyakarta 55162.
RSUD Kota Yogyakarta merupakan rumah sakit tipe B.
6. RSUP Dr. Sardjito : RSUP Dr. Sardjito berlokasi di Jl. Kesehatan No. 1 Sekip Sinduadi, Yogyakarta,
55284. RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit tipe A.

2. Informasi ketersediaan fasilitas yang tersedia di lapangan yang menunjang penelitian


Masing-masing rumah sakit tempat penelitian memiliki fasilitas ruang rekam medis untuk menyimpan
data rekam medis pasien.

3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian


Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2018 menunjukkan 4.300 kasus
demam tifoid di tingkat Puskesmas dan mengalami peningkatan sebesar 6.992 kasus pada Januari-September
2019 (Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2019). Penelitian ini dilaksanakan di dilima RSUD
dan satu RSUP yang berada di Provinsi Yogyakarta, yaitu RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD
Wonosari, RSUD Wates, RSUD Sleman, RSUD Kota Yogyakarta dan RSUP Dr. Sardjito.
G. Disain Penelitian

1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11)
Tujuan penelitian :

1. Tujuan umum : Mengetahui faktor epidemiologi dan klinis yang berpengaruh terhadap lama rawat inap
pasien demam tifoid di rumah sakit.
2. Tujuan khusus : mengetahui rerata lama rawat inap pasien demam tifoid, mengetahui hubungan
usia dan jenis kelamin terhadap lama rawat inap pasien demam tifoid, mengetahui hubungan
manifestasi klinis pasien (lama demam sebelum masuk rumah sakit, komplikasi, dan gejala
gastrointestinal) terhadap lama rawat inap pasien demam tifoid, dan Mengetahui hubungan
pemeriksaan laboratorium pasien (jumlah leukosit, kadar Hb, dan jumlah trombosit) terhadap
lama rawat inap pasien demam tifoid

Hipotesa :

1. Usia berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien demam tifoid.


2. Jenis kelamin perempuan berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien demam tifoid.
3. Semakin lama jumlah hari demam sebelum masuk rumah sakit berpengaruh terhadap lama rawat inap
pasien demam tifoid.
4. Adanya gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen, mual, muntah dan diare atau konstipasi berpengaruh
terhadap lama rawat inap pasien demam tifoid.
5. Adanya komplikasi yang timbul saat rawat inap berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien demam
tifoid.
6. Kadar leukosit < 4.000 sel/mm3, kadar trombosit < 150.000 sel/mm3, dan kadar Hb < 11 saat masuk di
rumah sakit berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien demam tifoid.

Pertannyan penelitian : Apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi lama rawat inap pada pasien demam tifoid
di rumah sakit?

Variabel penelitian :

1. Variabel bebas : usia, jenis kelamin, lama demam sebelum masuk rumah sakit, gejala gastrointestinal
(nyeri abdomen, mual, muntah, diare atau konstipasi), komplikasi, jumlah leukosit, jumlah trombosit, dan
kadar Hb.
2. Variabel terikat : lama rawat inap di rumah sakit dimulai dari tanggal masuk rumah sakit hingga keluar
dari rumah sakit.

2. Deskipsi detil tentang desain penelitian. (p12)


Desain penelitian merupakan cohort retrospective. Studi cohort mempelajari hubungan antara faktor risiko dan
efek (penyakit atau masalah kesehatan). Kemudian mengikuti sepanjang periode waktu tertentu untuk melihat
berapa banyak subjek dalam masing-masing kelompok yang mengalami efek penyakit atau masalah kesehatan.
Pada studi cohort retrospective, faktor risiko dan efek atau penyakit sudah terjadi dimasa lampau sebelum
dimulainya penelitian. Dengan demikian variabel tersebut diukur melalui catatan historis (data rekam medis
pasien).

3. Bila ujicoba klinis, deskripsikan tentang apakah kelompok treatmen ditentukan secara random,
(termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan)
(p12)

Tidak relevan
H. Sampling

1. Jumlah subyek yang dibutuhkan dan bagaimana penentuannya secara statistik (p13)
Besar sampel penelitian dihitung menggunakan rumus Lemeshow et al., (1990) untuk hypothesis testing 2 proporsi
:

Keterangan :

P1 : proporsi lama rawat inap pada usia anak < 7 hari = 32,2%

P2 : proporsi lama rawat inap pada usia anak > 7 hari = 23,7%

Z1— alpha : jika alpha = 5% = 1,96

Z1— beta : jika beta = 20% = 0,84

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Favour et al., (2020) diketahui proporsi lama rawat inap pada usia anak ? 7 hari adalah 32,2% dan proporsi lama rawat inap pada usia anak > 7 hari adalah 23,7%. Pemilihan variabel usia pada rumus tersebut didasarkan usia anak (0-18 tahun) lebih rentan terhadap demam tifoid dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel usia
berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien demam tifoid. Sehingga dari rumus tersebut didapatkan minimal sampel 164,6 atau 165 pasien.

2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include-nya. (Guideline 3) (p12)


Kriteria inklusi :

1. Pasien rawat inap anak usia 1-18 tahun

2. Terdiagnosis demam tifoid (sesuai rekam medis ICD10 A.01)

3. Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, dan terdapat hasil pemeriksaan penunjang berupa test widal dan/
atau test Tubex Typhoid Fever dan/ atau kultur bakteri S. typhi.
Kriteria eksklusi :

1. Data rekam medis yang tidak lengkap, dalam hal ini informasi tentang variabel bebas dan tergantung tidak
tersedia secara lengkap di dalam rekam medis.
2. Pulang paksa/atas permintaan sendiri.
3. Pasien meninggal sebelum tujuh hari perawatan.
4. Pasien memiliki penyakit kelainan darah, keganasan dan/ atau immunocompromised yang lainnya

3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak mampu
memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah langkah bagaimana
meminimalisir bila terjadi resiko (tulis “tidak relevan” bila penelitian tidak mengikutsertakan kelompok rentan)(Guidelines 15, 16 and 17)
(p15)

Tidak relevan
I. Intervensi

1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute administrasi,
dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (tulis “Tidak relevan” bila bukan penelitian intervensi)
(investigasi dan komparator (p17)

Tidak relevan

2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi/terapi baku selama
penelitian (p 4 and 5) (p18)
Tidak relevan

3. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi,
selama penelitian (p 6) (p19)
Tidak relevan

4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
J. Monitoring Penelitian

1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik
(deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin,
ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima treatmen (lihat lampiran)
(p17)

Tidak relevan
K. Penghentian Penelitian dan Alasannya

1. Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal
studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak
lagi dilanjutkan) (p22)

Studi ini tidak melibatkan subyek untuk uji klinis


L. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)

1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan komplikasi
(Guideline 4 dan 23) (p23)

Tidak relevan

2. Resiko-resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan masing masing
rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan diuji cobakan
(Guideline 4) (p24)

Tidak relevan
M. Penanganan Komplikasi (p27)

1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil
2. Adanya asuransi
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)
Tidak relevan
N. Manfaat

1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor-faktor penyebab
lama rawat inap pasien demam tifoid sehingga dapat menjadi langkah preventif dalam mencegah
timbulnya kerugian akibat demam tifoid.

2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan oleh
penelitian (Guidelines 1 and 4) (p26)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah kepada para klinisi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan penanganan sehingga dapat tercapai upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif pada pasien rawat inap
demam tifoid.
O. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)

1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan,
2. Modalitas yang tersedia,
3. Pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang akan membayar,
4. Berapa lama (Guideline 6)
Tidak relevan
P. Informed Consent

1. Cara untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan untuk
mengkomunikasikan informasi penelitian(Penjelasan Sebelum Persetujuan/PSP) kepada calon subyek,
termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9) (p30)
Tidak relevan

2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak jangka
pendek maupun jangka panjang (Guideline 19) (p29)
Tidak relevan
Q. Wali (p31)

1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan

2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum cukup
umur (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan
R. Bujukan

1. Deskripsi bujukan atau insentif (bahan kontak) bagi calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti
uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Tidak relevan

2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya atau
keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi
keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline 9) (p33)
Tidak relevan

3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)
Tidak relevan
S. Penjagaan Kerahasiaan

1. Proses rekrutmen subyek (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan
kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Tidak relevan

2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk kehati-
hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas izin dari yang
bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Data pribadi pasien ada pada peneliti utama. Identitas pasien seperti nama, tanggal lahir dan alamat dirahasiakan.

3. Informasi tentang bagaimana koding; bila ada, untuk identitas subyek, di mana di simpan dan kapan,
bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12) (p36)
Identitas subyek penelitian diberi kode dengan penomoran.

4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis/BBT (p37)
Tidak relevan
T. Rencana Analisis

1. Deskripsi tentang rencana analisa statistik, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi
penghentian dini keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2)
Data yang terkumpul dilakukan editing, coding, tabulating, dan entry data sebelum dilakukan analisis data.
Analisis statistik menggunakan software IBM SPSS Statistics version 22. Analisis deskriptif dilakukan
untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat digunakan untuk menguji
hubungan variabel independen dan dependen. Analisis menggunakan tabel dengan uji Chi Square dan
penyimpulan menggunakan risk estimate dengan interval kepercayaan sebesar 95%. Analisis multivariat dilakukan
untuk melihat variabel bebas yang independen terhadap luaran lama rawat inap. Analisis yang digunakan
adalah regresi logistik dengan interval kepercayaan sebesar 95%.
V. Konflik Kepentingan

1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi keputusan
para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of
interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para
peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)
Peneliti tidak memiliki conflict of interest.
W. Manfaat Sosial

1. Untuk penelitian yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor
untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset-riset kesehatan di negara tersebut;
dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan
komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Tidak relevan

2. Protokol penelitian (dokumen) yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana pelibatan
komunitas, dan menunjukkan sumber-sumber yang dialokasikan untuk aktivitas aktivitas pelibatan
tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk
memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama
riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila
perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak relevan
X. Hak atas Data

1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publiksi hasil riset,
dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B
dan H, S1,S7)

Tidak relevan
Y. Publikasi

Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology, generik, sosiologi) yang bisa
beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan
meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data
selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)
Peneliti akan mempublikasikan hasil penelitian dan merahasiakan identitas pasien.

Bagaimana publikasi bila hasil riset negatip. (Guideline 24) (p46)


Tidak relevan
Z. Pendanaan

Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding/sponsor, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B,
S2); (p41)

Sumber dana berasal dari peneliti.


AA. Komitmen Etik

1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan dipatuhi
(lampirkan scan Surat Pernyataan) (p6)
SURAT PERNYATAAN PENELITI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Pulung Dwisari

NIM : 21/483936/PKU/19436

Judul Penelitian : Hubungan Faktor Epidemiologi dan Klinis Terhadap Lama Waktu Rawat Inap Pasien
Demam Tifoid

Program Studi : Ilmu Kedokteran Tropis

Asal Instansi : Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa saya bersedia mematuhi semua prinsip yang tertuang dalam
Pedoman Etik WHO 2011 dan CIOMS 2016. Apabila saya melanggar salah satu prinsip tersebut dan
terdapat bukti adanya pemalsuan data, maka saya bersedia diberikan sanksi dengan kebijakan dan aturan
yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya, atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul da
tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik) (lampirkan Daftar Riwayat Usulan Kaji Etiknya) (p7)
Belum terdapat riwayat usulan review protokol etik.

3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai peraturan
/ketentuan yang berlaku (p48)
Apabila dikemudian hari ditemukan bukti adanya pemalsuan data, saya bersedia menerima sanksi dengan
kebijakan dan aturan yang berlaku.
BB. Daftar Pustaka

Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)


Allu, M. A., Assafi, M. S., Polse, R. F., & Al-Berfkani, M. I. (2019). Present status of Salmonella Typhi in
different age groups hospitalized patients in Duhok City, Iraq. Zanco Journal of Pure and Applied Sciences, 31(6),
123-129.

Bano-Zaidi, M., Aguayo-Romero, M., Campos, F. D., Colome-Ruiz, J., Gonzalez, M. E., Piste, I. M., ... & y
Gamboa, M. G. (2018). Typhoid fever outbreak with severe complications in Yucatan, Mexico. The Lancet Global
Health, 6(10), e1062-e1063.

Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (2019). “Data Prevalensi dan Survailans Demam Tifoid Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta”. Yogyakarta: Dinkes Provinsi DIY

Favour, D. A., Chinedu, A. K., Ebele, O. H., Maryann, D. C., & Ifeanyi, A. P. (2020). Statistical Study of
Admitted Typhoid Fever Patients at Bishop Shanahan Hospital, Nsukka, Enugu State. Technology, 6(3), 60-65.

Hasnawati., Asdar, F., Mahyudin. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Hari Rawat Pasien
Demam Tifoid Di Ruang Rawat Inap RSUD Pangkep. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, [S.l.], v. 5, n. 5, p.
586-593.

Khatun, H., Islam, S. B., Naila, N. N., Islam, S. A., Nahar, B., Alam, N. H., & Ahmed, T. (2018). Clinical profile,
antibiotic susceptibility pattern of bacterial isolates and factors associated with complications in culture?proven
typhoid patients admitted to an urban hospital in Bangladesh. Tropical Medicine & International Health, 23(4),
359-366.
Syahniar, R., Fikri, K., Arumdini, M., & Rayhana, R. (2020). Profil Hematologi Pasien Anak Dengan Tifoid Serta
Korelasinya Terhadap Lama Rawat Inap. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 15(1), 98-103.

Virdania, K. V., Laksemi, D. A. A. S., & Damayanti, P. A. A. (2018). Hubungan Umur Dengan Jenis Rawat Dan
Lama Hari Rawat Inap Pasien Demam Tifoid Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2014. E-Jurnal Med, 7, 1-7.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai