2443-115X
e-ISSN. 2477-1821
ABSTRAK
Ceftriaxone dan cefotaxime merupakan antibiotik pilihan untuk pengobatan demam tifoid.
Efektivitas antibiotik dapat dilihat berdasarkan lama rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dan perbandingan efektivitas ceftriaxone dan
cefotaxime terhadap lama rawat inap pada anak demam tifoid di RS Mitra Siaga. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional analitik dengan sampel 100 rekam medis pasien anak demam
tifoid yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis efektivitas diolah menggunakan
metode Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik anak demam tifoid
adalah 43% perempuan (43 orang) dan 57% laki-laki (57 orang), 52% (52 orang) pasien usia 1-7
tahun, dan 48% (48 orang). usia 8-14 tahun, lama menginap 2 hari 5% (5 orang), 3 hari 48% (48
orang), 4 hari 37% (37 orang), 5 hari 6% (6 orang), 6 hari 2% ( 2 orang), 7 hari 1% (1 orang), dan
8 hari 1% (1 orang). Tidak ada perbedaan efektivitas ceftriaxone dan cefotaxime terhadap lama
rawat inap pada pasien demam tifoid di RS Mitra Siaga (P = 0,997 > 0,05).
ABSTRACT
Ceftriaxone and cefotaxime are the antibiotics of choice for the treatment of typhoid fever.
The effectiveness of antibiotics can be seen based on the length of stay in the hospital. This study
aims to determine the characteristics of children with typhoid fever and the comparison of the
effectiveness of ceftriaxone and cefotaxime on the length of stay in children with typhoid fever at
Mitra Siaga hospital. The study was an observational analytic study with a sample of 100 medical
records for children with typhoid fever who had met the inclusion and exclusion criteria. The
effectiveness analysis was processed using the Mann-Whitney method. The results showed that
the characteristics of the children with typhoid fever were 43% female (43 people) and 57% male
(57 people), 52% (52 people) patients aged 1-7 years, and 48% (48 people). aged 8-14 years,
length of stay 2 days 5% (5 people), 3 days 48% (48 people), 4 days 37% (37 people), 5 days 6%
(6 people), 6 days 2% (2 person), 7 days 1% (1 person), and 8 days 1% (1 person). There was no
difference in the effectiveness of ceftriaxone and cefotaxime on length of stay in patients with
typhoid fever at Mitra Siaga hospital (P = 0.997> 0.05).
13. Brushch, John L. 2012. Typhoid Fever. 17. Ramaningrum, G., Anggraheny, H.D.,
Diakses 19 November 2018 dari Putri, T.P., 2009, Faktor-Faktor Yang
www.emedicine.medscape.com Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid
14. Maradiya J, Goriya H, Bhavsar S, Patel Pada Anak di RSUD Tugurejo
U, Thaker A. Pharmacokinetics of Semarang, Jurnal Unimus, Semarang
ceftriaxone in calves. 2010;80:1-9 18. Bhutta, A.Z., 2011, Enteric Fever
15. Wildan, et al, 2018, Perbandingan (Typhoid Fever) in : Nelson Text Book
Efektivitas Penggunaan Ceftriaxone of Pediatric, 19 th Edition. Elsevier
dengan Cefotaxime pada Pasien Demam Saunders, p.954-958
Tifoid Anak Berdasarkan Lama Rawat 19. Puspita, A., 2011, Profil Pemberian
Inap di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Antibiotika Rasional Pada Pasien
Bandung 2016-2017, Prosiding Demam Tifoid Anak di Bangsal Rawat
Pendidikan Dokter Volume 4, No. 2, Inap RSUD Tangerang Tahun 2010 –
ISSN: 2460-657X 2011, Tangerang
16. Novita, Y., 2009, Prevalensi Demam 20. Ceftriaxone–AFT, 2013, available from
Tifoid Berdasarkan Jenis Kelamin Pada www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/c
Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit UIN /ceftriaxoneaftinj.pdf
Syarifhidayatullah Jakarta Dari Bulan 21. Henry, C.F., 2011, Obat Kemoterapetik
Juli 2008 Sampai Juli 2009, Jakarta Dalam Farmakologi Dasar dan Klinik
Edisi X, EGC, Jakarta