Anda di halaman 1dari 7

MOTORIK Journal Kesehatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

DEMAM THYPOID PADA ANAK DI RUANG HAMKA


RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU

Apriliana Dwi Cahyani1*, Suyami2


1
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Klaten
2
Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Klaten
*Email: aprilianadwicahyani@gmail.com

Keywords: Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada saluran


Nursing care, pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Gejalanya muncul
Children, 1-3 minggu meliputi demam tinggi, malaise, sakit kepala, mual,
Typhoid fever kehilangan nafsu makan, sembelit atau diare, dan bintik-bintik merah
muda di dada. Tujuan penelitian studi kasus ini dilakukan untuk
mengetahui penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan demam
thypoid di ruang rawat inap Hamka RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang
dilakukan selama tiga hari pada tanggal 21 sampai 23 Juni 2021.
Responden meliputi pasien anak dengan demam tifoid. Hasil setelah
dilakukan tindakan asuhan keperawatan diagnosa hipertermi teratasi,
bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian, dan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian. Kesimpulan dari penelitian adalah penatalaksanaan
keperawatan pada pasien demam typoid telah dilakukan secara
komprehensif melalui tahapan pengkajian, perumusan diagnose,
rencana keperawatan, hingga evaluasi keperawatan.

Kata Kunci: Anak, Demam Thyphoid

1. PENDAHULUAN adalah penyakit infeksi akut yang


Menurut Rampengan, (2018) biasanya mengenai saluran pencernaan
mendefinisikan Typhoid merupakan dengan gejala demam yang lebih dari satu
penyakit infeksi akut pada usus halus minggu, gangguan pada pencernaan dan
dengan gejala demam satu minggu atau gangguan kesadaran [2].
lebih disertai gangguan pada saluran Kebersihan perorangan yang buruk
pencernaan dengan atau tanpa gangguan merupakan sumber dari penyakit ini.
kesadaran. Demam typhoid adalah suatu Penularan dapat terjadi dimana saja, kapan
penyakit infeksi sistematik bersifat akut saja, sejak usia seseorang mulai dapat
yang disebabkan oleh Salmonella typhi [1]. mengkonsumsi makanan dari luar, apabila
Demam typhoid makanan atau minuman yang dikonsumsi
kurang bersih. Biasanya baru dipikirkan
suatu demam thypoid bila terdapat demam

51
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

terus-menerus lebih dari 1 minggu yang adalah kontak dengan pasien thypus
tidak dapat turun dengan obat demam dan rendah nya pendidikan tidak tersedianya
diperkuat dengan kesan anak baring pasif, jamban dirumah minum air yang kurang
nampak pucat, sakit perut, tidak buang bersih dan memakan makanan seperti
air besar atau diare beberapa hari. kerang, es krim, makanan berminyak dan
Penyakit ini disebabkan oleh kuman makanan yang di jual di pingir jalan serta
salmonela thypposa, basil gram negative makanan yang terbuka [3].
yang bergerak dengan rambut getar dan Dampak thypoid menjadi tidak baik
tidak berspora, masa inkubasi 10-20 hari apabila terdapat gambaran klinik yang
[3]. berat, seperti demam tinggi
Data World Health Organization (hiperpireksia), febris remiten, kesadaran
(WHO, 2018) memperkirakan angka sangat menurun (stupor, koma atau
kejadian di seluruh dunia terdapat sekitar 17 delirium), terdapat komplikasi yang berat
juta per tahun dengan 600.000 orang misalnya dehidrasi dan asidosis, perforasi
meninggal karena penyakit ini dan 70 % [7]. Demam typhoid mengakibatkan 3
kematiannya terjadi di Asia. Diperkirakan permasalahan, yaitu demam
angka kejadian dari 150/100.000 per tahun berkepanjangan, gangguan sistem
di Amerika Selatan dan 900/100.000 per pencernaan dan gangguan kesadaran.
tahun di Asia. Prevelensi kasus demam Demam bisa diikuti oleh gejala tidak khas
thypoid dari 11,36 per 1.000 penduduk, lainnya, seperti anoreksia atau batuk yang
terjadi pada anak usia kurang dari 15 tahun. ditambah dengan adanya sekret.
Menurut WHO angka penderita demam Penumpukan sekret pada anak biasanya
thypoid di Indonesia mencapai 81% per susah di keluar dan menyebabkan tidak
100.000 [4]. Prevalensi demam typhoid di kenyamanan.
Jawa Tengah pada tahun 2018 tercatat Survey yang dilakukan di ruang
sebesar 1,61%. Prevalensi klinis typhoid Hamka RSU PKU Muhammadiyah
banyak di temukan pada anak usuia Delanggu pada bulan Juni 2021
sekolah yaitu kisaran umur 5-14 tahun yaitu ditemukan bahwa dari 7 pasien anak yang
sebesar 1,9%. Terendah pada bayi yakni dirawat terdapat 1 kasus dengan Demam
0,8% [5]. Data kejadian penyakit typhoid Thypoid. Salah satu pasien anak tersebut
pada anak di RSUD Ungaran pada tahun berusia 1 tahun. Lama rawat pasien
2019 tercatat sebanyak 126 kasus pada anak thypoid biasanya adalah 3-5 hari
usia 1-4 tahun, dan tertinggi terjadi pada tergantung dengan kondisi pasien
anak sekolah usia 5-14 tahun yaitu
sebanyak 182 kasus typhoid. 2. METODE
Demam thypoid merupakan penyakit Karya ilmiah ini menggubakan
yang sering menyerang anak sekolah. Hasil metode penelitian studi kasus pada anak
penelitian yang dilakukan Pramitasari demam typoid dengan masalah hipertermi.
(2013), yang disitasi dari (Nuruzzaman & Pegambilan data yang dilakukan selama
Syahrul, 2016), menjelaskan bahwa anak tiga hari pada tanggal 21 sampai 23 Juni
yang memiliki kebiasaan jajan atau makan 2021
di luar penyediaan rumah (43%) dan yang Penulis mengumpulkan data
tidak memiliki kebiasaan jajan atau makan dengan melakukan wawancara, observasi,
diluar penyediaan rumah (57%). Untuk rekam medis pasien, pemeriksaan fisik dan
anak yang memiliki kebiasaan jajan atau dokumentasi meliputi pengkajian, Analisa
makan diluar rumah lebih beresiko terkena data, rencana keperawatan, implementasi
typhoid sebesar 66% daripada anak yang keperawatan dan evaluasi keperawatan.
tidak memiliki kebiasaan makan diluar
penyediaan rumah sebesar 34 % [6]. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Di Asia demam thypoid masih 3.1 Pengkajian
tergolong tinggi. Di Asia Tenggara dan Pengkajian ini dilakukan pada
Afrika yang menjadi faktor resiko tanggal 21 Juni 2021 di ruang rawat
penyakit infeksi tifus abdominalis anak RSU PKU Muhammadiyah

52
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Delanggu. Pengkajian merupakan penyakit infeksi menahun yang dapat


langkah pertama dari proses terjadi pada anak maupun dewasa.
keperawatan yang bertujuan untuk Anak merupakan paling rentang
mengumpulkan informasi atau data terkena demam typhoid [6]. Sejalan
tentang klien agar dapat dengan penelitian yang dilakukan
mengidentifikasi masalahmasalah oleh (Levani & Prastya, 2020) bahwa
yang dialami klien, mental, sosial dan gejala klinis yang klasik dari demam
lingkungan [8]. Dalam pengkajian tifoid diantaranya adalah demam,
didapatkan ibu pasien mengeluhkan malaise, nyeri perut dan konstipasi
anaknya demam selama 10 hari, batuk [9].
berdahak dan pilek. Ibu pasien Pada pengkajian didapatkan
mengatakan pasien demam mulai bahwa anak mengalami batuk
Jumat 10 Juni 2021, sebelumnya berdahak dan dahak tidak bisa keluar.
anaknya batuk grok-grok, pilek, Sesuai dengan penelitian yang
muntah setelah batuk. Ibu dilakukan Nafiah et al., (2017) bahwa
mengatakan pasien demam sempat pada saat Salmonella typhi
sembuh ± 4 hari, lalu demam lagi menginvasi ke dalam tubuh, secara
setiap malam. Pasien tidak mau otomatis tubuh mengeluarkan
makan dan minum hanya sedikit. antibodi untuk melawan virus
Pasien sudah diperiksakan di klinik tersebut. Kemudian apabila antibody
terdekat rumah namun belum sembuh kalah maka akan berubah menjadi
lalu pada tanggal 21 Juni 2021 pasien sputum jika itu sudah menyerang ke
di bawa ke IGD RSU PKU sistem pernafasan. Pada pengkajian
Muhammadiyah Delanggu. Di IGD didapatkan bahwa anak mengalami
pasien mendapatkan terapi RL 8 tpm penurunan nafsu makan [10]. Sejalan
dan inj. Ondansentron 4 mg kemudian dengan penelitian yang dilakukan
pasien dibawa keruang HAMKA oleh Pratama, (2018) menunjukkan
untuk mendapatkan perawatan lebih bahwa anak dengan demam tifoid
lanjut. dengan masalah pemenuhan
Pada saat dilakukan pengkajian kebutuhan nutrisi ditemukan adanya
didapatkan hasil suhu anak 38o C. Ibu bibir kering pecah-pecah, konstipasi,
pasien mengatakan nafsu makan mual, muntah, penurunan nafsu
pasien menurun, minum hanya makan dan penurunan berat badan
sedikit. Ibu mengatakan BB sebelum [11].
masuk RS 12kg, BB saat ini 11 kg.
terjadi penurunan BB 1kg pada pasien 3.2 Diagnosa Keperawatan
BB: 11 kg, TB : 80 cm, IMT : 10,2 Diagnosa keperawatan adalah
(BB kurang). Saat dirawat di RS ibu penilaian klinis tentang respons
mengatakan makan hanya 3-4 sendok manusia terhadap gangguan
dari diit yang diberikan oleh RS. kesehatan/proses kehidupan atau
Setelah dilakukan pemeriksaan kerentanan terhadap respons tersebut
laboratorium didapatkan hasil AL : dari seorang individu, keluarga,
22.4 uL, uji widal 1/640, HCT : 29.2 kelompok atau komunitas [12].
%. Pada pemeriksaan fisik terdapat Berdasarkan hasil pengkajian
mukosa bibir pucat, lidah tampak dapat ditegakkan diagnose
kotor, mukosa pucat, bibir kering, keperawatan: Hipertermi
permukaan lidah berwarna agak putih, berhubungan dengan proses penyakit
pemeriksaan paru-paru terdengar (infeksi bakteri salmonella typhi).
suara tambahan Ronchi di paru-paru Hipertermi adalah suhu inti tubuh
kanan, akral hangat. diatas kisaran normal diurnal karena
Sesuai dengan penelitian kegagalan termoregulasi. Batasan
Nuruzzaman & Syahrul, (2016) karakteristik antara lain kulit
bahwa demam typhoid merupakan kemerahan, gelisah, kejang, kulit

53
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

terasa hangat dan takikardia [12]. dapat diberikan adalah dengan


Hasil pengkajian dari data subyektif manajemen nonfarmakologi, serta
dan obyektif digunakan untuk kolaborasi dalam hal pemberian obat
menentukan diagnosa hipertermia antipiretik. Tujuan dilakukan
berhubungan dengan proses penyakit. tindakan keperawatan selama 3x24
Hal ini sudah sesuai dengan teori jam diharapkan suhu tubuh pasien
bahwa hipertermia berhubungan dalam batas normal dengan kriteria
dengan adanya infeksi salmonella hasil: suhu tubuh 36-37 ºC, nadi dan
typhi karena merupakan pasien respirasi dalam rentang normal dan
demam tipoid. tidak ada perubahan warna kulit.
Diagnose yang kedua adalah Penulis melakukan intervensi
Bersihan jalan napas tidak efektif perawatan demam yaitu monitor suhu
behubungan dengan sekresi yang tanda-tanda vital lainya, monitor
tertahan. Penulis mengambil prioritas warna kulit dan suhu, monitor asupan
diagnose kedua bersihan jalan nafas dan keluaran, sadari perubahan
tidak efektik karena jika tidak kehilangan cairan yang tak dirasakan,
ditangani akan akan mengakibatkan tutup pasien dengan selimut atau
komplikasi lainnya. Komplikasi yang pakaian yang tipis, tingkatkan
paling berat akan mengakibatkan sirkulasi udara, anjurkan konsumsi
gangguan kesadaran karena sputum cairan, kolaborari dengan pemberian
yang tertahan dapat menghambat obat antipiretik atau cairan IV.
oksigen mengalir keseluruh Secara teori demam tipoid
tubuh/jaringan sehingga hipotalamus bahwa pemberian kompres air hangat
akan kekurangan oksigen dan dapat dapat membantu dalam mengurangi
mengakibatkan gangguan kesadaran suhu tubuh secara konduksi,
pada pasien. pemberian antibiotik dapat membantu
Diagnose ketiga adalah dalam penanganan proses infeksi
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang kuman salmonella typhi, sedangkan
dari kebutuhan tubuh berhubungan untuk pemberian obat antipiretik
dengan intake yang tidak adekuat. dapat dipergunakan untuk
Ketidakseimbangan nutrisi kurang menurunkan demam [13].
dari kebutuhan tubuh adalah asupan Pemberian obat antipiretik atau
nutrisi tidak cukup untuk memenuhi cairan IV dapat menurunkan suhu
kebutuhan metabolik. Batasan tubuh dengan cara merangsang pusat
karakteristiknya antara lain nyeri pengaturan panas di hipotalamus
abdomen, gangguan sensasi rasa, sehingga pembentukan panas yang
berat badan 20% atau lebih dibawah meningkat akan dihambat dengan
rentang berat badan ideal, diare, cara memperbesar pengeluaran panas
enggan makan, bising usus hiperaktif, yaitu dengan menambah aliran darah
membran mukosa pucat, kelemahan ke perifer dan memperbanyak
otot untuk menelan, kurang informasi, pengeluaran keringat [9].
kurang minat pada makanan dan tonus Pemakaian pakaian yang tipis
otot menurun [12]. dan jangan menyelimuti tubuh secara
berlebihan karena dapat menghambat
3.3 Rencana Keperawatan proses penstabilan suhu tubuh. Hal ini
Rencana keperwatan yang dikarenakan ketika demam, tubuh
ditetapkan sesuai dengan kondisi akan berusaha untuk menyetarakan
pasien pada saat pengkajian. suhu tubuh dengan suhu lingkungan
Intervensi yang disusun oleh penulis dengan cara mengeluarkan panas
untuk diagnose Hipertermi b.d proses melalui kulit. Jika menggukan
penyakit (infeksi bakteri salmonella pakaian dan selimut yang tebal, maka
typhi) adalah perawatan demam. proses pengeluaran panas ini akan
Rencana asuhan keperawatan yang

54
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

terhambat dan menyebabkan suhu Rampengan, (2018)


tubuh tidak kunjung turun [14]. menyatakan bahwa pasien typhoid
Rencana keperawatan untuk umumnya menderita gangguan
Bersihan jalan napas tidak efektif kesadaran dari apatik sampai
behubungan dengan peningkatan spoorokoma, delirium (yang berat)
produksi sputum adalah manajemen disamping anoreksia dan demam lama
jalan nafas. Tujuan dilakukan [17]. Keadaan ini menyebabkan
tindakan keperawatan selama 3x24 kurangnya masukan nutrisi atau
jam diharapkan diharapkan bersihan cairan sehingga kebutuhan nutrisi
jalan nafas kembali efektif dengan yang penting untuk masa
kriteria hasil : pergerakan sputum penyembuhan berkurang pula, dan
keluar dari jalan nafas, suara nafas memudahkan timbulnya komplikasi.
jernih. Penulis melakukan intervensi Selain hal itu, pasien typhoid
manajemen jalan nafas yaitu monitor menderita kelainan berupa adanya
vital sign tiap 4 jam, lakukan tukak-tukak pada usus halus sehingga
Auskultasi Suara 2 – 4 Jam, berikan makanan harus disesuaikan. Diet yang
posisi kepala lebih tinggi dari posisi diberikan ialah makanan yang
badan dan kaki, latih dan anjurkan mengandung cukup cairan, rendah
klien untuk lebih efektif, lakukan serat, tinggi protein dan tidak
kolaborasi pemberian terapi O2 dan menimbulkan gas. Pemberiannya
pemberian nebulizer. melihat keadaan pasien.
Kepatenan jalan napas dapat Sejalan dengan penelitian yang
dicapai melaui tindakan fisoterapi dilakukan oleh (Pratama, 2018)
dada dan batuk efektif karena bahwa pemberian makan sedikit tapi
tindakan ini dapat memobilisasi secret sering agar jumlah asupan terpenuhi,
di saluran napas yang meningkatkan pemberian nutrisi dalam bentuk lunak
fungsi respirasi [15]. untuk membantu nafsu makan,
Penggobatan nebulizer lebih memonitor berat badan, adanya bising
efektif dari obat-obatan diminum usus dan status gizi, pemberian
karena langsung dihirup masuk ke ekstrak susu dan diit Makanan Lunak
paru-paru, dosis yang dibutuhkan Tinggi Kalori Tinggi Protein
lebih kecil, sehingga lebih aman [16]. (MLTKTP) merupakan beberapa
Rencana keperawatan diagnose tindakan untuk penatalaksanaan
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang ketidakseimbangan nutrisi dengan
dari kebutuhan tubuh b.d intake yang meningkatkan asupan makan untuk
tidak adekuat adalah manajemen mencukupi kebutuhan nutrisi klien
nutrisi. Tujuan dilakukan tindakan yang kurang [11].
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan
nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil: 3.4 Implementasi Keperawatan
adanya peningkatan berat badan, berat Implementasi merupakan fase
badan ideal, menunjukan peningkatan dimana perawat melakukan intervensi
nafsu makan. Penulis melakukan keperawatan yang telah disusun
intervensi manajemen nutrisi yang sebelumnya. Penulis memberikan
akan dilakukan yaitu kaji adanya implementasi sesuai dengan
alergi makanan, monitor jumlah intervensi keperawatan yang sudah
nutrisi dan kalori, monitor mual direncanakan. Implementasi
muntah, timbang berat badan, edukasi dilakukan selama 3 hari dari tanggal
keluarga untuk meningkatkan vitamin 21 -23 Juni 2021.
C dan intake nutrisi dan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan 3.5 Evaluasi Keperawatan
jumlah kalori dan nutrisi yang Evaluasi keperawatan diagnose
dibutuhkan pasien. hipertermi selama tiga hari
menunjukkan masalah keperawatan

55
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

hipertermi teratasi. Hal ini dibuktikan pada pasien anak sangat berpengaruh
dengan observasi demam yang dalam keberhasilan pemenuhan
dilakukan didapatkan data suhu tubuh kebutuhan nutrisi anak selama di
36 oC suhu tubuh 4 jam berikutnya rumah sakit.
36,5 oC, anak tidak kejang, akral
hangat, tidak terdapat perubahan 4 KESIMPULAN
warna kulit. Asuhan keperawatan pada An.M
Evaluasi keperawatan Dengan Demam Thypoid Di Ruang Hamka
didasarkan pada hasil yang RSU Pku Muhammadiyah Delanggu
diharapkan atau perubahan yang dengan masalah keperawatan hipertermi
terjadi pada klien. Adapun sasaran berhubungan dengan proses penyakit
evaluasi pada klien demam tifoid (infeksi bakteri salmonella typhi)
sebagai berikut : suhu tubuh dalam didapatkan hasil masalah teratasi, masalah
rentang normal 36,5℃ - 37,5℃, nadi keperawatan bersihan jalan napas tidak
dalam rentang normal Usia 0–3 tahun efektif behubungan dengan sekresi yang
90 – 160 ,Usia 4–6 tahun 75 – 110 3, tertahan didapatkan hasil teratasi sebagian,
dan RR dalam rentang normal Usia 0– masalah keperawatan ketidakseimbangan
3 tahun 20 – 50 dan Usia 4–6 tahun 16 nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
– 40, mukosa bibir lembab [7]. berhubungan dengan intake yang tidak
Evaluasi keperawatan untuk adekuat didapatkan hasil teratasi sebagian
diagnose bersihan jalan nafas tidak
efektif Evaluasi keperawatan REFERENSI
selama tiga hari menunjukkan [1] Soedarmo, Sumarmo, & Poorwo, S.
masalah keperawatan bersihan jalan (2018). Buku Ajar Ilmu Penyakit Anak.
nafas tidak efektif teratasi sebagian. EGC.
Hal ini dibuktikan dengan ibu pasien [2] Nursalam, & Utami. (2015). Asuhan
mengatakan anak batuk grok-grok Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk
sudah berkurang, keluar dahak Perawatan Anak) (1st ed.). Salemba
sedikit. Medika.
Evaluasi keperawatan untuk diagnose [3] Sumarni, D. (2021). Hubungan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap
dari kebutuhan tubuh Evaluasi Perawatan Demam Thypoid Pada Anak
keperawatan selama tiga hari Di Rsud Pariaman. Initium Medica
menunjukkan masalah keperawatan Journal, 1(1), 1–8.
ketidakseimbangan nutrisi kurang [4] WHO. (2018). Thypoid Fever.
dari kebutuhan tubuh teratasi https://www.who.int/health-
sebagian. Hal ini dibuktikan dengan topics/typhoid#tab=tab_1
ibu pasien mengatakan pasien sudah
mau makan nasi kurang 5 sendok dan [5] Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset
mau minum banyak, BB 11,5kg IMT Kesehatan Dasar Tahun 2018.
10,45 (kurus). Hal ini menunjukkan Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–
adanya peningkatan nafsu makan 1699.
pada hari ketiga implementasi [6] Nuruzzaman, H., & Syahrul, F. (2016).
keperawatan. Dari data tersebut Analisis Risiko Kejadian Demam Tifoid
penulis menentukan assessment Berdasarkan Kebersihan Diri dan
tujuan tercapai Sebagian dimana tidak Kebiasaan Jajan di Rumah. Jurnal
terjadi nutrisi kurang dari kebutuhan. Berkala Epidemiologi, 4(1), 74–86.
Untuk mengatasi masalah pemenuhan https://doi.org/10.20473/jbe.v4i1.74-86
kebutuhan nutrisi pada anak dengan [7] Elon, Y., & Simbolon, U. (2018). Tindakan
demam tifoid perlu dilakukan Kompres Hangat Pada Temporal Lobe
tindakan keperawatan yang Dan Abdomen Terhadap Reaksi Suhu
komprehensif. Keterlibatan orang tua Tubuh Pasien Dengan Typhoid Fever.
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi Jurnal Skolastik Keperawatan, 4(1), 73–

56
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

81. Jalan Napas Pada Pasien


[8] Supratti, & Ashriady. (2018). Brokopneumonia. Jurnal Keperawatan
Pendokumentasian Standar Asuhan Karya Bhakti, 5(2), 7–13.
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum [17] Rampengan, T. H. (2018). Penyakit
Daerah Mamuju, Indonesia. Jurnal Infeksi Tropik (2nd ed.). EGC.
Kesehatan Manarang, 2(1), 44.
https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.13
[9] Levani, Y., & Prastya, A. D. (2020).
Demam Tifoid: Manifestasi Klinis,
Pilihan Terapi Dan Pandangan Dalam
Islam. Al-Iqra Medical Journal : Jurnal
Berkala Ilmiah Kedokteran, 3(1), 10–16.
https://doi.org/10.26618/aimj.v3i1.4038
[10] Nafiah, F., Khoiriyah, R. A., & Munir, M.
(2017). Diagnosa Demam Tifoid Disertai
Kondisi Kadar Leukosit Pasien di Rumah
Sakit Islam Sakinah Mojokerto. Jurnal
Ilmu Biologi Dan Terapan, 1, 1–4.
[11] Pratama, E. B. (2018). Upaya Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Dengan
Demam Tifoid. Journal of
Pharmaceutical Science and Medical
Research, 1(2), 5.
https://doi.org/10.25273/pharmed.v1i2.3
034
[12] Huether, H. (2018). NANDA-I Diagnosis
Keperawatan : Definisi & Klasifikasi
2018-2020. EGC.
[13] Doenges, M. E. (2018). Rencana Asuhan
Keperawatan Pedoman Asuhan Klien
Anak-Dewasa Edisi 9. EGC.
[14] Kristianingsih, A., Sagita, Y. D., &
Suryaningsih, I. (2019). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Demam Dengan Penanganan Demam
Pada Bayi 0-12 Bulan Di Desa Datarajan
Wilayah Kerja Puskesmas Ngarip
Kabupaten Tanggamus Tahun 2018.
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan
UM. Mataram, 4(1), 26.
https://doi.org/10.31764/mj.v4i1.510
[15] Tahir, R., Sry Ayu Imalia, D., &
Muhsinah, S. (2019). Fisioterapi Dada
dan Batuk Efektif sebagai
Penatalaksanaan Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Nafas pada Pasien TB
Paru di RSUD Kota Kendari. Health
Information : Jurnal Penelitian, 11(1),
20–25.
https://doi.org/10.36990/hijp.v11i1.87
[16] Astuti, W. T., Marhamah, E., & Diniyah,
N. (2019). Penerapan Terapi Inhalasi
Nebulizer Untuk Mengatasi Bersihan

57

Anda mungkin juga menyukai